Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul
“Bilangan Bulat”.

Makalah ini berisikan informasi tentang apa yang disebut sebagai


bilangan bulat, sifat-sifat bilangan bulat, serta cara pengoperasikan bilangan
bulat secara mendasar. Dan diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi tentang bilangan bulat dan mempermudah para mahasiswa untuk
lebih mudah dalam melakukan pengoperasian bilangan bulat. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. .Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa memberikan kelancaran dan meridhoi segala usaha kita.

Sukorejo, Januari 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….

DAFTAR ISI ……………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................
1.4 Manfaat............................................................................................................
1.5 Metode.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................
2.1 Makalah............................................................................................................
2.1.1 Pengertian Makalah.......................................................................................
2.1.2 Ciri – Ciri Khusus Makalah...........................................................................
2.1.3 Syarat Makalah..............................................................................................
2.1.4 Sistematika Makalah.....................................................................................
2.2 Rangkuman......................................................................................................
2.2.1 Pengertian Rangkuman..................................................................................
2.2.2 Cara Membuat Rangkuman...........................................................................
2.3 Buku...............................................................................................................
2.3.1 Pengertian Buku..........................................................................................
2.3.2 Teknik – Teknik Menulis Buku...................................................................
2.4 Membaca untuk Menulis Akademik.............................................................
2.4.1 Pengertian Membaca dan Menulis..............................................................
2.4.2 Hubungan Antara Membaca dan Menulis...................................................
2.4.3 Teknik Membaca Untuk Menulis................................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................
3.1 Simpulan........................................................................................................
ii
3.2 Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam
perkembangannya setelah para pakar matematika menambahkan perbendaharaan simbol
dan kata-kata yang tepat untuk mendefinisikan bilangan maka matematika menjadi hal
yang sangat penting bagi kehidupan dan tak bisa kita pungkiri bahwa dalam kehidupan
keseharian kita akan selalu bertemu dengan yang namanya bilangan, karena bilangan selalu
dibutuhkan baik dalam teknologi, sains, ekonomi ataupun dalam dunia musik, filosofi dan
hiburan serta banyak aspek kehidupan lainnya. Bilangan dahulunya digunakan sebagai
simbol untuk menggantikan suatu benda misalnya kerikil, ranting yang masing-masing
suku atau bangsa memiliki cara tersendiri untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk
simbol.

Orang yang mahir matematika bukan berarti karena kebetulan. Untuk menguasai materi
matematika disyaratkan mengetahui dan menguasai kajian dasarnya. Selanjutnya dia sering
berlatih dengan soal-soal yang berkaitan dengan apa yang sedang dipelajarinya. Sehingga
dia bisa menguasai secara benar teori, konsep dan penerapannya untuk mempelajari salah
satu disiplin ilmu ini. Oleh karena itu untuk memenuhi tuntutan tersebut, dalam makalah
singkat ini dicantumkan uaraian singkat tentang bilangan bulat. Bilangan bulat banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohbya untuk menentukan
kedalaman laut, jika kita mengatakan kedalaman 20 m dibawah permukaan laut maka kita
tulis -20 m.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, kami merumuskan masalah yaitu “Bagaimana mengaplikasikan
barisan dan deret ”.

C. Tujuan

1. untukmengatahuipengertianbarisan dan deret


2. untuk mengetahui aplikasi barisan dan deret dalam bentuk soa

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep dan Pengertian Bilangan Bulat

1. Bilangan bulat

Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya.
Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,... sehingga negatif dari bilangan cacah
yaitu -1,-2,-3,-4,... dalam hal ini -0 = 0 maka tidak dimasukkan lagi secara terpisah.

Himpunan semua bilangan bulat terdiri atas:

1. Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu : { 1, 2, 3, 4, 5,...}


2. Bilangan bulat nol, yaitu 0
3. Bilangan bulat negatif, yaitu : {-1, -2, -3, -4, -5, ...}

2. Lawan Bilangan Bulat

 Setiap bilangan bulat mempunyai tepat satu lawan yang juga merupakan bilangan
bulat
 Dua bilangan bulat dikatakan berlawanan, apabila dijumlahkan menghasilkan
nilai nol.
a + (-a) = 0
Misalnya:
1) Lawan dari 4 adalah -4, sebab 4 + (-4) = 0
2) Lawan dari -7 adalah 7, sebab -7 + 7 = 0
3) Lawan dari -2 adalah 2, sebab -2 + 2 = 0
4) Lawan dari 3 adalah -3, sebab 3 + (-3) = 0
5) Lawan dari 10 adalah -10, sebab 10 + (-10) = 0
6) Lawan dari 0 adalah 0, sebab 0 + 0 = 0

B. Sifat-sifat Bilangan Bulat

1. Sifat-sifat Relasi Sama


5
 Sifat Refleksi, yaitu untuk sembarang bilangan bulat berlaku a =
a. Contoh : 7 = 7, dan -6 = -6
 Sifat Simetris, yaitu untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku “ jika a = b maka b
= a”
Contoh : jika 6 = 4+2 maka, 4+2 = 6.
 Sifat Transitif, yaitu untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku “ jika a = b, b =
c, maka a = c.
Contoh : jika 9 = 3 + 6, 3 + 6 = 4 + 5, maka 9 = 4 + 5

2. Sifat-sifat Relasi Utama

Untuk sembarang bilangan real a dan b, a dikatakan kurang dari b (ditulis a<b jika b-
a positif. Bilangan a dikatakan lebih dari b (ditulis a>b) jika b<a. Sebagai contoh, 2<5 dan 3 >-

1. Mudah ditunjukkan bahwa:


a. Bilangan a positif jika dan hanya jika a>0.
b. Bilangan a negatif jika dan hanya jika a<0 .

Jika a kurang dari atau sama dengan b, maka ditulis a ≤ b. Jika a lebih dari atau sama
dengan b, maka ditulis a ≥ b . Sedangkan a<b<c dimaksudkan sebagai a<b dan b<c .
Artinya b antara a dan c. Berikut ini adalah beberapa sifat yang sangat penting untuk diketahui .
Untuk sebarang bilangan real a, b, dan c:
1. Jika a ≤ b maka a+c ≤ b+c untuk setiap bilangan real c.
2. Jika a ≤ b dan b ≤ c maka a ≤ c.
3. a. Jika a ≤ b dan c>0 maka a.c ≤ b.c.
b. Jika a ≤ b dan c<0 maka a.c ≥ b.c.
4. Jika a >0 maka
Jika 0 < a ≤ b maka
Untuk sembarang bilangan real a dan b berlaku tepat satu: a<b, a=, atau a>b
Jika a,b ≥ 0 maka:

6
C. Operasi Bilangan Bulat

Ada 4 macam operasi utama yang berlaku pada bilangan bulat, yaitu penjumlahan ,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Keempat operasi bilangan bulat ini sangat berhubungan
satu sama lain. Berikut akan di jelaskan satu per satu mengenari operasi bilangan bulat berikut:

1. Operasi Penjumlahan

 Bilangan bulat positif + Bilangan bulat positif hasilnya Bilangan bulat positif
Contoh : 9 + 4 = 13
 Bilangan bulat negatif + Bilangan bulat negatif hasilnya Bilangan bulat Negatif
Contoh : -12 + (-6) = -18
 Bilangan bulat negatif + bilangan bulat positif hasilnya
 Bilangan bulat positif jika bilangan bulat positif lebih besar bilangannya dari pada
bilangan bulat negatif
Contoh : -3 + 7 = 4
 Bilangan bulat negatif jika bilangan bulat positif lebih besar bilangannya dari pada
bilangan bulat positif
Contoh : -7 + 2 = -5
 Sifat- sifat penjumlahan pada bilangan bulat

a. Sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan.

Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:


a+b=b+a

Artinya, hasil penjumlahan dan bilangan bulat yang tempatnya dipertukarkan


selalu sama

b. Unsur identitas pada penjumlahan

Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:


a+0=0+a=a

Artinya, hasil penjumlahan suatu bilangan bulat dengan bilangan nol atau
7
sebaliknya, akan menghasilkan bilangan itu sendiri.
0 disebut unsur identitas (netral) pada penjumlahan

8
c. Sifat asosiatif (pengelompokkan) pada penjumlahan.

Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku:


(a + b) + c = a + (b + c)

d. Sifat tertutup pada penjumlahan

Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a + b = c maka c juga bilangan


bulat.
Artinya, penjumlahan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat juga.

e. Sifat adanya Invers Penjumlahan

Untuk setiap bilangan bulat a, ada bilangan bulat b sehingga a + b = b + a = 0


bilangan b ini di sebut invers atau lawan dari a dan biasanya dinyatakan dengan
lambang –a.

f. Sifat Ketertambahan

Jika a, b, c, bilangan-bilangan bulat, dan a + c = b + c maka a = b

2. Operasi Pengurangan

Pengurangan bilangan bulat di definisikan sebagai berikut :


Misalkan a dan b bilangan bulat a – b = c yang berarti b + c = a
kesimpulannya adalah bahwa a – b = c jika dan hanya jika a = b + c.
Contoh : (-2) – 3 = -5 sebab 3 + (-5) = 2

 Sifat-sifat pengurangan bilangan bulat


a. Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:
a – b = a + (-b)

Artinya, mengurangkan b dari a sama artinya dengan menambahkan lawan b pada a.

b. Pada operasi pengurangan tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif

9
a - b tidak sama dengan b –c

(a - b) - c tidak sama dengan a - (b - c)

10
c. Sifat pengurangan bilangan nol (0)
a-0=a
0 - a = -a
0-0=0

d. Jika a dan b bilangan bulat, maka a – b = a + (-b).

3. Operasi Perkalian

Operasi perkalian bilangan bulat adalah hasil kali dua bilangan bulat yang berlainan tanda
( + atau - ) adalah bilangan bulat negatif, dan hasil kali dua bilangan bulat yang bertanda sama
adalah bilangan bulat positif.

Contoh : (-3) (-2) = 3.2 = 6


5 (-2) = - (5.2) = -10

 Sifat-sifat Perkalian bilangan bulat


a. Hasil perkalian dua bilangan bulat dilihat dari tanda bilangannya
1. Hasil kali dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif.
a x b = ab atau (+) x (+) = (+)

2. Hasil kali bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif


adalah bilangan bulat negatif.
a x (-b) = -ab atau (+) x (=) = (-)

Contoh: 4 x (-5) = -20


3. Hasil kali bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif
adalah bilangan bulat negatif.
(-a) x b = -ab atau (-) x (+) = (-)

Contoh: -3 x 6 = -18
4. Hasil kali dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif
(-a) x (-b) = ab atau (-) x (-) = (+)

Contoh: (-5) x (-2) = 10


11
b. Hasil perkalian antara bilangan bulat dengan nol adalah nol
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:

12
ax0=0xa=0

c. Unsur identitas pada perkalian


Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:
ax1=1xa=a

Artinya, hasil perkalian suatu bilangan bulat dengan 1 atau sebaliknya,


akan menghasilkan bilangan itu sendiri.
1 disebut unsur identitas (netral) pada perkalian.

d. Sifat komutatif (pertukaran) pada perkalian


axb=bxa

e. Sifat asosiatif (pengelompokan) pada perkalian


Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c,
berlaku: (a x b) x c = a x (b x c)

f. Sifat distributif (penyebaran) pada perkalian


(a) Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c,
berlaku: a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
(b) Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c,
berlaku: a x (b - c) = (a x b) - (a x c)

g. Sifat tertutup pada perkalian


Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a x b = c, maka c juga
bilangan bulat.

h. Sifat Ketergandaan
Untuk setiap bilangan bulat a, b, c jika a = b, maka a.c = b.c

i. Sifat konselasi
Untuk setiap bilangan bulat a,b, c jika ac = bc dan c 0 , maka a =
13
Teorema Operasi Perkalian

Jika a bilangan bulat, maka (-1) a = -a

14
4. Operasi Pembagian

Operasi bilangan bulat di definisi sebagai berikut: “jika a dan b bilangan


bulat dengan b ≠ 0, maka a dibagi b di tulis a : b , ialah bilangan bulat x yang
bersifat b.x = a”.

 Sifat-sifat pembagian bilangan bulat


a. Pembagian adalah operasi kebalikan dari perkalian
a : b = c <=> c x b = a

b. Hasil pembagian dua bilangan bulat dilihat dari tanda


bilangannya
1. Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah
bilangan bulat positif.
(+) : (+) = (+)

2. Hasil bagi bilangan bulat positif dengan


bilangan bulat negatif, atau sebaliknya adalah
bilangan bulat negatif.
(+) : (-) = (-) atau (-) : (+) = (-)

Contoh: 8 : (-2) = -4
(-16) : 4 = -4
3. Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah
bilangan bulat positif.
(-) : (-) = (+)
Contoh: (-18) : (-3) = 6
c. Pembagian dengan bilangan nol
Untuk sembarang bilangan bulat a, maka:
a : 0
tidak
terdefinis
ikan 0 : a
=0
d. Pada operasi pembagian tidak berlaku sifat komutatif dan

17
sifat asosiatif
a : b tidak sama dengan b : a

(a : b) : c tidak sama dengan a : (b : c)


a, b, dan c adalah sembarang bilangan bulat dengan a, b, c
bukan 0 dan 1.
Contoh: 1). 8 : 2 tidak sama dengan 2 : 8
4 tidak sama dengan ¼
2). (16 : 4) : 2 tidak sama dengan 16 : (4 : 2)
4 : 2 tidak sama dengan 16 : 2
2 tidak sama dengan 8

18
A.
BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari pembahasan diatas kelompok kami menyimpulkan bawa definisi


barisan dan deret dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti kita
dapat mengetahui seberapa banyak jabat tangan yang dilakukan seseorang
dengan orang lain dengan mengetahui banyaknya orang ditempat tersebut dsb
banyak kita temui aplikasi mengenai barisan dan deret di kehidupan sehari-
hari.

3.2 Saran

Semoga dengan penjelasan dari kelompok kami yang singkat dapat


bermanfaat untuk menunjang pembelajaran mengenai materi dan
aplikasi-aplikasi barisan dan deret yang terjadi disekitar kita.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ngapiningsih, Anna Yuni Astuti. 2007. Matematika Realistik Kelas IX untuk


SMP dan

MTs.Klaten:
Intan Pariwira

Sukino dan Wilson Simangunsong. 2007. Matematika untuk SMP kelas


IX. Jakarta : Erlangga

Sartono Wirodikromo. 2004. Matematika SMA kelas XII IPA.


Jakarta: Erlangga

Suwah Sembiring. Cucun Cunayah. Ahmad Zaelani.2008. Pelajaran


Matematika

20

Anda mungkin juga menyukai