Kata Pengantar
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan
dan pengukuran. Bilangan juga merupakan suatu ide yang bersifat abstrak yang akan
memberikan keterangan mengenai banyaknya suatu kumpulan benda. Simbol ataupun
lambang yang digunakan adalah yang mewakili bilangan itu disebut angka atau
lambang bilangan. Dalam penggunaan sehari-hari, angka, bilangan dan nomor
seringkali disamakan, secara definisi , angka, bilangan dan nomor merupakan tiga
entitas yang berbeda.
Angka adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan untuk melambangkan
bilangan, sedangkan nomor biasanya menunjuk pada satu atau lebih angka yang
melambangkan sebuah bilangan bulat dalam suatu barisan bilangan-bilangan bulat yang
berurutan
Penulis
Kelompok
DAFTAR ISI
6
BAB III PENUTUP ………………………………………………………….
6
EVALUASI……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
7
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memberikan contoh bilangan bulat.
2. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
C. Alokasi Waktu
13 x 40 Menit ( 7 kali Pertemuan )
BAB II
MATERI BAHAN AJAR
p ermasalahan sering
Sumber: Google
“Zeni baru mengerjakan 100 soal ujian. Setelah diperiksa, 82 soal : benar, 13 soal :
salah, dan 5 soal sisanya tidak dijawab. Jika Bobot jawaban yang benar = 4, bobot
jawaban yang salah = -2, bobot jawaban kosong = 0. Berapa nilai yang diperoleh
Zeni? “ .
Cerita diatas sering kita temui pada waktu ujian atau seleksi disuatu sekolah atau
instansi tertentu. Cerita seperti ini dapat menjadi masalah ketika kita tidak dapat
menyelesaikannya atau kita tidak mendapatkan hasil berapa nilai yang diperoleh oleh
Zeni.
Agar dapat memecahkan masalah seperti yang telah diberikan tadi, kita dapat
menggunakan beberapa operasi hitung bilangan bulat dengan sifat-sifatnya. Untuk lebih
jelasnya, mari kita simak dan pahami penjelasan berikut ini!
1. Penjumlahan Bilangan Bulat
Contoh :
b. Sifat komutatif
a. 6 + 5 = 5 + 6 = 11
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. b. (– 7) + 4 = 4 + (– 7) = – 3
Penjumlahan dua bilangan bulat selalu c. 8 + (– 12) = (– 12) + 8 = – 4
diperoleh hasil yang sama walaupun kedua d. (– 9) + (– 11) = (– 11) + (– 9) =
bilangan tersebut dipertukarkan tempatnya. – 20
b. (– 3 + (– 9)) + 10 = – 12 + 10 = – 2
– 3 + ((– 9) + 10) = – 3 + 1 = – 2
Untuk setiap bilangan bulat a,b dan c, berlaku 𝐽𝑎𝑑𝑖, (– 3 + (– 9)) + 10 = – 3 + ((– 9) + 10).
:
(𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏)
e. Mempunyai invers
Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan
tersebut. Suatu bilangan dikatakan mempunyai
invers jumlah, apabila hasil penjumlahan bilangan
Catatan:
tersebut dengan inversnya (lawannya) merupakan Dengan kata lain, untuk setiap bilangan
unsur identitas (0 (nol)). bulat selain nol pasti mempunyai
lawan, sedemikian sehingga berlaku :
a + (–a) = (–a) + a = 0.
Lawan dari a adalah –a, sedangkan lawan dari –a
adalah a
a. Sifat Tertutup
a. Sifat Komutatif
b. -1 – 3 = - 4
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, maka :
3 – (-1) = 4
𝑎−𝑏 ≠𝑏−𝑎 Jadi, - 1 – 3 ≠ 3 – (-1)
b. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga sifat
Contoh:
pengelompokan. a. ( 3 – 2) – 4 = -3
3 – (2 – 4) = 5
Jadi, (3 – 2 ) – 4 ≠ 3 – (2 – 4)
Untuk setiap bilangan bulat a, b dan c, maka : b. ( -1 – 6) – 2 = - 9
(𝑎 − 𝑏) − 𝑐 ≠ 𝑎 − (𝑏 − 𝑐) (-1) – ( 6 – 2) = -5
Jadi, ( -1 – 6 ) – 2 ≠ (-1) – (6 – 2)
a. Sifat tertutup
Untuk mengetahui sifat tertutup pada perkalian bilangan bulat, salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
b. Sifat asosiatif
Untuk mengetahui sifat asosiatif pada perkalian bilangan bulat, salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.
3 x (–2 x 4) = .... (–2 x 6) x 4 = ....
(3 x (–2)) x 4 = .... –2 x (6 x 4) = ....
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
Contoh:
4. Pembagian Bilangan Bulat 1
a. 15 : 7 = 2
7
Contoh:
b. Sifat Komutatif (tidak berlaku) a. 2 : 4 = ½
4:2=2
Untuk setiap bilangan bulat p dan q, selalu Jadi, 2 : 4 ≠ 4 : 2
1
berlaku b. 6 : (-4) = 1
2
p:q ≠q:p 2
(-4) : 6 = -
3
jadi, 6 : (-4) ≠ (-4) : 6
Contoh :
a. ( 12 : 6 ) : 2 = 1
c. Sifat Asosiatif (tidak berlaku) 12 : ( 6 : 2 ) = 4
Jadi, (12 : 6 ) : 2 ≠ 12 : ( 6 : 2 )
a, b, dan c , bilangan bulat, maka: b. (24 : (-2)) : 2 = -6
24 : ((-2) : 2) = -24
(a : b ) : c ≠ a : (b : c) Jadi, (24 : (-2)) : 2 ≠ 24 : ((-2) : 2)
Jawab:
2. Ruang tamu rumah Pak Moko berbentuk persegi panjang berukuran 5 m x 4 m. Lantai
ruangan dipasang keramik dengan ukuran 25 cmx 25 cm. Berapa banyak keramik yang
menutupi lantai ruangan?
Jawab :
Lantai ruang tamu berukuran
panjang (p) : 5 m = 500 cm
lebar (l) : 4 m = 400 cm
Keramik berukuran 25 cm x 25 cm
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑚𝑢 500 𝑐𝑚 x 400 𝑐𝑚
Banyak keramik = =
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑎𝑚𝑖𝑘 25 𝑐𝑚 x 25 𝑐𝑚
= 20 x 16 = 320
Jadi, banyak keramik yang menutupi ruangan itu adalah 320 buah.
3. Seorang pedagang mempunyai 1.080 kg beras yang akan dimasukkan sama banyak
kedalam 30 karung. Jika harga 1 kg beras adalah Rp 4.200,- . Berapa harga tiap karung?
Jawab :
Harga tiap karung = (1.080 kg : 30 karung) x Rp 4.200,-
= 36 kg/karung x Rp 4.200,-
= Rp 151.200,-
Atau
Harga tiap karung = (1.080 kg x Rp 4.200,-) : 30 karung
= Rp 4.536.000,- : 30
= Rp 151.200,-
Sehingga berlaku sifat komutatif
Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan Pecahan
𝑎 𝑐 Contoh :
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, berlaku 1 1 1 1 3
𝑎 𝑐 𝑚 𝑚 a. + = + =
4 2 2 4 4
+𝑑 = ; dengan juga bilangan pecahan 1 1 1 1 7
𝑏 𝑛 𝑛 b. + = + =
5 2 2 5 10
b. Sifat komutatif
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Penjumlahan dua bilangan pecahan
selalu diperoleh hasil yang sama walaupun kedua
bilangan tersebut dipertukarkan tempatnya.
𝑎 𝑐 Contoh :
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, berlaku 6 6 6
𝑎 𝑐 𝑐 𝑎 +0=0+ =
+𝑑 =𝑑+𝑏 7 7 7
𝑏
𝑎
Untuk sebarang bilangan pecahan 𝑏, selalu berlaku
𝑎 𝑎 𝑎 Contoh :
+0=0+ =
𝑏 𝑏 𝑏 1 1 1 1 1 1 5
( + )+ = +( + )=
4 2 2 4 2 2 4
d. Sifat asosiatif Catatan:
Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Dengan kata lain, untuk setiap bilangan
bulat selain nol pasti mempunyai
Untuk setiap bilangan bulat a,b dan c, berlaku : lawan, sedemikian sehingga berlaku :
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
( + )+ = +( + ) + (− ) = (− ) + = 0
𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑏 𝑏 𝑏
e. Mempunyai invers
Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan tersebut. Suatu bilangan dikatakan
mempunyai invers jumlah, apabila hasil penjumlahan bilangan tersebut dengan
inversnya (lawannya) merupakan unsur identitas (0 (nol)).
𝑎 𝑎
Lawan dari 𝑏 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ − 𝑏 , sedangkan lawan dari
𝑎 𝑎
− 𝑏 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ Contoh:
𝑏
1 1 1
2
−4=4
1 1
2
𝑑𝑎𝑛 4 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛.
a. Sifat Tertutup
Contoh :
𝑎 𝑐 1 1 1
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, 2
−4=4
𝑎 𝑐 𝑚 𝑚 1 1 1
berlaku 𝑏 − 𝑑 = ; dengan juga bilangan − = − ; Jadi,
4 2 4
𝑛 𝑛
1 1 1 1
pecahan − ≠ −
2 4 4 2
𝑎 𝑐 1 1 1 1 1 1
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, ( − )− ≠ −( − )
4 2 2 4 2 2
berlaku
𝑎 𝑐 𝑐 𝑎
− ≠ +
𝑏 𝑑 𝑑 𝑏
c. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan.
a. Sifat tertutup
Untuk mengetahui sifat tertutup pada perkalian bilangan pecahan , salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.
1 3
× =⋯
2 4
3 1
× (− ) = ⋯
4 2
𝑎 𝑐
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, berlaku
𝑎 𝑐 𝑚 𝑚
×𝑑 = ; dengan juga bilangan pecahan
𝑏 𝑛 𝑛
b. Sifat komutatif
Untuk mengetahui sifat komutatif pada perkalian bilangan pecahan, salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.
1 3
× =⋯
2 4
3 1
× =⋯
4 2
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
𝑎 𝑐
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, berlaku
𝑎 𝑐 𝑐 𝑎
×𝑑 =𝑑×𝑏
𝑏
c. Sifat asosiatif
Untuk mengetahui sifat asosiatif pada perkalian bilangan bulat, salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.
1 1 1
( × )× =⋯
4 2 2
1 1 1
×( × )=⋯
4 2 2
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan pecahan di
atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
𝑎 𝑐 𝑒
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 , 𝑑 𝑑𝑎𝑛 berlaku :
𝑓
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒
(𝑏 × 𝑑) × 𝑓 = 𝑏 × (𝑑 × 𝑓)
1 1 3
×( + )=⋯
2 4 4
1 1 1 3
( × )+( × )=⋯
2 4 2 4
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan pecahan di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
𝑎 𝑐 𝑒
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 , 𝑑 𝑑𝑎𝑛 berlaku :
𝑓
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑎 𝑒
×( + )= ( × )+( × )
𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑑 𝑏 𝑓
1 1 1 3
( × )−( × )=⋯
2 4 2 4
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan pecahan di
atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
𝑎 𝑐 𝑒
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 , 𝑑 𝑑𝑎𝑛 berlaku :
𝑓
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑎 𝑒
×( − )= ( × )−( × )
𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑑 𝑏 𝑓
3
×1= ⋯
4
3
1× =⋯
4
𝑎 𝑐
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, b,d
≠0 berlaku Contoh :
𝑎 𝑐 𝑐 𝑎 11 1 9
÷ ≠ ÷ (2 ÷ 3) ÷ 3 =
𝑏 𝑑 𝑑 𝑏 2
1 1 1 1
÷ (3 ÷ 3) =
2 2
1 1 1 1 1 1
(2 ÷ 3) ÷ 3 ≠ 2 ÷ (3 ÷ 3)
c. Sifat Asosiatif (tidak berlaku)
𝑎 𝑐 𝑒
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 , 𝑑 𝑑𝑎𝑛 b,d,f ≠0
𝑓
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒
berlaku : (𝑏 ÷ 𝑑) ÷ 𝑓 = 𝑏 ÷ (𝑑 ÷ 𝑓)
𝑎 Contoh:
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 berlaku
𝑎 𝑎
×0=0 ↔ 0÷𝑏 =0 1 1
𝑏 ÷4= 2
2
1 1
𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛.
Hal ini tidak berlaku jika b = 0, karena 0 : 0 4 2
= tidak terdefinisi
2 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡
Contoh Soal
1
1. Rina membawa air minum 250 ml ke sekolah. Jika Rina meminum 5 bagian sebelum masuk
kelas dan sisanya diminum setelah masuk kelas. Berapa ml air minum yang diminum Rina
setelah masuk kelas.
Jawab :
5 1 4
Air minum yang diminum Rina setelah masuk = 5 − 5 = 5 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛
4
Banyaknya air minum yang diminum Rina setelah masuk = 5 × 250 𝑚𝑙 = 200 𝑚𝑙
1 2
2. Tita membuat kue dengan komposisi 2 𝑘𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟, 2 𝑜𝑛𝑠 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑎𝑟𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑛 4 𝑘𝑔 𝑔𝑢𝑙𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟.
Berapa kg jumlah bahan-bahan yang digunakan Tita untuk membuat kue.
Jawab :
Telur = ½ kg
1
Margarin = 2 ons = 𝑘𝑔
5
2
Gula Pasir = 4 𝑘𝑔
1 1 2 7 2 14 + 10 24 6
( + )+ = + = = 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑔
2 5 4 10 4 20 20 5
Rangkuman
Sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan pecahan adalah sebagai berikut :
a. Tertutup
b. Komutatif
c. Asosiatif
d. Invers
e. Identitas
a. Tertutup
b. Tidak Komutatif
c. Tidak Asosiatif
a. Tertutup
b. Komutatif
c. Asosiatif
d. Invers
e. Identitas
f. Distributif
a. Tidak Tertutup
b. Tidak Komutatif
c. Tidak Asosiatif
Latihan
Pilihan Ganda :
1. Pak Abel memelihara 300 ekor ayam. Karena virus flu burung, 96 ekor
ayamnya mati. Namun ada 137 telur ayam yang menetas. Berapa jumlah ayam
Pak Abel sekarang?
a. 340 c. 342
b. 341 d. 343
2. Pada hari senin, jumlah bunga Mawar yang mekar adalah 12 bunga, pada suatu
pagi di hari selasa bertambah x bunga sehingga jumlahnya menjadi 25. Pada
siang hari di hari selasa, bunga-bunga tersebut di petik oleh sekelompok anak
sehingga masing-masing anak mendapatkan 1 bunga. Kemudian dipetik lagi
oleh 5 anak dan masing-masing anak mendapatkan 1 bunga. Jumlah bunga
mawar yang tersisa adalah 10. Maka banyak anak dalam kelompok pertama
yang memetik bunga adalah . .
a. 10 c. 13
b. 12 d. 5
3. Ibu Irine ingin membuat kue. Tiap 3 kg terigu membutuhkan 12 butir telur.
Berapa butir telur yang dibutuhkan, jika Ibu Irine akan mengolah 15 kg terigu?
a. 27 c. 45
b. 180 d. 60
4. Pada saat penerimaan siswa baru di sebuah SMP swasta, terdapat 500 pendaftar.
Dari jumlah itu, hanya ¾ yang memenuhi kriteria. Berapakah jumlah siswa yang
tidak masuk kriteria?
a. 215 c. 375
b. 125 d. 225
5. Suatu malam, Ayu meletakkan 1 loyang kue bolu di atas meja. Karena
ketiduran, kue tersebut di makan tikus dan kue bolu yang tersisa hanya 3/7
bagian. Berapakah bagian yang di makan tikus?
a. 3/7 c. 7/3
b. 7/4 d. 4/7
Uraian :
Pilihan Ganda :
Uraian :
1. y = 60
Jadi, nilai y yang memenuhi adalah 60.
Skor 25
2. Jumlah uang yang ditabung dari hasil gaji Pak Togar adalah Rp10000
Skor 25
Penilaian (Skoring) :
Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.