(Identitas Pasien)
Nama : Tn. TM
Umur : 37 th
JK : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat: Jl. Hidup ini
Pekerjaan : Driver gojek
Hoby : Berenang
ANAMNESIS KHUSUS
Post Operative Left Decompressive Craniectomi
Chief of complain
History Taking
Pasien
Fisioterapi
Bagian mana nyerinya? Di sisi tubuh bagian kanan, terutama bagian bawah.
Apakah menjalar? Tidak menjalar
Apakah bapak merasa Iya, saya khawatir saya tidak bisa betul-betul pulih
cemas mengenai kondisi dan bisa beraktivitas seperti sedia kala, padahal saya
bapak? harus bekerja untuk keluarga saya.
Bagaimana dengan BAB dan BAB dan BAK harus dibantu, sholat biasa saya
BAK, ibadah? lakukan dengan cara duduk
Apakah bapak memiliki Tidak
riwayat penyakit lain?
Assimetry
Inspeksi Statis
a. Pasien tidur terlentang diatas bed dengan kedua lengan diikat dan kedua tungkai
tertekuk.
e. Terdapat bekas jahitan operasi craniektomi pada temporoparietal sisi kanan
Inspeksi Dinamis
Palpasi
Pasif : Gerakan pasif pada regio hip, knee & ankle diberikan kepada pasien dan
didapatkan kesimpulan bahwa pasien dapat melakukan gerakan pasif full
TIMT : Gerakan isometrik pada regio hip, knee & ankle dilakukan pasien dan
didapatkan kesimpulan bahwa pasien dapat melawan tahanan minimum pada sisi tubuh
sebelah kanan.
Restriktif
Pasien tidak dapat menikmati kegiatan rekreasi dan tidak mampu menjalankan hobi
karena kondisinya
Tissue Impairment
MUSKULOTENDINOGEN : Tonus otot sedikit meningkat meningkat pada eks. Inferior
sisi dextra dan spasme otot sertaketerbatasan otot eks. Inferior dextra
Spesific Test
Tingkat Kesadaran (Skala GCS)
Eye (respon membuka mata)
24
(4) : spontan
(3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata)
(2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku
jari)
(1) : tidak ada respon
Motor (respon motorik) :
(6) : mengikuti perintah
(5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang
nyeri)
(4) : withdraws (menghindar / menarik extremitas atau tubuh menjauhi
stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki
extensi saat diberi rangsang nyeri).
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan
jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon
Tes Sensorik
Tes tajam tumpul : sulit dirasakan
Tes Motorik
Terlentang ke tidur miring pada sisi sehat : mampu dengan bantuan
Pemeriksaan refleks
APR : normal
KPR : normal
R Biceps : normal
R triceps : normal
Babinsky : +
Tes Sensorik
a. Tes tajam tumpul : Sulit dilakukan
b. Tes rasa sakit : Sulit dilakukan
c. Tes rasa posisi :Sulit dilakukan
26
interpretasi :
Tonus Ekstremitas superior : 0
Tonus Ekstemitas inferior sisi dextra : 1
ABD/ADD : 3/3
Exo/Endo : 3/3
Inv/Eve : 3/3
Test keseimbangan
Meminta pasien berdiri dan mengangkat satu kaki
Test koordinasi
a. Finger to nose : Sulit dilakukan
b. Finger to finger terapis :Sulit dilakukan
c. Heel to knee : Sulit dilakukan
Index barthel test
BAB & BAK
Transfer
Makan, mandi, perawatan diri, berpakaian, penggunaan toilet, mobilitas dan naik turun
tangga tidak mampu
Pemeriksaan ct scan
Telah dilakukan pemeriksaan MSCT Scan Kepala irisan axial tanpa kontras dengan hasil
sebagai berikut:
- Lesi hiperdens (40-61 HU) berbentuk bikonvex pada regio temporal kanan
- Lesi hiperdens (52 HU) berbentuk planoconvex pada regio temporal kiri
- Lesi hiperdens (45-60 HU) disertai perifokal edema pada lobus frontotemporoparietal
kiri yang mendesak dan menyempitkan cornu posterior ventrikel lateralis kiri
-Lesi hiperdens (60 HU) disertai perifokal edema pada lobus frontal kanan dan parietal
kanan
PROBLEM FISIOTERAPI
Problem Primer : Nyeri akibat muscle spasme
Problem Sekunder : Kelemahan otot, gangguan kepercayaan diri, gangguan berjalan dan
gangguan kesimbangan,.
Problem kompleks : ADL toileting, reaching, and walking
DIAGNOSA FISIOTERAPI
Kelemahan Anggota Gerak Bawah Sisi Kanan et Cause Traumatik Brain Injury Post
Operasi Craniektomi
PROGRAM FISIOTERAPI
1. Jangka Pendek :
Mengurangi nyeri akibat spasme otot
Meningkatkan kekuatan otot
Mengembalikan kepercayaan diri dan menghilangkan kecemasan.
Menegembalikan keseimbangan
Memperbaiki koordinasi pasien
2. Jangka Panjang :
INTERVENSI FISIOTERAPI
Problem Modalitas Dosis
No.
2. Bridging Exercise
3. Walking