Oleh :
Yolan Novia Ulfah
1730912320143
Pembimbing :
dr. Oky Susianto, Sp. An, KIC
2
PENGANTAR
Syok sindrom adalah gangguan oksigenasi jaringan dan
perfusi karena berbagai etiologi.
3
PERUBAHAN KLINIS
PADA SYOK
5
Oksigenasi dan perfusi jaringan yang tidak adekuat,
respon kompensasi,
dan etiologi spesifik syok
PERUBAHAN
KLINIS PADA
SYOK Hipoperfusi organ akhir
vasokonstriksi
PERUBAHAN
KLINIS PADA -mengalihkan aliran darah dari organ yang memerlukan
SYOK sedikit oksigen (kulit) menuju organ yang sangat memerlukan oksigen
(otak dan jantung)
KLASIFIKASI SYOK
Ada 4 kategori utama syok berdasarkan karakteristik kardiovaskular:
hipovolemik, distributif, kardiogenik, dan obstruktif
8
-Hipovolemik -Distributif
KLASIFIKAS Hemoragik Septik
I Nonhemoragik Krisis adrenal
Neurogenik (syok spinal)
SYOK Anapilaksis
-Kardiogenik -Obstruktif
Miopatik (iskemik) Emboli paru masif
Mekanik (valvular) Tension pneumothorax
Aritmia Tamponade jantung
Perikarditis konstriktif
“
9
SYOK
HIPOVOLEMIK Gejala
dan tanda
volume intravaskular relatif berkurang
terhadap kapasitas pembuluh darah akibat
dari perdarahan, kehilangan cairan
gastrointestinal atau urin, dehidrasi, atau
kehilangan cairan dari ruang ketiga.
11
SYOK
KARDIOGENIK Gejala
dan tanda
Aliran darah keluar tidak adekuat karena
kegagalan pompa jantung akibat
kehilangan fungsi miokard (iskemia,
kardiomiopati), cacat mekanis atau
struktural (gagal katup, cacat septum) atau
aritmia.
PRINSIP UMUM
MANAJEMEN SYOK
Tujuan keseluruhan manajemen syok adalah untuk meningkatkan pengiriman atau
pemanfaatan oksigen untuk mencegah cedera seluler dan organ. Terapi yang efektif
didasarkan pada etiologi yang mendasarinya, pemulihan perfusi yang adekuat,
pemantauan dan perawatan suportif yang komprehensif.
“
15
Intervensi manajemen syok
Komponen Intervensi
Pembuluh darah Cairan, vasopresor, atau agen
vasodilator
Cardiac output
Preload Cairan, Agen vasodilator
Kontraktil Agen inotropik
Afterload Vasopresor atau agen vasodilator
Konten oksigen
Hemoglobin Transfusi darah
Saturasi Hemoglobin Suplemen oksigen, ventilasi mekanik
Kebutuhan oksigen Ventilasi mekanik, sedasi, analgetik,
antipiretik
*Agen vasodilator digunakan hanya ketika tekanan darah menjadi tidak adekuat
Mencapai
“
tekanan
darah
minimum/tar Tujuan pertama dalam pengobatan syok: 16
get
Meningkat
kan
Konsentrasi
hemoglobin
Tekanan
Hampir semua
arteri rata- pasien dengan
rata (MAP)> syok
65 mm Hg
memerlukan
Optimalkan intubasi.
suplai
oksigen
17
Pasien dengan syok memerlukan pemantauan untuk
menentukan intervensi yang sesuai dan untuk menilai
respons terhadap intervensi
PEMANTAUA
1. Elektrokardiografi
N 2. Tekanan darah
3. Saturasi oksihemoglobin
4. Pengukuran ScvO2
5. Urin output
6. Konsentrasi laktat
7. Data laboratorium lainnya
○ sel darah merah diindikasikan untuk meningkatkan kapasitas 18
pembawa oksigen pada pasien dengan perdarahan atau anemia
yang bermakna.
○ Fresh frozen plasma digunakan untuk mengoreksi koagulopati
TERAPI
○ Target pertama dalam resusitasi cairan adalah koreksi
CAIRAN hipotensi resusitasi cairan akan me ↓ denyut jantung &
perbaiki hipopefusi
○ Efek yang berbahaya dari resusitasi cairan yang terlalu agresif
pe↓ oksigenasi krn pe↑ tekanan kapiler paru, yang
menyebabkan edema paru Shgg auskultasi dada penting untuk
mengetahui adanya rh & pemantauan saturasi PaO2 atau saturasi
oksihemoglobin oleh oksimetri nadi selama resusitasi cairan.
Terapi awal untuk sebagian besar bentuk syok adalah
19
penggantian volume intravaskular. Pemeriksaan fisik
memberikan informasi berharga tentang status volume
intravaskular.
TERAPI ○ Defisiensi volume intravaskular pada pasien yang tidak anemia
larutan kristaloid atau koloid
CAIRAN
○ Kristaloid:
- lebih murah
- Ringer laktat dan normal salin
- Dextrose 5% dalam air tidak memberikan ekspansi volume
intravaskular, dan saline 0,45% tidak sesuai untuk ekspansi
volume
- dalam bolus yang dititrasi dari 500 hingga 1000 mililiter
o koloid dalam bolus yang dititrasi dari 300 hingga 500 mililiter
dapat diberikan di awal
Agen vasoaktif untuk manajemen akut pasien dengan
“
syok termasuk dengan obat vassopressor, inotropik, 20
Dopa Dobuta
min mine
Norepi Vasopre
nefrin sin
Epine
frin
21
○ 1. Dopamin
- agen vasoaktif yang sering digunakan dgn efek inotropik dan
vasopresor.
AGEN
- Pada tingkat rendah 2-3 mikrogram / kg / mnt memiliki efek
VASOAKTIF inotropik & kronotropik sederhana. Dopamin bekerja direseptor
dopaminergik di ginjal & me↑ produksi urin.
- Penggunaan dopamin dosis rendah untuk efek ginjal tidak
dianjurkan, karena tidak dapat mencegah disfungsi ginjal atau
meningkatkan hasil.
- Pada tingkat menengah 4-10 mikrogram / kg / mnt) memiliki
efek inotropik utama & kehilangan efeknya pada ginjal.
22
2. Norepinefrin
○ vasopresor alfa-adrenergik yang kuat,juga memiliki efek beta-
AGEN adrenergik, inotropik, dan kronotropik.
VASOAKTIF ○ Pada orang dewasa, laju infus norepinefrin dimulai pada 0,05
mikrogram / kg / menit dan dititrasi dengan efek yang
diinginkan.
○ Curah jantung menurunkan afterload dan tekanan darah ↑.
○ Meningkatkan aliran darah ginjal pada pasien dengan volume
resusitasi yang memadai.
○ Peningkatan denyut jantung jarang terjadi
24
3. Epinefrin
○ memiliki efek alfa-adrenergik & beta-adrenergik, memiliki
AGEN efek inotropik dan chronotropic yang kuat dan pada dosis yang
VASOAKTIF lebih tinggi memiliki efek vasopressor.
○ Dosis mulai 0,1 mikrogram / kg / mnt
○ Pe↑ konsumsi oksigen miokard yang diinduksi epinefrin
membatasi penggunaan agen ini pada orang dewasa, terutama
pada penyakit arteri koroner.
○ Iskemia mesenterika lebih sering terjadi pada epinefrin
dibandingkan dengan vasopresor lainnya.
25
4. Vasopresin
○ Vasopressor kuat yang bekerja melalui reseptor V1 untuk
AGEN menghasilkan vasokonstriksi.
VASOAKTIF ○ TD ↑ curah jantung ↓, mirip dengan efek NE
○ Dosis yang dianjurkan 0,01 - 0,04 unit / mnt.
○ Dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan kejadian iskemik.
○ Vasopresin dipertimbangkan untuk digunakan dalam refrakter
syok hipotensi untuk agen lain & resusitasi cairan.
26
5. Dobutamine
○ Agonis beta-adrenergik dengan efek inotropik.
AGEN ○ dosis 5 hingga 20 mikrogram / kg / mnt
VASOAKTIF ○ biasanya dikaitkan dengan pe↑ curah jantung.
○ Tekanan darah arteri mungkin tidak berubah, menurun, atau
sedikit meningkat.
○ hati-hati pada pasien hipotensi TD bisa turun drastis &
takikardi
○ Agen ini memiliki efek chronotropic variabel.
27
PENGELOLAAN KHUSUS
JENIS-JENIS SYOK
SYOK
“
HIPOVOLEMIK 28
Tujuan : pemulihan volume intravaskular & pencegahan kehilangan volume lebih lanjut.
• cairan koloid
• kristaloid
Resusitasi awal
SYOK
“
DISTRIBUTIF 29
Terapi yang diarahkan sebagai tujuan awal adalah menggunakan pemantauan tekanan vena
sentral (CVP) dan pengukuran ScvO2, telah terbukti mengurangi mortalitas pada sepsis
berat dan syok septik.
-Dalam keadaan tekanan darah sangat rendah dan perfusi perifer yang buruk,
diindikasikan epinefrin intravena.
-Insufisiensi adrenal akut diobati dengan terapi volume, kortikosteroid intravena
dan vasopresor, jika diperlukan
“
30
“
KARDIOGENIK 31
Tujuan utama :untuk meningkatkan fungsi miokard. Reperfusi dengan intervensi perkutan
adalah pengobatan pilihan pada syok kardiogenik karena iskemia miokard
-Disfungsi diastolik selama iskemia miokard me ↓ fungsi ventrikel & me ↑ tekanan pengisian
ventrikel kiri preload adekuat beri cairan bolus 250 mL
- TD ↓ terapi awal dg agen tunggal yang memiliki efek inotropik dan vasopresor (misalnya,
norepinefrin atau dopamin).
- Pasien sangat hipotensi (tekanan arteri sistolik <70mmHg) norepineprhine segera untuk
meningkatkan tekanan arteri sistolik.
- Jika tekanan arteri sistolik 70 -90 mmHg dopamin
- Penambahan inotrop intravena, seperti dobutamin (atau dopexamine) dapat menambah
kontraktilitas miokard setelah tekanan darah stabil, dengan tujuan mengurangi terapi
vasopresor.
- Jika hipotensi tidak respon terhadap terapi awal konsultasikan untuk mempertimbangan
intra-aorta balloon counterpulsation, alat bantu ventrikel kiri / kanan, dll.
“
32
a d dan
• loop diuretik (furosemide atau bumetanide) a f terlo us
i r
• venodilator (nitrogliserin dan morfin). e duks oad ha gagal
R prel a da
i p
ar g bila
in d
dih jantun nsi.
Reduksi preload dg i po te
h
SYOK
“
OBSTRUKTIF 33
OLIGURIA
keluarnya urin <0,5 mL / kg / jam selama >2 jam, merupakan manifestasi
penting dari hipoperfusi.
PENYEBAB OLIGURIA
35
Prerenal
Penurunan cardiac output (mis., Penurunan volume, gagal jantung, tamponade)
Redistribusi aliran darah (syok distributif) dengan vasodilatasi perifer dan / atau pirau
Renal
Gangguan glomerular (Glomerulonefritis)
Gangguan vaskular (misal Vaskulitis)
Gangguan interstitial (misal antibiotik)
Penyakit tubular renal
Iskemik
Obat nefrotoksik
Post renal
Obstruksi uretra bilateral
Striktur uretra
Obstruksi bladder outlet
Obstruksi kateter urin
36
○ Penilaian status volume dengan pemeriksaan fisik sulit
pada pasien yang sakit parah, dan pemantauan
hemodinamik invasif mungkin bermanfaat.
○ Tes laboratorium tambahan dapat membantu
OLIGURIA
membedakan penyebab prerenal oliguria dari nekrosis
tubular akut (ATN).
MANAJEMEN INSUFISIENSI
RENAL AKUT
Hipoperfusi yang diinduksi syok dapat menyebabkan insufisiensi atau
kegagalan ginjal, karena banyak gangguan ginjal secara langsung yang
berhubungan dengan penyakit berat. Penyebab insufisiensi ginjal akut harus
diperbaiki.
o Kateter urin & USG ginjal menyingkirkan obstruksi , memantau
38
urin output.
○ Volume intravaskular dioptimalkan dengan larutan kristaloid dan /
atau koloid.
MANAJEMEN ○
Jika pasien tetap oliguria / nonoligurik setelah mendapatkan cairan
INSUFISIENSI yang adekuat dosis tinggi diuretik loop (misalnya, furosemide
RENAL AKUT 200 mg IV lambat)
○ Tidak ada bukti yang mendukung penggunaan dopamin dosis
rendah pada pasien oliguria.
○ Setelah gagal ginjal akut oliguria dipastikan, cairan harus dibatasi
dalam mengganti kehilangan yang dialami (termasuk kehilangan
yang tidak terduga).
○ Dalam keadaan penyakit yang terkait dengan kehilangan volume
intravaskular, pemberian cairan diperlukan untuk mempertahankan
preload ventrikel kiri yang adekuat..
39
THANKYOU