Anda di halaman 1dari 25

Bilangan Bulat

Kata Pengantar
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan
dan pengukuran. Bilangan juga merupakan suatu ide yang bersifat abstrak yang akan
memberikan keterangan mengenai banyaknya suatu kumpulan benda. Simbol ataupun
lambang yang digunakan adalah yang mewakili bilangan itu disebut angka atau
lambang bilangan. Dalam penggunaan sehari-hari, angka, bilangan dan nomor
seringkali disamakan, secara definisi , angka, bilangan dan nomor merupakan tiga
entitas yang berbeda.
Angka adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan untuk melambangkan
bilangan, sedangkan nomor biasanya menunjuk pada satu atau lebih angka yang
melambangkan sebuah bilangan bulat dalam suatu barisan bilangan-bilangan bulat yang
berurutan

Penulis

Kelompok
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………..…………....... i

KATA PENGANTAR ………………………………………………..……… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………….……..….. iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 4

1.1 Tujuan Pembelajaran ……………………………………………… 4


1.2 Materi Pokok dan Uraian Materi ………………………………….
1.3 Alokasi Waktu ……………………………………………………. 4

BAB II (isi materi bahan ajar)…………………………………………….........

2.1 Judul atau topok isi bahasan ………….……………………………. 5


2.2 Uraian isi pelajaran………………………………………. ……….. 5
2.3 Penjelasan teori ……………………………………………………
2.4 Sajian contoh …………... ………………………………………… 5
2.5 Soal latihan………...………………………………………………
6

6
BAB III PENUTUP ………………………………………………………….
6
EVALUASI……………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
7

9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memberikan contoh bilangan bulat.
2. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.

B. Materi Pokok dan Uraian Materi


1. Contoh- contoh bilangan bulat.
2. Letak bilangan bulat pada garis bilangan.

C. Alokasi Waktu
13 x 40 Menit ( 7 kali Pertemuan )
BAB II
MATERI BAHAN AJAR

Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat

p ermasalahan sering

terjadi dalam hidup kita,


seperti permasalahan dalam
keluarga, dalam lingkungan
masyarakat ditempat tinggal
kita, dalam lingkungan
sekolah, dan dalam
lingkungan lainnya dengan
berbagai macam
permasalahan. Terkadang
sulit untuk kita dapat
mengungkapkan apa sebenarnya permasalahan yang kita hadapi itu tapi lebih mudah
untuk kita rasakan. Permasalahan itu merupakan suatu keadaan yang terjadi dimana
keadaan itu tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ternyata dari sejumlah
permasalahan yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari, ternyata banyak diantaranya
yang berkaitan dengan bilangan bulat, misalnya saja pada permasalahan berikut ini:

Sumber: Google

“Zeni baru mengerjakan 100 soal ujian. Setelah diperiksa, 82 soal : benar, 13 soal :
salah, dan 5 soal sisanya tidak dijawab. Jika Bobot jawaban yang benar = 4, bobot
jawaban yang salah = -2, bobot jawaban kosong = 0. Berapa nilai yang diperoleh
Zeni? “ .
Cerita diatas sering kita temui pada waktu ujian atau seleksi disuatu sekolah atau
instansi tertentu. Cerita seperti ini dapat menjadi masalah ketika kita tidak dapat
menyelesaikannya atau kita tidak mendapatkan hasil berapa nilai yang diperoleh oleh
Zeni.
Agar dapat memecahkan masalah seperti yang telah diberikan tadi, kita dapat
menggunakan beberapa operasi hitung bilangan bulat dengan sifat-sifatnya. Untuk lebih
jelasnya, mari kita simak dan pahami penjelasan berikut ini!
1. Penjumlahan Bilangan Bulat

Sifat-sifat pada penjumlahan bilangan bulat,


yaitu:
Contoh :
a. Sifat tertutup a. – 16 + 25 = 9
Pada penjumlahan bilangan bulat, selalu
– 16 𝑑𝑎𝑛 25 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡.
menghasilkan bilangan bulat juga. Hal ini
dapat dituliskan sebagai berikut : 9 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡.

Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku b. 24 + (– 8) = 16


𝑎 + 𝑏 = 𝑐; dengan c juga bilangan bulat.
24 𝑑𝑎𝑛 – 8 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡.

16 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡.

Contoh :
b. Sifat komutatif
a. 6 + 5 = 5 + 6 = 11
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. b. (– 7) + 4 = 4 + (– 7) = – 3
Penjumlahan dua bilangan bulat selalu c. 8 + (– 12) = (– 12) + 8 = – 4
diperoleh hasil yang sama walaupun kedua d. (– 9) + (– 11) = (– 11) + (– 9) =
bilangan tersebut dipertukarkan tempatnya. – 20

Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu


berlaku 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎

c. Mempunyai unsur identitas


Bilangan 0 (nol) merupakan unsur identitas pada penjumlahan. Artinya, untuk
sebarang bilangan bulat apabila ditambah 0 (nol),
hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
Contoh :
Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a. 6 + 0 = 0 + 6 = 6
𝑎+0= 0+𝑎
d. Sifat asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga sifat Contoh :
a. (4 + (– 5)) + 6 = – 1 + 6 = 5
pengelompokan. Sifat ini dapat dituliskan
4 + ((– 5) + 6) = 4 + 1 = 5
sebagai berikut. 𝐽𝑎𝑑𝑖, (4 + (– 5)) + 6 = 4 + ((– 5) + 6).

b. (– 3 + (– 9)) + 10 = – 12 + 10 = – 2
– 3 + ((– 9) + 10) = – 3 + 1 = – 2
Untuk setiap bilangan bulat a,b dan c, berlaku 𝐽𝑎𝑑𝑖, (– 3 + (– 9)) + 10 = – 3 + ((– 9) + 10).
:
(𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏)

e. Mempunyai invers
Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan
tersebut. Suatu bilangan dikatakan mempunyai
invers jumlah, apabila hasil penjumlahan bilangan
Catatan:
tersebut dengan inversnya (lawannya) merupakan Dengan kata lain, untuk setiap bilangan
unsur identitas (0 (nol)). bulat selain nol pasti mempunyai
lawan, sedemikian sehingga berlaku :
a + (–a) = (–a) + a = 0.
Lawan dari a adalah –a, sedangkan lawan dari –a
adalah a

2. Pengurangan Bilangan Bulat

Sifat yang berlaku pada pengurangan bilangan bulat, yaitu:

a. Sifat Tertutup

Pada pengurangan bilangan bulat, selalu


menghasilkan bilangan bulat juga.
Contoh:
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, maka
a. 7 – 3 = 4
berlaku:
b. -6 – 5 = -11
𝑎 − 𝑏 = 𝑐 , dengan c juga merupakan bilangan c. 5 – (-2) = 7
bulat
Sifat-sifat yang tidak berlaku pada pengurangan bilangan bulat, yaitu:

a. Sifat Komutatif

Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran.


Pengurangan dua bilangan bulat tidak diperoleh Contoh:
hasil yang sama walaupun kedua bilangan a. 5 – 6 = -1
tersebut dipertukarkan tempatnya. 6–5=1
Jadi, 5 – 6 ≠ 6 – 5

b. -1 – 3 = - 4
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, maka :
3 – (-1) = 4
𝑎−𝑏 ≠𝑏−𝑎 Jadi, - 1 – 3 ≠ 3 – (-1)

b. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga sifat
Contoh:
pengelompokan. a. ( 3 – 2) – 4 = -3
3 – (2 – 4) = 5
Jadi, (3 – 2 ) – 4 ≠ 3 – (2 – 4)
Untuk setiap bilangan bulat a, b dan c, maka : b. ( -1 – 6) – 2 = - 9
(𝑎 − 𝑏) − 𝑐 ≠ 𝑎 − (𝑏 − 𝑐) (-1) – ( 6 – 2) = -5
Jadi, ( -1 – 6 ) – 2 ≠ (-1) – (6 – 2)

3. Perkalian pada Bilangan Bulat

Sifat – sifat pada perkalian bilangan bulat, yaitu :

a. Sifat tertutup
Untuk mengetahui sifat tertutup pada perkalian bilangan bulat, salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.

3 x 8 = .... 3 x (–8) = ....


(–3) x 8 = .... (–3) x (–8) = ....

Apakah hasil perkalian bilangan di atas juga merupakan bilangan bulat?


Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.
Untuk setiap bilangan bulat p dan q, maka berlaku
𝑝 × 𝑞 = 𝑟, dengan r juga bilangan bulat
a. Sifat komutatif
Untuk mengetahui sifat komutatif pada perkalian bilangan bulat, salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.
2 x (–5) = .... (–3) x(–4) = ....
(–5) x 2 = .... (–4) x (–3) = ....

Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.

Untuk setiap bilangan bulat p dan q, selalu berlaku


p x q = q x p.

b. Sifat asosiatif
Untuk mengetahui sifat asosiatif pada perkalian bilangan bulat, salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.
3 x (–2 x 4) = .... (–2 x 6) x 4 = ....
(3 x (–2)) x 4 = .... –2 x (6 x 4) = ....

Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.

Untuk setiap bilangan bulat p, q, dan r selalu berlaku


(p x q) x r = p x (q x r).

c. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan

Untuk mengetahui sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, salin dan


tentukan hasil perkalian berikut.
2 x (4 + (–3)) = .... (–3) x (–8 + 5) = ....
(2 x 4) + (2 x (–3)) = .... ((–3) x (–8)) + (–3 x 5) = ....

Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.

Untuk setiap bilangan bulat p, q, dan r selalu berlaku


p x (q + r) = (p x q) + (p x r).
d. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
Untuk mengetahui sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.
5 x (8 – (–3)) = .... 6 x (–7 – 4) = ....
(5 x 8) – (5 x (–3)) = .... (6 x (–7)) – (6 x 4) = ....

Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.

Untuk setiap bilangan bulat p, q, dan r selalu berlaku


p x (q – r) = (p x q) – (p x r).

e. Memiliki elemen identitas


Untuk mengetahui elemen identitas pada perkalian, tulis dan tentukan hasil
perkalian berikut.

3 x 1 = .... (–4) x 1 = ....


1 x 3 = .... 1 x (–4) = ....

Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.

Untuk setiap bilangan bulat p, selalu berlaku


p x 1 = 1 x p = p.
Elemen identitas pada perkalian adalah 1.

Contoh:
4. Pembagian Bilangan Bulat 1
a. 15 : 7 = 2
7

Sifat – sifat pembagian bilangan bulat 15 dan 7 merupakan bilangan bulat


1
2 7 bukan bilangan bulat
a. Sifat Tertutup (tidak berlaku)
1
b. 10 : (-3) = - 3
3
10 dan (-3) merupakan bilangan bulat
1
a dan b, bilangan bulat, maka berlaku: a : b = −3 3 bukan bilangan bulat
c,
dengan c tidak selalu bilangan bulat

Contoh:
b. Sifat Komutatif (tidak berlaku) a. 2 : 4 = ½
4:2=2
Untuk setiap bilangan bulat p dan q, selalu Jadi, 2 : 4 ≠ 4 : 2
1
berlaku b. 6 : (-4) = 1
2
p:q ≠q:p 2
(-4) : 6 = -
3
jadi, 6 : (-4) ≠ (-4) : 6

Contoh :
a. ( 12 : 6 ) : 2 = 1
c. Sifat Asosiatif (tidak berlaku) 12 : ( 6 : 2 ) = 4
Jadi, (12 : 6 ) : 2 ≠ 12 : ( 6 : 2 )
a, b, dan c , bilangan bulat, maka: b. (24 : (-2)) : 2 = -6
24 : ((-2) : 2) = -24
(a : b ) : c ≠ a : (b : c) Jadi, (24 : (-2)) : 2 ≠ 24 : ((-2) : 2)

d. Pembagian dengan bilangan nol


Untuk menentukan hasil pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol (0),
ingat kembali perkalian bilangan bulat dengan bilangan nol.

Untuk setiap a bilangan bulat berlaku


ax0=0↔0:a=0

Hal ini tidak berlaku jika a = 0, karena 0 : 0 = tidak terdefinisi

e. Menghitung hasil pembagian bilangan bulat


Coba ingat kembali sifat perkalian pada bilangan bulat. Dari sifat tersebut,
diperoleh kesimpulan berikut.

Jadi, dapat dituliskan sebagai berikut.


Untuk setiap p, q, r bilangan bulat, q ≠ 0 dan memenuhi
p : q = r berlaku
i. jika p, q bertanda sama, r adalah bilangan bulat positif;
ii. jika p, q berlainan tanda, r adalah bilangan bulat negatif.
Contoh Soal
1. Ani memiliki 12 lembar uang lima ribuan sedangkan Budi memiliki 8 lembar uang lima
ribuan Berapa jumlah uang mereka?

Jawab:

Jumlah uang mereka = uang Ani + uang Budi


= 12 x Rp 5.000,- + 8 x Rp 5.000,-
= (12 + 8) x Rp5.00000 (sifat distributif)
= 20 x Rp5.000,-
= Rp 100.000,-
Jadi, jumlah uang mereka adalah Rp 100.000,-

2. Ruang tamu rumah Pak Moko berbentuk persegi panjang berukuran 5 m x 4 m. Lantai
ruangan dipasang keramik dengan ukuran 25 cmx 25 cm. Berapa banyak keramik yang
menutupi lantai ruangan?

Jawab :
Lantai ruang tamu berukuran
panjang (p) : 5 m = 500 cm
lebar (l) : 4 m = 400 cm
Keramik berukuran 25 cm x 25 cm
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑚𝑢 500 𝑐𝑚 x 400 𝑐𝑚
Banyak keramik = =
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑎𝑚𝑖𝑘 25 𝑐𝑚 x 25 𝑐𝑚

((25 x 20) x ( 25 x 16))𝑐𝑚2 (25 x 25 ) x (20 x 16)


= (25 x 25)𝑐𝑚2
= (sifat asosiatif)
25 x 25

= 20 x 16 = 320
Jadi, banyak keramik yang menutupi ruangan itu adalah 320 buah.
3. Seorang pedagang mempunyai 1.080 kg beras yang akan dimasukkan sama banyak
kedalam 30 karung. Jika harga 1 kg beras adalah Rp 4.200,- . Berapa harga tiap karung?
Jawab :
Harga tiap karung = (1.080 kg : 30 karung) x Rp 4.200,-
= 36 kg/karung x Rp 4.200,-
= Rp 151.200,-
Atau
Harga tiap karung = (1.080 kg x Rp 4.200,-) : 30 karung
= Rp 4.536.000,- : 30
= Rp 151.200,-
Sehingga berlaku sifat komutatif
Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan Pecahan

Sebuah gelas jika terkena


getaran
dapat pecah berkeping-keping.
Bagian
pecahannya lebih kecil daripada
ketika
gelas masih utuh. Menurut kalian,
samakah jumlah seluruh pecahan
gelas dengan satu gelas utuh?

Mari kita pelajari materi pecahan


ini 
Contoh :
1 1 3
4
+2=4
1. Penjumlahan Bilangan Pecahan
1 1
4
𝑑𝑎𝑛 2 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛.
Sifat-sifat pada penjumlahan bilangan pecahan, yaitu:
3
4
𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛.
a. Sifat tertutup
Pada penjumlahan bilangan pecahan, selalu
menghasilkan bilangan pecahan juga. Hal ini dapat
dituliskan sebagai berikut :

𝑎 𝑐 Contoh :
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, berlaku 1 1 1 1 3
𝑎 𝑐 𝑚 𝑚 a. + = + =
4 2 2 4 4
+𝑑 = ; dengan juga bilangan pecahan 1 1 1 1 7
𝑏 𝑛 𝑛 b. + = + =
5 2 2 5 10

b. Sifat komutatif
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Penjumlahan dua bilangan pecahan
selalu diperoleh hasil yang sama walaupun kedua
bilangan tersebut dipertukarkan tempatnya.

𝑎 𝑐 Contoh :
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, berlaku 6 6 6
𝑎 𝑐 𝑐 𝑎 +0=0+ =
+𝑑 =𝑑+𝑏 7 7 7
𝑏

c. Mempunyai unsur identitas


Bilangan 0 (nol) merupakan unsur identitas pada penjumlahan. Artinya, untuk
sebarang bilangan pecahan apabila ditambah 0 (nol), hasilnya adalah bilangan
itu sendiri.

𝑎
Untuk sebarang bilangan pecahan 𝑏, selalu berlaku
𝑎 𝑎 𝑎 Contoh :
+0=0+ =
𝑏 𝑏 𝑏 1 1 1 1 1 1 5
( + )+ = +( + )=
4 2 2 4 2 2 4
d. Sifat asosiatif Catatan:
Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Dengan kata lain, untuk setiap bilangan
bulat selain nol pasti mempunyai
Untuk setiap bilangan bulat a,b dan c, berlaku : lawan, sedemikian sehingga berlaku :
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
( + )+ = +( + ) + (− ) = (− ) + = 0
𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑏 𝑏 𝑏

e. Mempunyai invers
Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan tersebut. Suatu bilangan dikatakan
mempunyai invers jumlah, apabila hasil penjumlahan bilangan tersebut dengan
inversnya (lawannya) merupakan unsur identitas (0 (nol)).

𝑎 𝑎
Lawan dari 𝑏 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ − 𝑏 , sedangkan lawan dari
𝑎 𝑎
− 𝑏 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ Contoh:
𝑏
1 1 1
2
−4=4

1 1
2
𝑑𝑎𝑛 4 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛.

2. Pengurangan Bilangan Pecahan 1


4
𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛.

Sifat yang berlaku pada pengurangan bilangan


pecahan, yaitu:

a. Sifat Tertutup

Pada pengurangan bilangan pecahan, selalu


menghasilkan bilangan pecahan juga.

Contoh :
𝑎 𝑐 1 1 1
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, 2
−4=4
𝑎 𝑐 𝑚 𝑚 1 1 1
berlaku 𝑏 − 𝑑 = ; dengan juga bilangan − = − ; Jadi,
4 2 4
𝑛 𝑛
1 1 1 1
pecahan − ≠ −
2 4 4 2

Sifat-sifat yang tidak berlaku pada pengurangan


bilangan bulat, yaitu:
a. Sifat Komutatif Contoh :
1 1 1 3
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. ( − )− =−
4 2 2 4
Pengurangan dua bilangan pecahan tidak
diperoleh hasil yang sama walaupun kedua 1 1 1 1
−( − )=
bilangan tersebut dipertukarkan tempatnya. 4 2 2 4

𝑎 𝑐 1 1 1 1 1 1
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, ( − )− ≠ −( − )
4 2 2 4 2 2
berlaku
𝑎 𝑐 𝑐 𝑎
− ≠ +
𝑏 𝑑 𝑑 𝑏

c. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan.

Untuk setiap bilangan bulat a,b dan c, berlaku :


𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒
( − )− ≠ −( − )
𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑑 𝑓

3. Perkalian pada Bilangan Pecahan

Sifat – sifat pada perkalian bilangan pecahan, yaitu :

a. Sifat tertutup
Untuk mengetahui sifat tertutup pada perkalian bilangan pecahan , salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.
1 3
× =⋯
2 4

3 1
× (− ) = ⋯
4 2

Apakah hasil perkalian bilangan di atas juga merupakan bilangan pecahan?


Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.

𝑎 𝑐
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, berlaku
𝑎 𝑐 𝑚 𝑚
×𝑑 = ; dengan juga bilangan pecahan
𝑏 𝑛 𝑛
b. Sifat komutatif
Untuk mengetahui sifat komutatif pada perkalian bilangan pecahan, salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.

1 3
× =⋯
2 4

3 1
× =⋯
4 2
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.

𝑎 𝑐
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, berlaku
𝑎 𝑐 𝑐 𝑎
×𝑑 =𝑑×𝑏
𝑏

c. Sifat asosiatif
Untuk mengetahui sifat asosiatif pada perkalian bilangan bulat, salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.

1 1 1
( × )× =⋯
4 2 2
1 1 1
×( × )=⋯
4 2 2

Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan pecahan di
atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.

𝑎 𝑐 𝑒
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 , 𝑑 𝑑𝑎𝑛 berlaku :
𝑓
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒
(𝑏 × 𝑑) × 𝑓 = 𝑏 × (𝑑 × 𝑓)

d. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan

Untuk mengetahui sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, salin dan


tentukan hasil perkalian berikut.

1 1 3
×( + )=⋯
2 4 4

1 1 1 3
( × )+( × )=⋯
2 4 2 4
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan pecahan di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.

𝑎 𝑐 𝑒
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 , 𝑑 𝑑𝑎𝑛 berlaku :
𝑓
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑎 𝑒
×( + )= ( × )+( × )
𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑑 𝑏 𝑓

e. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan


1 1 3
×( − )=⋯
2 4 4

1 1 1 3
( × )−( × )=⋯
2 4 2 4

Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan pecahan di
atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.

𝑎 𝑐 𝑒
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 , 𝑑 𝑑𝑎𝑛 berlaku :
𝑓
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑎 𝑒
×( − )= ( × )−( × )
𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑑 𝑏 𝑓

f. Memiliki elemen identitas


Untuk mengetahui elemen identitas pada perkalian, tulis dan tentukan hasil
perkalian berikut.

3
×1= ⋯
4

3
1× =⋯
4

Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian di atas?


Jika kalian mengerjakan dengan benar, kalian akan memperoleh sifat berikut.

Untuk setiap bilangan pecahan, selalu berlaku


𝑎 𝑎 𝑎
×1=1×𝑏 =𝑏
𝑏
Elemen identitas pada perkalian adalah 1.
g. Pembagian Bilangan Pecahan

Sifat – sifat pembagian bilangan pecahan :


Contoh:
1 1 3
a. Sifat Tertutup (tidak berlaku) ÷ =
4 3 4
1 1 4
𝑎 𝑐 ÷ =
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, b,d ≠ 0 3 4 3
1 1 1 1
𝑎 𝑐 𝑚 𝑚 ÷ ≠ ÷
berlaku 𝑏 ÷ 𝑑 = ; dengan juga bilangan 4 3 3 4
𝑛 𝑛
pecahan

b. Sifat Komutatif (tidak berlaku)

𝑎 𝑐
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑, b,d
≠0 berlaku Contoh :
𝑎 𝑐 𝑐 𝑎 11 1 9
÷ ≠ ÷ (2 ÷ 3) ÷ 3 =
𝑏 𝑑 𝑑 𝑏 2
1 1 1 1
÷ (3 ÷ 3) =
2 2
1 1 1 1 1 1
(2 ÷ 3) ÷ 3 ≠ 2 ÷ (3 ÷ 3)
c. Sifat Asosiatif (tidak berlaku)

𝑎 𝑐 𝑒
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 , 𝑑 𝑑𝑎𝑛 b,d,f ≠0
𝑓
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒
berlaku : (𝑏 ÷ 𝑑) ÷ 𝑓 = 𝑏 ÷ (𝑑 ÷ 𝑓)

d. Pembagian dengan bilangan nol


Untuk menentukan hasil pembagian bilangan pecahan dengan bilangan nol (0),
ingat kembali perkalian bilangan pecahan
dengan bilangan nol.

𝑎 Contoh:
Untuk setiap bilangan pecahan 𝑏 berlaku
𝑎 𝑎
×0=0 ↔ 0÷𝑏 =0 1 1
𝑏 ÷4= 2
2

1 1
𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛.
Hal ini tidak berlaku jika b = 0, karena 0 : 0 4 2
= tidak terdefinisi
2 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡
Contoh Soal

1
1. Rina membawa air minum 250 ml ke sekolah. Jika Rina meminum 5 bagian sebelum masuk
kelas dan sisanya diminum setelah masuk kelas. Berapa ml air minum yang diminum Rina
setelah masuk kelas.
Jawab :
5 1 4
Air minum yang diminum Rina setelah masuk = 5 − 5 = 5 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛

4
Banyaknya air minum yang diminum Rina setelah masuk = 5 × 250 𝑚𝑙 = 200 𝑚𝑙

1 2
2. Tita membuat kue dengan komposisi 2 𝑘𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟, 2 𝑜𝑛𝑠 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑎𝑟𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑛 4 𝑘𝑔 𝑔𝑢𝑙𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟.
Berapa kg jumlah bahan-bahan yang digunakan Tita untuk membuat kue.

Jawab :

Telur = ½ kg
1
Margarin = 2 ons = 𝑘𝑔
5

2
Gula Pasir = 4 𝑘𝑔

(Telur + Margarin) + Gula Pasir = Telur (Margarin + Gula)  Asosiatif

1 1 2 7 2 14 + 10 24 6
( + )+ = + = = 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑔
2 5 4 10 4 20 20 5
Rangkuman

Sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan pecahan adalah sebagai berikut :

1. Penjumlahan Bilangan Bulat dan Pecahan

a. Tertutup
b. Komutatif
c. Asosiatif
d. Invers
e. Identitas

2. Pengurangan Bilangan Bulat dan Pecahan

a. Tertutup
b. Tidak Komutatif
c. Tidak Asosiatif

3. Perkalian Bilangan Bulat dan Pecahan

a. Tertutup
b. Komutatif
c. Asosiatif
d. Invers
e. Identitas
f. Distributif

4. Pembagian Bilangan Bulat dan Pecahan

a. Tidak Tertutup
b. Tidak Komutatif
c. Tidak Asosiatif
Latihan

Pilihan Ganda :

1. Pak Abel memelihara 300 ekor ayam. Karena virus flu burung, 96 ekor
ayamnya mati. Namun ada 137 telur ayam yang menetas. Berapa jumlah ayam
Pak Abel sekarang?
a. 340 c. 342
b. 341 d. 343
2. Pada hari senin, jumlah bunga Mawar yang mekar adalah 12 bunga, pada suatu
pagi di hari selasa bertambah x bunga sehingga jumlahnya menjadi 25. Pada
siang hari di hari selasa, bunga-bunga tersebut di petik oleh sekelompok anak
sehingga masing-masing anak mendapatkan 1 bunga. Kemudian dipetik lagi
oleh 5 anak dan masing-masing anak mendapatkan 1 bunga. Jumlah bunga
mawar yang tersisa adalah 10. Maka banyak anak dalam kelompok pertama
yang memetik bunga adalah . .
a. 10 c. 13
b. 12 d. 5
3. Ibu Irine ingin membuat kue. Tiap 3 kg terigu membutuhkan 12 butir telur.
Berapa butir telur yang dibutuhkan, jika Ibu Irine akan mengolah 15 kg terigu?
a. 27 c. 45
b. 180 d. 60
4. Pada saat penerimaan siswa baru di sebuah SMP swasta, terdapat 500 pendaftar.
Dari jumlah itu, hanya ¾ yang memenuhi kriteria. Berapakah jumlah siswa yang
tidak masuk kriteria?
a. 215 c. 375
b. 125 d. 225
5. Suatu malam, Ayu meletakkan 1 loyang kue bolu di atas meja. Karena
ketiduran, kue tersebut di makan tikus dan kue bolu yang tersisa hanya 3/7
bagian. Berapakah bagian yang di makan tikus?
a. 3/7 c. 7/3
b. 7/4 d. 4/7

Uraian :

1. Suatu Permainan diketahui nilai tertingginya adalah 50 dan nila terendahnya


adalah -100. Seorang anak bermain sebanyak 6 kali dan memperoleh nilai
berturut-turut 30, -40, -20, 35, y, dan -25. Jika jumlah nilai anak tersebut
seluruhnya adalah 40, tentukan nilai y yang memenuhi.
2. Pak Togar seorang buruh di sebuah perusahaan. Setiap harinya ia menerima gaji
Rp80.000,00. Dari gaji tersebut 1/5 bagian akan digunakan untuk kebutuhan
rumah tangga, 5/8 bagian untuk pendidikan anak-anaknya dan 3/8 bagian untuk
ditabung. Berapakah jumlah uang Pak Togar yang ditabung?
Kunci dan
Skoring

Pilihan Ganda :

1. B : Gunakan sifat asosiatif penjumlahan bilangan bulat. (Skor 2)

2. D : Gunakan sifat perkalian bilangan bulat. (Skor 2)

3. C : Gunakan sifat-sifat perkalian dan pembagian bilangan bulat.


(Skor 2)

4. B : Gunakan rumus-rumus perkalian pada pecahan yang telah


dipelajari.
(Skor 2)

5. D : Gunakan rumus-rumus perkalian dan sifat-sifat pada perkalian


pada
pecahan. (Skor 2)

Uraian :

1. y = 60
Jadi, nilai y yang memenuhi adalah 60.
Skor 25

2. Jumlah uang yang ditabung dari hasil gaji Pak Togar adalah Rp10000
Skor 25

Penilaian (Skoring) :

Pilihan Ganda : Total Skor x 10


Uraian : Total Skor x 2
Daftar Pustaka

Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.

Raharjo, Maarsudi. 2001. Pecahan : Bahan Penataran Guru. Yogyakarta : PPPG


Matematika

Wagio, Suratii.2008. Pegangan Belajar Matematika SMP VII. Jakarta : Pusat


Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai