Prepusium yang tidak dapat diretraksi (ditarik) ke
proksimal sampai ke korona glandis Etiologi Fimosis
Dialami sebagian besar bayi baru lahir karena terdapat
adesi alamiah antara prepusium dengan glans penis
Fimosis sekunder: Terbentuk sikatriks pada ujung
preputium akibat luka Patofisiologi Fimosis Menyebabkan gangguan aliran urine hingga retensi urine
Higiene lokal yang kurang bersih menyebabkan
terjadinya infeksi pada prepusium (postitis), infeksi pada glans penis (balanitis), atau infeksi pada glans dan prepusium penis (balanopostitis) Diagnosis Fimosis Anamnesis : Sulit kencing, pancaran urine mengecil, menggelembungnya ujung prepusium, retensi urine. Nyeri saat kencing. Benjolan lunak di ujung penis
Pemeriksaan Fisis: Penatalaksanaan Fimosis Tidak dianjurkan melakukan dilatasi/retraksi yang dipaksakan
Fimosis jika disertai balanitis xerotika obliterans
Dexametason 0,1% dileskan 3 atau 4 kali
Jika ada keluhan miksi/menggelembungnya ujung
preputium/ infesi (postitis) Sirkumsisi (setelah diberikan antibiotika) PARAFIMOSIS Definisi Parafimosis Prepusium penis yang diretraksi sampai sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis dibelakang sulkus koronarius Etiologi Parafimosis
Penarikan (retraksi) prepusium ke proksimal biasanya
dilakukan pada saat bersenggama/masturbasi atau setelah pemasangan kateter. Patofisiologi Parafimosis
Jika prepusium tidak secepatnya dikembalikan ke
tempat semula gangguan aliran balik vena superfisial, sementara aliran arteri tetap berjalan normal Edema glans penis dan nyeri Penis distal jeratan semakin udem Nekrosis glans penis Diagnosis Parafimosis Anamnesis dan pemeriksaan fisis Penatalaksanaan Parafimosis Diupayakan reduksi secara manual dengan teknik memijat glans selama 3 – 5 menit Edema berkurang, perlahan lahan prepusium dikembalikan ke tempatnya