DiSusun Oleh :
1. Andika Bagas Dias P C1018005
2. Anisa Nur Maulidiani C1018006
3. Ayundah Indriawati C1018007
4. Bernika Sastya Fianti C1018008
B. DESKRIPSI
Puzzle adalah sebuah kegiatan mencocokan atau menyusun bentuk kepingan menjadi
bagian utuh sesuai pada tempat semula. Kegiatan puzzle tersebut mampu tercapai apabila
ada ketangkasan jari, koordinasi mata tangan, konsep kognitif, konsentrasi, gerakan tubuh,
bahasa, berpikir dari segi menyelesaikan tugas, dan melakukan pilihan. Disamping itu
puzzle sangat menarik bagi anak-anak dari beberapa bentuk gambar yang lucu hingga
kepingan-kepingan yang berwarna warni, membuat anak senang dan semakin ingin
mencobanya.
Puzzle merupakan alat bermain yang dapat membantu perkembangan psikososial pada
anak ball (2012), dalam fitriani (2017), puzzle merupakan permainan yang dapat
memfasilitasi permainan asosiatif dimana pada usia pra sekolah anak senang bermain
dengan anak lain sehingga puzzle dapat dijadikan sarana bermain anak sambil bersosialisasi
(Fitriani, Santi, Rahmayanti,2017).
C. TUJUAN
- Meningkatkan ketrampilan kognitif
- Meningkatkan ketrampilan motoric halus
- Meningkatkan ketrampilan social
- Melatih koordinasi mata dan tangan
- Melatih logika
E. JENIS PERMAINAN
Bermain menyusun puzzle
G. WAKTU PELAKSANAAN
Tempat : Ruang kelas SLBN Kabupaten Tegal
Hari/Tanggal : Selasa/ 26 Januari 2021
Pukul : 07.00-selesai
H. PROSES BERMAIN
1. Membuka permaina dengan mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada anak bahwa akan dilakukan permainan menyusun puzzle
3. Mengevaluasi respon anak
Leader
Observer
Fasilitator
Peserta
Leader :
Bertanggung jawab terhadap terlaksanya terapi aktivitas, yaitu membuka dan menutup
kegiatan ini.
Fasilitator :
Mempersiapkan alat dan tempat permainan serta mendampingi setiap peserta dalam
mengikuti terapi aktivitas.
Observer :
Memfasilitasi pelaksanaan terapi bermain, terapi kreativitas dan mengamati, mencatat
jalannya terapi aktivitas.
Pembagian Kelompok
Leader : Andika Bagas Dias P
2. Ayundah Indriawati
PELAKSANAAN BERMAIN
A. TAHAP PERSIAPAN
B. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Proses 20 menit
C. EVALUASI
1) Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang kondusif, sehingga anak dapat berkonsentrasi terhadap
terapi bermain
b. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
c. Leader, fasilitator dan observer berperan sesuai tugasnya.
2) Evaluasi Proses
a. Leader mampu memimpin terapi bermain
b. Fasilitator mampu memotivasi anak selama mengikuti tarapi bermain
c. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan selama terapi bermain
d. Anak mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3) Evaluasi Hasil
a. Anak mampu mengikuti permainan hingga akhir
b. Kognitif anak berkembang
c. Anak tidak takut lagi dengan perawat dan dokter
D. FAKTOR PENDUKUNG
Anak
Mahasiswa
Guru
Adanya motivasi yang tinggi dari anak untuk mengikuti terapi bermain
Tersedianya media yang memadai yaitu puzzle
E. HAMBATAN
Tidak ada hambatan selama pelaksanaan terapi bermain
F. KEBERHASILAN
Dari permainan puzzle yang kita harapkan anak dapat menyusun kotak puzzle dengan
baik dan benar serta selama permainan berjalan dengan lancar
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil terapi bermain yang telah dilakukan di SLBN pada ABK yaitu :
1. Terapi bermain dapat menyalurkan energi fisik, inspirasi serta merangsang motorik
kasar dan halus pada anak
2. Terapi bermain menyusun puzzle sangat sesuai dengan kondisi anak, anak jadi
merasa senang ketika diajak main
3. Secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan terapi bermain berjalan lancar dan sesuai
dengan preplanning yang telah dibuat
Saran
Untuk kegiatan terapi bermain selanjutnya disarankan untuk melibatkan teman sebaya di sekitar
anak, agar makin tercipta tujuan sosialisasi pada anak
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyanti (2015). Pengaruh Terapi Bermain Puzzle Terhadap Perkembangan Sosial Anak
Retardasi Mental di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Makassar. Jurnal Keperawatan
April 2015.
Inggrith, K., Amatus, Y.I., Rina, M.K. (2015). Perbedaan Terapi Bermain Puzzle dan Bercerita
Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun) Selama Hospitalisasi. eJournal
Keperawatan (e-Kp) vol.3 no.2 Mei 2015.
Hidayat, A.A.A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.
Wahyudin, H.U., & Agustin, M. (2011). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini: Panduan
Untuk Guru, Tutor, Fasilitator dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: PT. Refika
Aditama.