Anda di halaman 1dari 6

STEP 1

1) Stepping test :
Hania : tes ketahanan terhadap kinerja jantung dan paru untuk melakukan aktivitas
fisik terus menerus tanpa lelah
2) Romberg
Halika : tes dengan berdiri tegak dengan kedua kaki bersama tidak menekan dengan
kuat atau rileks tanpa alas kaki, tangan diangkat kedepan, horizontal sejajar lantai dan
telapak tangan menghadap atas
3) Nose to finger test
Zula : untuk mengetes suatu kemampuan menilai adanya dismetria pada pemeriksaan,
biasanya dilakukan pada kondisi berbaring, duduk atau berdiri lalu pasien disuruh
merentangkan tangan dengan posisi ekstensi total lalu menyentuh hidung dgn ujung
jari telunjuk jika tidak bisa maka terjadi gangguan hilangnya kemampuan
keseimbangan atau motorik halus tdk normal
4) Tes dix hallpike
Marchall : tes untuk mengidentifikasi vertigo yg BPPV
5) Disdiadokines
Laila : tes neurologi yg termasuk kedalam tes koordinasi untuk menilai kemampuan
menilai gerakan cepat bergantia seperti pronasi dan supinasi secara cepat
6) Betahistin
Nanda : obat untuk meradakan keluhan vertigo atau gangguan pendengaran, telinga
berdenging karena penyakit mannire
7) Compos mentis
Aliffia : atau concious artinya kesadaran normal sadar sepenuhnya bisa menjawab
semua pertanyaan yang ditanyakan dokter
8) Past pointing test
Widya : uji tunjuk berany penderita disuruh mengangkat lengan keatas lalu jari
telunjuk ekstensi dan lengan lurus kedepan llau diturunkan sampai menyentuh
telunjuk tangan pemeriksa dilakukan secara berulan dengan mata terbuka dan tertutup
dan apabila ada kelainan vestibuler akan ada penyimpangan ke arah lesi
9) Pemeriksaan garpu tala
Kharisma : pem pendengaran untuk menentukan jenis gangguan pendengarannya
untuk membedakan tuli konduktif dan perspektif ada tes rinne, weber, dan schwabah
10) Audiogram
Oxa : grafik yang menunjukkan suara paling lembut yang dapat didengar seseorang
pada frekuensi tertentu
11) Nistagmus
Zula : gerakan bola mata berputar putar atau bergerak gerak
Marchall : gangguan penglihatan bola mata berputar tidak terkendali
12) Tes head roll
Zula : untuk memeriksa keseimbangan di vestibular dengan berbaring dan kepala
digerakkan kanan kiri dilihat apa mata nistagmus atau tidak
STEP 2
1. Apakah usia dan jenis kelamin mempengaruhi penyakit pasien ?
2. Apa yang dimaksud pasien mengalami pusing berskala 8? lalu bagaimana interpretasi
skala 1-10?
3. Bagaimanakah interpretasi hasil dari pemeriksaan fisik diskenario ?
4. Bagaimana interpretasi pemeriksaan penunjang dari skenario ?
5. Mengapa seorang laki laki bisa pusing saat berputar dan terasa berseling sekitar 15-
20?
6. Apa diagnosis sementara pada skenario tersebut?
7. Mengapa pada skenario setelah mengonsumsi betahisdin pasien menjadi lebih baik?
8. Apa pemicu dari penyakit pasien pada skenario ?
9. Bagaimana tatalaksana awal penyakit di skenario ?
10. Pada skenario apakah bisa dilakukan pencegahan dan bagaimana ?

Durasi mengapa 15-20 mnt?


Kenpa tiba tiba berputar
Apa pengaruh perubahan posisi terhadap dizzines, dizzines bertambah aktif kenapa?
Dizzines sampai mengganggu aktifitas derajat berapa
Mual muntah kenapa
Selama 1 thn kenapa kumat lagi?bagaimana termekanisme terjadinya
Fisik examinnation vital sign baik, apakah ada pengaruh dgn gizi?
Pem penunjang bagaimana interpretasi lalu kenapa harus istirahat 30 mnt lalu membaik?

STEP 3
1. Apakah usia dan jenis kelamin mempengaruhi penyakit pasien ?
Hania : ada hubungannya, berdasarkan usia gejalanya bisa mengenai semua umur,
usia >60 thn lebih beresiko dari 18-39 thn, rata rata penderita 49-80 thn
Berdasarakan jenis kelamin perempuan lebih banyak dari laki laki karena faktor
hormon menstruasi, lebih jarang beraktivitas fisik dan otak lebih cenderung sensitif
dari laki laki
2. Apa yang dimaksud pasien mengalami pusing berskala 8? lalu bagaimana interpretasi
skala 1-10?
Halika : skala 8 adalah sakit kepala yg intens, begitu hebat, tdk bisa berfikir jernih dan
ada perubahan kepribadian, kepala dan leher rasa sakit menusuk, mati rasa kesemutan,
ketidaknyamanan yg luar biasa yg akan menghambat untuk beraktivitas dan bergerak
Skala 0 : tdk ada rasa sakit
Skala 2 : nyeri samar, mobilitas dan aktivitas tdk terpengaruh dan merasa tdk perlu
berobat, nyeri ringan (menyadari sakit kepala tapi diabaikan), nyeri sedang (rasa sakit
tdk nyaman tapi bisa ditoleransi bisa diabaikan shg masih bisa beraktivitas dan
kualitas hdp blm terpengaruh), nyeri tdk nyaman (kepala berdenyut terus menerus, tdk
diobati akan menghmbat kemampuan kehidupan normal jadi tdk produktif nyeri
dimulai dari kepala ke bwh leher)
Skala 5 : nyeri mengganggu (mengganggu aktivitas, konsisten jadi seseiiorng cemas
dan terpengaruh psikologis, kelemahan, penhlihatan kabur, dan rasa sakit menjalar
sampai leher)
Skala 7 : nyeri hebat (tdk bisa dikelola, nyeri mendominasi pola pikir dan
panadangan, rasa sakit menghambat kemampuan sehari hari dan pemikiran kognitif
dimana seseorang akan butuh obat dan perawatan)
Skala 9 : nyeri parah (sakit menyiksa bagitu kuat, shg tdk bisa ditolerir)
Skala 10 : melemah (tingkat sangat tinggi sampai seseorang tdk sadar diri, biasanya
pada orang cidera kepala / baru saja kecelakaan)

3. Bagaimanakah interpretasi hasil dari pemeriksaan fisik diskenario ?


Zula : pem fisik pasien compos mentis, darah normal 90/80 mmhg, suhu 36,5 c, nadi
normal, pernafasan 18x / mnt, pem hidung dan tenggorok normal, untuk semua
terlihat normal audiogram, garputala, nose to finger test, stepping test smua normal
Tes dix hallpix tidak ada nistagmus dan vertigo tetapi keluhan pasien menunjukkan
vertigo oleh BPPV, tes right head roll nya kanan normal, kiri positif menandakan tes
head roll untuk mendeteksi apakah seseorang mengidp vertigo karena BPPV dimana
lebih dari 10 mnt ada nistagmus dan pusing lalu butuh istirahat 30 mnt untuk tes lagi,
menunjukkan pasien mengidap vertigo karena BPPV dengan jenis vertigo perifer
4. Bagaimana interpretasi pemeriksaan penunjang dari skenario ?
Marchall : pem garpu tala normal biasanya dilakukan 2 macam tes
1. tes rinne : dikatakan normal jika konduksi udara 2x lebih lama dari konduksi
tulang, jika ada gangguan maka suara konduksi tulang lebih lama dari udara jika
bagian pendengaran sensori neural hasilnya konduksi udara lebih lama dri tulng tapi
tdk sampai 2x nya
2. tes weber : normla jika menghasilkan getaran smaa dikedua telinga, jika ada
gangguan menunjukkan hasil getaran terasa ditelinga tdk normal, jika gangguan
sensori maka getaran terasa di telinga normal saja,
Pem audiogram normal jika nilai pem baik hantaran udara dan tulang tdk lebih dri 25
hz, tes romberg untuk memeriksa kesadaran sesorang dgn menurup mata,stepping test
untuk menilai koordinasi gerakn pasien, nose finger test, past pointing test
Tes dix hallpike hasilnya tdk ada nistagmus dan vertigo, kalau konduktif ada
nistagmus dari pemeriksaan positif ada nistagmus yg kanan
Tes head roll hasilnya kanan normal, kiri positif dimana kurng dri 10 detik ada
nistagmus horizontal kanan
5. Mengapa seorang laki laki bisa pusing saat berputar dan terasa berseling sekitar 15-
20?
Laila : vertigo dimana anamnesis nya ada pasien mengeluh pusing berputar dan waktu
timbul tiba tiba dan hilang timbul (15-20 mnt), pusing berputar krn perubahan posisi
kepala dan tubuh pasien karena adanya gangguan pada alat keseimbangan tubuh
mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi tubuh sebenarnya dgn apa yg
dipersepsikan susunan saraf pusat oleh krn itu mengeluhkan pusing berputar

6. Apa diagnosis sementara pada skenario tersebut?


Nanda : diagnosis sementara vertigo karena BPPV, gejalanya pusing, merasa berputar
putar, kehilangan ketidakseimbanagan, mual, muntah, ger bola mata tdk normal
(nistagmus), pasein menegluhkan pusing tiba2 dan berputar lalu tes haed l positif
Zula : vertigo karena BPPV, dx banding : vertigo karena penyakit manierre (vertigo,
tinitus, hilang pendengaran karena stress, konsumsi garam dan kafein berlebih)

7. Mengapa pada skenario setelah mengonsumsi betahisdin pasien menjadi lebih baik?
Aliffia : betahisdin (betahisdin masilat) golongan antihistamin yg bisa mengobati
gejala vertigo, tinitus, gangguan pendengaran, cara kerja dengan mengalirkan aliran
darah di telinga bagian dalam shg aliran darah meningkat dan akan menurunkan
tekanan cairan ditelinga jadi vertigo bisa hilang
Betasearch, vastigo, betahisdin, metigo, dosisnya dewasa betahisdin mesilat : 6-12 mg
3x sehari

8. Apa pemicu dari penyakit pasien pada skenario ?


Widya : sudah berusia lansia 50 thn ke atas, pernah cidera kepala, mengalami jenis
migren tertentu, memiliki gangguan telinga dalam, ada gangguan keseimbangan sis
vestibular atau saraf pusat dan sebagian gangguan keseimbangan tubuh spt reseptor
visual retina, vestibulum canalis semisircularis, propioseptif atau tendon, sendi dan
sensibilitas dalam

9. Bagaimana tatalaksana awal penyakit di skenario ?


Kharisma :
a) Duduk dulu sampai vertigo hilang, berbaring diruang tenang agar pusing bisa
menurun
b) Menghindari gerakan tiba tiba
c) Menghindari tidur dengan lampu yang menyala
d) Farmakologi dengan antihistamin untuk pasien mual muntah agar sedikit
berkurang, pengobatan suoresan vestibular gol benzodiazepin untuk
mengurangi sensasi berputar, anti muntah metoclopramit
e) Non farmakologi PRM (preposisi manuver)

10. Pada skenario apakah bisa dilakukan pencegahan dan bagaimana ?


Oxa :
Bisa, untuk pencegahan
1. menghindari posisi yg memicu vertigo,menghindari pergeraka atau menempatkan
posisi kepala lebih rendah dari badan
2. mengurangi asupan garam, bisa mengurangi tekanan dari indolimpati
3. aktif bergerak untuk berolah raga, lebih banyak wanita karena lebih jarang
beraktivitas dari pria makanya lebih rentan terkena
4. mengontrol tekanan darah dan tingkat kolestrol
5. berhenti merokok dan menjalani gaya hdup yang sehat
STEP 4
S : laki laki usia 48 thn dengan keluhan utama kepala pusing berptar selang seling durasi 15-
20 mnt, frekuensi tiba tiba dan gerakan tiba tiba, sifatnya terasa skala 8 yang dapat
memperingan saat tidur, mual muntah, tidak disertasi gangguan pendengaran, nyeri bahu
kesemutan dan saat beraktivitas dan pasien satu tahun terakhir mengeluhkan pusing
dibeberapa bulan terakhir (widya)
O : pem fisik compos mentis, cooperative, dan status gizi baik, td : 120/80 mmhg, suhu 36,7
c, frek nafas 18x/mnt, nadi 86x/mnt. (aliffia)
Ada pemeriksaan hidung dan tenggorokan batas normal, pem garputala normal, audiogram
normal, tes romberg, stepping test normal (kharisma)
nose to finger test, stepping test smua normalTes dix hallpix tidak ada nistagmus dan vertigo
tetapi keluhan pasien menunjukkan vertigo oleh BPPV, tes right head roll nya kanan normal,
kiri positif menandakan tes head roll untuk mendeteksi apakah seseorang mengidp vertigo
karena BPPV dimana lebih dari 10 mnt ada nistagmus dan pusing lalu butuh istirahat 30 mnt
untuk tes lagi
A : dx :BPPV, Diag banding :meirinne disease dan neuritis vestibularis (zula)
P : diberikan betahisdin, antihistamin untuk pasien mual muntah agar sedikit berkurang,
pengobatan suoresan vestibular gol benzodiazepin untuk mengurangi sensasi berputar, anti
muntah metoclopramit (kharisma)

STEP 5
1. Definisi vertigo
2. Klasifikasi vertigo
3. etiologi dan epidemiologi vertigo
4. Faktor resiko vertigo
5. Patofisiologi dan patogenesis vertigo
6. Komplikasi vertigo
7. Diagnosis banding vertigo
8. Penegakan diagnosis vertigo
9. Manifestasi klinis vertigo
10. Tatalaksana vertigo
11. Pencegahan vertigo

Anda mungkin juga menyukai