Refleksi Kasus
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Kolelitiasis
Disusun Oleh
Chika Ahsanu Amala
0910015052
Pembimbing
dr. Anthony Simangunsong, Sp.B
Refleksi Kasus
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Cholelitiasis
Disusun Oleh
Chika Ahsanu Amala
0910015052
Pembimbing
dr. Anthony Simangunsong, Sp.B
BAB I
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
A. Anamnesis
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 2 November 2014 di ruang perawatan bedah
Cempaka 1 RSUD AW Sjahranie, Samarinda.
-
Identitas Pasien:
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Status
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
Alamat
Masuk Rumah Sakit
Tanggal pemeriksaan
: Ny.A
: Perempuan
: 51 tahun
: Menikah
: Ibu Rumah Tangga
: SMA
: Kampung Jawa, Sanga-sanga
: 31 Oktober 2014
: 2 November 2014
Keluhan Utama
Nyeri ulu hati
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasakan nyeri ulu hati selama 15 hari terakhir. Nyeri terasa menusuknusuk hingga tembus ke belakang. Nyeri dirasakan cukup berat dan muncul tiba-tiba
sehingga mengganggu aktivitas pasien. Pasien merasakan nyeri sekali pada ulu hati yang
bisa hilang hanya dengan anti nyeri. Nyeri tersebut dirasakan hilang timbul. Pasien
sering merasakan nyeri seperti ini dan setiap kali merasa nyeri, pasien meminum obat
anti nyeri dan obat lambung yang diresepkan oleh dokter sebelumnya. Nyeri ini
dirasakan semakin parah apabila pasien menarik nafas panjang dan saat pasien merasa
lelah. Pasien selalu sedia obat-obatan tersebut karena nyeri ulu hati yang dirasakan oleh
pasien sering kambuh belakangan ini. Tidak ada keluhan mual ataupun muntah. Demam
(-), menggigil (-), BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien merasakan keluhan nyeri ulu hati pertama kali 1 tahun yang lalu, kemudian
oleh dokter, pasien didiagnosa batu empedu, berdasarkan hasil USG dengan
ditemukannya 3 butir batu empedu, lalu pasien dianjurkan operasi saat itu, namun
4
pasien merasa takut sehingga pasien hanya meminta obat-obatan saja yang pasien
lupa apa nama obatnya. Pasien juga berusaha meminum obat-obatan herbal namun
tidak kunjung sembuh malah pasien merasa semakin parah. Pasien sempat diopname
2x karena keluhan serupa yaitu 1 tahun yang lalu dan 3-4 bulan setelahnya.
Pasien memiliki riwayat penyakit Psoriasis 5 tahun terakhir dan nyeri sendi, pasien
rutin mengkonsumsi obat meloxicam, na diclofenac, loratadine, dan dulcolax supp
apabila timbul keluhan-keluhan tersebut.
Riwayat Hipertensi (+)
Riwayat Diabetes Mellitus, asma, alergi disangkal
Riwayat penyakit jantung tidak diketahui pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak ada yang memiliki keluhan serupa
Riwayat Diabetes Mellitus, asma, hipertensi, alergi disangkal
B. Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
1.
2.
3.
4.
5.
Keadaan Umum
: Sakit sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda vital
:
- Nadi
: 82 x/menit
- Frekuensi napas : 19 x/menit
- Tekanan Darah : 110/60 mmHg
- Temperatur
: 36,4oC
Status Gizi
BB
: 105 kg
TB
: 160 cm
IMT
:
Kepala-Leher :
Normocephal, Konjungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-), bibir sianosis (-), faring
- Jantung :
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
Abdomen
a. Inspeksi
8.
:
: Datar, Distensi (-)
b. Palpasi
: Nyeri tekan epigastrium (+), massa (-), hepar dan lien
c. Perkusi
d. Auskultasi
Ekstremitas
C. Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium
Laboratorium (31-1-2011)
Hb
16,4 gr/dl
Hct
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
MCV
Ab HIV
HBsAg
50,5 %
10.300
5,73 juta
278.000
88,2
(-) negatif
(-) negatif
Laboratorium (9-2-2011)
Hb
Hct
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
MCV
GDS
SGOT
SGPT
Alkali
17 gr/dl
49,8 %
30.500
5,73 juta
270.000
82
211 mg/dl
16 U.I
23 U.I
64
Phospatase
Gama GT
Bilirubin
36
1,2 mg/dl
total
Bilirubin
0,4 mg/dl
6
direct
Bilirubon
0,8 mg/dl
indirect
Protein total
Albumin
Globulin
Na
K
Cl
Ureum
Creatinin
6,4 mg/dl
3,2 g/dl
3,2 g/dl
133
3,8
106
21,8 mg/dl
1,7 mg/dl
Laboratorium (11-2-2011)
Hb
16,9 gr/dl
Hct
52,8 %
Leukosit
15.600
Eritrosit
5,97 juta
Trombosit
210.000
MCV
88,5
GDS
96 mg/dl
SGOT
16 U.I
SGPT
20 U.I
Alkali Phospatase
92 U.I
Gama GT
46 U.I
Bilirubin total
1,0 mg/dl
Bilirubin direct
0,3 mg/dl
Bilirubon indirect
0,7 mg/dl
Protein total
6,8 mg/dl
Albumin
3,6 g/dl
Globulin
3,2 g/dl
Ureum
47,5 mg/dl
Creatinin
0,8 mg/dl
D. Diagnosis Kerja
Kolelitiasis
E. Penatalaksanaan
Cholesistectomy
F. Prognosis
Dubia et bonam
Follow Up
Tanggal
25 Januari
2011
26 Januari 211
Follow Up
S: nyeri (-), makan (+), BAK (+),
BAB (-) 2 hari, mual (-), muntah
(-).
O: CM, TD: 110/80 mmHg, N; 84
x/menit, RR: 21 x/menit,
T:36,60C, BU (+) kesan normal.
A: Ameloblastoma
S: nyeri (-), makan (+), BAK (+),
BAB (+), mual (-), muntah (-),
hasil foto panoramic (+).
O: cm, TD: 100/70 mmHg, N; 88
x/menit, RR: 22 x/menit,
T:36,70C, BU (+) kesan normal.
A: Ameloblastoma
Tindakan
P:
- ibuprofen 500mg 3x1
- bethadyn gurgling
- diet lunak
P:
- ibuprofen 500mg 3x1
- bethadyn gurgling
- diet lunak
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Anamnesa
Teori
Fakta
- Laki-laki > wanita
- Pasien laki-laki
- Sering terdiagnosis pada usia antara 30 - Usia 41 tahun
- Mengeluhkan benjolan yang dialami
sampai 50 tahun, dan jarang pada
pasien sejak kurang lebih 6 bulan
anak-anak maupun orang tua.
- Dalam tahap awal jarang menunjukkan
yang lalu. Benjolan awalnya sebesar
keluhan.
keluhan
dirasakan
dan
nyeri
tidak
tidak
ditemukan
lama
bertambah
besar,
Fakta
: Massa (+) di regio
Look
edema
kulit
mengkilap,
membesar.
Feel : nyeri tekan (-), konsistensi
padat keras, massa terfiksir didasar,
(+),
immobile.
Move : pergerakan aktif pasif
terbatas
Fakta
histopatologi
secara
10
mikroskopik,
terdapat
lesi
unilokuler
dengan
atau
gambaran
sediaan
pulau-pulau
hapusan
epitel
atau
multilokuler
seperti
sarang
Teori
- Perawatan tumor ini beragam mulai
Dilakukan
Fakta
hemimandibulotomy
yang
tanpa
tidak
lalu
luas,
dengan
atau
rekonstruksi.
Radioterapi
diindikasikan
karena
tulang
tersebut
dilakukan
ini
juga
ditemukan
lesi
indikasi
untuk
eksisi
bacled
bone
dan
pemasangan
BAB V
kembali.
blok,
hemimandibulektomi,
hemimaksilektomi.
pasca
- Rekonstruksi
pemakaian
bedah
yaitu
penggunaan plat.
KESIMPULAN
11
Pasien dengan inisial Tn. K, usia 41 tahun, datang dengan keluhan benjolan di
rahang kanan bawah yang dialami pasien sejak kurang lebih 6 bulan sebelum masuk
rumah sakit. Benjolan awalnya sebesar biji jagung dan tidak nyeri. 3 bulan kemudian
benjolan dirasakan semakin membesar. Gangguan menelan tidak dirasakan, nyeri saat
menelan tidak dirasakan, demam tidak ada, pembesaran KGB tidak ada. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan massa di regio mandibula dextra. Ukuran : 6 x 2 cm,
terdapat edema, kulit mengkilap, destruksi ada, nyeri tekan tidak ada, konsistensi
padat keras, massa terfiksir didasar, immobile, serta pergerakan aktif pasif terbatas.
Hasil pemeriksaan histopatologi (FNAB) didapatkan pulau-pulau epitel atau lembaran
yang bagian luarnya dilapisi sel-sel kolumner, pada bagian tengah ditemukan sel
stelase retikulum dari enamel organ dan stroma terdiri dari jaringan ikat fibrosa, dan
diperoleh kesimpulan diagnosa ameloblastoma. Penatalaksanaan pada pasien ini
adalah dilakukan hemimandibulotomy partial, setelah itu dilakukan albantus & bacled
bone dan pemasangan K.wire.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary Oral and Maxillofacial Pathology. 2nd
ed. Missouri : Mosby, 1997: 136-143.
2. Lagares DT, Cossio PI, Guisado JMH, Perez JLG. Mandibular Ameloblastoma a review of
the literature and presentation of six cases. J Med Oral Patol Oral Cir Bucal 2005; 10:
231-8.
12
Resection
and
Imediate
Reconstruction.
Brazillian
Journal
of
20. Zarb GA, Bolender CL. Prosthodontic Treatments for Edentolous Patients. St.Louis;
Mosby, 2004: 453-7.
21. Oh WH, Roumanas E. Alternate Technique for Fabrication of a Custom Impression Tray
for Defenitive Obturator Construction. The Journal of Prosthetic Dentistry 2006 ;l 95
(6); 473-5.
22. Lyos AT. Mandibular Reconstruction. 18 Februari 1993. http:// www.bcm.edu/ oto/grand/
21893.html <5 Juli 2011>.
23. Gueressi M, Piloni MJ, Keszier A. Odontogenic Tumor in children and adolescents A15
year Retrospective Study in Argentina. J Med Oral Patol Oral Cir Bucal 2001;12:E1805.
24. Hatada K, Noma H, Katakura A et al. Clinicostatical Study of Ameloblastoma Treatment.
Journal of Japan Society for Oral Tumors 1999;11:143-50.
25. Beumer J, Curtis TA, Manurick MT. Maxillofacial Rehabilitation Prosthodontic and
Surgical Considerations. St. Louis; Ishiyaku EuroAmerica Inc, 1996: 153-81.
26. Tingchun W, Zhe C, Fengchen T, Quanziang T, Citing Y. Ameloblastoma of the Mandible
Treated by Resection, Preservation of the Inferior Alveolar Nerve and Bone Grafting. J
Oral and Maxillofacial Surgery 1984: 42 (2);93-6.
27. Cawson,R.A., Odell,E.W. 2002. Cawsons essentials of Oral Pathology and Oral
Medicine, seventh edition. USA: Churchill Livingstone
28.http://oralpathol.dlearn.kmu.edu.tw/OP/Odontogenic%20Tumor%202007-20For
%20KMUD.pdf
http://www.lsusd.lsuhsc.edu/Documents/Thunthy_book/Chapter%2014%20Odontogenic
%20Benign%20Tumors%20of%20the%20Jaws.pdf
14