Perseptor :
Indah Amelia, dr., MKM
Hj. R.R Theresia Widuri, dr
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 62 tahun
Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Gegerkalong hilir 124 1/8
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP
Status : Menikah
Tgl Periksa : 20 Agustus 2016
Tgl Home Visit : 22 Agustus 2016
ANAMNESIS
Keluhan demam dan nyeri serta keluar nanah pada area tersebut disangkal. Pasien mandi
2x/hari dengan menggunakan sabun, sumber air di rumah dari ledeng. Pasien mengganti pakaian 2x/hari.
Riwayat masalah kulit semakin gatal ketika berkeringat tidak ada. Riwayat trauma yang menjadi kelainan
kulit tidak ada. Keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan serupa seperti ini. Riwayat digigit
serangga tidak diketahui. Namun pasien mengaku dirumah memang ada serangga. Riwayat penyakit
terdahului tidak ada (penyakit ginjal, DM, dan penyakit sistemik lainnya). Riwayat alergi (gejala dan tanda)
tidak ada. Riwayat alergi obat dan makanan tidak diketahui. Riwayat keluarga darah tinggi ada. Riwayat
alergi pada keluarga pasien tidak diketahui.
Atas keluhannya pasien sudah mencoba mengobati sendiri dan berobat ke fasilitas kesehatan
sebanyak 6 kali. Pertama kali merasakan keluhan, pasien mencoba mengobati keluhannya dengan obat
salep belerang yang dibeli sendiri, namun keluhan dirasakan hanya hilang sesaat. Kemudian karena
keluhan dirasakan masih ada, pasien berobat ke klinik swasta milik dokter umum dan diberi obat salep
kloramfenikol dan prednison, namun keluhan juga dirasakan hanya hilang sesaat. Kemudian karna obat
habis dan keluhan dirasakan masih ada, pasien berobat ke puskesmas sukarasa dan diberi obat salep
steroid dan CTM. Saat itu pasien juga di temukan darah tinggi sehingga diberi obat captopril 25mg 1x1.
ANAMNESIS
Setelah 2 minggu, pasien datang kembali ke puskesmas sukarasa dengan keluhan yang
sama, kemudian diberi obat yang sama untuk masalah kulitnya, namun untuk darah tinggi, obat diganti
menjadi amlodipin 5mg 1x1. Keluhan kulit masih dirasakan pasien sehingga pasien berobat ke puskesmas
pasundan, ke dokter spesialis kulit. Pasien lupa obat apa saja yang diberikan dari klinik pasundan, pasien
hanya mengingat obat salep yang berikan 3x1. Pasien berobat ke puskemas pasundan sebanyak 2 kali.
Setelah itu, pasien kembali berobat ke puskesmas (20/8/2016) dan diberi obat salep bacitracin-polymyxin B
5g dan CTM 4mg 2x1 untuk masalah kulitnya, serta amlodipin 5mg 1x1 untuk darah tingginya.
Pasien diketahui memiliki darah tinggi sejak 3 bulan yang lalu dengan tekanan darah paling
tinggi 160/100mmHg. Pasien memiliki riwayat senang memakan makanan asin Pasien juga memilki
kebiasaan merokok sudah 37 tahun, sejak usia 25 tahun sebanyak 1 bungkus/hari. Pasien tidak pernah
olahraga. Saat ini pasien sudah mulai meminum obat untuk darah tingginya yaitu amlodipin 5mg 1x1,
sehingga tekanan darah terakhir (bulan ini) 140/90mmHg. Sejak diketahui memiliki darah tinggi, keluarga
pasien (istri dan anak) mendukung kesehatan pasien dengan mengingatkan minum obat secara teratur dan
mengurangi makan dan rokok.
Pasien mengaku akhir-akhir ini terkadang ada saja yang dipikirkan, terutama tentang
kemajuan usaha rumah makannya. Selain itu pasien juga merasa khawatir atas keluhan masalah kulitnya
tersebut yang tidak kunjung sembuh.
FAMILY
GENOGRAM
Genogram Tn. A, 22 Agustus 2016 ND = Neurodermatitis
= Serumah
= Menikah
= Laki-laki
ND
= Perempuan
Tn. Ahmad Ny. Dini
62 thn 57 thn
= meninggal
= Hipertensi
Interaksi Sosial Pasien jarang bersosialisasi dengan tetangga. Pasien lebih banyak menghabiskan waktu dengan istrinya
dan anaknya (jika pulang ke rumah).
Adat Istiadat/ Pasien lahir di Bandung. Keluarga pasien (ayah, ibu, kakak, dan nenek) asli sunda.
Budaya
Agama/ Pasien beragama Islam dan menjalankan ibadah dengan baik
Kepercayaan
Stabilitas Penghasilan keluarga berasal dari usaha rumah makan yang dimiliki pasien. Penghasilan keluarga
Ekonomi dirasakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Pendidikan Pasien lulusan SMP dan istri pasien lulusan SMP. Keluarga mampu menerima informasi tentang
penyakit dengan baik.
Pelayanan Fasilitas pelayanan yaitu puskesmas sukarasa mampu diakses dengan mudah dengan jalan kaki dan
Medis cukup dekat dari rumah, yaitu sekitar 5menit saja. Namun, pasien dan keluarga pasien terdaftar BPJS di
Puskesmas Pasirkaliki sehingga pasien mengeluarkan biaya untuk berobat ke puskesmas sukarasa.
Pasien mengaku biaya yang dikeluarkan untuk berobat masih terjangkau dan tidak menjadi kendala.
FAKTOR RESIKO
• Farmakologi: • Non-farmakologi:
- Klobetasol proprionate ointment - Edukasi mengenai penyakit, penyebab dan faktor resiko,
- Asam salisilat 3% penanggulangan, dan pencegahan penyakit pasien (masalah
- Dexamethasone 0,5 mg 2x1 kulit dan hipertensi)
- CTM 10 mg 1 x 1 - Edukasi untuk tidak menggaruk dan menggosok area kulit
- Amlodipin 5 mg 1x1 yang bermasalah, serta mencuci tangan sebelum
mengoleskan salep di area kulit bermasalah
- Edukasi untuk menghindari gigitan serangga dengan
membasmi serangga di rumah, dan menjaga kebersihan
rumah
- Anjuran untuk gaya hidup sehat (olahraga aerobik, berhenti
merokok, pola makan sehat dengan nutrisi seimbang dan
kurangi asupan garam)
- Anjuran untuk menenangkan pikiran/manajemen stress
dengan istirahat yang cukup, rekreasi, dan mengurangi stress
RENCANA
PEMELIHARAAN KESEHATAN
No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemoprofilaksis
Kesehatan
1. Tn. A Neurodermatit BMI, Tekanan darah, Kontorl BMI, kontrol
(62 thn) is profil lipid, gula tekanan darah, pola makan
+Essential darah, fungsu ginjal, sehat dan nutrisi seimbang,
Primary fungsi jantung, diet rendah garam, aktivitas
Hypertension
Stage I+ penglihatan, fisik, PHBS
Overweight pendengaraan
Karakteristik
Kualitas fisik air minum Baik (air galon)
Pengolahan air minum sebelum diminum Air galon
Tempat penampungan air minum sebelum dimasak Wadah tertutup
Tempat penampungan air limbah dari kamar mandi/tempat cuci/dapur Langsung ke got/sungai
Saluran pembuangan air limbah Saluran tertutup
Tempat pembuangan sampah di luar rumah Ada, tempat sampah terbuka
Bahan bakar apa untuk memasak sehari-hari Gas/LPG
Memelihara hewan di rumah? Tidak ada
PEMANFAATAN
PELAYANAN KESEHATAN
Karakteristik
Sarana pelayanan kesehatan yang Puskesmas
digunakan
Jarak dan waktu yang ditempuh ± 600 meter, 5menit
Angkutan umum ke fasilitas? Ya
Tarif pelayanan kesehatan Terjangkau
Pelayanan Cukup
LINGKUNGAN
PEKERJAAN
• Anggota keluarga yang bekerja: Pasien (wiraswasta, pemilik rumah
makan)
• Risiko kesehatan dalam pekerjaannya :
Faktor Risiko Kesimpulan
Faktor Fisik Kelelahan
Faktor Kimia Polusi gas kendaraan, debu
Faktor Biologis Kegemukan
Terserang mikroorganisme (bakteri, virus, dan jamur) dari
lingkungan
Tertular penyakit infeksi dari pengunjung rumah makan
Ergonomis Terlalu lama duduk
Faktor Psikologis Stress
INTREPRETASI
KUNJUNGAN RUMAH
• BB : 63 kg
• TB : 157 cm
• BMI : 25,56
• Status gizi : Overweight
Assesment
1. Riwayat penyakit sebelumnya yg berhubungan masalah gizi : hipertensi,
overweight
2. Obat-obatan yg biasa dikonsumsi: captopril, amlodipin
3. Riwayat penyakit di keluarga: Hipertensi
4. Penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir: tidak ada
5. Perubahan berat badan dalam 2 minggu terakhir: tidak ada
PENATALAKSANAAN
KASUS GIZI
1. Keluhan pencernaan yang menetap selama lebih dari 2 minggu : tidak ada
2. Kapasitas fungsional : tidak ada disfungsi
3. Jenis aktvitas : sedang
4. Asupan makanan :
Perubahan asupan makanan : tidak ada
Konsistensi makanan sekarang : biasa (padat)
Puasa/tidak masuk makanan sama sekali : tidak
24 HOUR FOOD
RECALL
24 HOUR RECALL
No Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah Kalori
1 07.00 Nasi Beras 1 centong 175kkal
Tahu goreng Tahu 1 buah 35kkal
Tempe goreng Tempe 1 buah 34kkal
Telor ceplok Telor ayam 1 buah 240kkal
Sayur Terong 1 buah 24kkal
Teh manis anget Teh, gula 1 gelas 70kkal
2 07.00-12.30 Jus tomat Tomat, gula 1 gelas 41kkal
Biskuit Tepung, gula 2 buah 100kkal
3 12.30 Nasi Beras 1 centong 175kkal
Tahu goreng Tahu 1 buah 35kkal
Tempe goreng Tempe 1 buah 34kkal
Ikan goreng Ikan pindang 1 potong 153kkal
Lalaban Timun, sawi ½ potong, 1 buah 29kkal
4 12.30-17.30 Buah Jeruk 1 buah 62kkal
Gorengan Tepung 1 buah 137kkal
(bakwan)
24 HOUR FOOD
RECALL
24 HOUR RECALL
No Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah Kalori
5 17.30 Nasi Beras 1 centong 175kkal
Tahu goreng Tahu 1 buah 35kkal
Tempe goreng Tempe 1 buah 34kkal
Telor dadar Telor ayam ¼ potong 98kkal
Sayur bayam Bayam 1 gelas 50kkal
Total 1736kkal
INTERVENSI GIZI
Tn. A,
62 thn
Essential Primary
Neurodermatitis
Hypertension Stage I
Farmakologi
Nonfarmakologi Manajemen
Bercak kemerahan yang
menebal dan bersisik
disertai gatal
Peradangan Kulit
(Dermatitis)
• Neurodermatitis
• Psoriasis
Akut Subakut Kronis • Dermatitis kontak
alergi kronis
• Dermatitis kontak
iritan kronis
Dermatitis kontak alergi Dermatitis kontak iritan
Neurodermatitis Psoriasis
kronis kronis
Radang kulit dengan gatal, Penyakit autoimun, kronis, Peradangan kulit non-imunologis. Peradangan kulit imunologis yang
kronis sirkumskrip, disertai residif, ditandai dengan bercak- Akibat kontak terhadap substansi didahului proses sensitisasi.
penebalan kulit, likenifikasi, bercak eritema berbatas tegas, yang menempel pada kulit.
akibat garukan berulang karena dengan skuama transparan
rangsangan pruritogenik berlapis.
Gatal hebat, sulit menahan Gatal ringan, predileksi di kulit Riwayat kontak dengan iritan, kulit Riwayat kontak dengan iritan,
untuk tidak menggaruk, sering kepala, perbatasan kulit kepala- kering, eksaserbasi, gatal, kulit kering,
timul malam hari atau waktu wajah, ekstrimitas ekstensor, skuama, papul, likenifikasi, fisur
senggang lumbo sakral dengan batas tidak jelas. Lokaso
tersering tangan, lengan, wajah,
telinga, leher, badan, genitalia, paha
Lesi soliter, diawali plak Plak eritematosa dengan Eritema, skuama, penebalan kulit, Eritema, skuama, penebalan kulit
eritematosa dengan edema, skuama diatasnya, berbatas kering, papul, likenifikasi difus, (hiperkeratosis), likenifikasi difus,
kemudian menjadi menebal, tegas. Skuama berlapis, kasar, serta fisur serta fisur
likenifikasi berskuama, putih seperti mika, dan
ekskoriasi, hiperpigmentasi transparan. Fenomena tetesan
lilin, auspitz dan kobner
NEURODERMATITIS
Komplikasi Manajemen
Infeksi sekunder • Edukasi bahwa menggaruk akan memperparah penyakit
• Antihistamin generasi 1 atau 2
• Kortikosteroid topikal potesi kuat
HIPERTENSI
Definisi Penyebab
Keadaan di mana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg 1. Hipertensi Esensial (Primer)
dan/atau diastolik ≥ 90 mmHg) dalam 2 kali Penyebab spesifiknya tidak teridentifikasi.
pengukuran saat keadaan tenang. Faktor genetik, lingkungan, hiperaktivitas
sist. saraf simpatis, sist. renin
angiotensin, obesitas, konsumsi alkohol
Klasifikasi
2. Hipertensi Sekunder
Sistolik Diastolik Penggunaan estrogen, peny. ginjal,
(mmHg) (mmHg) hipertensi vaskular renal,
Normal <120 <80 hiperaldosteronisme primer, sindrom
Prehipertensi 120-139 80-89 cushing, feokromositoma.
Hipertensi stage I 140-159 90-99
Hipertensi stage II ≥ 160 ≥100
HIPERTENSI
Diagnosis Komplikasi
• Anamnesis : riwayat penyakit keluarga • Jantung : LVH, CAD, AMI dan
(hipertensi, kardiovaskuler), riwayat penyaki decompensio cordis
terdahulu (kardiovaskuler, serebrovaskuler, ginjal, • Otak : stroke
gangguan penglihatan), riwayat ↑ TD, riwayat
• Mata : retinopati
pengobatan, berat badan, aktivitas fisik, asupan
sodium, lemak, kolesterol, alkohol, paparan rokok, • Ginjal : penyakit ginjal kronis
faktor psikososial & lingkungan (stress, beban
ekonomi), tanda kerusakan organ lain
• Pemeriksaan Fisik : BMI, lingkar perut, TD, tanda
kerusakan organ lain
• Lab : jika ada penyakit penyerta dan kerusakan
organ lain
MANAJEMEN
HIPERTENSI
MANAJEMEN
HIPERTENSI
Non Farmakologi
(Perubahan Gaya Hidup)
• Berat badan ideal
• Hindari alkolohol dan rokok
• Latihan relaksasi
• Olahraga teratur (aerobik, 150
menit/minggu)
• Pola makan sehat (banyak makan
buah-sayur, kurangi garam (< 6g
NaCl), lemak jenuh, dan kolesterol)
MANAJEMEN
Farmakologi HIPERTENSI
RELEVANSI
BAGI DOKTER UMUM
• James, Paul A., et al. 2014 evidence-based guideline for the management of
high blood pressure in adults: report from the panel members appointed to
the Eighth Joint National Committee (JNC 8). Jama 311.5 (2014): 507-520.
• Harisson’s principle of internal medicine 19th Ed
• Kapita Selekta Kedokteran UI
• Kemenkes RI. Pedoman Gizi Seimbang: panduan dalam memberikan
penyuluhan gizi seimbang. Jakarta. Kemenkes RI : 2014.
TERIMA KASIH