Operasi biner pada himpunan tidak kosong S adalah pemetaan dari S * S ke S. Notasi
yang digunakan untuk menyatakan operasi biner adalah +, ×, , , , , dan
sebagainya. Hasil dari sebuah operasi, misalnya pada elemen a dan b akan ditulis
sebagai a b.
Operasi biner pengaitan pasangan elemen (a,b) pada S yang memenuhi dua kondisi
berikut :
1. Setiap pasangan elemen (a,b) pada S dikaitkan dengan tepat satu elemen.
Kondisi ini disebut dengan kondisi tertutup (closed).
2. Setiap elemen yang dikaitkan dengan pasangan elemen (a,b) pada S merupakan
elemen di S. kondisi ini disebut dengan kondisi terdefinisi dengan baik ( well
defined).
2. Diketahui :
Himpunan A merupakan himpunan bilangan ganjil dan a * b = ab + a + b.
Misal, a = 5, b = 3
a*b=b*a
a.b + a + b = b.a + b + a
5.3 + 5 + 3 = 3.5 + 3 + 5
23 = 23 (Komutatif)
b. Asosiatif
Operasi biner pada suatu himpunan, misal himpunan S. Dikatakan memiliki sifat
asosiatif jika dan hanya jika, untuk setiap a,b,c ∈ S berlaku (a b) c = a (b c)
Contoh soal :
1. Diketahui K adalah himpunan semua bilangan bulat dan a b = a.b + 3. Apakah
operasi binernya bersifat asosiatif?
Pembahasan :
Rumus dasar asosiatif : (a b) c = a (b c)
(ab + 3) * c = a * (bc + 3)
Misal : ab + 3 = r dan bc + 3 = s
r*c=a*s → masukkan ke dalam rumus dasar
r.c + 3 = a.s + 3 → ubah r dan s ke dalam bentuk awal
(a.b + 3) c + 3 = a (bc + 3) + 3
a.b.c + 3.c + 3 ≠ a.b.c + 3.a + 3
(3.a.b) c = a (3.b.c)
Misal : 3.a.b = p dan 3.b.c = q
p c = a q → masukkan ke dalam rumus dasar
3.p.c = 3.a.q → ubah p dan q ke dalam bentuk
awal
3 (3.a.b) c = 3.a (3.b.c)
9.a.b.c = 9.a.b.c
c. Memiliki Identitas
Elemen identitas adalah elemen yang membuat operasi biner memetakan ke dirinya
sendiri atau secara metematis ditulis : terdapat ℮ sedemikian, sehingga untuk setiap α
elemen S berlaku :
℮ adalah elemen identitas. α*℮=℮*α=α
Contoh Soal :
1. Diketahui : Himpunan A adalah himpunan bilangan asli. A = { 1, 2, 3, 4, 5, ....}
dan a * b = a + b.
Ditanya : Apakah himpunan A memiliki identitas ?
Jawab :
Misal, a = 4
a*℮ =a ℮*a=a
4+℮ =4 ℮+4=4
℮=0 ℮=0
Misal, a = 7
a*℮=a ℮*a=a
a+℮+3=a ℮ +a+3=7
7+℮+3=7 ℮ +7+3=7
℮ = -3 ℮ = -3
d. Memiliki Invers
Unsur invers adalah sebuah unsur bilangan jika dioperasikan dengan bilangan lain yang
akan menghasilkan sebuah unsur identitas. Jika a adalah bilangan riil berlaku :
a + (-a) = (-a) + a = 0
Invers penjumlahan dari a adalah –a, invers perkalian dari a adalah
sifat-sifat operasi hitung sangat berguna untuk memahami dan melakukan operasi
hitung pada bilangan bulat yang akan anda pelajari berikut ini.
Untuk setiap bilangan bulat r, ada bilangan bulat yang tunggal demikian,
sehingga r + (-r) = (-r) + r = 0
Penjumlahan “lawan”, r + (-r) = 0
Misal, invers penjumlahan dari 4 = -4, karena 4 + (-4) = 0 (0 merupakan identitas
penjumlahan)
Perkalian “kebalikan”
1 1
Invers perkalian dari 4 adalah karena 4 x = 1 (1 merupakan identitas perkalian)
4 4
Bilangan asli tidak memiliki memiliki elemen invers penjumlahan, misalnya
untuk bilangan asli 2, invers penjumlahan dari 2 adalah -2 dan -2 tidak termasuk
bilangan asli.
Bilangan rasional mempunyai elemen invers perkalian karena invers
perkaliannya juga merupakan bilangan rasional.
Contoh soal :
1. Diketahui C merupakan anggota himpunan bilangan bulat dan a * b = a + b + 1.
Apakah C memiliki invers ?
a. Mencari identitas terlebih dahulu
Jawab :
Misal, a = 2
a*e=a e*a=a
a+e+1=a e+a+1=a
2 + e + 1= 2 e+2+1=2
e = 2-3 e = 2-3
e = -1 e = -1
C memiliki identitas, yaitu e = -1. Karena a * e = a sama dengan e * a = a dan termasuk
ke dalam himpunan.
b. Identitas yang didapat, lalu dimasukkan ke dalam persamaan invers.
a * a-1 = e a-1 * a = e
a + a-1 + 1 = e a-1 + a + 1 = e
2 + a-1 + 1= -1 a-1 + 2 + 1 = -1
a-1 = -1-3 a-1 = -1-3
a-1 = -4 a-1 = -4
C memiliki invers karena a * a-1 = e sama dengan a-1 * a = e dan a-1 = -4 termasuk
dalam himpunan.
2. Diketahui himpunan S merupakan anggota himpunan bilangan prima dan a * b =
a.b + 3
Jawab :
Misal, a = 3
e. Sifat Tertutup
Dalam penjumlahan sepasang bilangan asli A, hasil penjumlahan merupakan bilangan
asli A. Himpunan A = {1,2,3,4,5,6.....,n}. Misal, 3 + 5 = 8, 8 merupakan anggota
himpunan bilangan asli A. Untuk operasi pengurangan dan pembagian tidak tertutup
pada himpunan bilangan asli.
Contoh soal
1. Operasi (x,0) untuk bilangan bulat x adalah a * b = a + a.b, buktikan jika bilangan
tersebut memiliki sifat tertutup!
Misal, a = 3 dan b = 1
a * b = a + a.b
= 3 + 3.1
=3+3=6
Operasi bersifat tertutup, karena hasil operasi tersebut masuk ke dalam himpunan
bilangan bulat.
Misal, a = 2 dan b = 6
a⊕b = a + b
=2+6
=8
Operasi bersifat tertutup, karena hasil operasi tersebut masuk ke dalam himpunan
bilangan genap.