Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PROSEDUR PEMERIKSAAN SISTEM MUSKULOSKELETAL


(KEKUATAN OTOT)
NO. DOKUMEN:
NO.REVISI:
HALAMAN:
PROSEDUR TETAP
KEPERAWATAN

TGL.TERBIT

PENGERTIAN

Pemeriksaan pada sistem muskuloskeletal (otot, tulang dan


tendon/persendian.
1. Untuk mengetahui data dasar pemeriksaan otot, tulang dan
tendon/ persendiaan
2. Untuk mengetahui mobilitas, kekuatan otot, dan gangguangangguan pada daerah tertentu.
Surat Keputusan

TUJUAN

KEBIJAKAN
SKALA

ALAT

DITETAPKAN
KETUA

0 : Paralisis total
1 : Tidak ada gerakan, teraba/ terlihat kontraksi otot
2 : Ada gerakan pada sendi tetapi tidak dapat melawan gravitasi
(hanya bergeser)
3 : Bisa melawan gravitasi tetapi tidak bisa menahan /melawan
tahanan pemeriksa
4 : Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa tetapi tahanan
berkurang
5 : Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekutan maksimal.
1. Sarung Tangan/ Hanscoon
2. Penggaris
3. Bullpen

PROSEDUR

4. Lembar Dokumentasi
1. FASE ORIENTASI
a. Persiapan perawat
1. Memperkenalkan diri
2. Menjeaskan maksud dan tujuan
3. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien
b. Persiapan lingkungan
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman
2. Gunalan sketsel saat melakukan prosedur
2. FASE KERJA
a. Minta klien untuk berdiri, amati struktur rangka dan
perhatikan adanya kelainan dan deformitas
b. Amati adanya kontraktur dengan meminta klien untuk
menggerakan persendian ekstremitas
c. Minta klien merentangkan kedua lengan di depan, amati

adanya tremor, ukuran otot (atrofi, hipetrofi) srta ukur


lingkar ekstremitas (perbedaan > 1 cm dianggap bermakna)
Palpasi otot untuk memeriksa apakah ada kelaianan otot
1. Sternokleidomastoideus : klien menengok ke salah satu
sisi dengan melawan tahanan tangan pemeriksa
2. Trapzius : letakkan kedua tangan pada bahu klien,minta
klien menaikan bahu melawan tahanan tangan pemeriksa
3. Deltoideus : minta klien menganggkat kedua lengan dan
melawan dorongan tangan pemeriksa ke arah bawah
4. Otot panggul : posisiaknklien terlentang dengan kedua
tungkai ekstensi, minta klien mengangkat salah satu
tungkai, dorong tungkai bawah
5. Abduksi panggul : posisikan klien telentang dengan kedua
tungkai ekstensi, letakkan kedua tangan pada pada
permukaan lateral masing- masing lutut klien, minta klien
merenggangkan kdua tungkai, melawan tahanan pemeriksa
6. Aduksi panggul : posisikan klien terlentang dengan kedua
tungkai ekstensi,letakkan tangan diantara kedua lutut klien,
minta klien merapatkann kedua tungkkai melawan tahanan
pemeriksa.
7. Bisep : minta klien merentangkan kedua lengan dan
mencoba menekuknya, pemeriksa menahan lengan agar
tetap ekstensi
8. Trisep : minta klien menekuk kedua lengan dan mencoba
merentangkannya melawan usaha pemeriksa untuk
membuat lengan klien tetap fleksi
9. Otot pergelangan tangan dan jari- jari : minta klien
merenggangkan kelima jari dan melawn usaha pemeriksa
untuk mengumpulkan kelima jari
10. Kekuatan genggaman : minta klien menggenggam jari
telunjuk dan jari tengah pemeriksa, tarik kedua jari dari
genggaman klien
11. Hamstring : posisikan klien telentang,kedua lutut ditekuk
minta klien meluruskan tungkai meawan tahanan
pemeriksa
12. Otot mata kaki dan kaki : minta klien melawan usaha
pemeriksa untuk mendordofleksikan lutut dan kembali
melawan usaha pemeriksa untuk merefleksikan
kakinya.palpasi tulang ekstremitas dan setiap persendian
untuk mnemukan yang mengalami edema, nyeri tekan,
bengkak, krepitasi dan nodul.
3. FASE TERMINASI
a. Rapikan alat dan klien
b. Dokumentasikan hasil pemeriksaan

UNIT TERKAIT

Laborat
Prodi Keperawatan

Bagian Akademik

Anda mungkin juga menyukai