Anda di halaman 1dari 42

PLANTAR FASCIITIS

• Faciitis Plantaris adalah suatu


peradangan pada plantar fascia.
”Plantar” adalah telapak kaki. ”Fascia”
adalah jaringan pita yang sangat tebal
(fibrosa) yang membentang dibawah
kulit dan membentuk pembungkus bagi
otot dan berbagai organ tubuh. ”itis”
adalah peradangan.

• Plantar fasciitis adalah suatu pera-


dangan pada plantar fascianya yang
disebab-kan oleh penguluran yang
berlebihan pada plantar fascia yang
dapat mengakibatkan kero-bekan
kemudian timbul suatu iritasi pada
fascia plantaris, khususnya mengenai
bagian antero-medial tuberositas
calcaneus kadang dapat juga terjadi
pada bagian posterior calcaneus.
DEFINISI 2
Faktor yang mempengaruhi fascitis
plantaris menurut Napitulu (2011)
yaitu pola kaki datar terjadi gerakan
pronasi sehingga terjadi
peregangan fascia sisi medial,
lengkungan kaki yang tinggi,
ETIOLOGI sehingga mengakibatkan
pemendekan pada laseaa plantaris,
dan pola hidup memiliki pengaruh
yang besar terjadinya fasciitis
plantaris seperti: kebiasaan berdiri
dalam jangka waktu yang lama dan
kebiasaan berjalan jauh dengan
menggunakan alas kaki yang
keras.
3
Sedangkan faktor lainnya menurut
Sunarya (2014) yaitu obesitas
menyebabkan penumpuan berat
beban yang besar pada kaki,
terutama daerah tumit yang
menerima persentase tekanan
yang besar sehingga perlekatan
struktur fasciamengalami
ETIOLOGI penekanan berlebihan, over use
plantar fascia akan menyebabkan
penguluran yang berlebihan pada
fascia plantaris, dan degenerative
terjadi penurunan healing respon
dan penurunan elastisitas jaringan
sehingga mempengaruhi
kelenturan fascia plantaris.
4
PATOFISIOLOGI
 Fasciitis plantaris disebabkan oleh cedera berulang,
penguluran yang berlebihan, dan penekanan saat
kaki menyangga beban berat tubuh sehingga fascia
mengalami kerobekan–kerobekan kecil
padafascianya (Sunarnya, 2014).
 Tarikan pada fascia secara menerus menyebabkan
terjadinya kerobekan dan iritasi pada fascia
plantaris. Kemudian faktor resikolain adanya
perubahan atau peningkatan tumpuan pada telapak
kaki,kurangnya fleksibilitas otot-otot tungkai,
kelebihan berat badan, dan luka. Ini ditandai dengan
adanya nyeri pada tumit pada injakan pertama di
pagi hari, rasa nyeri dirasakan pada tumit atau
terkadang hingga ujung bagian depan dari telapak
kaki (Wibowo, 2008). 5
Nyeri tajam di bagian dalam telapak kaki di daerah

1. tumit, yang dapat terasa seperti ditusuk pisau pada


telapak kaki.

Nyeri tumit yang cenderung bertambah buruk pada

2. beberapa langkah pertama setelah bangun tidur,

TANDA pada saat naik tangga atau pada saat jinjit (berdiri
pada ujung-ujung jari).

& 3
Nyeri tumit yang timbul setelah berdiri lama atau
duduk lama kemudian bangkit dan berjalan, maka
timbul nyeri tumit.

GEJALA 4 Nyeri tumit yang timbul setelah berolahraga,


tetapi tidak timbul saat sedang berolahraga.

5 Pembengkakan ringan di tumit.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


PROSES ASUHAN
FISIOTERAPI
ANAMNESIS
DATA DIRI
− Nama : Ny. F
− Umur : 25 tahun
− Jenis Kelamin : Perempuan
− Agama : Islam
− Pekerjaan : Karyawati Bank

ASSESSMENT − Tanggal pemeriksaan : Sabtu, 13 April 2019

DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT


− Diagnosis medis : Facitis Plantaris Bilateral
− Medika mentosa : tidak ada
− Hasil lab : tidak ada
− Foto rontgen : tidak ada

8
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
KELUHAN UTAMA PASIEN
− Pasien mengeluhkan lemah dan tebal pada tungkai kiri, nyeri pada
tumit saat lama memakai sepatu hak tinggi. Setelah beberapa bulan
di ikuti nyeri pada tumit kanan.

ASSESSMENT
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sekitar Tiga bulan yang lalu pasien mengalami lemah pada kaki kiri
dan nyeri pada tumit kiri. Tungkai kirinya terasa lemah, tebal dan
lebih kecil dari tungkai kanannya. Setelah beberapa bulan di ikuti
rasa nyeri pada tumit kanannya. Kemudian pada tanggal 13 april
2019 pasien memeriksakan diri ke poli Syaraf lalu di rujuk ke
(fisioterapi).
9
RIWAYAT PRIBADI
Pasien adalah seorang karyawati Bank yang setiap hari memakai sepatu hak
tinggi mulai dari pukul 08.00-17.00. pasien juga seorang ibu rumah tangga
yang belum mempunyai anak.

RIWAYAT KELUARGA
ASSESSMENT Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama (bukan
herediter).

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa dan tidak pernah
mengalami hal-hal yang memicu penyakit tersebut.

10
PEMERIKSAAN SISTEM
KEPALA DAN LEHER
Tidak ada keluhan sakit kepala dan ketegangan pada leher.

SYSTEM KARDIOVASKULER
Tidak ada keluhan keluhan sakit dada dan jantung berdebar-debar

RESPIRASI
ASSESSMENT
Tidak ada keluhan batuk dan sesak nafas

GASTROINTESTINALIS
Tidak ada keluhan mual maupun sakit perut. BAB terkontrol.

UROGENITALIS
Tidak ada keluhan buang air kecil. BAK terkontrol.
11
PEMERIKSAAN SISTEM

MUSKULOSKELETAL
di keluhkan adanya rasa lemah dan tebal pada tungkai bawah kiri dan rasa
ASSESSMENT nyeri pada tumit kiri kemudian setelah beberapa bulan di ikuti rasa nyeri
pada tumit kanan. Pasien mengalami Mialgia gatrocnemius sinistra dan
atrofi gastrocnemius sinistra.

NERVORUM
Pasien mengeluhkan rasa tebal pada tungkai bawah kiri.

12
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
PEMERIKSAAN VITAL SIGN
− Tekanan darah : 110/80 mmhg
− Denyut nadi : 88 kali / menit
− Pernafasan : 20 kali / menit
− Temperatur : 36,5 o c
− Tinggi Badan :160 cm
ASSESSMENT − Berat badan : 52 kg

INSPEKSI
• Statis : - KU Baik
- Tanda-tanda inflamasi (-)
- Pasien tidak memakai alat bantu
- Betis kiri lebih kecil dari betis kanan
• Dinamis : - pasien kehilangan fase heel strike pada tungkai kiri
- pasien terlihat menahan sakit saat berjalan

13
PALPASI
 Suhu lokal tungkai bawah kanan dan kiri sama.
 Tidak ada nyeri tekan pada ankle dan foot.
 Tidak terdapat oedema pada tungkai bawah, ankle dan foot
 Hipotonus m.gastrocnemius sinistra

PEMERIKSAAN GERAK DASAR PADA KNEE


 GERAK AKTIF
ASSESSMENT  SINISTRA

14
PEMERIKSAAN GERAK DASAR PADA KNEE
 GERAK AKTIF
 DEKSTRA

ASSESSMENT

15
PEMERIKSAAN GERAK DASAR PADA KNEE
 GERAK PASIF
 SINISTRA

ASSESSMENT

16
PEMERIKSAAN GERAK DASAR PADA KNEE
 GERAK PASIF
 DEKSTRA

ASSESSMENT

17
PEMERIKSAAN GERAK DASAR PADA KNEE
 GERAK ISOMETRIK
 SINISTRA

ASSESSMENT

18
PEMERIKSAAN GERAK DASAR PADA KNEE
 GERAK ISOMETRIK
 DEKSTRA

ASSESSMENT

19
PEMERIKSAAN KOGNITIF,
INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL

KOGNITIF
Pasien mampu mengingat memori jangka pendek dan panjang dengan baik
dan mampu mengikuti perintah terapis dengan baik.

ASSESSMENT
INTRAPERSONAL
Pasien mempunyai semangat yang tinggi untuk sembuh.

INTERPERSONAL
Pasien mampu berkomunikasi dengan baik kepada terapis dan sangat
kooperatif dengan terapis.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 20


KEMAMPUAN FUNGSIONAL DAN
AKTIFITAS FUNGSIONAL

KEMAMPUAN FUNGSIONAL DASAR


Pasien dapat secara mandiri melakukan gerakan dari terlentang, duduk,
berdiri, menekuk lutut, meluruskan lutut.

ASSESSMENT AKTIFITAS FUNGSIONAL


Pasien mampu berjalan secara mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-
hari.

LINGKUNGAN AKTIVITAS
Lingkungan RS sangat efisien untuk latihan karena selain luas alat yang ada
di RS memadai. Lingkungan di rumah pasien mendukung untuk kesembuhan
di rumah.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 21


PEMERIKSAAN NYERI DENGAN
VAS PADA ANKLE

ASSESSMENT
PEMERIKSAAN LGS DENGAN
GONEOMETER PADA ANKLE

ASSESSMENT
PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT
DENGAN MMT PADA ANKLE

ASSESSMENT
1 Quo Ad Vitam : Bonam

2 Quo Ad Sanam : Bonam

PROGNOSIS 3 Quo Ad Fungtionam : Bonam

4 Quo Ad Cosmeticam : Bonam

25
IMPAIRMENT
- kelemahan pada tungkai kiri
- nyeri pada tumit kiri dan kanan pada saat berjalan
- adanya atrofi pada gastrocnemius sinistra
- nyeri tekan pada gastrocnemius kiri dan tumit kiri
ACTIVITY LIMITATION
• menurunnya kemampuan aktivitas fungsional misalnya untuk
DIAGNOSA gerakan jinjit dan berjalan terlalu lama dan memakai sepatu hak
tinggi
• pasien mengalami kesulitan pada saat naik turun tangga
PARTICIPATION RESTRICTION
• Pasien tidak mengalami gangguan aktivitas social dan dapat
berinteraksi dengan lingkungan, masyarakat dll

26
Pasien mengalami gangguan aktivitas
DIAGNOSA berjalan karena adanya nyeri pada
FISIOTERAPI tumit kiri oleh karena plantar fasciitis
sehingga mempengaruhi aktivitas
sehari-hari.

27
JANGKA PENDEK
−Mengurangi nyeri pada tumit kanan dan kiri
−Meningkatkan LGS Pergelangan kaki kiri
−Meningkatkan kekuatan otot gastrocnemius

PLANNING JANGKA PANJANG


− Meningkatkan aktivitas fisik seoptimal mungkin
− Meningkatkan kemampuan fungsional secara mandiri

28
Underlying
Proces

The Power of PowerPoint | thepopp.com 29


INTERVENSI
FISIOTERAPI
ULTRASOUND

Pemberian ultrasound jaringan yang mengalami cedera


akan di proses dengan terjadinya vasodilatasi pembuluh
darah sehinggameningkatkan supplay bahan makanan
pada jaringan lunak dan juga terjadi peningkatan zat
antibodi yang mempermudah terjadinya perbaikan
jaringan yang rusak
• Intensitas : 1,0 watt/cm2
• Gelombang : Contineous.
• Waktu : 5 menit.
• Repetisi : 3 kali semingguselama 2 minggu. 31
TAPING

Selain itu taping juga berperan dalam modulasi nyeri


pada level sentralyang melibatkan limbic system
sebagai pusat emosional. Hal ini dapat terjadi karena
pema-kaian taping pada penderita plantar fasciitis
secara psikologis dapat mempengaruhi emosional
Pemakaian taping pada kasus plantar fasciitis ini penderita, dimana pasien sudah merasa aman
telah diketahui fungsi dan manfaatnya untuk dengan memakai taping sehingga pasien dapat
mencegah terjadinya penguluran yang berlebihan melakukan aktivitas kembali tanpa merasa takut dan
yang dapat mengakibatkan elongasi keadaan ini secara temporer dapat memblokade
(pemanjangan) dari fascia plantaris sehingga tidak impuls nyeri di kornu posterior medulla spinalis.
akan terjadi iritasi berulang yang dapat
32
mengakibatkan inflamasi baru,
WALL STRETCH
Posisi tubuh menghadap dinding, berdiri sekitar dua tiga kaki dari
tembok, lakukan dorongan dengan tangan anda pada tembok.
Dengan kaki yang sakit di belakang dan kaki lainnya dibelakang.
Dorong tembok, jadikan kaki yang depan sebagai tumpuan,
sementara meregangkan kaki yang belakang, biarkan tumit kaki
yang belakang menempel di lantai. Posisi ini akan meregangkan
tumit. Tahan posisi ini selama 10 detik. Ulangi setidaknya 10 kali
dan lakukan selama 3 kali sehari.

33
Latihan Peregangan
dengan Counter Top.

• Pasien menghadap depan dengan memegang


counter top, letakkan kaki terpisah dengan satu
kaki didepan kaki yang lain. Kemudian tekuk
lutut sampai dalam posisi jongkok tahan. Posisi
tumit tahan dilantai selama mungkin. Tumit dan
busur kaki akan meregang dan tahan posisi ini
selama 10 detik. Rileks kemudian luruskan
kembali, ulangi sampai 20 kali.

34
Latihan Towel
Stretching dan
Cross-friction
Massage.
Latihan ini dilakukan sebelum turun dari tempat tidur, jadi saat
bangun tidur atau setelah istirahat lama. Hal ini dilakukan karena
saat kita tidur plantar fasciasemakin mengencang.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 35


Evidence Base:
 Kombinasi Intervensi Terapi Latihan dan Ultrasound (US) lebih baik
daripada Masase dan Ultrasound (Us) untuk Penurunan Nyeri Pada
Kondisi Plantar Fasciitis
 Efek Penambahan Taping pada Intervensi Micro Wave diathermy dan
Pengurangan Nyeri pada Kondisi Plantar Fasciitis. Jurnal Fisioterapi
Vol. 9 No. 2,Oktober 2009
 Penambahan Neuromuscular Tappinglebih Baik Dari Pada
Ultrasoudsaja Untuk Menurunkan Nyeri Pada Kasus Plantar Fascitis.
Jurnal Ilmiah Fisioterapi (JIF) Volume 1 nomor 02, Agustus 2018
 Pasien dianjurkan untuk mengurangi aktivitas
yang menggunakan sepatu hak tinggi terlalu
lama.

 Pasien dianjurkan melakukan latihan di rumah


sesuai dengan apa yang diajarkan oleh terapis.

EDUKASI Seperti, wall stretch, towel stretching dan cross


friction massage

 Pasien di anjurkan jika merasakan nyeri pada


tumit pasien dapat mengompres lututnya
dengan air hangat

37
PEMERIKSAAN LGS
Ankle S=plantar flexi -0- dorci flexi

EVALUASI

38
PEMERIKSAAN LGS
Ankle T=eversi -0- inverse

EVALUASI

39
PEMERIKSAAN NYERI

EVALUASI

40
PEMERIKSAAN MMT

EVALUASI
THANK YOU FOR
WATCHING!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai