LATAR BELAKANG
Data United Nations Children's Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) pada 2009, diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita di dunia, nomor 3 pada bayi, dan nomor 5 bagi segala umur. Data UNICEF memberitakan bahwa 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena diare. Di Indonesia sendiri, sekira 162 ribu balita meninggal setiap tahun atau sekira 460 balita setiap harinya akibat diare.
PENYEBAB DIARE
Infeksi : Enteric infection (keracunan makanan), ekstraintestinal Disebabkan oleh obat-obatan : antibiotik, laxative, antasida mengandung Mg, opiat Alergi makanan dan intoleransi lainnya : alergi protein susu sapi, susu kedelai, alergi beberapa makanan, Kelainan sistem pencernaan : alergi laktulosa Kemoterapi atau radiasi Defisiensi vitamin : B kompleks, vitamin C Terkonsumsi logam berat, racun, atau tanaman bukan untuk konsumsi (keracunan)
BAHAYA DIARE
Zat-zat gizi hilang dari tubuh Penderita akan kehilangan cairan tubuh Seseorang dengan diare tidak merasa lapar Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak
PENCEGAHAN DIARE
Hanya ASI untuk bayi 4 6 bulan pertama dan lanjutkan paling sedikit selama 2 tahun. Berikan makanan dan air minum yang bersih. Biasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan sert sesudah menolong ( merawat ) anak yang diare. Jaga kebersihan badan dan lingkungan. Buang air besar di jamban yang sehat.
PENANGGULANGAN DIARE
Beri cairan pengganti (oralit, minuman isotonik, LGG) Teruskan pemberian ASI bila anak masih menyusu. Berikan makanan lunak dan mudah dicerna (bubur tempe, bubur pisang). Makan dalam jumlah sedikit namun sering (paling sedikit 6 kali sehari)