Anda di halaman 1dari 21

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS

PARKINSON DISEASE DENGAN MODALITAS


TERAPI LATIHAN, CORE STABILITY DAN GAIT CONTROL
DI RUMAH SAKIT TNI ANGKATAN LAUT Dr RAMELAN
SURABAYA

NAMA KELOMPOK

1. DANI EKO DARMAWAN (30617013)


2. DESBYAN CANDRA A. B (30617015)
3. NURAINI LUTHFIAH (30617028)
4. RAHAJENG WISTRI R. P (30617030)
5. TALITA FAJARNINGRUM (30617033)
6. WIDYA ALFINNURYANA (30617036)
7. WILDAN THORIQ ALFARIZQY (30617037)
DEFINISI KASUS

Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang bersifat


progresif yang mengenai gerakan atau kontrol terhadap gerak
an termasuk bicara dan memiliki onset yang bersifat insidios
(tidak diketahui dengan pasti kapan mulai sakit).
ANATOMI
PATOFISIOLOGI PARKINSON DISEASE

Penyakit parkinson terjadi karena penurunan kadar dopamine yang masif akibat kematian
neuron di substansia nigra pras kompakta. Respon motorik yang abnormal disebabkan
oleh karena penurunan yang sifatnya progresif dari neuritransmiter dopamin. Kerusakan
progresif lebih dari 60% pada neuron dopaminergik substansia nigra merupakan faktor
dasar munculnya penyakit parkinson.
1. Status Klinis
1. Identitas pasien
Nama : Tn. J
Umur : 63 tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
Alamat: Sidoarjo
Agama: Islam
Diagnosa medis: Parkinsonism Disease
Catatan klinis : Rontgen
Laboratorium
MRI
Terapi Umum : Fisioterapi
Medikamentosa
2. Segi Fisioterapi
KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh gemetar pada tangan, merasa tidak fokus dan tidak bisa berjalan
seimbang
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
2 tahun yang lalu pasien mengeluh gemetar ditangan pada saat istrirahat, wajah terasa
tebal dan kaku tidak seimbang pada saat berjalan dan tidak fokus saat berkomunikasi,
Pasien juga merasakan nyeri pada punggung bawah dan lutut. Nyeri dan gemetar
saat pasien melakukan aktivitas dan berkurang pada saat istirahat. Beberapa hari
kemudian pasien memeriksakan diri ke poli saraf dan dirujuk untuk memakukan terapi
ke fisioterapi.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Hipertensi (+)
DM (-)
RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA
Tidak ada riwayat penyakit penyerta.
RIWAYAT PRIBADI (KETERANGAN UMUM PENDERITA)
Pasien merupakan pensiunan PNS. Pasien memiliki 4 anak yang sudah bekerja. Pasien hanya tinggal be
rdua dengan istrinya.
RIWAYAT KELUARGA
Adanya riwayat penyakit hipertensi dari orang tua pasien
B. Anamnesis Sistem

• Kepala dan leher


Pasien tidak mengeluhkan pusing dan tidak mengeluhkan kaku leher
• Kardiovaskuler
Pasien tidak mengeluhkan jantung berdebar-debar
• Respirasi
Pasien tidak mengeluhkan sesak nafas
• Gastrointestinal
BAB tidak ada keluhan, lancar dan terkontrol
• Urogenital
BAK tidak ada keluhan, lancar dan terkontrol
• Musculoskeletal
Adanya kelemahan otot pada tungkai kanan
• Nervorum
Terdapat gangguan sensoris (tajam tumpul)
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
PEMERIKSAAN TANDA VITAL INSPEKSI
TEKANAN DARAH : 150/90 mmHg Statis = pasien datang dengan meng
DENYUT NADI : 88x/menit gunakan kursi roda, terlihat wajah dat
PERNAFASAN : 24x/menit ar.
TEMPERATURE : 36,3⁰C Dinamis=pada saat aktivitas berjalan
TINGGI BADAN : 163 cm langkah kaki terlihat kecil dan kaki
BERAT BADAN : 70 kg kanan terlihat menyeret.
PERKUSI
Tidak dilakukan pemeriksaan
PALPASI
Suhu tubuh normal
Spasme (-)
AUSKULTASI
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan gerak dasar
a. Gerak aktif
Gerakan ROM Kekuatan otot Nyeri

Dextra Sinistra Dextra Sinistra


Shoulder Full Full Baik Baik -
Elbow Full Full Baik Baik -
Wrist Full Full Baik Baik -
Hip Terbatas Terbatas Kurang baik Kurang baik -
Knee Terbatas Terbatas Kurang baik Kurang baik -
Ankle Terbatas Terbatas Kurang baik Kurang baik -
b. Gerak pasif
Wrist dan ankle pasien dapat digerakkan ke arah fleksi maupun ekstensi secara full ROM
dengan end feel soft.
c. Gerak isometrik melawan tahanan
Pasien mampu melakukan gerakan dengan tahanan minimal
PEMERIKSAAN KOGNITIF, INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL
Kognitif = jelek, ingatan kurang baik dan mulai mengalami dimensia
Intrapersonal = Baik, pasien mempunyai semangat untuk sembuh
Interpersonal = Baik, pasien cukup kooperatif dengan terapis
PEMERIKSAAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL
• Kemampuan fungsional dasar
Pasien mampu duduk dan berjalan secara mandiri.
• Aktifitas fungsional
Pasien mampu untuk melakukan aktifitas fungsional seperti makan, minum,
dressing &toileting secara mandiri
• Lingkungan aktifitas
Lingkungan pasien mendukung kesembuhan pasien
PEMERIKSAAN SPESIFIK (FT A/ FT B/ FT C/ FT D/ FT E)
a. Pemeriksaan Kekuatan Otot Sendi Lutut Dengan MMT

Dextra Sinistra
Shoulder 4 4
Elbow 4 4
Wrist Flexi 4 4
Wrist Extensi 4 4
Hip 3 3

Knee 3 3

Ankle Dorsi 3 3

Ankle Plantar 3 3
Pemeriksaan LGS ekstremitas bawah Dengan Goneometer

Data Dextra Sinistra

hip S= 30 - 0 - 50 S=35 – 0 - 45

knee S= 5 – 0 - 85 S=5 – 0 – 90

ankle S= 30 – 0 - 35 S= 35- 0 – 40

Pemeriksaaan Sensoris
Pemeriksaan Hasil

Tajam -

Tumpul +

Kasar +

Halus +
DIAGNOSA FISIOTERAPI
• Impairment
Tremor
Penurunan kekuatan otot
rigiditas
• Functional Limitation
pasien mengalami keterbatasan pada saat berjalan
Pasien mengalami hipomimia dan hipoponia
Pasien mengalami gangguan keseimbangan
• Participation Restriction = pasien mengalami gangguan sosialisasi dengan
lingkungan sekitar
PROGRAM FISIOTERAPI

TUJUAN FISIOTERAPI
Jangka Pendek = Meningkatkan LGS padaektremitas bawah
Meningkatkan kekuatan otot pada ekstremitas bawah
Memperbaiki postur tubuh pasien agar berdiri tegak
Memperbaiki pola jalan
Jangka Panjang = Melanjutkan dari tujuan jangka pendek dan
Meningkatkan aktifitas fungsional pasien.
TINDAKAN FISIOTERAPI
• Teknologi alternatif
1. ES
2. IR
Terapi latihan.
Gait Control Core stability exercise
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad sanam : Dubia ad Bonam
Quo ad fungsionam : Dubia ad Bonam
Quo ad cosmeticam : Dubia
EVALUASI

Evaluasi Kekuatan Otot (MMT)


Sendi Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra
T1 T1 T2 T2 T3 T3 T4 T4

Shoulder 4 4 4 4 5 5 5 5

Elbow 4 4 4 4 5 5 5 5

Wrist Flexi 4 4 4 4 4 4 4 4

Wrist Extensi 4 4 4 4 4 4 4 4

Hip 3 3 3 3 4 4 4 4

Knee 3 3 3 3 3 4 4 4

Ankle Dorsi 3 3 3 3 3 3 4 4

Ankle Plantar 3 3 3 3 3 3 4 4
Evaluasi LGS (Goneometer)

LGS Dextra Sinistra Dextra Sinistra


T1 T1 T2 T2
Hip S=30-0-50 S=30-0-45 S=30-0-50 S=30-0-45

Knee S=5-0-85 S=5-0-90 S=5-0-85 S=5-0-85

Ankle S=30-0-35 S=35-0-40 S=30-0-35 S=35-0-40

LGS Dextra T3 Sinistra T3 Dextra T4 Sinistra T4

Hip S=40-0-55 S=40-0-50 S=45-0-60 S=40-0-55

Knee S=5-0-90 S=5-0-90 S=5-0-95 S=5-0-95

Ankle S=35-0-40 S=40-0-45 S=40-0-45 S=45-0-50


Evaluasi Sensoris

item T1 T2 T3 T4

Tajam - - - -

Tumpul + + + +

Kasar + + + +

Halus + + + +
HASIL TERAPI AKHIR

Setelah dilakukan serangkaian terapi sebanyak 4 kali pada Tn. J yang didapatkan
hasil sebagai berikut:
• Peningkatan lingkup gerak sendi pada setiap regio
• Peningkatan kekuatan otot pada extremitas bawah

Anda mungkin juga menyukai