Anda di halaman 1dari 5

OPERASI HITUNG CAMPURAN DAN BENTUK BAKU

A. Operasi Dasar Aritmetika

Operasi dasar pada aritmetika adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan


pembagian. Terkadang operasi lain seperti persentase, akar kuadrat, pemangkatan,
dan logaritma dianggap termasuk dalam kategori ini. Operasi hitung merupakan
operasi biner yaitu operasi terhadap dua buah bilangan yang menghasilkan bilangan
ketiga.
Fakta dasar penjumlahan adalah operasi penjumlahan bilangan-bilangan 0, 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, dan 9.
Fakta dasar pengurangan yaitu pengurangan bilangan-bilangan dimana pengurangnya
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan bilangan yang dikurangi adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, ...,
18.
Fakta dasar perkalian adalah operasi perkalian bilangan-bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, dan 9.
Fakta dasar pembagian yaitu pembagian bilangan-bilangan dimana bilangan yang
dibagi 0, 1, 2, 3, ..., 81, pembaginya 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, atau 9 dan hasilbaginya 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, atau 9.

Operasi dasar pada bilangan Asli dapat diperagakan menggunakan garis bilangan.
Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat juga dapat disajikan pada
garis bilangan. Prinsip yang digunakan untuk memperagakan operasi-operasi tersebut
adalah:
(a) Bilangan positip dinyatakan dengan anak panah menghadap ke kanan.
(b) Bilangan negatip dinyatakan dengan anak panah menghadap ke kiri.
(c) Operasi penjumlahan (+) dinyatakan dengan gerak maju.
(d) Operasi pengurangan (–) dinyatakan dengan gerak mundur.

Penjumlahan bilangan bulat a + b yang diperagakan dengan garis bilangan


menggunakan prinsip sebagai berikut.
(a) Bilangan positip dinyatakan dengan anak panah arah ke kanan, dan bilangan
negatip dinyatakan dengan anak panah arah ke kiri.
(b) Anak panah yang mewakili bilangan pertama (yaitu bilangan a) digambarkan
dengan anak panah yang pangkalnya berimpit dengan posisi 0 (nol) pada garis
bilangan, dan ujungnya berada pada posisi yang sesuai bilangan a.
(c) Gerakan operasi dimulai dari ujung anak panah yang menyatakan bilangan a,
arahnya mengikuti tanda bilangan b dan. geraknya maju.
(d) Posisi setelah gerakan terakhir menyatakan hasil penjumlahan.
Contoh:

(a) 4 + 2

• • • • • • • • • •
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

Jadi 4 + 2 = 6

(b) 5 + (-2)

• • • • • • • • • •
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Jadi 5 + (-2) = 3

(c) – 4 + 2

• • • • • • • • • •
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Jadi – 4 + 2 = – 2

(d) – 5 + (– 3)

• • • • • • • • • •
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1

Jadi – 5 + (– 3) = – 8

Pengurangan bilangan bulat a – b yang diperagakan dengan garis bilangan


menggunakan prinsip sebagai berikut.
(a) Bilangan positip dinyatakan dengan anak panah arah ke kanan, dan bilangan
negatip dinyatakan dengan anak panah arah ke kiri.
(b) Anak panah yang mewakili bilangan pertama (yaitu bilangan a) digambarkan
dengan anak panah yang pangkalnya berimpit dengan posisi 0 (nol) pada garis
bilangan, dan ujungnya berada pada posisi yang sesuai bilangan a.
(c) Gerakan operasi dimulai dari ujung anak panah yang menyatakan bilangan a,
arahnya mengikuti tanda bilangan b dan geraknya mundur.
(d) Posisi setelah gerakan terakhir menyatakan hasil pengurangan.

Selanjutnya perhatikan contoh pengurangan berikut ini.

(a) 3 – 5

• • • • • • • • • • •
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Jadi 3 – 5 = -2
Bilangan pertama adalah 3, maka ujung anak panah tepat di atas poisi ”3” pada garis
bilangan. Bilangan kedua adalah 5 (positip) maka anak panah yang kedua menghadap
ke kanan. Operasinya pengurangan, maka panah yang kedua dibuat dengan proses
mundur dari arah anak panah yang kedua. Posisi setelah gerakan terakhir berada
pada posisi ”-2”, berarti 3 – 5 = -2.
Berikut ini adalah contoh pengurangan bilangan bulat positip dengan bilangan bulat
negatip.

(b) 2 – ( – 4)

• • • • • • • • • • •
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Jadi 2 – (– 4) = – 6.

Pengurangan dengan -4 (negatip) dilakukan dengan membuat anak panah arah ke kiri
dan proses pembuatannya mundur dengan start ujung anak panah pertama. Posisi
setelah gerakan terakhir berada pada posisi ”6”, berarti 2 – ( – 4) = – 6.

Berdasarkan peoses-proses tersebut dapat disimpulkan bahwa mengurangi dengan


suatu bilangan bulat berarti menjumlahkan dengan lawan bilangan bulat itu. Dengan
demikian kedua pengurangan di atas dpat dikerjakan sebagai penjumlahan seperti
berikut.
3 – 5 = 3 + (-5) = -2
2 – (-4) = 2 + (+4) = 6 atau 2 – (-4) = 2 + 4 = 6

B. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat

Pada kenyataannya sering kali dijumpai perhitungan tidak hanya melibatkan sebuah
operasi, tetapi bisa terjadi terdapat dua buah operasi atau lebih yang harus dikerjakan.

1. Sifat-sifat Operasi Hitung

Sifat-sifat operasi hitung yang akan dibahas di sini meliputi sifat pertukaran,
pengelompokan, dan sifat penyebaran.
Sifat pertukaran (komutatif) terdapat pada operasi penjumlahan dan perkalian pada
bilangan bulat. Perhatikan contoh berikut.
5+2=2+5
5 + (-2) = (-2) + 5
(-5) + 2 = 2 + (-5)
(-5) + (-2) = (-2) + (-5)
5х2=2х5
5 х (-2) = (-2) х 5
(-5) х 2 = 2 х (-5)
(-5) х (-2) = (-2) х (-5)
Pada operasi penjumlahan dan perkalian juga berlaku sifat pengelompokan (asosiatif).
Contoh:
(6 + 3) + 7 = 6 + (3 + 7)
8 + (12 + 9) = (8 + 12) + 9
(629 + 875) + 125 = 629 + (875 + 125) = 629 + 1000 = 1629
5 х (18 х 9) = (5 х 18) х 9
(7 х 25) х 4 = 7 х (25 х 4)

(629 х 5) х 20 = 629 х (5 х 20)


= 629 X 100 = 62900
(728 х 125) х 8 = 728 х (125 х 8)
= 728 X 1000 = 728000

Sifat distributif (penyebaran) perkalian terhadap penjumlahan menggunakan prinsip


a х (b + c) = (a х b) + (a х c)
(a х b) + (a х c) = a х (b + c)
(547 х 63) + (547 х 37) = 547 х (63 + 37)
= 547 х 100 = 54700
Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan menggunakan prinsip
a х (b – c) = (a х b) – (a х c)
628 х 379 – 628 х 279 = 628 х (379 – 279)
= 628 х 100 = 62800

2. Penggunaan Sifat Pertukaran, Pengelompokan, Dan Penyebaran

Sifat pertukaran, pengelompokan, dan penyebaran pada operasi bilangan digunakan


untuk mempermudah atau menyederhanakan perhitungan.

87 + 100 = 100 + 87 = 187


(589 + 890) + 110 = 589 + (890 + 110) = 589 + 1000 = 1589
(583 х 951) + (583 х 49) = 583 х (951 + 49) = 583 х 1000 = 583000

3. Operasi hitung campuran

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan operasi hitung campuran


adalah sebagai berikut.
(a) Operasi yang ada di dalam tanda kurung dikerjakan lebih dahulu.
(b) Perkalian dan pembagian dikerjakan lebih dahulu sebelum penjumlahan dan
pengurangan.
(c) Perkalian dan pembagian dikerjakan secara urut dari kiri ke kanan
(d) Penjumlahan dan pengurangan dikerjakan secara urut dari kiri ke kanan
Contoh:
Mama membeli mangga 3 kg harganya 6000 rupiah/kg, membeli apel 5 kg dengan
harga 12000 rp/kg. Berapa rupiah yang harus dibayarkan oleh mama?

Jawab:
3 х 6000 + 5 х 12000 =
Contoh:
(a) 17 – (4 + 3) = 17 – 7 = 10
17 + (20 – 5) = 17 + 15 = 32
(b) 6 х 5 : 3 = 30 : 3 = 10
18 : 3 х 4 = 6 х 4 = 24
(c) 7 + 6 – 2 = 13 – 2 = 11
7–6+2=1+2=3
(d) 7 + 2 х 4 = 7 + 8 = 15
5 – 12 : 6 = 5 – 2 = 3
10 + 27 : 3 – 2 х 7 – 4 = 10 + 9 – 14 – 4
= 19 – 14 – 4
=5–4
=1

C. Notasi Ilmiah
Dalam ilmu pengetahuan alam yang berkaitan dengan astronomi, jarak antar benda-
benda langit yang terlalu jauh membutuhkan bilangan besar sehingga membutuhkan
tempat yang panjang untuk menuliskan angkanya, maka perlu diupayakan untuk
meuliskan secara praktis yang singkat. Begitu pula dalam penulisan jarak antar
partake yang terlalu dekat juga bisa membutuhkan angka yang banyak sekali. Untuk
mengatasi hal ini maka dapat digunakan notasi ilmiah (bentuk baku).
Cara penulisan bilangan dalam bentuk baku adalah sebagai berikut.
a X 10n dengan keterangan 1≤a<10 dan n blangan bulat.
a X 10n
1≤a<10 dan n blangan bulat.

Contoh penulisan dalam bentuk baku:


a) 152000000 = 1,52 X 108 a X 10n
b) 1490000000000000000000 = 1,49 X 1021
c) 2347,6891 = 2,3476891 X 103
d) 0,0000000000041 = 4,1 X 10-12
e) 0,00000000000009 = 9 X 10-14
2,35
f) 0,000235 = = 2,35 X 10-4
10000
g) 0,0000002741 = 2,741 X 10-7

Rangkuman
a) Sifat operasi hitung pemjumlahan yaitu komutatif dan asosiatif.
b) Sifat operasi hitung perkalian yaitu komutatif, asosiatif, distributif perkalian terhadap
penjumlahan, dan distributif perkalian terhadap pengurangan.
c) Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan operasi hitung campuran
adalah sebagai berikut.
(a) Operasi yang ada di dalam tanda kurung dikerjakan lebih dahulu.
(b) Penjumlahan dan pengurangan dikerjakan secara urut dari kiri ke kanan
(c) Perkalian dan pembagian dikerjakan secara urut dari kiri ke kanan
(d) Perkalian dan pembagian dikerjakan lebih dahulu sebelum penjumlahan dan
pengurangan.
d) Bentuk baku (notasi ilmiah) cara penulisan bilangan dalam bentuk a X 10n dengan
keterangan 1≤a<10 dan n blangan bulat.

Anda mungkin juga menyukai