Misalnya, terdapat suatu matriks yang kita beri nama matriks A. Determinan matriks A
bisa ditulis dengan tanda det (A), det A, atau |A|. Nah, cara mencari determinan suatu
matriks juga berbeda-beda, tergantung dari ordonya. Kita bahas satu-satu, ya...
Nah, supaya kamu nggak bingung, coba kita perhatikan contoh soal di bawah ini.
Contoh soal
Pembahasan:
Teman-teman, mudah kan ternyata. Hm, kira-kira, mencari determinan matriks berordo
3x3 mudah juga nggak ya? Yuk, kita cari tau!
Misalkan, adalah matriks berordo 3x3. Terdapat dua cara yang bisa
dilakukan untuk mencari determinannya, yaitu menggunakan aturan Sarrus dan metode
minor-kofaktor.
Hmm… Kamu pasti bingung ya maksud rumus di atas. Tenang aja, di bawah
ini udah ada contoh soal dan pembahasannya kok. Jadi, bisa kamu pahami dengan
baik. Tapi, jangan cuma dibaca aja ya. Supaya kamu lebih mudah paham, coba deh
ikutan corat-coret di kertas. Yuk, siapkan pulpen dan kertasnya!
Contoh soal
Pembahasan:
Aturan Sarrus
Agar lebih mudah, kita tulis kembali elemen-elemen pada kolom ke-1 dan ke-2 di
sebelah kanan matriks A sebagai berikut:
Kemudian, kita tarik garis putus-putus seperti gambar di atas. Kalikan elemen-elemen
yang terkena garis putus-putus tersebut. Hasil kali elemen yang terkena garis putus-
putus berwarna biru diberi tanda positif (+), sedangkan hasil kali elemen yang terkena
garis putus-putus berwarna oranye diberi tanda negatif (-). Ingat urutan penulisannya
juga, ya!
Sepintas terlihat cukup rumit ya. Tapi, kalau kamu sering berlatih soal, pasti akan hafal
dengan sendirinya. Jadi, jangan malas untuk berlatih soal, ya! Sekarang, kita coba
kerjakan menggunakan metode yang satunya lagi kuy!
Metode Minor-Kofaktor
Selanjutnya, karena kita pilih elemen-elemen pada baris ke-1, rumus determinan
matriks yang kita gunakan adalah sebagai berikut:
Langkah kedua, kita cari kofaktor matriks bagian dari matriks A (C ij). Cij = (-1)i+j Mij dan
Mij = det Aij dengan Aij merupakan matriks bagian dari matriks A yang diperoleh dengan
menghilangkan baris ke-i dan kolom ke-j. Maksudnya bagaimana? Oke, coba kamu
perhatikan baik-baik ya.
Sebelumnya, kita telah memilih elemen-elemen pada baris ke-1, yaitu a 11, a12, dan a13.
Oleh karena itu, matriks bagian dari matriks A nya adalah A 11, A12, dan A13.
Kalau kamu perhatikan, nilai determinan matriks A yang dihasilkan menggunakan dua
metode di atas akan sama aja ya. Jadi, kamu tinggal pilih nih, mana metode yang
menurutmu paling mudah. Tapi, meskipun begitu, ada baiknya kamu juga pahami
kedua-duanya. Kenapa? Siapa tau di ujian nanti keluar dua-duanya, loh. Oh iya, kamu
juga perlu tau nih, determinan matriks memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Teman-teman, ada pertanyaan nggak sejauh ini? Kalau ada yang ingin ditanyakan,
tulis aja pertanyaanmu di kolom komentar, ya. Kita lanjut ke materi berikutnya yuk, yaitu
invers matriks. Ada yang udah nggak sabar mau tau cara mencari invers suatu
matriks? Yok lah kita simak bahasan berikut.
Kamu pasti nggak asing lagi dengan istilah invers. Saat mendengar kata invers, kamu
pasti teringat materi fungsi invers yang udah pernah kamu pelajari sebelumnya. Invers
dapat juga diartikan sebagai lawan dari sesuatu (kebalikan). Pada fungsi invers, kita
disuruh mencari kebalikan dari fungsi tersebut. Misalnya aja, invers dari f(x) = 2x, maka
jawabannya adalah f-1 (x) = ½ x. Gimana cara mencarinya? Kalau lupa, bisa langsung
klik link di bawah ini.
Invers pada fungsi dengan invers pada matriks tentu aja berbeda. Selain itu, sama
halnya dengan determinan, ordo matriks mempengaruhi cara mencari invers pada
matriks tersebut. Nah, jika suatu matriks memiliki invers, maka dapat dikatakan matriks
tersebut adalah matriks nonsingular. Sebaliknya, jika suatu matriks tidak memiliki
invers, maka matriks tersebut merupakan matriks singular. Teman-teman, untuk
penjelasan lebih lengkapnya mengenai mencari invers matriks dapat kamu perhatikan
penjelasan di bawah ini.
Contoh soal
Pembahasan:
Catatan: elemen-elemen yang berada di lingkar biru merupakan diagonal utama
matriks A yang ditukar posisinya, sedangkan elemen-elemen yang berada di lingkar
oranye merupakan diagonal kedua matriks A yang dikalikan dengan minus satu (-1).
Gimana, paham ya dengan pembahasan di atas. Lanjut ke invers matriks ordo 3x3 yuk!
Sekarang, coba perhatikan contoh soal di bawah ini.
Contoh soal
Penyelesaian:
Oke, berdasarkan rumus di atas, kita membutuhkan determinan dan adjoin matriks A.
Pertama, kita cari terlebih dahulu determinan matriks A menggunakan metode yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Bisa dengan cara aturan Sarrus ataupun metode minor-
kofaktor. Misalnya, kita akan menggunakan metode Sarrus, sehingga:
Kemudian, kita tentukan adjoin matriks dengan mencari kofaktor matriks A tersebut.
Contoh soal
Pembahasan:
Lalu, kita transformasikan matriks (A 3|I3) ke bentuk (I3|A3). Kita bisa menggunakan
beberapa cara seperti yang dijelaskan poin a-d pada langkah ke-2 rumus di atas.
Keterangan:
1) B2-2B1 = elemen-elemen baris ke-2 dikurang 2 kali elemen-elemen baris ke-1.
2) B3-2B1 = elemen-elemen baris ke-3 dikurang 2 kali elemen-elemen baris ke-1.
5) B2-2B3 = elemen-elemen baris ke-2 dikurang 2 kali elemen-elemen baris ke-3.
“Ingin berkata kasar tapi diriku terlalu Masya Allah”.