Resume Ini Dibuat Dalam Rangka Untuk Memenuhi Target Praktek Klinik
Kebidanan III (PKK III)
Disusun Oleh :
Rima Deliana
32722401D17039
2020
A. Kasus Pemicu
Seorang perempuan Ny. K umur 23 tahun hamil hamil anak pertama belum pernah
keguguran, usia kehamilan 39 minggu datang ke bidan. Mengeluh mules yang
sering dan keluar lendir bercampur darah sejak pukul 20.00 WIB. Hasil
pemeriksaan fisik: BB sebelum hamil : 55kg, BB saat pemeriksaan : 71kg, TB :
160cm, Lila : 24cm, Tanda vital : TD : 110/70mmHg, N: 80x/menit, S: 37 0C, P:
20x/menit, Pemeriksaan TFU : 33 cm, DJJ : 140x/menit. Pemeriksaan Leopold :
Leopold 1 : Bokong, Leopold 2 : Punggung Kanan, Leopold 3 : Kepala, Leopold
4 : Divergen. His : 4x/10’/50”. Pemeriksaan dalam : vulva/vagina: tidak ada
kelainan, pembukaan 10 cm, ketuban : utuh, portio : tidak teraba, penurunan
kepala : hodge 4, denominator: ubun-ubun kanan depan, molase : tidak ada.
Pemeriksaan Penunjang : Hb: 12 gr/dl.
1. Analisa
G1P0A0 Inpartu Kala II
2. Asuhan yang dilakukan/ Penatalaksanaannya
Melakukan pertolongan persalinan
B. Deskripsi Video
mendampingi ibu. Mengatur posisi ibu (semi fowler, nungging dan jongkok),
mengganti selimut dan handuk diatas perut ibu sesuai kode etik, memasukan spuit
memecahkan ampul dengan plastic bekas spuit untuk melindungi tangan dan
mencuci tangan di air mengalir dan keringkan dengan handuk bersih, memakai
sarung tangan steril sebelah kanan, memaukan obat dengan tekhnik one hand,
tangan kiri memegang ampul kemudian tangan kanan memegang spuit dan
menghisap oksitosin 10 IU, kemudian tutup spuit dan buang pecahan ampul ke
dalam tempat sampah benda tajam. Memakai sarung tangan kiri dengan tekhnik
teknik steril. Memimpin ibu untuk meneran. Tangan kanan menahan perineum
dan tangan kiri berada diatas puncak kepala bayi, paada saat kepala setengah
bagian, meminta ibu untuk meneran seperti batuk. Setelah kepala bayi lahir cek
lilitan tali pusat. Jika tidak ada lilitan tali pusat tunggu bayi melakukan putaran
paksi luar. Kemudian lakukan gerakan biparietal yaitu pegang kepala bayi
kemudin tarik kebawah mengikuti jalan lahir untuk mengeluarkan bahu depan dan
susur. Melakukan penilaian bayi selintas. Meletakan bayi di perrut ibu sambal
bayi dikeringkan dengan handuk kering dan bersih, mengganti handuk dengan
kain bersih dan kering. Melakukan suntik oksitosin di 1/3 lateral paha bagian luar
secara IM. Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 2-3 cm dari pusar bayi.
Gunakan jari telunjuk dan jari tengah tangan yang lain untuk mendorong isi tali
pusat ke arah ibu, dan klem tali pusat dengan jarak 2 cm dari klem pertama
kemudian potong diantara 2 klem dan ikat tali pusat dengan benang tali pusat,
buka klem tali pusat. Melakukan IMD dan menjaga kehangatan bayi yaitu dengan
1. Bidan melakukan persiapan alat. Hal ini bertujuan untuk memudahkan bidan
pada saat melakukan tindakan.
2. Bidan menjaga privasi pasien untuk menjaga keamanan dan kenyamanan
pasien
3. Bidan meminta suami untuk mendampingi ibu, hal ini sangat penting karena
dukungan dari suami sangat penting untuk psikologis ibu.
4. Bidan membiarkan ibu memilih posisi meneran agar ibu merasa nyaman
5. Bidan melakukan tindakan dengan teknik steril. Hal ini bertujuan untuk
pencegahan infeksi.
6. Bidan melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan prosedur.
7. Bidan meletakan bayi di dada ibu untuk IMD. Hal ini sangat penting untuk
menjalin kasih saying anatar ibu dan bayi dengan cara skin to skin
D. Evaluasi
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis kasus dan video tersebut maka dapat disimpulkan
hal berikut:
a. Asuhan persalinan normal sudah dilakukan dengan baik, namun masih ada
yang belum sesuai dengan teori.
b. Melakukan massage perineum dan asuhan counter-presseur dapat
mempercepat persalinan kala II.
2. Saran
a. Dalam melakukan asuhan persalinan normal pada kala II, bidan harus
melaksanakan prosedur APN yang terstandar sehingga dapat memberikan
asuhan yang tepat, aman dan memenuhi kenyamanan pasien.
E. Daftar Pustaka