Anda di halaman 1dari 2

Thompson-Simonds Test

Tes khusus – tes Thompson untuk robek atau putus tendo Achilles. Tes
dilakukan dengan meremas bagian tengah otot betis. Pada 1957 simmonds menjelaskan
bahwa meremas otot betis dapat menentukan seseorang tersebut rupture Achilles
tendon atau tidak. Ada 2 tanda dari rupture tendon Achilles pertama, kaki yang terluka
berada dalam posisi tengkurap akan kurang ekuinus(merupakan suatu kondisi dimana
gerakan lentur ke atas (antero) pergelangan kaki menjadi terbatas, jadi arahnya
cenderung menghadap ke bawah(posterior)) daripada yang tidak terluka dan pada
meremas betis, kaki yang terluka gagal ke plantarflex. Tetapi pada tahun 1955
thompson mengamati hal yang sama persis pada pasien dengan rupture tendon
Achilles, sesudah dia menguji/mengamati cadaver untuk menentukan jaringan mana
yang akan mengganggu atau menghalangi kaki untuk plantar fleksi (gerakan menekuk
ke bawah dari telapak kaki pada pergelangan kaki). Dia mencatat bahwa kompresi betis
dalam keadaan robek akan <90% soleus(otot betis yang besar dan lebar) masih
menghasilkan ipsilateral(menunjukan pada sisi tubuh yg sama) plantarfleksi kaki.Ia
menerbitkan temuan ini pada tahun 1962. Hasil tes Simmonds-Thompson positif
menunjukkan bahwa itu adalah indikasi dari tendon Achilles pada dasarnya
sepenuhnya pecah. Dimana dapat dikatakan hasil tes positif ketika respon fisik
terhadap peremasan betis menyimpang yaitu, kaki gagal ke plantar fleksi karena
ketidaksesuaian tendon Achilles yang menandakan rupture atau pecah tendon.
Daftar Pustaka
Priyonoadi, Bambang. Perawatan Cedera Pada Tendo Achilles. Diperoleh 06
November 2018, dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131453189/Cedera%2
0Achilles&Perawatannya.pdf

Somford, Matthijs P, Daniel Hoornenbord, dkk.(2016, 01 Mei). Are You Positive That
the Simmonds-Thompson Test Is Negative? A Historical and Biographical Review.
Diperoleh 06 November 2018, dari https://www.jfas.org/article/S1067-
2516(16)00022-3/pdf

Anda mungkin juga menyukai