Chlorpromazine 150-1600 ++
Thioridazine 100-900 +
Trifluoperazine +++
Pimozide 2-6 ++
Clozapine 25-100 -
Zotepine 75-100 +
Sulpride 200-1600 +
Risperidon 2-9 +
Quetapine 50-400 +
Olanzapine 10-20 +
Aripiprazole 10-20 +
Faktor lain yang memengaruhi kerja ekstrapiramidal:
• Ketidakseimbangan degeneratif
• Ketidakseimbangan metabolik
• Ketidakseimbangan sistem endokrin dan eksokrin
• Inflamasi
• Racun
• Tumor atau SOL
• Anoxia
Depresi fungsi motorik
Susunan
Ekstrapiramidal
Gejala Ekstrapiramidal
akut
Tardive
dyskinesia
Akatisia Akinesia
Sindrom Tremor
Parkinson
Kekakuan otot
Chorea
Huntington
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik (TTV, kondisi fisik seluruhnya, pemeriksaan
neurologis)
• Pemeriksaan laboratorium (elektrolit, pemeriksaan potassium,
asam urat, keratin kinase-MM, nitrogen dan urea darah,
kreatinin darah, glukosa darah, mioglobin dan bikarbonat)
• Sindroma putus obat
• Parkinson Disease
• Distonia primer
• Tetanus
• Gangguan gerak ekstrapiramidal primer
• Penyakit Huntington,
• Chorea Syndenham
• Anxietas
• Gejala psikotik yang memburuk
• Non-farmakologis
Menurunkan dosis antipsikotik hingga mencapai dosis minimal yang
efektif
• Farmakologis
• Pada pasien > 60 tahun diberikan L-dopa (L-dopa 3-4x 1 hari
dengan total dosis maksimal 600 mg/hari diberikan 30 menit
sebelum makan, contoh madopar, sinemet)
• Pada pasien muda diberikan DA (dopamine antagonist)
1. Bromocriptin dimulai dengan dosis 1,25 mg ditingkatkan sampai total
maksimal 40mg/ hari terbagi dalam 3-5 dosis.
2. Pergolide mesylate dimulai dari 0,05 mg 0,05 mg tiap 4-7 hari
sampai 2-4 mg /hari untuk 3x pemberian
3. Piribedil 50 mg terbagi 5x/ hari
4. Cabergoline , dostinex 0,5 mg setiap 2 hari
• Gejala ekstrapiramidal dapat sangat menekan sehingga
banyak ahli menganjurkan terapi profilaktik (pasien dengan
riwayat EPS atau para pasien yang mendapat neuroleptik
poten dosis tinggi)
• Medikasi anti-EPS mempunyai efek sampingnya sendiri yang
dapat menyebabkan komplians yang buruk. (antikolinergik
umumnya menyebabkan mulut kering, penglihatan kabur,
gangguan ingatan, konstipasi dan retensi urin; amantadin
dapat mengeksaserbasi gejala psikotik)
• Umumnya disarankan bahwa suatu usaha dilakukan setiap
enam bulan untuk menarik medikasi anti-EPS pasien dengan
pengawasan seksama terhadap kembalinya gejala
• Benztropin (Congentin) 0,5-2 mg dua kali sehari (BID) sampai
tiga kali sehari (TID)
atau
• Triheksiphenidil (Artane) 2-5 mg TID
Jalur Intravena:
• Benztropin 1 mg IV
• Difenhidramin (Benadryl) 50 mg IM atau bila tidak tersedia
benztropin 2 mg IM
• Antikolinergik dan amantadin (Symmetrel)
Sindrom Parkinson
• Agen antikolinergik, amantadin
Tardive Diskinesia
• Pencegahan melalui pemakaian medikasi neuroleptik yang
bijaksana
• Benzodiazepine (dapat mengurangi pergerakan involunter)
• Baclofen (lioresal) dan propanolol
• Reserpin (serpasil); efek samping depresi dan hipotensi
• Gangguan gerak menurunkan kualitas penderita dalam
beraktivitas dan gangguan gerak saat berjalan terjatuh dan
fraktur
• Pada distonia laring dapat menyebabkan asfiksia dan
kematian
• Anti kolinergik umumnya menyebabkan mulut kering,
penglihatan kabur, gangguan ingatan, konstipasi dan retensi
urin
• Amantadine dapat mengeksaserbasi gejala psikotik
• Prognosis pasien dengan sindrom ekstrapiramidal yang akut
akan lebih baik bila gejala langsung dikenali dan
ditanggulangi
• Prognosis pada pasien dengan sindrom ekstrapiramidal yang
kronik lebih buruk
• Pasien dengan tardive distonia hingga distonia laring dapat
menyebabkan kematian bila tidak diatasi dengan cepat
• Sekali terkena, kondisi ini biasanya menetap pada pasien yang
mendapat pengobatan neuroleptik selama lebih dari 10 tahun
• Kaplan H.I.MD, Saddock B.M.JD, Grebb J.A.MD. Synopsis
Psikiatri Jilid 1. Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas
Trisakti. 1997
• Kaplan H.I.MD, Saddock B.M.JD, Grebb J.A.MD. Sinopsis
Psikiatri Jilid 2. Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas
Trisakti. 1997
• Maslim. R, SpKJ. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat
Psikiatri edisi Ketiga. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika
Atmajaya. 2007