Anda di halaman 1dari 12

MATEMATIKA 1 MTS dan SMP

BILANGAN BULAT

A. BILANGAN BULAT DAN LAMBANGNYA


Bilangan yang pertama kali dikenal dan digunakan oleh manusia dalam
membilang adalah bilangan 1, 2, 3, 4, 5, ..., yang disebut bilangan asli dan
dilambangkan dengan A. Kemudian pada abad VII ditemukan bilangan 0 oleh
seorang ahli matematika muslim yaitu Alkwarizmi . Gabungan antara bilangan asli
dengan 0 disebut bilangan cacah, dan di lambangkan dengan C. Ternyata kedua
jenis bilangan tersebut belum mampu untuk mencatat semua kejadian yang ada,
misalnya :
1. Alat untuk mengukur suhu adalah Termometer. Pada termometer celsius titik
beku air adalah 00 ( 0 derajat). Bagaimanakah cara menuliskan suhu yang
sangat dingin, seperti di daerah kutub atau di puncak Himalaya yang suhunya di
bawah 0 0C.
2. Tinggi suatu tempat dihitung dari permukaan air laut sewaktu pasang.
Pertanyaanya, bagaimanakah cara menuliskan tempat yang berada di bawah
permukaan air laut?
Banyak lagi kejadian yang tidak bisa dicatat dengan bilangan asli atau bilangan
cacah. Untuk keperluan tersebut digunakanlah bilangan khusus yang sering disebut
bilangan negatif.
misal : suhu 50 dibawah 00 ditulis “– 50” dibaca lima derajat dibawah nol.
suhu 70 dibawah 00 ditulis “ – 70 “ dibaca tujuh derajat dibawah nol.
Untuk lebih jelasnya perhatikan garis bilangan dibawah ini

- 4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Bilangan-bilangan yang berada di sebelah kiri 0 dinamakan bilangan bulat negatif
{..., -4, -3, -2, -1}. Sedangkan bilangan-bilangan yang berada di sebelah kanan 0
disebut bilangan bulat positif {1, 2, 3, 4, ....}. Nol bukan merupakan bilangan bulat
negatif atau bilangan bulat positif. Selanjutnya gabungan dari himpunan bilangan
bulat negatif, nol, dan himpunan bulat positif disebut himpunan bilangan bulat,
yang dilambangkan dengan B.
Perhatikan lagi garis bilangan di atas, semakin kekanan bilangannya semakin
besar. dan sebaliknya semakin kekiri bilanganya semakin kecil. Artinya bilangan
yang berada di sebelah kiri bilangan yang lain maka bilangan tersebut lebih kecil,
begitu juga sebaliknya.
contoh :
1. 2 terletak di sebelah kiri 4, maka 2 lebih kecil dri 4.
2. –1 terletak di sebelah kana -10, maka -1 lebih besar dari – 10.
Latihan 1
1. Sisipkanlah lambang “ > ” atau “ < “ diantara tiap-tiap pasangan bilangan berikut
agar menjadi kalimat yang benar.
a. 5 …. 3 f. –10 …. 0
b. 0 …. 1 g. –100 …. –98
c. –1 …. –6 h. –6 …. 3
d. –5 …. – 3 i. –21 …. –30
e. 0 …. – 5 j. –11 …. 1

1
MATEMATIKA 1 MTS dan SMP

2. Susunlah bilangan-bilangan berkut menurut uruta naik


a. 3, 7, 5 f. 8, 0, -6, -9, 3
b. –2, 2, 0 g. 1, -8, -6, 5, -2
c. –1, 2, -5 h. –3, 1, 0, 8, -6
d. –100, 1, 0 i. –8, -5, 1, 0, -4
e. 0, -99, -70 j. 2, 1, -1, -2, 5

B. OPERASI HITUNG PADA BILANGAN BULAT


a. Penjumlahan pada Bilangan Bulat
Salah satu cara menghitung hasil penjumlahan dua bilangan bulat dengan
alat bantu adalah dengan menggunakan garis bilangan. Bilangan yang
dijumlahkan digambarkan dengan anak panah dengan arah sesuai dengan
bilangan tersebut. Apabila bilangan positif, anak panah menunjuk ke arah kanan.
Sebaliknya, apabila bilangan negatif, anak panah menunjuk ke arah kiri.
Misal: - 2 + 1

-2 -1 0 1 2
- dari angka 0 melangkah 2 satuan ke kiri ( - )sehingga sampai angka -2
- dari angka -2 dilanjutkan melangkah satu satuan kekanan (+), dimana
langkahnya berhenti merupakan hasil ( - 1)
Penggunaan alat bantu memerlukan waktu lama dan terbatas hanya pada
bilangan yang bernilai kecil, oleh karena itu gunakan cara berikut:
- Jika kedua bilangan bertanda sama (keduanya bilangan positif atau
keduanya bilangan negatif), jumlahkan kedua bilangan tersebut. Hasilnya
berilah tanda sama dengan tanda kedua bilangan.
Contoh:
a) 25 + 34 = 59
b) –158 + (–12) = –(158 + 12) = –170
- Jika kedua bilangan berlawanan tanda (bilangan positif dan bilangan negatif),
kurangi bilangan yang bernilai lebih besar dengan bilangan yang bernilai lebih
kecil tanpa memerhatikan tanda. Hasilnya, berilah tanda sesuai bilangan
yang bernilai lebih besar.
Contoh:
a) 45 + (–100) = –(100 – 45) = –55 bilangan negatif lebih besar
b) –13 + 25 = 25 - 13 = 12 bilangan positif lebih besar
b. Sifat-sifat Penjumlahan Bilangan Bulat
1. Sifat tertutup
Pada penjumlahan bilangan bulat, selalu menghasilakan bilangan bulat juga.
2. Sifat komutatif (sifat pertukaran)
Penjumlahan dua bilangan bulat selalu memperoleh hasil yang sama
walaupun kedua bilangan tersebut ditukarkan tempatnya.
3. Mempunyai unsur identitas
Untuk setiap bilangan bulat apabila ditambah 0 (nol) hasilnya selalu bilangan
itu sendiri, sehingga 0 (nol) merupakan unsur identitas pada penjumlahan

2
MATEMATIKA 1 MTS dan SMP

4. Sifat asosiatif (sifat pengelompokan)


Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c berlaku
(a + b) + c = a +(b + c)
5. Mempunyai invers (lawan)
Invers dari a dalah – a, invers dari –a adalah a
c. Pengurangan pada Bilangan Bulat
Seperti pada penjumlahan, untuk menghitung hasil pengurangan dua
bilangan bulat dapat menggunakan bantuan garis bilangan. Perhatikan contoh-
contoh berikiut:
1. 7 – 3
- dari nol tarik garis 7 satuan ke
kakanan
- dari ujung garis (7) tarik garis ke kiri
3 satuan ke kiri
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 - jarak ujung garis terakhir dengan
nol adalah hasil (4).
2. – 3 + 7

- 4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
3. – 2 – 3

- 6 -5 -4 -3 -2 -1 0 3 4
4. – 4 – (- 8)

- 4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Dari beberapa contoh di atas dapat diambil kesimpulan :
1. - 3 + 7 = 7 - 3
2. – 2 – 3 = - (2 + 3)
3. – 4 – (- 8) = - 4 + 8
Latihan 2
Hitunglah!
1. 44 – 32 11. – 105 – (- 911)
2. – 33 + 40 12. – 300 + 400
3. 65 – 34 13. – 854 + 442
4. – 92 + 61 14. – 763 – 452
5. – 7- 3 15. 37 – (- 14) – 15
6. – 35 – 25 16. 14 – (- 8) + 125
7. 4 – (- 3) 17. 2456 – 245
8. 24 + (- 13) + 25 18. 73 + (- 66) – 873 + (- 244)
9. 32 + 16 + (- 45) 19. -837 – (- 982) +922 + (- 521)
10. (-49) + 56 + (-31) 20. – 921 – (- 449) – 633 – 223

3
MATEMATIKA 1 MTS dan SMP

d. Perkalian pada Bilangan Bulat


Seperti yang diketahui bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang.
Contoh
1. 2 x 4 = 4 + 4 = 8
2. 4 x 2 = 2 + 2 + 2 + 2 = 8
3. 5 x 10 = 10 + 10 + 10 + 10 + 10 = 50

Untuk mengetahui hasil perkalian pada


bilangan bulat perhatikan tabel x 2 1 0 -1 -2
perkalian di samping! Kemudian isilah
kotak yang belum terisi dengan 2 4 2 0 -2 -4
memperhatikan pola masing-masing
kolom atau baris. 1 2 1 0 ... ...
Misal :
- Kesamping: 4, 2, 0, - 2, -4 (dikurangi 2) 0 0 0 0 ... ...
- Kebawah : 4, 2, 0, -2, -4
Jika kalian benar maka akan -1 ... ... ... ... ...
mendapatkan:
- 2x2=4 a x b = ab -2 ... ... ... ... ...
- 2 x (-2) = -4 a x –b = -ab
- (-2) x 2 = - 4 -a x b = -ab
- (-2) x (-2) = 4 -a x –b = ab

e. Sifat-sifat Perkalian pada Bilangan Bulat


1. Sifat tertutup
2. Sifat komutatif
3. Sifat asosiatif
4. Memiliki elemen identitas yaitu 1
5. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan
Contoh
1. 2 x ( 5 + 4) = (2 x 5) + (2 x 4)
2. 5 x (10 – 3) = (5 x 10) – (5 x 3)

f. Pembagian pada Bilangan Bulat


Operasi pembagian adalah merupakan operasi kebalikan (invers) dari
perkalian, sehingga sifat hasil operasi pembagian sama dengan perkalian.

a:b = a:b
a : (-b) = - (a : b)
(-a) : b = - (a : b)
(-a) : (-b) = (a : b)

Contoh
1. 10 : 2 = 5 3. – 100 : 5 = - 20
2. 246 : (-2) = -123 4. – 64 : (-8) = 8

4
MATEMATIKA 1 MTS dan SMP

Latihan 3
Hitunglah
1. 4 x 18 6. 45 : 9
2. 7 x (-34) 7. -108 : (-18)
3. (-12) x (-65) 8. – 84 : 7
4. (-564) x 0 9. 128 : (-8)
5. (-23) x 7 10. - 9.114: (- 49)

C. PENGERJAAN HITUNG CAMPURAN


Aturan-aturan dalam pengerjaan hitung campuran sebagai berikut :
1. Pengerjaan dalam kurung didahulukan
Contoh :
(125 + 375) : 25 – 15, yang didahulukan adalah 125 + 375, sehingga menjadi
500 : 25 – 15
2. Tanda perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan
pengurangan, sehingga perkalian dan pembagian didahulukan daripada
penjumlahan dan pengurangan.
Contoh :
500 : 25 – 15 = 20 – 15
=5
Latihan 4
Hitunglah
1. 18 x 7 + 120 6. (-10 + 6) x {18 : (6 – 12)}
2. 625:-5 +175 7. -7 x 3 – (-7) x (-6)
3. 240 : 6 – 35 : 7 8. 56 : (-8) + 12 – (-11)
4. 7 x {24 : (6 + 2)} 9. (37 – (- 14) – 15) x { 45 :(-7 -10 +2)}
5. – 8 x {9 x (-17 + 10)} 10. - 638 : 22 + ( 14 – (- 8) + 125)

D. SOAL CERITA PADA BILANGAN BULAT


Contoh
1) Suhu tempat A adalah 100 C di bawah nol, suhu tempat B adalah 20 0C di atas nol,
dan suhu tempat C adalah tepat di antara suhu tempat A dan tempat B.
Berapakah suhu di tempat C?
Pembahasan
100 di bawah nol diartikan – 100, sedangkan 200 di atas nol diartikan + 200.
Selisih antara – 100 dengan + 200 adalah 300, karena tempat C di antara tempat A
dan B, maka: 300 : 2 = 150. Suhu tempat C adalah – 100 + 150 = 50.
2) Dalam kompetisi Matematika, setiap jawaban benar diberi skor 3, jawaban salah
diberi skor -1, dan jika tidak menjawab diberi skor 0. Dari 40 soal yang diujikan,
Dedi menjawab 31 soal, yang 28 soal di antaranya dijawab benar. Berapakah
skor yang diperoleh Dedi?
Pembahasan
- 28 soal benar, skornya adalah 28 × 3 = 84.
- 3 soal salah, skornya adalah 3 × (-1) = -3.
Skor yang diperoleh Dedi adalah 84 + (-3) = 81.

5
MATEMATIKA 1 MTS dan SMP

Latihan 5
1. Suhu tempat A adalah 60 C di bawah nol, suhu tempat B adalah 28 0C di atas nol,
dan suhu tempat C adalah tepat di antara suhu tempat A dan tempat B. Tentukan
suhu tempat C?
2. Sebuah kantor berlantai 20 mempunyai 3xccewd lantai berada di bawah tanah.
Seorang karyawan mula-mula berada di lantai 2 kantor itu. Karena ada suatu
keperluan, ia turun 4 lantai, kemudian naik 6 lantai. Di lantai berapakah karyawan itu
sekarang berada?
3. Dalam suatu ujian, penilaian ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut.
– Jawaban benar diberikan nilai 3.
– Jawaban salah diberikan nilai –1.
– Untuk soal yang tidak dijawab diberikan nilai 0.
Dari 100 soal, seorang peserta menjawab 95 soal dan 78 di antaranya dijawab
dengan benar. Tentukan nilai yang diperoleh peserta tersebut.
4. Pada tes penerimaan pegawai ditentukan jawaban benar mendapat nilai 3, jawaban
salah mendapat -1, dan tidak menjawab mendapat nilai 0. Dari soal yang diujikan,
Ani menjawab 52 soal dengan 45 jawaban benar. Tentukan nilai yang diperoleh Ani
5. Dalam suatu permainan ditentukan nilai tertinggi adalah 100, dan dalam permainan
tersebut dimungkinkan seorang pemain memperoleh nilai negatif. Untuk 6 kali
bermain seorang pemain memperoleh nilai berturut-turut –75, 80, –40, 50, 90, dan
–35. Hitunglah jumlah nilai pemain tersebut.

E. FAKTOR SUATU BILANGAN

a. Faktor
Faktor yaitu bilangan tertentu yang dapat membagi habis bilangan-bilangan
yang dicari faktornya.
Contoh
Tentukan faktor-faktor dari bilangan berikut
1. 8
2. 5
Jawab
1. 8 di dapatkan dari hasil perkalian 1 x 8, dan 2 x 4. Maka faktor dari 8 adalah
1, 2, 4 dan 8
2. 5 didapatkan dari hasil perkalian 1 x 5. Maka faktor dari 5 adalah 1 dan 5
3. 24 didapatkan dari hasil perkalian 1 x 24, 2 x 12, 3 x 8, dan 4 x 6. Maka
faktor dari 24 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12, 24

b. Faktor Prima
Faktor prima adalah suatu faktor dari sebuah bilangan yang merupakan
bilangan prima. Sedangkan bilangan prima adalah bilangan yang hanya habis
dibagi dengan 1 dan bilangan itu sendidri. Yaitu 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17,…. Untuk
menentukan faktor prima dari suatu bilangan biasanya digunakan suatu cara
yang di sebut pohon faktor. Perhatikan contoh berikut !
Tentukan faktor prima dari :
1. 70
2. 120

6
MATEMATIKA 1 MTS dan SMP

jawab
1. 70 2. 120

2 35 2 60

5 7 2 30

Jadi faktor prima dari 2 15


70 adalah 2, 5, dan 7
3 5
jadi faktor prima dari 120 adalah
2, 3, dan 5

Latihan 6
Tentukanlah faktor-faktor dari bilangan-bilangan berikut ini :
1. 12 6. 32
2. 18 7. 36
3. 19 8. 48
4. 26 9. 49
5. 28 10. 60
Tentukanlah faktor prima dari bilangan-bilangan berikut ini dengan terlebih dahulu
membuat pohon faktornya !
1. 18 5. 48 9. 116
2. 20 6. 46 10. 148
3. 24 7. 56
4. 42 8. 69

c. Faktor Persekutuan.
Dari dua bilangan atau lebih, terdapat faktor-faktor yang sama. Faktor-faktor
yang sama tersebut di sebut faktor persekutuan, dan diantara faktor persekutuan
ada yang disebut faktor persekutuan terbesar (yang disingkat FPB ) yaitu faktor
persekutuan yang paling besar.
Contoh:
1. Faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12
Faktor dari 18 adalah 1, 2, 3, 6, 9, dan 18
Faktor persekutuan dari 12 dan 18 adalah 1, 2, 3, dan 6
Jadi FPB dari 12 dan 18 adalah 6
2. Faktor dari 16 adalah 1, 2, 4, 8, dan 16
Faktor dari 24 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24
Faktor dari 36 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, dan 36
Faktor persekutuan dari 16, 24, 36 adalah 1, 2, dan 4
Jadi FPB dari 16, 24, dan 36 adalah 4

7
MATEMATIKA 1 MTS dan SMP

Latihan 7
Tentukan FPB dari pasanagan bilangan berikut ini
1. 18 dan 24 6. 66 dan 110
2. 24 dan 32 7. 92 dan 164
3. 30 dan 42 8. 8, 24, dan 30
4. 50 dan 125 9. 12, 24, dan 30
5. 63 dan 84 10. 56, 90, dan 105

d. Menentukan FPB dengan Faktor Prima


FPB adalah hasil kali faktor-faktor prima yang sama yang mempunyai pangkat
terkecil.
Contoh soal :
1. Tentukan FPB dari 70 dan 120
2. Tentukan FPB dari 24, 36, dan 8
Penyelesaian
1. 70 120

2 35 2 60

5 7 2 30

70 = 2 x 5 x 7 2 15

3 5
120 = 23 x 3 x 5
faktor prima yang sama dan dengan pangkat paling kecil antara 70 dan 120
adalah 2 dan 5, jadi FPB dari 70 dan 120 adalah 2 x 5 = 10
24 36 48
2.

2 12
2 18 2 24
2 6 2 9 2 12
2 3
3 3 2 6
3
24 = 2 x 3 36 = 2 x 32
2

48 = 24 2x 3 3
FPB dari 24, 36, dan 48 adalah 22 x 3 = 12
Latihan 8
Tentukan FPB dari pasangan bilangan berikut ini
1. 36 dan 48 6. 14, 42, dan 70
2. 56 dan 84 7. 38, 48, dan 60
3. 45 dan 90 8. 30, 75, dan 105
4. 72 dan 108 9. 45, 90, dan 120
5. 105 dan 120 10. 84, 126, dan 168
F. KELIPATAN SUATU BILANGAN

8
MATEMATIKA 1 MTS dan SMP

a. Kelipatan Suatu Bilangan Cacah


Setelah memahami faktor suatu bilangan, sekarang kita akan mempelajari
kelipatan suatu bilangan. Agar kamu memahami apa itu kelipatan suatu bilangan,
perhatikan penjelasan berikut ini. Jika 3 kalian kalikan dengan setiap bilangan
anggota bilangan asli { 1,2,3, …}, maka hasil kali yang kalian peroleh adalah 3, 6,
9, 12, ……., jadi setiap bilangan yang kita peroleh adalah kelipatan 3.

b. Kelipatan Persekutuan Dua Bilangan Atau Lebih


Dari dua atau lebih bilangan cacah terdapat kelipatan-kelipatan yang sama.
Kelipatan yang sama tersebut dinamakan kelipatan persekutuan, selanjutnya
kelipatan persekutuan yang paling kecil disebut kelipatan persekutuan terkecil
(disingkat KPK).

Contoh
1. kelipatan dari 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27,….
kelipatan dari 4 adalah 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28,...
kelipatan persekutuan dari 3 dan 4 adalah 12, 24, ……
KPK dari 3 dan 4 adalah 12.
2. kelipatan 4 adalah 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, …..
kelipatan 6 adalah 6, 12, 18, 24, 30, ….
kelipatan 8 adalah 8, 16, 24, 32, 40, ……
jadi KPK antara 4, 6, dan 8 adalah 24

Latihan 9.
1. Tulislah kelipatan dari setiap bilangan berikut yang kurang dari 46
a. 3 c. 5 e. 12
b. 4 d. 8
2. Tulislah kelipatan dari setiap bilangan berikut yang berada antara 10 dan 91
a. 8 c. 11 e. 17
b. 9 d. 14
3. Carilah KPK dari bilangan-bilangan di bawah ini :
a. 4 dan 6 f. 12 dan 18
b. 5 dan 4 g. 8, 12, dan 18
c. 4 dan 12 h. 9, 12, dan 18
d. 6 dan 9 i. 3, 4, 5, dan 6
e. 9 dan 12 j. 4, 6, 8, dan12

c. Menentukan KPK dengan Faktor Prima


Untuk memudahkan mencari Kelipatan Persekutuan Terkecil kita
menggunakan faktor prima.
KPK diperoleh dari mengalikan semua faktor prima dari bilangan-bilangan
yang akan dicari KPK-nya dengan mengambil pangkat tertinggi
Contoh
1. Tentukan KPK dari 12 dan 18
2. tentukan KPK dari 8, 24 dan 30

1. 12 18

2 6 2 9 9

2 3 3 3
MATEMATIKA 1 MTS dan SMP

KPK dari 12 dan 18 adalah


22 x 3 2 = 4 x 9
= 36
12 = 22 x 3 18 = 2 x 32

2.
8 24 30

2 4 2 12 2 15

2 2 2 6 3 5
8 = 23 2 3 30 = 2 x 3 x 5
24 = 23 x 3
jadi KPK dari 8, 24, dan 30 adalah 23 x 3 x 5 = 8 x 3 x 5
= 120

Tentukanlah KPK dari pasangan bilangan berikut ini


1. 28 dan 84 6. 105 dan 120
2. 36 dan 81 7. 12, 36, dan 48
3. 42 dan 18 8. 42, 63, dan 84
4. 60 dan 42 9. 45, 75, dan 120
5. 68 dan 85 10. 98, 126, dan 196

10
MATEMATIKA 1 MTS dan SMP

KUMPULAN SOAL BILANGAN BULAT


1. 2 + (-6) = ...
A. –8 C. – 3
B. –4 D. 8
2. 9 – (- 14) =...
A. – 23 C. 5
B. –3 D. 23
3. Hasil dari – 4 + 8 – (- 3) adalah....
A. – 15 C. – 1
B. –3 D. 7
4. Suhu pada suatu daerah mula-mula 90C, kemudian mengalami penurunan sebesar
120C. Suhu pada daerah tersebut sekarang … .
A. –30C C. –210C
B. –120C D. –230C
5. Hasil dari –9 + (–4) – (–12) = … .
A. –1 C. 7
B. –7 D. 25
6. Jika suhu suatu cairan berubah dari – 10 0 C menjadi – 30 C, maka kenaikan suhu itu
adalah….
A. 130 C C. – 70 C
B. 70 C D. – 130 C
7. Hasil dari 12 x (–3) + (–8) = … .
A. –24 C. –44
B. –28 D. –123
8. Jika a = –5, b = 8, dan c = 12, maka hasil dari 2a – c + b = … .
A. –14 C. –22
B. –20 D. –30
9. Hasil dari –18 : 3 x (–2) = … .
A. –3 C. 3
B. –12 D. 12
10. Hasil dari (–12 x 6) + (–8) = … .
A. 80
B. 64
C. –64
D. –80
11. Suatu turnamen ditentukan bahwa peserta yang menang memperoleh nilai 5,
peserta yang seri mendapat nilai 2, dan peserta yang kalah mendapat nilai –1. Jika
hasil 6 petandingan seorang peserta menang 3 kali dan kalah 2 kali, maka nilai yang
diperoleh peserta tersebut adalah …
A. 15 C. 12

B. 13 D. 10
12. Suhu di dalam kulkas -2 C. Pada saat mati lampu suhu di dalam kulkas naik 3 0C
0

setiap 4 menit. Setelah lampu mati selama 8 menit, suhu di dalam kulkas adalah....
A. 10C C. 40C

11
MATEMATIKA 1 MTS dan SMP

B. 30C D. 80C

13. Hasil dari (-4 + 6) x (-2 – 3) adalah ….


A. - 10 C. 10
B. 2 D. 50

14. Pada musim dingin suhu di sebuah kota pada pukul 04.00 adalah – 3 0C, dan suhu di
kota lain pada waktu yang sama adalah 14 0C. Perbedaan suhunya adalah ….
A. 30C C. 110C
0
B. 10 C D. 170C

15. Hasil dari – 6 + (6 : 2) – ((-3) x 3) adalah ….


A. 0 C. 6
B. 3 D. 9
16. Hasil dari – 24 + 72 : (– 12) – 2 x (– 3) adalah…
A. – 24 C. 18
B. – 18 D. 24
17. Hasil dari 45 : (-15) + 6 x 16 = ….
A. -96 C. 80
B. -80 D. 93
18. Vivi, Suma, Ani, dan Uri membuat agar-agar. Setalah dimasak mereka masukkan
kedalam kulkas agar dingin. Suhu agar-agar sebelum dimasukkan kekulkas dan
setelahnya tertera dalam table berikut.
Vivi Suma ani Uri
Sebelum 370 350 400 390
Sesudah - 70 -120 -30 -50
Perubahan suhu yang paling besar terjadi pada agar-agar yang dimiliki….
A. Vivi C. Ani
B. Suma’ D. Uri
19. Di suatu daerah yang berada pada ketinggian 3500 meter di atas permukaan laut
suhunya -80C. jika setiap naik 100 meter suhu bertambah 10C, maka suhu
ketinggian 400 meter di atas permukaan laut saat itu adalah….
A. 220C C. 240C
0
B. 23 C D. 250C
20. Suhu Mula-mula sebuah ruangan adalah -5 0C. Setelah penghangat ruangan
dihidupkan suhunya naik menjadi 200C. Besar kenaikan suhu pada ruangan tersebut
adalah… .
A. -250C C. 150C
0
B. -15 C D. 250C

12

Anda mungkin juga menyukai