Anda di halaman 1dari 72

SKRIPSI

KORELASI ANTARA JUMLAH ASUPAN LEMAK

TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UPH

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik


guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Strata Satu

Disusun oleh:
NAMA : MELLVIN TELASMAN
NIM : 00000022072

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2019
Saya mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas
Pelita Harapan,
Nama Mahasiswa : Mellvin Telasman

Nomor Pokok Mahasiswa : 00000022072

Program Studi : Kedokteran

Dengan ini menyatakan bahwa karya tugas akhir yang saya buat dengan judul

“KORELASI ANTARA JUMLAH ASUPAN LEMAK TERHADAP SIKLUS

MENSTRUASI MAHASISWI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UPH ”

adalah:
1) Dibuat dan diselesaikan sendiri, dengan mengunakan hasil kuliah, tinjauan
lapangan dan buku-buku serta jurnal acuan yang tertera di dalam referensi
pada karya tugas akhir saya.
2) Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang sudah dipublikasikan atau
yang pernah dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di universitas lain,
kecuali pada bagian-bagian sumber informasi dicantumkan dengan cara
referensi yang semestinya.
3) Bukan merupakan karya terjemahan dari kumpulan buku atau jurnal acuan
yang tertera di dalam referensi pada karya tugas akhir saya.
Kalau terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah dinyatakan di atas, maka
karya tugas akhir ini batal.

Tangerang, 13 Juni 2019


Yang membuat pernyataan

Mellvin Telasman

i
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR

“KORELASI ANTARA JUMLAH ASUPAN LEMAK TERHADAP SIKLUS


MENSTRUASI MAHASISWI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UPH ”
Oleh:

Nama : Mellvin Telasman

NPM : 00000022072

Program Studi : Kedokteran

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dalam Sidang Tugas Akhir guna
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Strata Satu pada Program Studi Kedokteran,
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten.

Tangerang, 19 Juni 2019

Menyetujui :

Pembimbing Utama

(dr. Dyana Safitri Velies, SpOG(K), MKes)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Dr. dr. Allen Widysanto, SpP, CTTS, FAPSR) (Prof. Dr. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, SpBS, Ph.D)

ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR

Pada tanggal telah diselenggarakan Sidang Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian
persyaratan akademik guna memeperoleh gelar Sarjana Kedokteran Strata Satu
pada Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan,
atas nama:

Nama : Mellvin Telasman

NPM : 00000022072

Program Studi : Kedokteran

Tugas Akhir yang berjudul “KORELASI ANTARA JUMLAH ASUPAN


LEMAK TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI FAKULTAS
ILMU KEPERAWATAN UPH” oleh tim penguji yang terdiri dari:

Nama Penguji Jabatan dalam Tim Penguji Tanda tangan

1. _______________ Ketua sidang ________________

2. _______________ Anggota penguji ________________

3. _______________ Anggota penguji ________________

iii
ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN THE NUMBER OF FAT INTAKE ON


STUDENT FACULTY OF NURSING UPH MENSTRUATION CYCLE

Mellvin Telasman, Dyana Safitri Velies*


Medical Student/ Faculty of Medicine Pelita Harapan University
*Staff of Obstetrics and Gynecology Department/Faculty of Medicine Pelita
Harapan University – Siloam Hospital Karawaci

Background: Adolescence is transition period from children to adults which is


characterized by the occurrence of changes in the body that allows to reproduct, in
women it is called menstruation Menstruation is a proccess which involve
hormones, sexual organs, and also nervous system. One of reproductive health
problems is menstrual cycle disorders, due to several factors, but the most
important are nutritional status. Fats or cholesterol have been prooven to have an
important role in the menstruation proccess, which is converted into estrogen
called estradiol.Normal menstrual cycle occurs between 20 - 35 days.

Objective: Knowing the effect of fat intake on the duration of menstrual cycle of
UPH nursing faculty students of class 2017.

Method: This design research is community-based non-probability sampling with


cross sectional approach. Sampling technique used insidental sampling and
obtained 62 respondents adolescent. The technique of data collection used
menstrual cycle questionnaire, food recall 2x24 hours (1 weekdays and 1 weekend),
conversion table and data analysis using corellation test.

Results: There was a strong correlation between the amount of fat intake and the
duration of menstrual cycle (r = 0.768)

Conclusion: low amount of fat intakes will prolonged the duration of menstrual
cycle, vice versa.

Keywords: adolescene, cholestrol, menstruation, menstruation cycle.

iv
ABSTRAK

KORELASI ANTARA JUMLAH ASUPAN LEMAK TERHADAP SIKLUS


MENSTRUASI MAHASISWI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UPH

Mellvin Telasman, Dyana Safitri Velies*


Mahasiswa/Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
*Staf Departemen Kebidanan dan Ginekologi/Fakultas Kedokteran Universitas
Pelita Harapan – Rumah Sakit Siloam Karawaci

Latar belakang: Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak
menuju dewasa yang ditandai dengan terjadinya perubahan di dalam tubuh yang
memungkinkan terjadinya masalah reproduksi, pada wanita disebut menstruasi.
Menstruasi merupakan proses yang melibatkan hormon, organ seksual, dan sistem
saraf. Salah satu masalah reproduksi adalah gangguan siklus menstruasi yang
disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah status gizi. Lemak secara
teori terbukti sebagai bagian penting dalam proses menstruasi dalam mengubah
kolestrol menjadi estrogen yang disebut estradiol. Siklus menstruasi normal terjadi
antara 20 - 35 hari.

Tujuan: Mengetahui dampak asupan lemak terhadap siklus menstruasi pada


mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan UPH .

Metode: Desain penelitian adalah potong lintang. Teknik pengambilan sampling


yang digunakan adalah insidental sampling terhadap 62 responden. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner siklus menstruasi, food recall 2x24 jam
(1 hari libur dan 1 hari kerja), dan tabel konversi dan analisis data menggunakaan
uji korelasi.

Hasil: Ditemukan korelasi yang kuat antara jumlah asupan lemak dengan durasi
siklus menstruasi (r = 0,768).

Kesimpulan: Jumlah asupan lemak yang rendah akan memperpanjang durasi


siklus menstruasi, begitu juga sebaliknya.

Kata kunci: lemak, menstruasi, remaja, siklus menstruasi.

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang

diberikan-Nya, sehingga Tugas Akhir ini selesai.

Tugas Akhir dengan judul “KORELASI ANTARA JUMLAH ASUPAN

LEMAK TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI FAKULTAS

ILMU KEPERAWATAN UPH” ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan

akademik guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Strata Satu Universitas

Pelita Harapan, Tangerang.

Penulis menyadari tanpa bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai

pihak, Tugas Akhir ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak atas

waktu, doa, dan bimbingan, serta bantuan dalam proses pembuatan Tugas Akhir

ini, yaitu kepada :

1) dr. Dyana Safitri Velies, SpOG(K), MKes, selaku Dosen Pembimbing dan

Dosen Pembimbing statistik yang telah memberikan wawasan, bimbingan,

bimbingan mengenai uji statistik, serta banyak memberikan masukan

kepada penulis.

2) Dosen penguji yang telah memberikan masukan selama pelaksanaan sidang

skripsi.

3) Orang tua yang selalu mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis

sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

4) Teman-teman FK UPH 2016 yang memberi dukungan dan motivasi kepada

penulis.

vi
5) Teman-teman kelompok skripsi, Kim, dan Florenthe yang telah membantu

dalam proses pembuatan skripsi ini.

6) Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Pelita Harapan yang

bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini sehingga Tugas

Akhir ini dapat dilaksanakan.

7) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

bisa penulis sebutkan namanya.

Akhir kata, penulis menyadari banyaknya kekurangan yang masih terdapat

dalam Tugas Akhir ini. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari pembaca sangat

diharapkan sebab bermamfaat bagi penulis. Semoga setiap tulisan yang termuat

dalam Tugas Akhir dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Tangerang, 13 Juni 2019

Mellvin Telasman

vii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ........................................................ i


PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR ............................... ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR ............................................. iii
ABSTRACT ....................................................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3. Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 3
1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
1.4.1. Tujuan Umum .................................................................................. 3
1.4.2. Tujuan Khusus ................................................................................. 4
1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1.5.1. Manfaat Akademik ........................................................................... 4
1.5.2. Manfaat Praktis ................................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 5
2.1 Masa Remaja ............................................................................................. 5
2.2 Pubertas ..................................................................................................... 5
2.3 Menstruasi ................................................................................................. 6
2.3.1 Fase folikuler.................................................................................... 6
2.3.2 Ovulasi ............................................................................................. 7
2.3.3 Fase Luteal ....................................................................................... 8

viii
2.4 Siklus Menstruasi ....................................................................................... 9
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi ........................................... 9
2.6.1 Lemak ................................................................................................ 11
BAB III. KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP .......................... 12
3.1. Kerangka Teori .................................................................................. 12
3.2. Kerangka Konsep ............................................................................... 13
3.3. Definisi Operasional ........................................................................... 14
3.4. Hipotesis ............................................................................................ 17
3.5. Variabel Penelitian ............................................................................. 17
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 18
4.1 Desain Penelitian............................................................................... 18
4.2. Lokasi dan Waktu ............................................................................. 18
4.3. Bahan dan Cara Penelitian ................................................................. 18
4.3.1. Bahan Penelitian............................................................................ 18
4.3.2. Cara Penelitian .............................................................................. 18
4.4. Populasi Penelitian ............................................................................ 19
4.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ............................................................. 19
4.5.1. Kriteria Inklusi .............................................................................. 19
4.5.2. Kriteria Eksklusi............................................................................ 19
4.6. Besar Sampel .................................................................................... 20
4.7. Cara Pengambilan Sampel .................................................................. 20
4.8. Alur Penelitian ................................................................................... 21
4.9. Pengolahan Data ................................................................................ 22
4.10. Uji Statistik ........................................................................................ 22
4.11. Etika Penelitian .................................................................................. 22
4.12. Organisasi Penelitian .......................................................................... 23
4.13. Biaya Penelitian ................................................................................. 23
4.14. Dana Penelitian .................................................................................. 24
4.15. Jadwal Penelitian................................................................................ 25
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 26
5.1. Karakteritik Sampel Penelitian ........................................................... 26
5.2. Hasil Penelitian .................................................................................. 26
5.3. Pembahasan ....................................................................................... 34
BAB VI. PENUTUP .......................................................................................... 39
6.1. Kesimpulan ........................................................................................ 39

ix
6.2. Implikasi Hasil Penelitian................................................................... 39
6.3. Saran .................................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 40

x
DAFTAR TABEL

TABEL 3.1

Definisi Operasional……………….…………………………………………….14

TABEL 4.1

Dana Penelitian..……………………………………………………...………….24

TABEL 4.2

Jadwal penelitian.………..…...…………………………………………………..25

TABEL 5.1

Demografik Sampel Penelitian..………………………………………………….26

TABEL 5.2

Analisa Deskriptif...……………………………………………………………...27

TABEL 5.3

Uji Normalitas……………………………………………………………………28

TABEL 5.4

Uji Korelasi..……………………………………………………………………..29

xi
DAFTAR BAGAN

BAGAN 3.1

Kerangka Teori ………………………………………………...………………..12

BAGAN 3.2

Kerangka Konsep ……….……………………………………………………….13

BAGAN 4.1

Alur Penelitian…………………………...……………………………………....17

xii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1

Grafik Menstruasi .……………………..……………………………………….8

GAMBAR 5.1

Grafik Linear Asupan Lemak ……..…………………………………………….31

GAMBAR 5.2

Grafik Linear IMT .………………..…………………………………………….32

GAMBAR 5.3

Grafik Linear Aktivitas Fisik .……..…………………………………………….32

GAMBAR 5.4

Grafik Linear Stress……..……………………………………………………….32

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

Tabel Angka kecukupan Gizi ...………………………………………………..A-1

Lampiran B

Form Jadwal Menstruasi ..……………………………………………………..A-2

Lampiran C

Tabel Konversi Lemak ………………………………………………………..A-3

Lampiran D

Kuesioner Food Recall 24 Hours ……………………………………………..A-4

Lampiran E

Informed Consent…………….…………………………………………………A-5

Lampiran F

Kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS42)……………………...A-8

xiv
DAFTAR SINGKATAN

ACTH Adrenocorticotropic Hormone

GnRH Gonadotropin Releasing Hormone

FSH Folikel Stimulating Hormone

LH Leuteinizing Hormone

RI Republic of Indonesia

IMT Indeks Masa Tubuh

N Jumlah Sampel

Sig. Significance

SD Standard Deviation

DASS 42 Depression Anxiety Stress Scale

FIK Fakultas Ilmu Keperawatan

UPH Universitas Pelita Harapan

SPSS Statistical Package for the Social Sciences

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, jumlah

penduduk indonesia terdiri atas banyak sekali remaja.1 Masa remaja merupakan

proses transisi dari anak-anak menuju dewasa yang dimana terjadi perubahan-

perubahan yang terjadi terhadap tubuh manusia.2 Perubahan yang terjadi pada saat

remaja terjadi baik secara fisik maupun secara mental.3 Perubahan fisik

mencangkup banyak hal seperti tumbuh kembang, dan yang paling penting adalah

masa pubertas yang dimana terjadi proses biologis yang disebut menstruasi.4

Menstruasi merupakan sebuah proses yang melibatkan hormon, organ seksual dan

sisterm saraf. Hormon berperan penting dalam proses menstruasi, jika ada

ketidakseimbangan hormon maka siklus menstruasi akan terganggu. Siklus


5
menstruasi merupakan ciri-ciri dari fungsi reproduksi perempuan. Siklus

menstruasi dapat dikategorikan menjadi 3, jika dibagi berdasarkan durasi, siklus

pendek jika kurang dari sama dengan 25 hari, normal 26–34 hari, atau panjang 35

hari.6 Jarak siklus menstruasi berbeda pada setiap perempuan, umumnya berkisar

15-45 hari rata-rata 28 hari dan lamanya berkisar 2-8 hari rata-rata 4-6 hari dengan

darah yang dikeluarkan berkisar 60-80 ml per siklus.7 Siklus menstruasi yang tidak

normal merupakan tanda yang buruk bagi wanita.8 Pemendekan siklus menstruasi

yang menyebabkan siklus menstruasi lebih singkat (polimenore) berhubungan

dengan penurunan kesuburan dan keguguran sedangkan pemanjangan siklus

menstruasi (oligomenore) berhubungan dengan kejadian anovulasi, infertilisasi,

dan keguguran9

1
Menstruasi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti asupan gizi, tingkat

stress, dan masih banyak lagi. Asupan gizi merupakan hal yang sangat penting

dalam usia remaja, dalam hal ini, asupan lemak berhubungan dengan pembentukan

hormon reproduksi yang disebut estrogen. Apabila terdapat gangguan dalam asupan

gizi, maka proses menstruasi, dalam hal ini siklus menstruasi dapat terganggu. Oleh

karena itu perlu dipertahankan status gizi yang baik, dengan cara mengkonsumsi

makanan secara seimbang untuk menghindari gangguan pada saat menstruasi, dan

jika hal ini diabaikan maka dampaknya akan terjadi keluhan-keluhan yang

mengakibatkan rasa tidak nyaman atau rasa nyeri selama siklus menstruasi.10

Remaja perempuan yang kekurangan asupan lemak akan berdampak pada

penurunan fungsi reproduksi. Kadar lemak atau kolestrol yang rendah akan

membuat sekresi hormon GnRH menurun yang akan mengakibatkan penurunan

sekresi dari FSH dan LH juga hormon estrogen dan hormon progesteron akan

terganggu. Hormon steroid estrogen yang menurun mengakibatkan LH juga akan

menurun sehingga tidak menghasilkan sel telur yang matang yang akan

menyebabkan siklus menstruasi yang terlalu lama. 11

1.2. Rumusan Masalah

Pada hasil penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Prathita YA, Lipoeto NI.

Artikel Penelitian Hubungan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (2017), terdapat hasil bahwa tidak

terdapat hubungan asupan lemak terdahap siklus menstruasi, akan tetapi menurut

jurnal yang ditulis oleh Amerta N. Hubungan Status Gizi dengan Gangguan

Menstruasi pada Remaja Putri di SMA Al-Azhar (2018), bahwa terdapat hubungan

2
antara asupan lemak terhadap siklus menstruasi. Terdapat hasil yang berbeda dari

penelitian tersebut dikarenakan sistem pengambilan data pada penelitian tersebut

hanya menggunakan data IMT yang menurut saya tidak spesifik dalam hal asupan

makanan. Penelitian tersebut tidak memiliki data spesifik seperti: makanan apa

yang dikonsumsi, jumlah makanan tersebut, serta kadar lemak itu sendiri. Oleh

karena terdapat perbedaan diantara hasil penelitian ini, saya ingin membuat

penelitian ini dengan sistim yang lebih akurat dengan menggunakan subyek

penelitian mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan UPH dikarenakan subyek tinggal

di sebuah asrama dan diberi asupan makanan (lemak) yang teratur, serta

menggunakan Food Recall 24 jam melainkan IMT. Diharapkan melalui penelitian

ini, kontroversi apakah asupan gizi memiliki pengaruh terhadap siklus menstruasi

dapat terjawab. Selain itu belum banyak studi mengenai hubungan asupan gizi

secara spesifik yaitu lemak terhadap siklus menstruasi.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Apakah terdapat korelasi antara jumlah asupan lemak yang dihitung

menggunakan tabel konversi dengan lamanya siklus menstruasi pada

mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan UPH?

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui korelasi antara asupan nutrisi yang cukup terhadap siklus

menstruasi.

3
1.4.2. Tujuan Khusus

Mengetahui apakah terdapat korelasi antara jumlah asupan lemak dengan

lamanya siklus menstruasi.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan

mengenai asupan lemak akan memberi efek positif terhadap siklus

menstruasi.

1.5.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para

remaja terutama perempuan yang mengalami atau melalui

menstruasi agar dapat menjaga asupan gizi yang baik sehingga

terhindar dari gangguan menstruasi.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masa Remaja

Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa

yang ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan di dalam tubuh yang

memungkinkan untuk bereproduksi.12 Penduduk remaja di Indonesia sudah

mencapai 64 juta yang dimana merupakan 27,6% dari total penduduk Indonesia.

Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, hanya 15,3%

remaja perempuan yang mengerti tentang masalah gangguan menstruasi.13 Salah

satu masalah kesehatan reproduksi pada remaja adalah gangguan siklus

menstruasi.14

Menurut Depkes RI tahun 2005 masa remaja dapat dikategorikan kedalam

kelompok umur, dimana secara umum masa remaja berlangsung pada rentang usia

12 - 20 tahun. Masa remaja dapat dikategorikan lagi menjadi 3 periode yaitu usia

12 - 15 disebut remaja awal, 15 - 18 remaja menengah, dan 18 - 20 sebagai remaja

akhir.15

2.2 Pubertas

Pubertas adalah sebuah proses ketika seorang anak mengalami perubahan

secara fisik, psikis, dan kematangan fungsi seksual. Pubertas juga dapat digunakan

sebagai indikator perubahan biologis secara morfologi dan fisiologi yang terjadi

dari masa anak menuju dewasa, terutama pada proses perubahan organ reproduksi.

Pertumbuhan organ reproduksi menyebabkan seorang perempuan untuk bisa

mengalami proses menstruasi16, sedangkan pada anak laki- laki yaitu pada saat

5
keluarnya carian semen. Waktu terjadi proses kematangan seksual pada laki - laki

dan perempuan berbeda, secara garis besar dipengaruhi oleh asupan gizi.15

Pubertas terjadi secara berbeda, serta pada waktu yang berbeda juga

tergantung pada jenis kelamin sebuah individu. Pada anak laki - laki masa pubertas

terjadi saat seorang remaja laki - laki mengalami mimpi basah yang terjadi pada

usia sekitar 14 tahun. 17 Pada anak perempuan, proses pubertas dimulai saat adanya

pertumbuhan rambut pubis dan payudara. Sekitar 2 tahun setelah masa pubertas,

terjadi menstruasi yang pertama (menarche) pada usia sekitar 12 tahun sebagai

tanda akhir dari masa pubertas.17 Saat menstruasi terjadi secara teratur,

pertumbuhan fisik pada perempuan mulai melambat.18

2.3 Menstruasi

2.3.1 Fase folikuler

Pada awal dari proses menstruasi, hypothalamus akan mensekresi hormon yang

disebut human gonadotropin releasing hormone yang berfungsi untuk menstimulasi

hypophysis anterios untuk mensekresi leutinizing hormone dan juga follicle

stimulating hormone . FSH dan LH berperan penting dalam proses pematangan dari

sel – sel folikel pada ovarium yang nantinya akan berkembang untuk proses

reproduksi. Sekresi dari LH akan menstimulasi sel theca yang merupakan bagian

dari sel folikel untuk memproduksi sebuah enzyme yang disebut desmolase, dan

FSH akan menstimulasi sel granulosa yang juga merupakan bagian dari sel folikel

untuk memproduksi sebuah enzyme yang disebut aromatase. Desmolase berperan

untuk mengubah cholesterol menjadi andorostenedione (androgen) dan aromatase

berperan untuk mengubah andorostenedione menjadi estrogen. 19

6
Konsentrasi estrogen yang rendah akan menstimulasi sinyal negatif kembali

kepada hipotalamus dan hipofisis anterior untuk menurunkan tingkat sekresi dari

FSH & LH yang berfungsi untuk memilih folikel yang paling matang dan

mendegradasi folikel lainnya. Awalnya, sel folikel hanya memiliki 1 lapisan sel

granulosa, sel theca dan oocyte primer yang disebut sebagai primordial folikel.

Seiring berjalannya waktu, primordial folikel akan mengalami proses pematangan

menjadi folikel matang dalam kurun waktu 2 minggu. Estrogen akan terus

meningkat dalam proses pematangan folikel tersebut yaitu hari ke-14.19

2.3.2 Ovulasi

Pada akhir dari fase folikuler, estradiol (estrogen) meningkat drastis.

Peningkatan estradiol yang drastis akan menstimulasi signal positif terhadap

hypothalamus dan hypophysis anterior untuk meningkatkan tingkat sekresi dari LH

dan FSH untuk memicu proses ovulasi. 19

Peningkatan LH dan FSH yang drastis ini menstimulasi proses ovulasi. Ovulasi

terjadi ketika oocyte sekunder terlepas dari permukaan ovarium. Ovulasi akan

terjadi dalam kurun waktu 36 – 48 jam setelah kenaikan LH dan FSH.19

7
2.3.3 Fase Luteal

Setelah oocyte sekunder dilepas dari folikel yang matang, folikel tersebut

akan mati dan disebut korpus luteum. Korpus luteum memiliki peran penting yaitu

memproduksi progesterone yang berfungsi sebagai signal negatif terhadap GnRH

dan juga korpus luteum akan menghasilkan hormon inhibin yang berfungsi sebagai

signal negatif terhadap FSH. Peningkatan drastis progesterone membuat penurunan

yang signifikan terhadap FSH, LH, dan GnRH yang menyebabkan peluruhan dari

dinding uterus yang disebut proses menstruasi.19

Gambar 2.1 grafik mesntruasi. 20

8
2.4 Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi merupakan waktu sejak hari pertama menstruasi sampai

datangnya mensturasi periode berikutnya. Siklus menstruasi terjadi selama 28 hari.

Rata-rata siklus menstruasi normal terjadi sekitar 21-35 hari sedangkan yang

temasuk gangguan siklus menstruasi meliputi polimenorrhea (<20 hari),

oligomenorrhea (>35 hari), dan amenorrhea (>3 bulan) . Siklus menstruasi normal

bergantung pada tindakan dan interaksi hormon yang dilepaskan dari hipotalamus-

hipofisis-ovarium dan efeknya pada endometrium .21 Pemendekan siklus

menstruasi yang menyebabkan siklus menstruasi lebih singkat (polimenore)

berhubungan dengan penurunan kesuburan dan keguguran sedangkan pemanjangan

siklus menstruasi (oligomenore) berhubungan dengan kejadian anovulasi,

infertilisasi, dan keguguran. 22

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi

diantara lain adalah:

1) Gizi buruk: asupan gizi yang buruk atau kurang dapat menyebabkan gangguan

pada fungsi ovarium, dan penurunan berat badan. Kondisi patologis seperti berat

badan yang rendah dapat menyebabkan amenorrhea.23

2) Stres: Stres dapat menyebabkan perubahan sistemik dalam tubuh, khususnya

sistem syaraf dalam hipotalamus melalui perubahan hormon reproduksi. 19

3) Obat hormonal: Obat hormonal dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon,

dimana kerja hormon ovarium (estrogen dan progesteron) bila tidak seimbang

akan mempengaruhi siklus menstruasi. 19

9
4) Aktivitas fisik yang sedang dan / atau berat dapat mempengaruhi kerja

hipotalamus yang akan mempengaruhi hormon menstruasi sehingga dapat

mempengaruhi siklus menstruasi . 19

5) Indeks masa tubuh yang tidak normal akan mempengaruhi tingkat estrogen

dalam tubuh yang akan mengganggu proses ovulasi sehingga siklus menstruasi

akan tergangggu. 24

2.6 Pengaruh asupan makanan terhadap siklus menstruasi

Keadaan status gizi perempuan usia subur pada umumnya dipengaruhi oleh

pola konsumsi makan, kebanyakan dari para remaja perempuan memiliki status gizi

yang rendah, hal ini disebabkan karena keterbatasan makanan atau membatasi

sendiri makanannya karena faktor ingin langsing. Gizi yang kurang pada

perempuan dapat mempengaruhi pematangan seksual, pertumbuhan, fungsi organ

tubuh, dan dapat menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini akan

berdampak pada gangguan haid, tetapi akan membaik jika asupan nutrisinya baik.

Asupan gizi yang tidak kuat dapat mempengaruhi ketidakteraturan menstruasi pada

kebanyakan remaja perempuan.25

Zat gizi utama dapat dibagi menjadi 3 yaitu karbohidrat, protein, dan juga

lemak. Diantara zat gizi utama tersebut, karbohidrat, dan protein tidak memiliki

teori yang kuat untuk mendukung peran mereka masing - masing dalam proses

menstruasi.

10
2.6.1 Lemak

Makanan yang memiliki zat gizi yang tinggi dan berlemak tinggi akan

menyebabkan berat badan yang berlebih pada remaja perempuan. Hal ini akan

disertai dengan kandungan kolesterol yang meningkat. Adanya kolestrol yang

berlebih maka dapat menjadi prekusor dari hormon estrogen. Pada remaja

perempuan dengan status gizi lebi, terkhususnya lemak dapat mengalami gangguan

menstruasi. Hormon estrogen berperan sangat penting dalam proses menstruasi.

Selain dari ovarium, estrogen juga diproduksi oleh jaringan adiposa yang juga

sering kali disebut sebagai lemak. Peningkatan hormon estrogen tersebut

menyebabkan terjadi peningkatan hormon androgen yang dapat mengganggu

perkembangan folikel sehingga tidak terjadi kematangan folikel. Selain itu

peningkatan estrogen juga dapat merangsang hipotalamus dan kelenjar hipofisis

sehingga produksi LH semakin banyak. LH yang terlalu cepat keluar dapat

menyebabkan hiperandrogenisme kadar testosteron yang rendah sehingga ovulasi

tidak terjadi.26

11
BAB III

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Teori

Bagan 3.1 Kerangka Teori

12
3.2. Kerangka Konsep

Bagan 3.2 Kerangka Konsep

13
3.3. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Indikator Metode Skala Referensi

Pengukuran

23
1 Diet Lemak adalah Kandungan Kuesioner Nominal
27
Lemak campuran lemak dalam yang diisi (numerik)

trigliserida yang makanan oleh peserta

terdiri atas satu (gram)

molekul gliserol

yang berkaitan

dengan tiga

molekul asam

lemak.

10
2 Siklus Siklus haid Durasi waktu Kuesioner Nominal
26
menstruasi berlangsung selama menstruasi yang diisi (numerik)

21-35 hari, kedua, (dalam satuan oleh peserta

lama haid tidak hari)

melebihi 15 hari,

ketiga, jumlah

darah 20-80 ml.

Menstruasi adalah

keluarnya darah

dari vagina, yang

14
diakibatkan oleh

peluruhan lapisan

dinding rahim

disertai perlepasan

endometrium dan

terjadi setiap bulan.

stress adalah suatu


9
3 Stress tekanan atau depression Kuesioner Nominal

sesuatu yang terasa anxiety stress yang diisi (kategorik)

menekan dalam diri scale (DASS 42) peserta

individu.

0-14 = stress

>14 = tidak

stress

28
4 Terapi Terapi hormon menggunakan Kuesioner Nominal

hormonal merupakan terapi obat - obatan yang diisi (kategorik)

hormon estrogen hormonal / tidak peserta

untuk mengurangi menggunakan

gejala menopause, obat - obatan

pada perempuan hormonal.

yang masih

memiliki uterus

15
maka terapi

dikombinasi

dengan pemberian

estrogen untuk

melindungi lapisan

endometrium.

24
5 IMT IMT sering berat badan Kuesioner Nominal

digunakan dokter ÷ yang diisi (numerik)

untuk menilai (tinggi badan) 0 oleh peserta


(dalam meter)
seseorang itu

obesitas atau tidak.

29
6 Aktivitas Aktivitas fisik 150 - 300 menit Kuesioner Nominal

Fisik adalah setiap yang diisi (numerik)

gerakan tubuh yang oleh peserta

dihasilkan oleh otot

rangka yang

memerlukan

pengeluaran energi.

16
3.4. Hipotesis

Terdapat korelasi yang kuat antara asupan lemak dengan lamanya siklus

menstruasi.

3.5. Variabel Penelitian

● Variabel bebas / independen : jumlah asupan lemak.

● Variabel terikat / dependen : siklus menstruasi

● Variabel perancu : aktivitas fisik yang tidak normal, IMT,

, stress.

17
BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah observasional analitik dengan metode potong lintang.

4.2. Lokasi dan Waktu

Pengambilan data dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

selama 4 bulan pada bulan Januari – April 2019.

4.3. Bahan dan Cara Penelitian

4.3.1. Bahan Penelitian

A. Data mengenai pengukuran jumlah / porsi makanan didapatkan melalui kuesioner

Food Recall 24 hours.

B. Pengukuran gramasi asupan makanan menggunakan tabel konversi. Pengukuran

dilakukan untuk makanan yang mengandung lemak.

C. Data mengenai panjang siklus menstruasi didapatkan melalui kuesioner

menggunakan kuesioner secara online.

D. Data mengenai IMT didapatkan melalui kuesioner secara online.

E. Data mengenai aktivitas fisik didapatkan melalui kesioner secara online.

4.3.2. Cara Penelitian

• Pertama, kumpulkanlah data mengenai jenis makanan beserta ukurannya

menggunakan Food Recall 24 hours selama 2 hari ( 1 hari kerja dan 1 hari

18
libur ) untuk mengetahui pola makan subjek .

• Setelah mendapatkan data tersebut, ubah kedalam bentuk gramasi

menggunakan tabel konversi.

• Perhatikan siklus menstruasi pada subject selama 3 siklus menstruasi,

pengambilan data menggunakan kuesioner. Catat hasilnya.

• Analisa data, dan buat sebuah kesimpulan.

4.4. Populasi Penelitian

Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Pelita Harapan

4.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

4.5.1. Kriteria Inklusi

- Masih mengalami menstruasi

- Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Pelita Harapan

- Sudah melewati masa menarche minimal selama 2 tahun

- Mengikuti jadwal makan asrama

4.5.2. Kriteria Eksklusi

- Sedang mengalami stress (DASS >14)

- Mengalami kehamilan

- Sedang menyusui

- Mengkonsumsi kontrasepsi hormonal

19
4.6. Besar Sampel

(Ζ𝛼 + Ζ𝛽)0
𝑛 = +3
[0,5𝑙𝑛(1 + 𝑟)(1 − 𝑟)]0

(1.64 + 0.84 )0
𝑛 = +3
[0,5 × 𝑙𝑛 (1 + 0.7)(1 − 0.7)]0

Keterangan :

Za = konstanta (1.64)

Zb = konstanta power (0.84)

ln = konstanta dimana ln (e) = 2.718281828459

𝑟 = 0.7 nilai korelasi

Maka didapatkan jumlah sampel minimal untuk tiap grup adalah 62 sampel.

4.7. Cara Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah

community-based non-probability sampling dengan Insidental sampling. Peneliti

meminta subjek untuk bersedia menjadi peserta penelitian, kemudian subjek akan

diidentifikasi lalu diperiksa apakah memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk

dalam kriteria eksklusi. Jika terdapat sampel yang tidak sesuai maka digantikan

dengan subjek lain yang memenuhi kriteria. Setelah itu sampel akan dijelaskan

mengenai penelitian yang akan diikuti dan diminta persetujuan untuk mengikuti

penelitian dengan persetujuan tertulis. Subjek yang tidak bersedia mengikuti

penelitian boleh menolak dan mundur dari penelitian sebagai sampel.

20
4.8. Alur Penelitian

Bagan 4.1 Alur Penelitian

21
4.9. Pengolahan Data

Peneliti menyebarkan kuisioner dan juga melakukan wawancara untuk

mendapatkan data. Data yang telah dikumpulkan dari sampel penelitian akan

dirapihkan kedalam tabel dengan program Microsoft Excel.

4.10. Uji Statistik

Analisis dimulai dengan mencari distribusi normal dari variabel - variabel

yang diteliti. Lalu dilakukan uji korelasi (untuk variabel numerik) untuk

menentukan nilai korelasi antara variabel yang diuji. Uji statistik dilakukan

menggunakan paket statistik SPSS versi 25.

Untuk menentukan hasil perhitungan statistik digunakan batas nilai 0,05,

dimana jika nilai sig > 0,05 maka dinyatakan bahwa berdistribusi normal secara

statistik, dan juga sebaliknya. Pada uji normalitas dilihat juga jumlah responden

penelitian, jika melebihi 50 responden, dilihat hasil dari Kolgomorov Smirnov dan

jika responden penelitian berjumlah kurang dari 50 dilihat hasil dari Shapiro Wik.

Untuk uji korelasi dapat dilihat hasil uji normalitas terlebih dahulu, distribusi

normal akan dilakukan uji korelasi parametrik dan distribusi yang tidak normal

akan dilakukan uji korelasi non - parametrik, uji korelasi menggunakan batas nilai

0 - 1, dimana angka 0 berarti tidak memiliki korelasi sama sekali dan 1 memiliki

korelasi yang sangat kuat.

4.11. Etika Penelitian

Persetujuan etik untuk melakukan penelitian akan diajukan ke Komite Etik Fakultas

22
Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH). Saat melakukan pengambilan data

awal, informed consent dan surat persetujuan partisipasi dalam penelitian akan

diberikan. Pasien harus mengerti tujuan, prosedur, dan manfaat dari penelitian ini.

Penelitian ini memiliki manfaat bagi banyak orang sebagai sumber pengetahuan

terkhususnya para perempuan yang masih mengalami menstruasi. Penelitian ini

tidak merugikan siapapun namun subjek dibutuhkan untuk mengingat asupan

makanan mereka dan juga tanggal menstruasi. Pasien berhak untuk menolak atau

mundur dari penelitian ini di tengah – tengah proses penelitian berjalan, jika tidak

berkenan. Penelitian ini dilakukan secara adil tanpa memandang suku/ras/agama

dari subjek, semua subjek akan diperlakukan dengan cara yang sama.

4.12. Organisasi Penelitian

● Mellvin Telasman

4.13. Biaya Penelitian

Penelitian ini menggunakan biaya pribadi.

23
4.14. Dana Penelitian

Tabel 4.1 Dana Penelitian

No Keterangan Satuan Harga satuan Jumlah harga

Bahan Habis Pakai

1 Biaya cetak 124 lembar Rp.350,00 Rp.43.400,00

2 Fotokopi 124 lembar Rp.100,00 Rp.12.400,00

Transportasi

1 Bensin 4x isi Rp.350.000,00 Rp.1.400.000,00

Alat tulis

1 Bolpoin 1 buah Rp. 20.000,00 Rp.20.000,00

Lain - lain

1 Biaya tidak terduga - - -

TOTAL Rp. 1.475.000,00

24
4.15. Jadwal Penelitian

Tabel 4.2 Jadwal Penelitian


No Kegiatan Januari Februari Maret April Juni Juli

2019 2019 2019 2019 2019 2019

1 Persiapan sampel, bahan,

dan alat

2 Pengumpulan data

3 Analisa data

4 Laporan

25
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteritik Sampel Penelitian

Setiap responden diminta mengisi kuesioner Food Recall 24 hour selama 1 hari

kerja dan 1 hari libur untuk mendapat data jumlah asupan lemak. Durasi siklus

menstruasi selama 4 bulan dicatat berdasarkan hari pertama haid terakhir dari bulan

Januari sampai April 2019.

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Keperawatan UPH. Dari 75 kuesioner

yang disebarkan, terdapat 3 responden yang hanya mengisi salah satu dari dua

Food Recall 24 hour, maka dari itu jumlah kuesioner yang dapat dianalisis

sebanyak 72.

5.2. Hasil Penelitian

Tabel 5.1 Demografi Sampel Penelitian


Usia Jumlah (orang) Persentase (%)

16 1 1.4

17 10 13.9

18 19 26.4

19 29 40.3

20 10 13.9

21 3 4.2

IMT

26
<18.6 8 11.1

18.6 - 25 63 87.5

>25 1 1.4

Aktivitas fisik

<150 menit 29 31.7

150 - 300 menit 31 43.1

>300 menit 12 25.2

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kisaran usia responden berada diantara

usia 16 tahun sampai 21 tahun. sebanyak 40.3% responden berusia 19 tahun.

Mayoritas IMT responden sebanyak 87.5% berada dalam batasan nilai normal

IMT yaitu 18.6 - 25. Hanya terdapat 8 orang yang tergolong dibawah nilai

normal dan 1 diatas nilai normal. Aktivitas fisik per minggu pada responden

penelitian ini 43.1% kebanyakan mencapai batas normal yaitu 150 - 300 menit,

sisanya sebanyak 31.7% tidak mencapai batas normal dan 25.2% yang melebihi

batas normal.

27
Tabel 5.2 Analisis Deskriptif
Variabel Aktual

Minimum Maksimum Rerata ± SD

Rerata Durasi

Siklus 23.3 34.6 29.98 ± 2.14

Menstruasi

Asupan

Lemak 37.55 140 88.19 ± 24.37

IMT 16.3 25.8 21.34 ± 2.08

Aktivitas Fisik 0 1680 233.75 ± 261.33

Rerata durasi siklus menstruasi dari semua responden dihitung berdasarkan rerata

selama 3 bulan, yaitu 29.98 ± 2.14 yang berada dalam batas normal dari durasi

siklus menstruasi yang memiliki nilai normal 21 - 35 hari. Jumlah asupan lemak

yang dikonsumsi oleh subjek penelitian memiliki angka rata - rata 88.19 gram yang

menandakan bahwa subjek penelitian mengkonsumsi kandungan lemak sedikit

diatas rata - rata yaitu 75 gram berdasarkan angka kecukupan gizi. Rerata dari IMT

responden memiliki nilai 21.34 ± 20.08 yang berada dalam batas normal dari nilai

IMT yaitu 18.6 - 25. Aktivitas fisik per minggu memiliki rerata 233.75 ± 261.33

yang berarti bahwa responden penelitian ini memiliki tingkat aktivitas yang relatif

tidak teratur.

28
Uji Normalitas Data

Tabel 5.3 Uji Normalitas Data


Kolgomorov - smirnov

N sig.

asupan lemak

(gram) 72 0.016

siklus

menstruasi 72 0.175

(hari)

IMT 72 0.200

Aktivitas Fisik

(jam / minggu) 72 0.000

DASS

(skor DASS) 72 0.010

Pada uji normalitas data saya menggunakan kolmogorov smirnov dikarenakan

jumlah sampel saya yang melebihi 50 sampel. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa

terdapat 5 variabel yang diuji yaitu asupan lemak, siklus menstruasi, IMT, aktivitas

fisik dan juga DASS. Variabel asupan lemak, aktivitas fisik, dan juga DASS

memiliki nilai (sig.) <0.05 sementara variabel siklus menstruasi dan IMT memiliki

nilai (sig.) >0.05. Oleh karena terdapat nilai (sig.) yang tidak berdistribusi normal,

saya menggunakan uji non-parametric/ spearman.

29
Uji Korelasi

Tabel 5.4 Uji Korelasi


Spearman Siklus menstruasi

Asupan correlation coefficient -0.768

Lemak Sig. (2-tailed) .000

correlation coefficient -0.29

IMT Sig. (2-tailed) .807

Aktivitas correlation coefficient -0.074

Fisik Sig. (2-tailed) .536

correlation coefficient 0.122

DASS Sig. (2-tailed) .308

Hasil uji korelasi menggunakan uji non parametrik / spearman karena hasil uji

normalitas menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Nilai koefisien

korelasi dari asupan lemak terhadap siklus menstruasi memiliki nilai sebesar -0.768

memberikan arti bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat. Sedangkan nilai

koefisien korelasi dari IMT terhadap siklus menstruasi memiliki nilai -0.29 serupa

dengan nilai yang didapatkan dari aktivitas fisik terhadap siklus menstruasi dan

juga DASS terhadap siklus menstruasi yang memiliki nilai -0.074 dan 0.122 yang

memberikan arti bahwa variabel - variabel ini ( IMT, aktivitas fisik, DASS ) tidak

memiliki korelasi yang kuat terdahap siklus menstruasi. Nilai negatif dalam

koefisien korelasi menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 nilai dari variabel siklus

menstruasi akan menurunkan nilai dari variabel yang memiliki tanda "-" sesuai

30
dengan nilai korelasi yang dimiliki variabel masing masing. Variabel yang tidak

memiliki tanda "-" pada nilai koefisien korelasinya menunjukkan bahwa setiap

kenaikan 1 nilai dari variabel siklus menstruasi akan meningkatkan nilai dari

variabel sesuai dengan nilai korelasi yang dimiliki variabel masing masing.

Gambar 5.1 Grafik Linear Asupan lemak

Grafik linear antara asupan lemak dengan siklus menstruasi menunjukkan bahwa

terdapat nilai 𝑅0 linear = 0.522 yang berarti asupan lemak (gram) memiliki

kemampuan untuk memprediksi durasi siklus menstruasi sebesar 52.2 %.

31
Gambar 5.2 Grafik Linear Aktivitas fisik

Gambar 5.3 Grafik Linear IMT

Gambar 5.4 Grafik Linear Stress

32
Grafik linear antara IMT dengan siklus menstruasi menunjukkan bahwa terdapat

nilai 𝑅0 linear = 0.006 yang berarti IMT tidak memiliki kemampuan untuk

memprediksi nilai dari durasi siklus menstruasi. Serupa dengan nilai 𝑅0 linear

aktivitas fisik dan juga stress terhadap siklus menstruasi bahwa didapatkan nilai 𝑅0

linear = 0.005 & 0.010 yang berarti aktivitas fisik dan stress memiliki kemampuan

yang sangat kecil untuk memprediksi nilai dari durasi siklus menstruasi.

33
5.3. Pembahasan

Kurangnya asupan lemak akan mengakibatkan penurunan fungsi reproduksi.

Lemak mempengaruhi kadar gonadotropin dalam serum, yang akan menyebabkan

gonadotropin dan pola sekresinya mengalami penurunan dan juga terjadi gangguan

pada fungsi hipotalamus. Ketika kadar gonadotropin menurun, FSH dan LH

bersamaan juga dengan hormon estrogen dan hormon progesteron juga akan

menurun. sehingga tidak menghasilkan sel telur yang matang yang akan berdampak

pada gangguan siklus menstruasi yang memanjang.30

Dari hasil pengambilan data, didapatkan korelasi yang cukup kuat antara jumlah

asupan lemak terhadap durasi siklus menstruasi. Terdapat 1 penelitian yang

menyebutkan bahwa responden dengan asupan lemak yang rendah, 48,6%

mengalami siklus menstruasi yang tidak normal.31 Hasil tersebut serupa dengan

penelitian yang dilakukan di Kabupaten Pemalang tahun 2016 bahwa 55,6% dari

responden mereka yang mengkonsumsi asupan lemak yang rendah mengalami


32
pemanjangan durasi siklus menstruasi. Hasil penelitian ini juga didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Laras Sitoayu, disebutkan bahwa 47% dari 56,6%

responden dengan asupan lemak tidak baik, mengalami siklus menstruasi yang

tidak normal (<21 hari / >35 hari).9 Pada penelitian yang dilakukan oleh Nagata

mendapatkan hasil bahwa rendahnya asupan lemak memiliki risiko 2,12 kali untuk

memperpanjang siklus menstruasi.33

34
Hasil penelitian ini menunjukkan rata - rata asupan lemak 88,19 gram, berbeda

dengan hasil penelitian sebelumnya di Kabupaten Pemalang tahun 2016 yang

menyebutkan 81,5% dari respondennya memiliki asupan lemak yang kurang.32

Hasil penelitian mengenai IMT menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang

kuat antara IMT terhadap durasi siklus menstruasi , dari hasil penelitian ini

didapatkan nilai koefisien korelasi senilai 0.29 yang menunjukkan bahwa asupan

lemak lebih memberikan dampak yang signifikan jika dibandingkan dengan

pengukuran IMT.

Menurut penelitian sebelumnya oleh Trisnawati Y di Purwokerto sebagian besar

responden dengan IMT berlebih (66,7%) memiliki siklus menstruasi yang tidak

teratur, sedangkan responden dengan IMT normal sebagian besar (63,6%) memiliki

sikus menstruasi yang teratur. Didapatkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna

namun tidak signifikan antara IMT terhadap siklus menstruasi .34

Hasil penelitian mengenai aktivitas fisik yang didapatkan dari penelitian ini

memiliki nilai 0.102 yang menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan IMT

sehingga dapat dinyatakan bahwa aktivitas fisik memiliki korelasi yang sangat

lemah terhadap siklus menstruasi.

Didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Sari Ayu yang menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan siklus menstruasi dengan hasil 25%

35
dari responden yang melakukan aktivitas fisik berat mengalami gangguan

menstruasi dan 18,3% tidak mengalami gangguan menstruasi.35 Menurut hasil

penelitian oleh Anindita didapatkan hasil presentasi gangguan menstruasi lebih

tinggi pada responden dengan aktivitas fisik yang cukup dibandingkan dengan

responden dengan aktivtas fisik kurang (74% berbanding 72%). 36

Berdasarkan buku dinyatakan bahwa intensitas aktivitas fisik dianjurkan untuk

dilakukan selama minimal 150 menit per minggu, dalam tingkat aktivitas fisik yang

moderat (contoh : jalan cepat, berlari, berenang, bersepeda) dan maksimal

dilakukan selama 300 menit, karena jika melebihi batas maksimal akan

menimbulkan resiko terhadap cedera.37

Hasil penelitian mengenai stress yang didapatkan dari penelitian ini memiliki nilai

0.122 yang menunjukkan hal yang serupa dengan aktivitas fisik bahwa bisa

dinyatakan bahwa korelasi antara tingkat stress dengan siklus menstruasi tidak

signifikan.

Hasil mengenai stress penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Pinasti menyatakan bahwa dari responden yang mengalami stress,

lebih banyak yang tidak mengalami gangguan menstruasi dibandingkan dengan

yang mengalami gangguan menstruasi (34,8% berbanding 22,7%).38

36
Perbedaan hasil antara penelitan ini dengan penelitian sebelumnya bisa disebabkan

karena penggunaan metode yang berbeda. Penelitian sebelumnya melakukan

pengambilan data hanya 1 kali dengan kuesioner, melainkan penelitian ini

mengambil data dengan cara wawancara dengan kuesioner Food Recall 24 hours

dan juga dilakukan follow up terhadap jadwal menestruasi responden sebanyak 4

kali, agar mendapatkan data yang lebih akurat.32 Penelitian sebelumnya

menggunakan data kategorik (menstruasi teratur / tidak teratur) , melainkan dalam

penelitian ini digunakan data numerik yang menunjukan secara lebih rinci dalam

hitungan hari mengenai siklus menstruasi selama 3 siklus.

Terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya yang bertentangan dengan hasil

penelitian ini, hal ini bisa disebabkan karena faktor lingkungan responden yang

tidak teratur, penelitian sebelumnya mengambil responden wanita secara acak,

melainkan dalam penelitian ini responden merupakan mahasiswi FIK UPH yang

tinggal di asrama UPH dan asupan makanannya disiapkan oleh pihak UPH.

Perbedaan hasil dari penelitian ini dengan penelitian yang lain juga bisa

disebabkan oleh keterbatasan - keterbatasan tertentu antara lain adalah :

1. Pengisian kuesioner mengenai data asupan makanan hanya mengandalkan

ingatan responden walaupun pemngambilan data dilakukan satu hari

sesudahnya.

2. Pengambilan data yang tidak mudah dikarenakan jadwal yang berbeda

terhadap mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan dengan Fakultas

Kedokteran.

37
3. Proses pengambilan data yang lama dapat menyebabkan subyek untuk

dropout dari penelitian ini.

4. Tingkat aktivitas fisik yang tidak ditanyakan secara spesifik (berlari /

berenang/ angkat beban/ bersepeda/ berjalan), hanya ditanyakan

berdasarkan waktu "olahraga" per minggu.

38
BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa rendahnya asupan

lemak memiliki hubungan dengan lamanya siklus menstruasi.

6.2. Implikasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan bisa membantu untuk memberi masukan kepada

semua perempuan khususnya di Indonesia dalam meningkatkan kualitas asupan

makanan khususnya asupan lemak agar mencegah terjadinya masalah menstruasi.

6.3. Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya bisa mengingatkan terlebih dahulu sebelum

memulai pengambilan data untuk mencatat jadwal haid / menstruasi dan

juga asupan makanan subyek terlebih dahulu untuk menghindari adanya

ketidakpastian data.

2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan intervensi

dengan metode experimental, dengan cara mengatur asupan lemak

responden agar dapat melihat perubahan durasi siklus menstruasi saat

asupan lemak berubah.

39
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan RI. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. 2014

[cited 2018 Sep 13]; Available from:

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin

reproduksi remaja-ed.pdf

2. Fithra F. Permasalahan gizi pada remaja putri. 2014 [cited 2018 Sep 13];

Available from: http://grahailmu.co.id/previewpdf/978-602-262-209-3-

1253.pdf

3. Putro KZ. Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja.

Aplikasia. 2017;17(1):25–32.

4. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. 2008;530–45.

5. Prathita YA, Lipoeto NI. Artikel Penelitian Hubungan Status Gizi dengan

Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas

Andalas. Http://JurnalFkUnandAcId. 2017;6(1):104–9.

6. Atrian MK, Mirbagher-ajorpaz N, Abbaszadeh F. Nursing Practice Today

Association between menstrual cycle regularity and obesity-related

anthropomet- ric indices in dormitory students of Kashan University of

Medical Sciences , Iran. 2014;1(2):101–6.

7. Price SAWLM. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 2005

[cited 2018 Sep 13]; Available from:

http://library.poltekkespalembang.ac.id/gigi/index.php?p=show_detail&id=

807

8. Handayani. Dengan Usia Menarche Anak Sekolah Dasar Di Sd

40
Muhammadiyah Gkb 1 Gresik. 2013;191–8.

9. Sitoayu L, Pertiwi DA, Mulyani EY. Kecukupan zat gizi makro, status gizi,

stres, dan siklus menstruasi pada remaja. J Gizi Klin Indones [Internet].

2017;13(3):121. Available from:

https://journal.ugm.ac.id/jgki/article/view/17867

10. Satriani, Naifular F. Hubungan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi pada

Remaja Puteri di Prodi D-III Kebidanan Samarinda. Mahakam Midwifery

J. 2016;1(Ii):106–14.

11. Novitasari I. Hubungan Asupan Lemak dan Status Gizi dengan Siklus

Menstruasi pada Siswi SMA Negri Colomadu. 2016 [cited 2018 Sep

20];13. Available from: http://eprints.ums.ac.id/42582/25/NASKAH

PUBLIKASI.pdf

12. Fillah Fithra Dieny. Permasalahan gizi pada remaja putri. [cited 2018 Sep

13]; Available from: http://grahailmu.co.id/previewpdf/978-602-262-209-

3-1253.pdf

13. pusat data dan informasi kementrian kesehatan. departemen kesehatan.

[cited 2018 Sep 13]; Available from:

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin

reproduksi remaja-ed.pdf

14. Access O. Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada

Remaja Putri di SMA Al-Azhar Surabaya Correlation between Nutritional

Status and Menstrual Disorders of Female. 2018;172–81.

15. Jafar N. Pertumbuhan Remaja. Univ Hasanuddin. 2005;1–21.

41
16. Latifah H, Ratnaningsih D. Jurnal Permata Indonesia Tingkat Pengetahuan

Tentang Pubertas pada Remaja Putri Kelas VIII di SMP Muhamadiyah III

Depok Sleman. 2016 [cited 2018 Nov 19]; Available from:

http://www.permataindonesia.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/01.-

Jurnal-PI_Hani-Kusminatun-Dwi.pdf

17. Triyanto E. Pengalaman Masa Pubertas Remaja Studi Fenomenologi Di

Purwokerto. Ners. 2006;5 No.2(2003):1–7.

18. Pubertas Dan Menarche Terhadap Tinggi Badan Mahasiswa Kebidanan U,

Handayani R, Purwanti D, Fatmaningrum W, Studi Pendidikan Bidan

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya P, Ilmu Kesehatan

Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga D, et al. The Age of

Puberty and Menarche toward Body Height of Midwifery Students

[Internet]. Vol. 13, JURNAL MKMI. 2017 [cited 2018 Nov 13]. Available

from: https://media.neliti.com/media/publications/213159-none.pdf

19. Dalgleish T, Williams JMG., Golden A-MJ, Perkins N, Barrett LF, Barnard

PJ, et al. William’s Obstetrics. In: Journal of Experimental Psychology:

General. 2007. p. 23–42.

20. Dalgleish T, Williams JMG., Golden A-MJ, Perkins N, Barrett LF, Barnard

PJ, et al. Williams Obstetrics. Vol. 136, Journal of Experimental

Psychology: General. 2007. 23–42 p.

21. Deligeoroglou E, Creatsas G. Menstrual Disorders. In: Endocrine

development [Internet]. 2012 [cited 2018 Nov 8]. p. 160–70. Available

from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22846527

42
22. Gudmundsdottir SL, Flanders WD, Augestad LB. A longitudinal study of

physical activity and menstrual cycle characteristics in healthy Norwegian

women-The Nord-Trøndelag Health Study. Nor Epidemiol.

2011;20(2):163–71.

23. Anwar I. Hubungan Asupan Lemak Terhadap Siklus Menstruasi. 2012

[cited 2018 Oct 11]; Available from: http://repository.unimus.ac.id

24. Rahayu EP. The Relationship Nutritional Status With The Menstrual Cycle

And Dismenorea Incident In Midwifery Diploma UNUSA. PROCEEDING

Surabaya Int Heal Conf [Internet]. 2017 Aug 1 [cited 2019 Jul 16];1(1).

Available from: http://journal.unusa.ac.id/index.php/sihc/article/view/334

25. Rossalia K. Hubungan status Gizi dengan Keteraturan Menstruasi pada

Mahasiswi Universitas Lampung yang Tinggal di Asrama Rusunawa Unila

ELVIRA. 2018 [cited 2018 Nov 13]; Available from:

http://digilib.unila.ac.id/30302/3/SKRIPSI TANPA BAB

PEMBAHASAN.pdf

26. Amerta N. Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada

Remaja Putri di SMA Al-Azhar Surabaya Correlation between Nutritional

Status and Menstrual Disorders of Female. 2018;172–81.

27. Fleeson W, Jayawickreme E, Jones ABAP, Brown NA, Serfass DG,

Sherman RA, et al. Analisis Angka Kecukupan Gizi dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhinya di Kecamatan Medan Deli. J Pers Soc Psychol

[Internet]. 2017;1(1):1188–97. Available from:

https://osf.io/nf5me%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.tree.2015.01.012%0Aht

43
tps://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/1047840X.2017.1373546%0A

http://dx.doi.org/10.1016/j.lindif.2016.07.011%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016

/j.paid.2017.06.011%0Ahttp://programme.exo

28. Permadi W, Obstetri B, Fk G, Rsup U/, Hasan D, Bandung S. Terapi

Hormon pada Menopause [Internet]. 2013 [cited 2018 Nov 8]. Available

from: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/Makalah-

Terapi-Hormon-pada-Menopause.pdf

29. Yani NG. Hubugan aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada atlet

kontingen PON XIX Jawa Barat di Koni Sulawesi Selatan. IOSR J Econ

Financ [Internet]. 2016 [cited 2019 Jul 17];3(1):56. Available from:

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/19318/SKRIPSI

NURUL GUSTIYANI.pdf?sequence=1

30. Manuaba IBG. Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekology [Internet].

jakarta; 2010 [cited 2019 Jun 13]. Available from:

http://eprints.ums.ac.id/25668/15/DAFTAR_PUSTAKA.pdf

31. Septian A, Widyastuti N, Probosari E. Konsumsi Fitoestrogen, Persentase

Lemak Tubuh dan Siklus Menstruasi pada Wanita Vegetarian. J Nutr Coll

[Internet]. 2017 [cited 2019 Jun 18];6(2):180. Available from:

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc

32. Hidayah N, Rahfiludin Mz, Aruben R, Peminatan Gizi Kesehatan

Masyarakat M, UNDIP Semarang F, Peminatan Gizi Kesehatan

Masyarakat D. Hubungan Status Gizi, Aasupa Zat Gizi dan Aktivitas Fisik

dengan Siklus Menstruasi Remaja Putri Pondok Pesantren Salafiyah

44
Kauman Kabupaten PemalangTahun 2016 [Internet]. Vol. 4. 2016 [cited

2019 Jun 13]. Available from: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

33. Nagata C, Oba S, Shimizu H. Associations of Menstrual Cycle Length

With Intake of Soy, Fat, and Dietary Fiber in Japanese Women. Nutr

Cancer [Internet]. 2006 Jul [cited 2019 Jun 18];54(2):166–70. Available

from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16898860

34. Trisnawati Y, Anasari T, Kebidanan A, Purwokerto Y. Korelasi Indeks

Masa Tubuh Dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswa Akademi

Kebidanan YLPP Purwokerto. [cited 2019 Jul 17]; Available from:

http://ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/Prada/article/viewFile/395/48484851

35. Sari Yanti Yustina Usman. Hubungan Stres Dan Aktivitas Fisik Dengan

Siklus Menstruasi Pada RemajaPutri Di Akademik Kebidanan Pelita Ibu

Kendari Tahun 2018 [Internet]. 2018 [cited 2019 Jul 17]. Available from:

http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/707/1/SARI YANTI YUSTINA

P00312017085.pdf

36. Anindita P, Darwin E. Artikel Penelitian Hubungan Aktivitas Fisik Harian

dengan Gangguan Menstruasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas. 2013;5(3):522–7.

37. Angela Clow SE. Physical Activity and Mental Health. In australia; 2007

[cited 2019 Jul 22]. Available from:

https://books.google.co.id/books?id=CbO8AAAAQBAJ&pg=PA132&lpg=

PA132&dq=(Paterson,+Jones+et+Rice,+2007)&source=bl&ots=f4v5aXIvg

y&sig=ACfU3U3zO_C8Zl--

45
xU7BegxG2sk6YnjSEA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjE5-

TsqsfjAhV17XMBHfziDMUQ6AEwAnoECAcQAQ#v=onepage&q=(Pate

rson%252C%25

38. Pinasti S, Tiyas Anggraini M. Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan

Siklus Menstruasi Pada Siswi Kelas 2 Di SMA N 1 Kendal [Internet].

[cited 2019 Jul 17]. Available from:

https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/kedokteran/article/viewFile/1305/135

8//

46
26
Lampiran A: Tabel Angka Kecukupan Gizi

A-1
Lampiran B: Form Jadwal Menstruasi

A-2
Lampiran C: Tabel Konversi

Tabel data nutrisi makanan penukar URT sumber lemak

Bahan makanan Berat (gram) URT

Minyak goreng 5 1/2 sdm

Minyak kacang 5 1/2 sdm

Minyak ikan 5 1/2 sdm

Margarin 5 1/2 ptg kcl

Kelapa 30 1 sdm

Kelapa parut 30 5 gls

Santan 50 1/2 ptg kcl

Lemak sapi 5 1 ptg kcl

Lemak babi 5 1 ptg kcl

sdm : sendok makan gls : gelas

ptg : potong kcl : kecil

A-3
Lampiran D: Lembar Kuesioner Food Recall 24

A-4
LAMPIRAN E: Informed Consent

A-5
A-6
A-7
LAMPIRAN F: Lembar Kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42

A-8
a

A-9

Anda mungkin juga menyukai