penggunaan yang tepat metode ini. Ini adalah barang atau produk yang mencegah kehamilan
dan efektivitas mereka adalah 98%. Diklasifikasikan sebagai;
Sementara metode:
Ketika menangguhkan wanita menjadi subur dan bisa hamil. Di antaranya adalah:
1. Metode hormonal
Apakah hormon yang menghambat atau mencegah ovulasi, mengubah lendir leher rahim
untuk menjaga lulus sperma. Efektivitas dari metode ini adalah 98% untuk mencegah
kehamilan, tetapi tidak melindungi terhadap HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS)
Kontrasepsi hormonal dapat diterapkan dengan berbagai cara, untuk implan
subdermal, secara lisan, melalui suntikan atau di patch. Metode hormonal
umum digunakan di Kolombia adalah:
Kontrol Pil KB :
Salah satu metode kontrasepsi yang paling populer. "Pil kontrasepsi", seperti yang dikenal,
berisi satu atau dua hormon (estrogen dan progesteron) yang bekerja dengan menghentikan
ovulasi dan mengubah lendir leher rahim sehingga sulit ditembus sperma.
Presentasi datang dalam 21 atau 28 pil dan harus diambil setiap hari. Ini harus mulai hari
pertama menstruasi dan selalu membawa mereka, jika mungkin, pada saat yang sama.
Meskipun tidak penting untuk mempertahankan efektivitas. Wanita yang memiliki masalah
sirkulasi, penyakit hati, masalah jantung atau kanker, mereka adalah perokok lebih dari 40
atau sedang hamil sebaiknya tidak menggunakan pil KB. Beberapa autorrecetan wanita dan
mungkin memiliki masalah kesehatan dan pil KB adalah obat dan harus diresepkan oleh
dokter. Jika digunakan dengan benar efisiensi adalah 98%.
Ini adalah metode kontrasepsi jangka panjang, dapat bertahan hingga 5 tahun. Kesehatan
ditanamkan kapsul profesional mengandung dua hormon di bawah kulit lengan bawah
perempuan. Fungsinya untuk mencegah ovulasi dan mengubah lendir leher rahim sehingga
sperma tidak lulus dan ada pembuahan tidak.
Ketika seorang wanita sehingga memutuskan, kapsul dapat dihapus dan ada segera kembali
kesuburan. Implan subdermal dapat digunakan dalam setiap usia reproduksi dan setelah
melahirkan terlepas dari apakah wanita tersebut menyusui. Memiliki efisiensi 98%. Hal ini
dapat digunakan sejak masa remaja.
rahim. Mereka bisa menjadi kimia, seperti spermisida saat ini tidak digunakan sebagai
kondom atau mekanis.
Kondom:
Ini adalah untuk menutupi penis, yang dirancang untuk mencegah sperma mencapai vagina
dan mencegah pembuahan. Kondom harus ditempatkan di atas penis dari saat ereksi, sampai
akhir hubungan seksual. Agar efektif, gunakan satu untuk setiap jenis kelamin. Praktek harus
digunakan saat berhubungan seks vaginal, oral dan anal. Ini adalah satu-satunya metode yang
melindungi terhadap IMS dan HIV, sehingga dianjurkan untuk menggunakannya selamanya,
bahkan dianjurkan untuk digunakan dalam hubungannya dengan metode kontrasepsi lainnya
untuk pencegahan PMS. Beberapa orang percaya bahwa menggunakan kondom mengurangi
kenikmatan seksual dan karena itu tidak menggunakan kondom, ini adalah konsep yang
salah.
Mungkin gagal:
Ketika digunakan setelah tanggal kedaluwarsa.
Ketika terkena cahaya dan kelembaban.
Jika rusak.
Bila menggunakan pelumas seperti vaselin, baby oil dan krim tangan.
Perangkat
Mereka adalah benda-benda kecil yang diperkenalkan ke dalam rahim untuk mencegah
pembuahan sel telur. Ada dua jenis perangkat, Tembaga T IUD atau IUS Mirena atau dan.
Ini adalah obyek dari tembaga dilapisi plastik ditempatkan di dalam rahim. Ini menginduksi
respon di dalam rahim, yang menyebabkan inaktivasi sperma dan dengan demikian tidak
dapat mencapai sel telur untuk
tidak ada pembuahan. Hal ini dapat diterapkan selama menstruasi, setelah melahirkan atau
aborsi.
Tidak direkomendasikan pada wanita yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual, riwayat
penyakit radang panggul, masalah anatomi rongga rahim untuk mencegah memasukkan IUD
dan wanita hamil. Ini memiliki efisiensi 98% dan dapat tetap di sana sampai dua belas tahun.
Perangkat atau IUS Mirena: hormon perangkat hormon secara bertahap dirilis yang
mengentalkan lendir serviks dan menghalangi lewatnya sperma. Hanya memiliki efek
pada rahim dan tidak terlibat dalam fungsi ovarium. Perlindungan kontrasepsi Anda
berlangsung lima sampai tujuh tahun.
Perangkat IUS TIDAK harus digunakan jika ada bukti atau kecurigaan kehamilan, penyakit
radang panggul, kanker rahim atau leher rahim, perdarahan uterus abnormal, penyakit rahim
atau serviks atau hati yang abnormal. Memiliki efisiensi 98-98,5%.
Definitif metode
Untuk mencegah kehamilan secara definitif, ada prosedur bedah sederhana, yang dapat
membuat pria dan wanita. Tidak diperlukan rawat inap dan sangat efektif. Metode ini tidak
mengubah keinginan atau kesenangan seksual.
Ligasi tuba: Ketika seorang wanita tidak ingin memiliki anak atau hamil resiko
kesehatan, memiliki pilihan untuk memiliki ligasi tuba. Ini adalah metode bedah
sederhana, yang melibatkan mengikat saluran tuba untuk mencegah pembuahan.
Durasi adalah 10 menit dan pemulihan memakan waktu 2 jam. Efisiensi adalah
99,8%.
Ada dua teknik untuk melakukan prosedur: 1. Minilaparotomy: potongan kecil dibuat di atas
rambut kemaluan, tabung diikat dan dipotong. 2. Laparoskopi membuat sayatan kecil di dekat
pusar, ada dengan bantuan instrumen optik akan mencapai tuba untuk menghubungkan
mereka dan memotong mereka. Mengikat dengan cincin plastik untuk memblokir tabung.
Ketika seorang wanita mengalami prosedur ini, Anda bisa restart kehidupan seks Anda 8 hari
setelah operasi. Efisiensi adalah 99,85%.
Vasektomi:
Ini adalah prosedur bedah yang dapat dipraktekkan ketika seorang pria tidak
ingin anak-anak. Melibatkan mengikat dan memotong vas deferens melalui sperma yang
lulus untuk pergi ke luar dan dengan demikian mencegah pembuahan.
Ejakulasi akan terus terjadi, dan air mani adalah hasil yang normal. Tapi sperma akan diserap
oleh tubuh. Prosedur ini tidak mempengaruhi kejantanan dan ereksi. Ketika seorang pria
melakukan
Vasektomi mungkin mulai lima hari setelah berhubungan seks dan selama dua belas minggu
pertama harus menggunakan metode kontrasepsi lain seperti kondom. Efisiensi adalah
99,8%.[colombia.com]
Sumber : http://amatoktober.blogspot.com/2012/03/metode-kontrasepsimodern.html#ixzz1pTLHIfSz
METODE MODERN KONTRASEPSI HORMONAL
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan
suami istri untuk :
Mendapatkan objektif tertntu
Menghindari kelahiran yang memang dinginkan
Mendapatkan kelahiran yang memanng diinginkan
Mengatur interval diantaa klahiran
Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
Menentukan jumlah anak dalam keluarga
Pengetahuan tentanng daya kerja kontraseptif dari progestron menghasilkan
sejumlah penemuan baru yang hanya berisikan progestron saja, misalnya minipil, suntikan, IUD yang menngandung progestron :
1. ORAL KONTRASSEPSI
Kontrasepsi Hormonal mempengaruhi :
Ovulasi
Implantasi
Transfor gamet
Fungsi korpus luteum
Lendir servik
Keterbatasan
1.mahal dan membosankan karna harus digunakan setiap hari
2. mual terutama pada bulan pertama
3. perdarahan becek/sela 3 bulan pertama
4. pusing
5. nyeri payudara
6. berat badan naik sedikit tapi pada perempuan tertentu
7. amenorea, jarang terjadi pada pil kolubinasi
8. tidak boleh pada ibu menyusui
9. meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan
10. tidak mencegah IMS
pil oral
10. Bila lipa minum 1 pil setelah teringat segera minum pil oral yang telah
terlupakan tadi, dan minumlah pil oral untuk hari ini seperti biasa
11. Bla lupa minumn pil 2 setelah teringat segera minum 2 pil oral hari itu dan 2
pil oral lagi berikutnya
12. IPPF (International Planned Parenthood Federation) memberikan rekomendasi
sebagai berikut bila aseptor lupa minum pil oral :
Lupa minum 1 pil
Segera minum pil oral yang terlupa pada saat teringat
Minum pil or al selanjutnya pada waktu, meskipun, Anda minum 2 pil oral pada
hari yang sama atau 2 pil oral pada saat yang sama
Lupa minum 2 pil oral berturut-turut dari baris 14 pil oral pertama :
Segera minum 2 pil oral pada saat teringat
Minum sisa pil oral pada hari berikutnya
Minum sisa pil oral yang masih ada seperti biasa -1 pil oral setiap hari
Untuk proteksi tambahan gunakan metode cadangan 7 hari
Lupa minum 3 piloral berturut-turut dari baris 7 pil oral aktif terakhir
Ikuti petunjuk seperti lupa minum 2 pil oral berturut-turut dari basis 7 pil poral
efektif terakhir
13. Bila sakit dan menderita diare atau muntah-muntah gunakan alat kontrasepsi
cadangan sampai mendapat haid berikutnya
14. Haid lbih pendek dan lebih sedikit bila minum pil
15. Bila ingin hamil lagi, hentikan pil oralnya
d. Menyusui
e. Setelah abortus
f. Perokok
g. Anemia defisiensi besi
Cara kerja
Lendir serviks menjadi kental
Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit melakukan
implantasi
Mengurangi transportasi sperma
Menekan ovulasi
Keuntungan :
a. Daya guna tinggi
b. Perlindungan jangka panjang
c. Pengembalian tingkat kesuburan cepat
d. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e. Bebas dari pengaruh estrogen
f. Tidak mengganggu kegiatan senggama
g. Tidak mengganngu ASI
h. Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
Keterbatasan :
Timbulnya keluhan-keluhan seperti :
a. Nyeri kepala
b. Peningkatan/penurunan berat badan
c. Nyeri perdarahan
d. Perasaaan mual
e. Pusing
f. Perubahan perasaan
g. Tidak memberikan efek protektif terhadap IMS
h. Efektifitas menurun bila menggunakan obat-obat tuberkokosis
KONTRASEPSI ORAL
KONTRASEPSI HORMONAL
Jenis kontrasepsi ini sangat banyak, terdapat dalam berbagai bentuk antara lain tablet, obat
suntik, sediaan transdermal (patch) dan sediaan transvaginal (cincin).
Kontrasepsi oral (OC) : kombinasi estrogen sintetik (ethynil estradiol) dan progestin (pill)
atau yang hanya mengandung progestin saja (mini-pill)
Peranan estrogen :
o Metabolisme karbohidrat:
Speroff dan Darney 2001 : pada fomulasi OC jenis baru, tidak terdapat
gangguan toleransi glukosa.
o Metabolisme protein
Estrogen:
Meningkatkan angiostensinogen
Cholestasis
Cholestatic jaundice
o Efek nutrisi : penyimpangan beberapa nutrien sama dengan yang terjadi pada
saat kehamilan
o Efek kardiovaskular :
DVT - deep vein thromobosis dan emboli paru serta stroke dan hal ini
terutama terjadi pada :
Perokok
Obesitas
KONTRASEPSI PROGESTIN
PROGESTIN ORAL
Disebut juga sebagai mini-pills
Tidak bersifat menghambat ovulasi ; hanya merubah lendir servik dan kondisi endometrium.
Harus diminum setiap hari.
Tidak begitu disukai oleh karena menyebabkan perdarahan iregular dan angka kehamilan
yang tinggi dibandingkan jenis OC lain.
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
if a progestin only pill is taken even 4 hours late, a back-up form contraception must be
used for the next 48 hours
Terlihat pada tabel dibawah, jenis obat yang dapat MENURUNKAN EFEKTIVITAS
progestin only pills
http://reproduksiumj.blogspot.com/2011/10/kontrasepsi-oral.html
Kontrasepsi Hormonal
1.Pengertian
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat
estrogen dan progesterone.
2. Jenis Kontrasepsi
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi
hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil) Kontrasepsi Implant.
a. Kontrasepsi Suntikan
1)Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg.
2)Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan estrogen.
3)Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate
testosteron.
Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan (Hartanto H.2004)
a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum
untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari
hipotalamus.
b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.
c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk
implantasi dari hasil konsepsi.
2.Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan ( Hartanto.H,2004 )
1)Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu
untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12
minggu.
2)DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.
3)Tingkat efektifitasnya tinggi
4)Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
5)Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.
6)Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.
7)Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik
ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus dikeluarkan oleh
orang lain.
8)Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu
memberitahukan kepada siapapun termasuk suami atau keluarga lain.
9)Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan
estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti timbulnya
bekuan darah disamping estrogen juga dapat menekan produksi ASI.
b. Kerugian ( Hartanto,2004).
1)Perdarahan yang tidak menentu
2)terjadinya amenorhoe yang berkepanjangan
3)Berat badan yang bertambah
4)Sakit kepala
5)Kembalinya kesuburan agak terlambat beberapa bulan
6)Jika terdapat atau mengalami side efek dari suntikan tidak dapat ditarik lagi.
lain. Hipotesa para ahli : DMPA merangsang pusat pengendalian nafsu makan di
hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya.
Disamping itu dapat pula terjadi penurunan berat badan.
b) Pengobatan
Pengobatan diet merupakan pilihan utama. Dianjurkan untuk melaksanakan diet
rendah kalori serta olahraga yang teratur. Bila terlalu kurus, dianjurkan untuk diet
tinggi kalori, bila tidak berhasil dianjurkan untuk ganti cara kontrasepsi non
hormonal.
4) Pusing dan Sakit Kepala
a) Konseling
Menjelaskan kepada akseptor bahwa efek samping tersebut mungkin ada tetapi
jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara.
b) Pengobatan
Pemberian anti prostaglandin untuk mengurangi keluhan acetosal 500mg, 3 x 1
tablet/hari
5) Hematoma
a) Konseling
Menjelaskan kepada calon akseptor mengenai kemungkinan efek samping
b) Pengobatan
Kompres dingin pada daerah yang membiru selama 2 hari. Setelah itu diubah
menjadi kompres hangat sehingga warna biru/kuning menjadi hilang.
8. Komplikasi dan Penanggulangannya ( Saifuddin A.B,2003)
a. Komplikasi.
Abses
Rasa sakit dan panas didaerah suntikan. Bila terdapat abses teraba adanya
benjolan yang nyeri di daerah suntikan. Biasanya diakibatkan karena pemakaian
jarum suntik yang berulang dan tidak suci hama.
b. Penanggulangan
Pemberian antibiotic dosis tinggi ( Ampicilin 500 mg, 3 x 1 tablet / hari ).
Bila abses : Berikan kompres untuk mendinginkan infeksi / mematangkan abses
misalnya kompres permanganas atau rivanol. Bila ada fluktuasi pada abses, dapat
dilakukan insisi abses, setelah itu diberikan tampon dan drain jangan lupa berikan
antibiotic sperti penatalaksanaan pada infeksi.
6) Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung
estrogen.
c. Kontrasepsi Implant.
Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi membuat getah
serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak sempat menerima hasil
konsepsi.
d. Efek samping Implant
Pada umumnya efek samping yang ditimbulkan implant tidak berbahaya. Yang
paling sering ditemukan adalah gangguan haid yang kejadiannya bervariasi pada
setiap pemakaian, seperti pendarahan haid yang banyak atau sedikit, bahkan ada
pemakaian yang tidak haid sama sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3 6 bulan
pertama sesudah beberapa bulan kemudian. Efek samping lain yang mungkin
timbul, tetapi jarang adalah sakit kepala, mual, mulut kering, jerawat, payudara
tegang, perubahan selera makan dan perubahan berat badan.
e. Keuntungan Implant.
1). Efektifitas tinggi setelah dipasang
2). Sistem 6 kapsul memberikan perlindungan untuk 5 tahun.
3) Tidak mengandung estrogen
4) Efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan
5). Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dan konstant, sehingga
terhindar dari dosis awal yang tinggi.
6). Dapat mencegah terjadinya anemia
f. Kerugian Implant.
1). Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih.
2). Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan
implant.
3). Lebih mahal
4). Sering timbul perubahan pola haid
5). Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/06/23/kontrasepsi-hormonal/
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak
dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan
aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya.
Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB
mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh
memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
JENIS KB SUNTIK
antara lain:
cyclofem
a.
Menghalangi
ovulasi
(masa
b.
Mengubah
lendir
serviks
(vagina)
menjadi
c.
Menghambat
sperma
&
menimbulkan
perubahan
pada
d.
Mencegah
terjadinya
pertemuan
sel
telur
&
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
subur)
kental
rahim
sperma
Depo Provera ( 3 ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12 minggu )
Noristeran ( 200 mg ) diberikan setiap 2 bulan ( 8 minggu )
Cyclofem 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat diberikan setiap
bulan.
DEPO PROVERA ??
TERAPI
Setelah
melahirkan
:
6
minggu
pasca
salin
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal
ibu
belum
hamil
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari
b.
Lokasi
Penyuntikan
dengan
i.m
sampai
Daerah
Daerah otot lengan atas
lagi)
ke-5 masa haid
daerah
glutus
bokong/pantat
KEUNTUNGAN
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan
kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air
susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia
(kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan
kanker bagian dalam rahim. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil,
tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada
pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan.
Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada
penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh
tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat
setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini
tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3
bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan
oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
KERUGIAN
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau
sedikit,
spotting,
tidak
haid
sama
sekali.
b.
Tidak
dapat
dihentikan
sewaktu-waktu
c.
Permasalahan
berat
badan
merupakan
efek
samping
tersering
d.
Terlambatnya
kembali
kesuburan
setelah
penghentian
pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
http://yosefw.wordpress.com/2009/03/20/kontrasepsi-suntikan-injeksi-depo-provera/
kerjanya 5 tahun.
b. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg ketodesogestrel dan lama kerjanya 3
tahun.
c. Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
C. Mekanisme Kerja
Cara kerja implant yang setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mg levonorgestrel
yang dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mg. Konsep mekanisme kerjanya
menurut Manuaba adalah
1) Dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi.
2) Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa.
3) Menipiskan endometrium sehingga tidak siap menjadi tempat nidasi.
D. Efektifitas Implant
Menurut Hartanto, (2002) efektifitas implant adalah :
a. Angka kegagalan norplant kurang 1 per 100 wanita pertahun dalam lima tahun
pertama. Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD dan metode barier.
b. Efektifitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun dan pada tahun ke 6 kira-kira
2,5-3 % akseptor menjadi hamil.
c. Norplant -2 sama efektifnya seperti norplant juga akan efektif untuk 5 tahun, tetapi
ternyata setelah pemakaian 3 tahun terjadi kehamilan dalam jumlah besar yang tidak
diduga sebelumnya, yaitu sebesar 5-6 %. Penyebabnya belum jelas, disangka
terjadi penurunan dalam pelepasan hormonnya.
E. Indikasi
Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada :
a. Perempuan yang telah memiliki anak ataupun yang belum.
b. Perempuan pada usia reproduksi (20 30 tahun).
c. Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan
menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
d. Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e. Perempuan pasca persalinan.
f. Perempuan pasca keguguran.
g. Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.
h. Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen.
i. Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.
F. Kontraindikasi
Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi implant adalah
sebagai berikut :
a. Perempuan hamil atau diduga hamil.
b. Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyababnya.
c. Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
d. Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.
e. Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
G. Keuntungan
Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006) adalah :
a. Keuntungan kontrasepsi yaitu :
a) Daya guna tinggi.
b) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
ektopik, klien dirujuk. Tidak ada gunanya memberikan obat hormon untuk
memancing timbulnya perdarahan.
b. Perdarahan, bercak (spotting) ringan
i. Jelaskan bahwa perdarahan ringan sering ditemukan terutama pada tahun
pertama.
ii. Bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak diperlukan tindakan apapun.
iii. Bila klien tetap saja mengeluh masalah perdarahan dan ingin melanjutkan
pemakaian implant dapat diberikan pil kombinasi satu siklus, atau ibuprofen 3 x 800
mg selama 5 hari. Terangkan kepada klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah
pil kombinasi habis.
iv. Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa, berikan 2 tablet pil kombinasi
untuk 3-7 hari dan kemudian dilanjutkan dengan satu siklus pil kombinasi, atau
dapat juga diberikan 50 g estinilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi
untuk 14-21 hari.
c. Ekspulasi
i. Cabut kapsul yang ekspulsi, periksa apakah kapsul lain masih di tempat, dan
apakah terdapat tanda-tanda infeksi daerah insersi.
ii. Bila tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada pada tempatnya, pasang
kapsul baru 1 buah pada tempat insersi yang berbeda.
iii. Bila ada infeksi cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru pada
lengan yang lain, atau anjurkan klien menggunakan metode kontrasepsi lain.
d. Infeksi pada daerah insersi
i. Bila terjadi infeksi tanpa nanah, bersihkan dengan sabun dan air, atau antiseptik.
Berikan antibiotik yang sesuai untuk 7 hari.
ii. Implant jangan dilepas dan klien diminta kembali satu minggu.
iii. Apabila tidak membaik, cabut implant dan pasang yang baru. Pada sisi lengan
yang lain atau cari metode kontrasepsi yang lain.
iv. Apabila ditemukan abses, bersihkan dengan antiseptik, insisi dan alirkan pus
keluar, cabut implant lakukan perawatan luka, dan berikan antibiotik oral 7 hari.
e. Berat badan naik / turun
i. Informasikan kepada klien bahwa perubahan berat badan 1-2 kg adalah normal.
Kaji ulang diet klien apabila terjadi perubahan berat badan 2 kg atau lebih.
ii. Apabila perubahan berat badan ini tidak dapat diterima, bantu klien mencari
metode lain.
http://nandamaryasafitriyarfau.blogspot.com/2011/05/berbagai-macam-tentangkontrasepsi.html
0digg
9
Dibandingkan alat kontrasepsi jangka panjang lainnya, IUD atau Intra Utreine Device yang
populer dengan sebutan spiral, paling disarankan oleh dokter kandungan. Selain paling
efektif, metode ini sifatnya tidak permanen sehingga bisa dilepas jika ingin punya anak lagi.
Laporan terbaru dari American College of Obstetricians and Gynecologists yang dirilis pekan
ini mengungkap, IUD paling efektif mencegah terjadinya kehamilan untuk jangka waktu 5-10
tahun. Selain efektif, alat yang bentuknya seperti huruf T ini juga cukup aman.
Lamanya perlindungan yang diberikan oleh IUD ditentukan oleh jenisnya. Ada 2 jenis IUD,
yaitu :
1. IUD tembaga ; yaitu proses yang di dalam saluran sel telur akan
melepas molekul tembaga untuk menghambat pertemuan sperma dan sel
telur. Jenis ini cukup efektif hingga 10 tahun.
2. IUD hormonal ; yang melepaskan hormon progestin untuk menghambat
pelepasan sel telur. Jenis ini memberi perlindungan untuk jangka waktu
yang lebih pendek yakni 5 tahun, namun sama efektifnya jika dipasang
dengan cara yang benar.
Terkait tingkat kegagalan metode kontrasepsi ini, IUD tembaga hanya memicu kehamilan
tidak diinginkan pada 0,8 persen pengguna dalam kurun waktu setahun terakhir. Pada IUD
hormonal angkanya lebih kecil lagi, yakni hanya sekitar 0,2 persen.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan pil KB, yang dalam setahun terakhir memicu
kehamilan tidak diinginkan sebanyak 9 persen. Kondom bahkan masih lebih rendah
dibanding pil KB, yakni 2 persen dengan catatan harus digunakan dengan benar.
Dalam laporan tersebut, metode kontrasepsi jangka panjang non-permanen lainnya yang juga
efektif adalah implan atau susuk KB. Alat kontrasepsi yang ditanam di lengan perempuan ini
memberikan perlindungan hingga 3 tahun, dengan risiko kegagalan hanya 0,5 persen.
Meski relatif aman, Dr Manny Alvarez pakar kesehatan dari Foxnews Health
memperingatkan bahwa pemasangan IUD tetap memiliki risiko infeksi jika terjadi kesalahan
dalam pemasangan. Beberapa pengguna IUD juga mengalami perdarahan dan keram dalam
beberapa bulan pertamanya.
Pemasangan Metode IUD KB Spiral
Bagaimanapun pemasangan IUD adalah prosedur invasif, selalu ada risiko infeksi. Kadangkadang infeksinya tidak disertai gejala, tahu-tahu memicu kerusakan pada tuba falopi atau
saluran sel telur, ungkap Dr Alvarez seperti dikutip dari Foxnews.
Spiral bentuknya seperti huruf T dan diletakkan dalam rongga rahim. Jika saat pemasangan
posisinya tepat, maka spiral tidak akan berubah posisi. Tapi jika pemasangannya tidak tepat,
posisi spiral bisa berubah atau bergeser.
dr Ifzal Asril SpOG, mengatakan tidak semua perempuan bisa menggunakan spiral. Menurut
dr Ifzal, perempuan yang mengalami penebalan dinding rahim, infeksi di vagina seperti
keputihan dan juga pekerja seksual tidak bisa menggunakan spiral.
Langkah-langkah Pemasangan dengan Metode IUD
Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan perempuan agar aman dalam menggunakan
kontrasepsi spiral (IUD), yaitu:
KONSEP IUD
Dr. Suparyanto, M.Kes
KONSEP IUD ( INTRA UTERINE DEVICE)
1. Pengertian IUD
IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan ke dalam rahim,
terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya bermacammacam. Bentuk yang umum dan mungkin banyak dikenal oleh masyarakat adalah bentuk
spiral. Spiral tersebut dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga kesehatan (dokter/bidan
terlatih). Sebelum spiral dipasang, kesehatan ibu harus diperiksa dahulu untuk memastikan
kecocokannya. Sebaiknya IUD ini dipasang pada saat haid atau segera 40 hari setelah
melahirkan (Subrata, 2003).
IUD adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat
efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia
reproduktif
IUD atau AKDR atau Spiral adalah suatu alat yang dimasukkan ke dalam rahim
wanita untuk tujuan kontrasepsi.
IUD adalah suatu usaha pencegahan kehamilan dengan menggulung secarik kertas,
diikat dengan benang lalu dimasukkan ke dalam rongga rahim.
IUD/AKDR adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur,
mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim
melalui vagina dan mempunyai benang ( Handayani, 2010:141)
IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) bagi banyak kaum wanita
merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap
hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi,
kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu
memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk - beluk alat kontrasepsi ini (Manuaba ,
2010).
2. Jenis Jenis IUD
IUD yang banyak dipakai di indonesia dewasa ini dari jenis Un Medicate yaitu
Lippes Loop dan yang dari jenis Medicate Cu T, Cu-7, Multiload dan Nova-T. (Handayani,
2010)
1. AKDR Non-Hormonal
Pada saat ini AKDR telah memasuki generasi ke-4, karena itu berpuluh-puluh macam
AKDR telah dikembangkan. Mulai dari generasi pertama yang terbuat dari benang sutra dan
logam sampai generasi plastic (polietilen) baik yang ditambah obat maupun tidak.
tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya
lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
5) Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya
diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk
menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
6) Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung.
Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis
yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang
biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30
mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang
rendah. Keuntungan lain dari spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan
2.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
b.
1.
2.
3.
4.
luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastic ( Erfandi, 2008).
IUD yang mengandung hormonal
Progestasert-T = Alza T
Panjang 36 mm, lebar 32 mm, dengan 2 lembar benang ekor warna hitam.
Mengandung 38 mg progesteron dan barium sulfat, melepaskan 65 mcg progesteron per hari.
Tabung insersinya berbentuk lengkung
Daya kerja : 18 bulan
Teknik insersi : plunging (modified withdrawal)
LNG-20
Mengandung 46-60 mg Levonorgestrel, dengan pelepasan 20 mcg per hari.
Sedang ditelit di Firlandia.
Angka kegagalan / kehamilan angka terendah : <0,5 per 100 wanita per tahun.
Penghentian pemakaian oleh karena persoalan-persoalan perdarahan ternyata lebih tinggi
dibandingkan IUD lainnya, karena 25% mengalami amenore atau pendarahan haid yang
sangat sedikit.
3. Efektifitas
Sebagai kontrasepsi AKDR tipe T efektifitasnya sangat tinggi yaitu berkisar antara
0,6-0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalan 125-170
kehamilan). Sedangkan AKDR dengan pregesteron antara 0,5-1 kehamilan per 100
perempuan pada tahun pertama penggunaan (saifuddin, 2003)
Efektivitas dari IUD dinyatakan dalam angka kontinuitas (continuation rate) yaitu
berapa lama IUD tetap tinggal in-utero tanpa : Ekspulsi spontan, terjadinya kehamilan &
1.
a.
b.
1)
pengeluaran IUD.
2) Paritas : Makin muda usia, terutama pada nulligravid, makin tinggi angka ekspulsi dan
pengangkatan/pengeluaran IUD.
3) Frekuensi senggama
2. Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi. Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan per 100
4
1.
2.
3.
4.
perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegiatan dalam 125-170 kehamilan). (Handayani, 2010)
Cara Kerja
Cara kerja dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut.
Menghambat kemampuan sperma masuk ketuba fallopi.
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu.
IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
tidak terjadi. Sebagai kontrasepsi darurat (dipasang setelah hubungan sexual terjadi) dalam
beberapa kasus mungkin memiliki mekanisme yang lebih mungkin adalah dengan mencegah
terjadinya implantasi atau penyerangan sel telur yang telah dibuahi ke dalam dinding rahim.
5
1.
a.
b.
c.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
2.
( Hadayani, 2010)
Keuntungan, kerugian dan efek samping
Keuntungan dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut
sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi.
IUD (AKDR) dapat efektif segera setelah pemasangan
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
d. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
Tidak mempengaruhi hubungan seksual
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi).
Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun lebih setelah haid terakhir).
Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
Membantu mencegah kehamilan ektopik (Saifuddin. AB, 2006).
Kerugian dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut
dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting). Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah
pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena biasanya setelah itu keluhan akan
hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan
untuk memeriksanya ke dokter. Pada saat pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang,
a.
karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:
Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual, pusing, muntah-
muntah.
b. Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
c. Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat, mengigil, dan lain
sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat
d. Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi kedokter jika anda
menemukan gejala-gejala diatas.
3.
Efek samping yang umum terjadi:
a.
Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan)
Komplikasi lain :
Merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan
b. Perdarahan pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia
c.
5.
6.
berganti pasangan.
7.
Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR.
8.
6
1.
Yang dapat menggunakan: Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum seseorang akan
memilih AKDR (IUD) adalah :
a.
Usia reproduktif
b. Keadaan nulipara
c.
e.
f.
Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi Resiko rendah dari IMS
2.
Pada umumnya seorang ibu dapat menggunakan AKDR dengan aman dan efektif. AKDR
juga dapat digunakan pada ibu dalam segala kemungkinan keadaan, misalnya:
a.
Perokok
b. Pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya infeksi
c.
Sedang menyusui
f.
Penderita penyakit jantung (termasuk penyakit jantung katup dapat diberi antibiotika sebelum
pemasangan AKDR)
j.
Malaria
l.
Penyakit tiroid
m. Epilepsi
n. Nonpelvik TBC
o. Setelah kehamilan ektopik
p. Setelah pembedahan pelvic. ( Handayani, 2010 )
7
Kontra Indikasi
1.
Ada beberapa ibu yang dianggap tidak cocok memakai kontrasepsi jenis IUD ini. Ibu-ibu
yang tidak cocok itu adalah mereka yang menderita atau mengalami beberapa keadaan
berikut ini:
a.
Kehamilan.
j.
Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat
kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim
1. Faktor internal
a.
Pengalaman
Orang yang pernah memakai metode KB IUD, kemudian mengalami efek samping yang
dirasa mengganggu atau menyebabkan rasa tidak enak/kurang menyenangkan maka
kemungkinan akan mengalihkan metode kontrasepsi IUD yang digunakan ke metode KB
lainnya. (Erfandi, 2008).
a.
c.
Adanya penyakit atau kondisi tertentu yang merupakan kontraindikasi pemasangan IUD.
Penyakit kelamin (gonorrhoe, sipilis, AIDS, dsb), perdarahan dari kemaluan yang tidak
diketahui penyebabnya, tumor jinak atau ganas dalam rahim, kelainan bawaan rahim,
penyakit gula (diabetes militus), dan anemia (Erfandi, 2008).
f.
Faktor eksternal
Pekerjaan
Wanita yang bekerja, terutama pekerjaan yang melibatkan aktivitas fisik yang tinggi
seperti bersepeda angin, berjalan, naik turun tangga atau sejenisnya, kemungkinan salah akan
persepsi untuk menggunakan metode IUD dengan alasan takut lepas (ekspulsi), khawatir
mengganggu pekerjaan atau menimbulkan nyeri saat bekerja. Pekerj`an formal kadangkadang dijadikan alasan seseorang untuk tidak menggunakan kontrasepsi, karena tidak
sempat atau tidak ada waktu ke pusat pelayanan kontrasepsi (Erfandi, 2008).
2.5.9
1.
a.
b.
c.
2.
a.
b.
c.
3.
a.
1)
1)
Abortus trimester I : Ekspulsi, infeksi, perforasi dan lain-lain sama seperti pada insersi
interval.
2) Abortus trimester II : Ekspulsi 5 00x lebih besar daripada setelah abortus trimester I.
d. Insersi Post Coital
e. Dipasangkan maksimal setelah 5 hari senggama tidak terlindungi.
4. Teknik insersi, ada tiga cara :
a. Teknik Push Out : mendorong : Lippes Loop, Bahaya perforasi lebih besar.
b. Teknik Withdrawal : menarik : Cu IUD.
c. Teknik Plunging : mencelupkan : Progestasert-T.( Handayani, 2010 )
2.5.10
Waktu Kunjungan Ulang
1) satu bulan setelah pemasangan
3) bulan kemudian
6 bulan berikutnya
1) tahun sekali
rlambat haid 1minggu
rjadi perdarahan banyak dan tidak teratur