Dr.WILSON,SpA,M.Biomed
RSUD TENGKU RAFIAN
SIAK SRI INDRAPURA
4 Pilar utama meningkatkan kesehatan
masyarakat
Promotif (promosi kesehatan)
Preventif (pencegahan)Imunisasi
Kuratif (pengobatan)
Rehabilitatif
Imunisasi adalah hak anak dan untuk kepentingan
anak.
Imunisasi merupakan upaya paling efektif mencegah
dan memutuskan rantai penularan penyakit
berbahaya.
Imunisasi tidak hanya berguna untuk diri sendiri tetapi
juga berguna bagi orang lain disekitarnya.
Perlu dukungan dari segala pihak untuk menjawab
keraguan masyarakat terhadap imunisasi
Mengapa imunisasi penting?
Di seluruh dunia setiap tahun lebih dari 2,5 juta kematian anak dapat
dicegah melalui vaksin.
Vaksin menjaga kesehatan seseorang : berbeda dengan upaya kesehatan
lainnya, vaksin membuat orang sehat tetap sehat, menghilangkan
hambatan utama tumbuh kembang anak.
Vaksin memiliki jangkauan yang luas : vaksin melindungi individu,
masyarakat, dan seluruh populasi yang diimunisasi. Bahkan ada penyakit
yang bisa dieradikasi melalui upaya imunisasi.
Vaksin mempunyai dampak cepat : kebanyakan vaksin memberikan
dampak yang nyata di masyarakat dalam waktu yang singkat. Misalnya
program imunisasi campak antara tahun 2000 – 2008 , vaksinasi telah
berhasil menurunkan jumlah penderita campak secara global sekitar 78%
(dari 750.000 kematian menjadi 164.000 kematian/tahun).
Vaksin menyelamatkan jiwa, menghemat biaya perawatan dan
pengobatan. Program imunisasi untuk anak-anak pada urutan ke empat
dari 30 program kesehatan masyarakat yang paling cost efective.
D
A UUD 1945
S
A
R Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh &
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
P
E Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat
L tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh
A pelayanan kesehatan
K
S
A UU Perlindungan Anak No.35 tahun 2014
N
“Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
A
A sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.”
N
Bagian I
Tenaga Kesehatan
Pasal 27
Tenaga kesehatan berhak atas imbalan dan perlindungan
hukum dalam menjalankan tugas sesuai profesinya.
Perlindungan hukum:
KUHP pasal 50: karena menjalankan UU
KUHP pasal 51: karena menjalankan perintah atasan
Imunisasi adalah upaya kesehatan masyarakat
yang paling cost effective
Tahun
introduks Perkembangan Imunisasi di Indonesia
i
1956 Imunisasi Cacar Eradikasi Cacar th 1980, imunisasi cacar stop
1973 Imunisasi BCG
1974 Imunisasi TT/Td WUS, Ibu Hamil Target Eliminasi TNM tahun 2016
1976 Imunisasi DPT
1977 Imunisasi merupakan upaya global (Expanded Program on Immunization)
1980 Imunisasi Polio Target Eradikasi Polio th 2020
1982 Imunisasi Campak Target Eliminasi Campak th 2020
1990 Indonesia mencapai UCI nasional
1997 Imunisasi Hepatitis B
2004 Introduksi vaksin DPT-HB
2007 Imunisasi DPT-HB secara nasional
2013 Introduksi vaksin DPT-HB-Hib
2014 Imunisasi DPT-HB-Hib secara nasional
PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi → imunitas/kekebalan
Imunisasi hanya memberikan kekebalan atau resistensi pada
penyakit tertentu saja
Vaksinasi/pemberian vaksin → memberikan imunitas dan
kekebalan pada tubuh
Bagaimana Sistem Imun Bekerja
Untuk bisa memahami reaksi vaksin yang terjadi di dalam tubuh manusia
maka, pertama kali kita harus mengerti tentang sistem imunitas.
Sistem imunitas adalah suatu sistem yang sangat komplek di dalam tubuh
manusia, yang diproses di dalam tubuh manusia untuk melawan penyakit
dalam tubuh manusia.
Sistem imunitas didesain untuk mengenal dan menghancurkan benda asing
yang masuk kedalam tubuh manusia termasuk patogen.
Patogen adalah benda atau bahan yang dapat menimbulkan penyakit pada
manusia. Istilah patogen secara umum dipakai untuk organisme penyebab
penyakit seperti bakteri, virus dan produk biologisnya seperti toksin yang
dihasilkan oleh organisme tersebut.
Bakteri adalah mikroorganisme sel tunggal, punya inti sel, yang dapat
membelah sendiri dengan cepat
Virus tidak dapat membelah sendiri, mereka membutuhkan sel dan jaringan
hidup dari tubuh inang/pejamu untuk membelah/memperbanyak diri.
Bagaimana Sistem Imun Bekerja(2)
Sistem imunitas yang ada dalam tubuh manusia merespon masuknya bakteri
dan virus ke dalam tubuh manusia melalui mekanisme yang sangat rumit dan
komplek. Sistem imunitas ini mengenal molekul (antigen)
Awal terjadinya proses reaksi imunitas yaitu sejumlah limfosit yang disebut
dengan memory sel segera berkembang menjadi limfosit yang mempunyai
kemampuan membuat zat kekebalan yang bertahan lama (long lasting
immunity).
Jadi secara sederhana dapat didefinisikan kembali bahwa sistem kekebalan
(immune system) ialah mekanisme tubuh manusia untuk melawan/ mengusir
benda asing yang masuk kedalam tubuh mereka. Pertama-tama “memory cells
” berupaya mengenal benda asing yang masuk dan disimpan dalam “ingatan”
sel memori ini. Ini disebut dengan reaksi imunitas primer. Apabila benda asing
yang sama masuk lagi ke dalam tubuh orang tersebut untuk kedua kali dan
seterusnya, maka sel memori ini dengan lebih cepat dan sangat efektif akan
merangsang sistem imunitas untuk mengusir dan melawan benda asing yang
sudah dikenal tersebut. Reaksi tubuh akan lebih cepat dan lebih efektif
dibandingkan dengan reaksi saat perjumpaan untuk pertama kalinya dengan
benda asing tersebut.
Bagaimana Vaksin Bekerja
Vaksin merangsang sistem imunitas untuk membuat zat kekebalan tubuh
(antibodi) yang bertahan cukup lama untuk melawan antigen dari patogen
spesifik yang masuk ke dalam tubuh orang tersebut.
Tujuan utama nya adalah merangsang sistem kekebalan dalam tubuh orang
tersebut untuk melawan antigen , sehingga apabila antigen tesebut
menginfeksi kembali, reaksi imunitas yang lebih kuat akan timbul. Vaksin
mengandung bakteri, virus, atau komponennya yang dengan kemajuan
teknologi sudah dikendalikan.
Vaksin mengandung antigen yang sama dengan antigen yang menyebabkan
penyakit, namun antigen yang ada didalam vaksin tersebut sudah dikendalikan
(dilemahkan) maka pemberian vaksin tidak menyebabkan orang menderita
penyakit seperti jika orang tersebut terpapar/terpajan dengan antigen yang
sama secara alamiah.
Dengan demikian ada dua cara untuk mendapat kekebalan tubuh terhadap
suatu antigen yaitu secara alamiah apabila orang tersebut terinfeksi oleh
patogen tersebut atau secara buatan melalui vaksinasi.
www. Vaccine-safety-training.org
IMUNITAS
Imunitas alami
Yaitu kekebalan tubuh didapatkan apabila anak terjangkit suatu
penyakit, yang berarti masuknya antigen yang akan merangsang
tubuh anak membentuk antibodi sendiri secara aktif dan menjadi
kebal karenanya.
Vaksin mati
Berasal dari mikroorganisme yang sudah mati
Jenis-jenis Vaksin
•Campak
• BCG • Parotitis
Vaksin • OPV
• Rubela
Hidup • Yellow
• Varisela
Fever
Imunisasi terbagi 2 :
A. Imunisasi Wajib
B. Imunisasi Pilihan:
MMR, Tifoid, Varicela,
Hepatitis A, Influenza,
Pneumokokus, dll
Jenis Imunisasi Wajib
Imunisasi Rutin
•Imunisasi Dasar pada Bayi
•Imunisasi Lanjutan pada:
• Batita - Wanita Usia Subur
• Anak Usia Sekolah
Imunisasi Tambahan
• Backlog Fighting - Crash Program
• PIN - Sub PIN
• Catch up Campaign Campak - ORI
Imunisasi Khusus
• Meningitis Meningokokus
• Yellow Fever
• Anti Rabies (VAR)
Hep B 0 (HB 0)
-BCG
-Polio 1
-DPT-HB-Hib 1
-Polio 2
-DPT-HB-Hib 2
-Polio 3
-DPT-HB-Hib 3
CAMPAK
-Polio 4
0-7 hr
1 Bulan
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan
9 Bulan
JADWAL IMUNISASI DASAR
SETELAH INTRODUKSI IPV (start
July 2016)
9 Campak
-DT Td Td
-Campak
1 SD 2 SD 3 SD
Status T 1 s.d T 5 :
DPT-HB-Hib 2
Dihitung Sejak Imunisasi
Dasar pada Bayi
3 Tahun
DT (Kelas 1 SD)
5 Tahun
Td (Kelas 2 SD)
10 Tahun
Td WUS
Td (Kelas 3 SD)
25 Tahun
X
JADWAL IMUNISASI
25
Riwayat Imunisasi tidak jelas?
•Imunisasi tidak tercatat (KMS / Buku KIA / Buku catatan
kesehatan anak)
•Buku / catatan hilang
•Orangtuatidak ingat / tidak tahu
Setelah
Efek samping
dilarutkan, dlm
berupa reaksi
suhu 2 – 8ºC
local pada
(bukan
tempat
freezer), hanya
penyuntikkan
Dosis: bayai 0,05 mL, anak 0,1 boleh 3 jam
mL intrakutan
DPT
Mengandung untuk
toksoid pencegahan
tetanus, difteri,
difteri murni tetanus dan
dan bakteri difteri
difteri murni
Efek samping
Lemari es, berupa
suhu 2-8º C, bengkak dan
tidak boleh kemerahan
Dosis: 0,5 mL secara dibekukan paa lokasi
intramuscular suntikan
Vaksin Difteri Tetanus Pertusis aselular
(DPaT)
Vaksin
Difteri Tetanus Pertusis whole cells
(DTPw)
dan Tetanus Toksoid (TT)
Heat Marker /
Vaccine Vial Monitor
(VVM)
Polio
untuk
Vaksin virus
pencegahan
hidup yang
terhadap
dilemahkan
campak
Reaksi berupa
Lemari es, demam ringan
suhu 2-8º C, dan bercak
tidak boleh merah pada
dibekukan pipi dibawah
Dosis: 0,5 l subkutan telinga
Vaksin Campak
Heat Marker
Vaccine Vial Monitor
(VVM)
Vaksin Hepatitis B
Partikel permukaan antigen virus hepatitis B
Komposisi
Polisakarida kapsul Vi Salmonella typhi
Fenol, NaCl, NaHPO3H
PFS, simpan 2 – 8ºC
Intramuskular atau subkutan umur > 2 thn
Imunitas 2 – 3 minggu pasca vaksinasi
Imunogenitas rendah pada umur < 2 thn
Perlindungan 3 tahun
Tidak melindungi thdp S.paratyphi A & B
Vaksin Hepatitis A
Virus inaktif,
dalam
formaldehid
• endemis
Indikasi : anak • sering transfusi (hemofilia)
umur > 2 thn • panti asuhan
Intramuskular,
jangan dibokong
(gluteus)
Vaksin Varisela (Cacar Air)
Intramuscular (90°)
e.g. hepatitis A and B,
Subcutaneous (45°) DTP
e.g. measles, mumps,
rubella, varicella
Intradermal (15°)
BCG
Oral
e.g. polio
Posisi Anak ketika Divaksinasi
Tangan kiri
Dijepit ketiak ibu
Tangan dipegang
suntik
Efek Samping :
Indikasi Paling sering pada setiap
vaksinasi yaitu demam ringan dan
pembekakan lokal ditempat
Tidak ada kata terlambat suntikan selama 1-2 hari.
untuk pemberian Imunisasi mungkin terjadi yaitu demam
tinggi, menggigil, nyeri kepala,
dan rasa sakit selama 1-2 hari
Kontra Indikasi Sangat jarang yaitu kejang,
pembengkakan kelenjar getah
Kelainan kulit tertentu untuk imunisasi bening, kelainan syaraf otak, dan
cacar
kelainan kulit
Kejang untuk imunisasi batuk rejan
Kehamilan untuk imunisasi campak
jerman & varisella Penanganan :
Penyakit berat untuk semua jenis Bila panas berikan parasetamol
imunisasi Bila ada pembengkakan dapat
Keadaan tertentu yang dapat ditanyakan dilakukan kompres
pada dokter
Reaksi lokal pada kulit dapat
diberikan salep kulit
Pembengkakan kelenjar getah
bening dapat diberikan
antibiotik / antituberkulosis
Kejadian Ikutan Pasca imunisasi (KIPI)