Anda di halaman 1dari 69

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU

PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN


GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

SKRIPSI

Oleh:

Rayi Mallaida

NIM: 30901900178

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2023
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan sebenarnya menyatakan bahwa
skripsi dengan judul “HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA

DENGAN PERILAKU PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA


PUTRI DI KELURAHAN GUNUNGPATI SEMARANG ” saya
susun tanpa tindakan plagiarism sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Yang dibuktikan
melalui uji Turn it in. Jika kemudian hari ternyata Saya melakukan tindakan
plagiarism, Saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi
yang dijatuhkan oleh Universitas Islam Sultan Agung Semarang kepada Saya.

Semarang, 22 Februari 2023

Mengetahui,
Wakil Dekan I

Ns. Hj. Sri Wahyuni, M.Kep, Sp.Kep


NIK: 210998007

ii
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU
PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN
GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

SKRIPSI

Untuk memenuhi persyaratan mencapai sarjana Keperawatan

Oleh:

Rayi Mallaida

NIM: 30901900178

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2023

iii
iii
iv
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVESITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
Skripsi, Februari 2023

ABSTRAK

Rayi Mallaida
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU
PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN
GUNUNGPATI SEMARANG
Latar Belakang: Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju
masa dewasa. Secara usia, remaja memiliki tugas perkembangan salah satunya
adalah belajar dan bersosialisasi. Pernikahan dini yang terjadi dapat menimbulkan
berbagai masalah kesahatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi remaja
melakukan pernikahan dini adalah dari dukungan keluarga.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan
design crossectional. Jumlah sampel sebanyak 100 remaja yang diambil dengan
metode total sampling. Pada penelitian ini instrumen untuk mengukur perilaku
remaja yang menikah dini menggunakan kuesioner, data dianalisis menggunakan
uji statistik koefisien kontingensi lambda.
Hasil: Karasteristik responden berdasarkan kelompok umur terbanyak berada
diumur 16 tahun, berjenis kelamin perempuan, lebih dari sebagian sampel
pendidikan terakhir SMA, dengan penghasilan keluarga terbanyak dibawah UMR,
sdangkan menurut variabel penelitian terbanyak memiliki perilaku keinginan
menikah dini. Dukungan keluarga pada remaja yang menikah dini di Kelurahan
Gunungpati, sebagian besar mendapatkan dukungan keluarga yang baik. Remaja
di Kelurahan Gunungpati sebagian berkeinginan menikah dini, dengan
kemungkinan terdapat faktor lain seperti terjadinya hamil diluar nikah.
Kesimpulan: Setelah dianalisis menggunakan uji lambda didapatkan hasil ada
hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku pernikahan dini pada remaja
putri di Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

Kata Kunci: Dukungan, Menikah dini


Daftar Pustaka: 33 (2017-2021)

v
NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM
FACULTY OF NURSING SCIENCES
SULTAN AGUNG ISLAMIC UNIVERSITY
SEMARANG
Thesis, February 2023
ABSTRACT

Rayi Mallaida
THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND EARLY
MARRIAGE BEHAVIOR IN ADOLESCENT WOMEN IN GUNUNGPATI
SEMARANG VILLAGE
Background: Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood. By
age, adolescents have developmental tasks, one of which is learning and socializing.
Early marriages that occur can cause various health problems. One of the factors that
influence adolescents to marry early is family support.
Methods: This research is a quantitative descriptive research with the type used is
observational analytic, namely research that seeks the relationship between one
variable and another variable, this research uses cross sectional. The statistical
test used is the Lambda contingency coefficient test.
Results: Based on the age group, the characteristics of the respondents were
mostly 16 years old, female, more than half of the respondents had high school
education, with the most family income below the UMR, while according to the
research variables most had the behavior of wanting to marry early. Family
support for adolescents who marry early in Gunungpati Village, most of them get
good family support. Most of the teenagers in Gunungpati Village wish to marry
early, with the possibility that there are other factors such as pregnancy out of
wedlock.
Conclusion: After being analyzed using the lambda test, it was found that there
was a relationship between family support and early marriage behavior in young
women in the Gunungpati Village, Gunungpati District, Semarang City.

Keywords: Support, Early marriage


Bibliography: 33 (2017-2021)

vi
KATA PENGANTAR

Assalam’ualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Pernikahan Dini Pada Remaja

Putri Di Kelurahan Gunungpati Kecamatan Gunungpati Semarang” dengan sebaik

– baiknya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW.

Adapun skripsi ini dibuat guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi

syarat kelulusan pada program S1 Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan

Agung Semarang. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran yang

bermanfaat dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat

terselesaikan sesuai dengan yang telah penulis rencanakan. Untuk itu, pada

kesempatan kali ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih pada :

1. Prof. Dr. H. Gunarto,SH., M.H selaku Rektor Universitas Islam Sultan Agung

Semarang.

2. Iwan Ardian SKM. M. Kep. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Islam Sultan Agung sekaligus sebagai dosen pembimbing

pertama yang telah sabar meluangkan waktu serta tenaganya dalam

memberikan bimbingan dan memberikan ilmu serta nasehat yang bermanfaat

dalam menyusun skripsi ini.

vii
3. Ns. Indra Tri Astuti, M.Kep, Sp.Kep.An selaku Kaprodi S1 Keperawatan

Universitas Islam Sultan Agung.

4. Ns. Nutrisia Nu’im Haiya, M.Kep, selaku pembimbing kedua saya yang telah

sabar meluangkan waktu serta tenaganya dalam memberikan bimbingan, ilmu

dan nasihat yang sangat berharga bagi saya.

5. Ns. Iskim Luthfa, S.Kep., M.Kep, selaku penguji I saya yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga, dan bimbingannya dalam menguji skripsi saya.

6. Kepada orang tua yang saya sayangi, Bapak Sutiyono dan Ibu saya

Suwartiningsih yang selalu memberikan dukungannya serta mendoakan dan

memberikan support dan semangatnya kepada saya dalam keadaan apapun.

7. Teman-teman bimbingan Departemen Komunitas Keperawatan.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat membutuhkan saran dan

kritik demi kesempurnaannya. Peneliti berharap proposal keperawatan ini bisa

bermanfaat bagi banyak pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 22 Februari 2023


Penulis,

Rayi Mallaida
NIM. 30901900178

viii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ......................................................... ii


HALAMAN PERSETUJUAN ................................ Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
Lampiran 1 Surat Izin Survey Pendahuluan .................................................. xiii
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ......................... xiii
Lampiran 3 Lembar Informed Consent .......................................................... xiii
Lampiran 4 Lembar Pertanyaan ...................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 14
A. Latar Belakang ........................................................................................... 14
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 17
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 17
1) Tujuan Umum......................................................................................... 17
2) Tujuan Khusus ........................................................................................ 18
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 18
1) Manfaat bagi Institusi Pendidikan .......................................................... 18
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai kontribuasi dalam menanamkan
minat, motivasi dan sikap dari mahasiswa sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar bagi mahasiswanya. .............................................................. 18
2) Manfaat bagi Institusi Pelayanan Kesehatan .......................................... 18
3) Manfaat bagi Peneliti.............................................................................. 18
4) Manfaat bagi Mahasiswa / Pembaca ...................................................... 19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 20
A. Tinjauan Teori ............................................................................................ 20
1. Konsep Keluarga .................................................................................... 20
2. Konsep Dukungan Keluarga .................................................................. 22
3. Konsep Perilaku ..................................................................................... 25
4. Konsep Remaja....................................................................................... 26

ix
5. Konsep Perilaku Pernikahan Dini .......................................................... 29
6. Konsep Dukungan Keluarga dengan Perilaku Pernikahan Dini Pada
Remaja Putri .................................................................................................. 33
B. Kerangka Teori........................................................................................... 36
C. Hipotesa...................................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 38
A. Kerangka Konsep ....................................................................................... 38
B. Variabel Penelitian ..................................................................................... 38
C. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................ 39
D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 40
E. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 42
F. Definisi Operasional................................................................................... 42
Table 3.1 Definisi Operasional ............................................................................ 42
G. Instrumen / Alat Pengumpulan Data .......................................................... 43
H. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 45
I. Rencana Analisa Data ................................................................................ 46
J. Etika Penelitian .......................................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 51
A. Pengantar Bab ............................................................................................ 51
B. Penjelasan Tentang Karakteristik Responden ............................................ 51
C. Penjelasan Hasil ......................................................................................... 54
BAB V PEMBAHASAN ..................................................................................... 57
A. Pengantar Bab ............................................................................................ 57
B. Interpretasi dan Diskusi Hasil .................................................................... 57
C. Keterbasan Penelitian ................................................................................. 62
D. Implikasi untuk Keperawatan .................................................................... 63
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 63
A. Kesimpulan ................................................................................................ 63
B. Saran ........................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................ 41


Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur (n=100) ................. 51
Tabel 4. 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan penghasilan (n=100) ..... 52
Tabel 4. 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pendidikan (n=100) ...... 53
Tabel 4. 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan (n=100) ........ 53
Tabel 4. 5 distribusi frekuensi responden berdasarkan dukungan keluarga pada
remaja putri di Kelurahan Gunungpati (n=100) .................................................... 54
Tabel 4. 6 distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku pernikahan dini
pada remaja putri di Kelurahan Gunungpati (n=100). .......................................... 54
Tabel 4. 7 Hasil Uji lamda hubungan antara Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Perilaku Pernikahan Dini. ......................................................................... 55

xi
DAFTAR GAMBAR

Skema 2.1 kerangka teori……………………………………………………….. 31


Skema 2.2 kerangka konsep…………………………………………………….. 32
Skema 2.3 Rancangan penelitian case control………………………………….. 34

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Survey Pendahuluan

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Lampiran 3 Lembar Informed Consent

Lampiran 4 Lembar Pertanyaan

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan

seseorang, penting karena sangat berdampak pada perkembangan

kehidupan selanjutnya. Tetapi ada suatu permasalahan dimana hal itu

merupakan salah satu kondisi dari seseorang yang harus dijalani baik

karena keinginan remaja itu sendiri ataupun dorongan dari faktor keluarga

dan lingkungan, salah satu problem itu adalah pernikahan dini yang kerap

dilakukan remaja putri. Pernikahan dini merupakan permasalahan yang

perlu diperhatikan ditingkat daerah maupun nasional (Luis & Moncayo,

2020). Pernikahan dini terjadi tidak lepas dari motivasi ataupun keinginan

dari remaja itu sendiri, faktor psikologis remaja menjadi salah satu

pendorong atas termotivasinya remaja melakukan pernikahan dini. Selain

dari psikologis remaja, dalam sosialnya seperti lingkungan dan keluarga

juga menjadi hal yang menyebabkan remaja melakukan pernikahan dini,

seperti hal nya ketika seorang remaja hidup di lingkungan ataupun di

wilayah keluarga yang kebanyakan menikah dini, maka memungkinkan

timbulnya perasaan atau motivasi remaja untuk melakukan pernikahan

dini. Dari segi ekonomi, kebanyakan yang menjadi faktor penyebab

remaja menikah dini adalah rendahnya pendapatan atau ekonomi keluarga

yang rendah, hal tersebut dapat menjadi faktor remaja menikah dini,

14
keluarga berfikiran akan menguntungkan apabila remaja tersebut menikah

muda karena tanggungan biaya keluarga akan berkurang.

Berdasarkan hasil pendataan Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional terakhir menunjukkan bahwa 46% atau sekitar 2,5

juta pernikahan yang terjadi setiap tahun di Indonesia dilakukan oleh

remaja perempuan dan laki-laki dengan rentang usia diantara 15-19 tahun

(Simanjuntak & Doloksaribu, 2020). Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi

Nasional (SUSENAS) Kor 2020, terdapat 8,19% wanita Indonesia yang

menikah pertama kalinya di usia antara 7-15 tahun, dan Jawa Tengah

termasuk dalam provinsi nomor 2 dengan angka pernikahan dini yang

tinggi dengan presentase 11,48% (BPS, 2020).

Beberapa kabupaten dan kota yang termasuk dalam provinsi Jawa

Tengah salah satunya adalah kota Semarang, kota Semarang merupakan

kota dari sekian banyak yang memiliki masalah pernikahan dini yang

tinggi, yaitu dengan angka 8.423 anak yang menikah dini dengan rentan

umur 17-18 tahun. Data ini berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik

Prov Jawa Tengah tahun 2021 (BPS, 2021). Didapatkan pula data dari

Badan Pusat Satistik Semarang yang di perbarui terakhir kali tahun 2020

perihal pernikahan dini di Semarang mencatat sebesar 140 pasangan muda

mudi yang melangsungkan pernikahan dini, hal ini juga dijelaskan oleh

kepala DP3AKB (Oktavia et al., 2020).

Ketika seorang remaja memilih untuk melakukan pernikahan dini,

seseorang mempunyai dasar atau faktor faktor mereka melakukan hal itu.

Salah satu dari faktor tersebut adalah Pendidikan remaja dan Pendidikan

15
keluarga terutama orang tua. Kehidupan seseorang dalam menyikapi suatu

masalah dan membuat keputusan termasuk hal yang lebih kompleks

ataupun kematangan psikososialnya sangat dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan seseorang.

Tingkat pendidikan maupun pengetahuan anak yang rendah dapat

menyebabkan adanya kecenderungan melakukan pernikahan di usia dini

akibat kurangnya pengetahuan yang ia miliki ( Dian Maya Sari & Saragih,

2018). Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Plan Indonesia yang

bekerjasama dengan Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK)

UGM tahun 2011 tentang “Praktik Pernikahan Dini di Indonesia” di

delapan lokasi di Indonesia yaitu Indramayu, Grobogan, Rembang,

Tabanan, Dompu, Sikka, Lembata, dan Timur Tengah Selatan (TTS),

memaparkan bahwa rata-rata usia nikah di wilayah tersebut adalah usia 16

tahun. Dampaknya dari pernikahan di bawah umur tersebut beragam,

diantaranya terkait dengan kesehatan reproduksi, pandangan sosial, dan

psikologis (Muntamah et al., 2019).

Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam pencegahan

pernikahan dini, Pendidikan anak didasari dari Pendidikan orang tua yang

termasuk dalam keluarga, karena disuatu daerah masih sangat mewajarkan

atau bahkan menganjurkan remaja melakukan pernikahan dini. Oleh

karena itu dukungan penuh dari orang tua guna memberikan pendidikan

kepada anak mengenai dampak dari pernikahan dini sangat berperan,

dilihat dari beberapa faktor yang menyebabkan remaja melakukan

pernikahan dini adalah karena budaya, Pendidikan yang rendah, persoalan

16
ekonomi, ada pula karena dijodohkan. Maka dapat dijadikan sebagai acuan

betapa pentingnya Pendidikan, dan tidak semua persoalan ekonomi dapat

tuntas terselesaikan hanya dengan melakukan pernikahan terlebih dalam

usia dini. Melihat dari semua factor, tercatat ada salah satu factor

seseorang melakukan pernikahan dini tetapi atas dukungan orang tua.

Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti ingin meneliti

remaja yang melakukan pernikahan dini di Kelurahan Gunungpati. Sebab

itu peneliti ingin mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan

Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Pernikahan Dini Pada Remaja Putri

Di Keluraham Gunungpati Kec Gunungpati Semarang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang dikemukakan dapat dirumuskan

masalah dan diangkat kepenelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku pernikahan dini

pada remaja putri di Kelurahan Gunungpati Kecamatan Gunungpati

Semarang.

C. Tujuan Penelitian

1) Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga

dengan remaja putri yang melakukan pernikahan dini.

17
2) Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan karakteristik responden, meliputi usia,

jenis kelamin, dan pekerjaan dari responden yang

melakukan pernikahan dini

b. Mendeskripsikan dukungan keluarga yang mendukung

dalam pernikahan dini

c. Mendeskripsikan perilaku pernikahan dini pada remaja

putri

d. Menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan

perilaku remaja putri yang melakukan pernikahan dini.

D. Manfaat Penelitian

1) Manfaat bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai kontribuasi dalam

menanamkan minat, motivasi dan sikap dari mahasiswa sehingga

dapat meningkatkan prestasi belajar bagi mahasiswanya.

2) Manfaat bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Data dan hasil yang diperoleh dari penelitian dapat

dijadikan suatu tolak ukur serta upaya Rumah Sakit dalam

meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara meningkatkan

kesejahteraan perawat.

3) Manfaat bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam menulis sebuah

karya tulis.

18
4) Manfaat bagi Mahasiswa / Pembaca

Hasil penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan

masukan, bahan referensi atau sumber data untuk penelitian sejenis

selanjutnya.

19
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Konsep Keluarga

a. Pengertian

Keluarga adalah sebuah komunitas yang mempunyai ikatan

berdasarkan keturunan, pernikahan, adopsi atau hubungan

sedarah. Keluarga merupakan ikatan yang saling

mempengaruhi dan terikat baik dalam internal maupun

eksternal nya. biasanya akan hidup sama sama dalam satu

rumah ataupun secara terpisah, tetapi akan menganggap rumah

merupakan tujuan pulang mereka. Keluarga akan memiliki

karakter dan ciri masing masing pada setiap anggotanya, dan

akan selalu mempertahankan suatu budaya yang ada pada

lingkungannya, berperan sesuai dengan karakter yang dimiliki

(Rahayu, 2019).

b. Fungsi Keluarga

Menurut Friedman fungsi keluarga terdiri atas:

1) Fungsi Afektif

Fungsi ini merupakan presepsi keluarga yang terkait

dengan pemenuhan kebutuhan psikososial sehingga

mempersiapkan anggota keluarga berinteraksi dengan

orang lain.

20
2) Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi merupakan proses antara satu individu

dengan yang lain, bertujuan untuk berkomunikasi secara

menyeluruh dan hasil dari adanya interaksi sosial yang

berfungsi dalam hal melatih perenan diri dalam lingkup

sosial.

3) Fungsi Reproduksi

Keluarga berfungsi sebagai penerus keturunan dan

menjaga kelangsungan Bersama.

4) Fungsi Ekonomi

Keluarga berfungsi dalam pemenuhan kebutuhan

anggota keluarga nya, yang meliputi kebutuhan pokok

sandang pangan papan.

5) Fungsi Kesehatan

Menyediakan kebutuhan fisik yang berhubungan

dengan Kesehatan anggota keluarga baik secara

pemenuhan pangan ataupun penyediaan perawatan

Kesehatan diri (Habiari, 2018).

21
2. Konsep Dukungan Keluarga

a. Pengertian

Dukungan keluarga merupakan suatu bentuk hubungan

interpersonal yang dapat melindungi seseorang dari efek stress

yang buruk, Ii et al., (2019) Menyebutkan definisi dukungan

sosial dari pandangan beberapa tokoh, diantaranya:

1) Dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal

dan/atau non-verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang

diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena

kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau

efek bagi pihak penerima. Definisi tersebut merupakan

pendefinisian yang dikemukakan menurut Gotlieb (1983).

2) Definisi dukungan sosial juga sebutkan oleh tokoh Rook

(1985) yang menganggap bahwa dukungan sosial sebagai

satu di antara fungsi pertalian atau ikatan sosial. Segi-segi

fungsional mencakup: dukungan emosional, mendorong

adanya ungkapan perasaan, pemberian nasehat atau

informasi, pemberian bantuan material.

3) Dukungan sosial menurut Sarafino (1990) mengacu pada

kenyamanan yang dirasakan, peduli, harga diri, atau

membantu seseorang menerima dari orang-orang atau

kelompok lain (Syafitri, 2018).

22
b. Bentuk Dukungan Keluarga

Terdapat empat bentuk dalam dukungan keluarga, yaitu:

1) Dukungan Emosional, merupakan rasa empati, perhatian

serta percaya terhadap keluarga.

2) Dukungan Informasi, yaitu upaya yang diberikan keluarga

perihal informasi yang bersifat positif guna meningkatkan

pengetahuan keluarga.

3) Dukungan Penghargaan, merupakan Tindakan keluarga

membantu dalam permasalahan dan bertindak sebagai

pembimbing.

4) Dukungan Instrumental, yaitu memberikan rasa

kenyamanan kepada keluarga serta membantu secara

langsung anggota keluarga membangun kedekatan bersama

(Ii et al., 2019).

c. Fungsi Keluarga

Terdapat faktor yang memengaruhi dukungan keluarga

yang dikemukakan oleh Friedman (2010), faktor yang

mempengaruhi dukungan keluarga tersebut adalah kelas tingkat

ekonomi meliputi:

1) Tingkat pendapatan atau pekerjaan

2) Tingkat pendidikan.

23
Ada pula beberapa faktor lain yang mempengaruhi

dukungan keluarga. Menurut Purnawan (2008), menjelaskan

bahwa faktor-faktor yang memengaruhi dukungan keluarga

terdiri dari:

1) Usia pertumbuhan & perkembangan keluarga

2) Pendidikan atau tingkat pengetahuan keluarga

3) Factor emosional keluarga

4) Factor spiritual keluarga

5) Praktik di keluarga

6) Tingkat ekonomi keluarga

7) Dan latar belakang budaya di keluarga

(Firmansyah et al., 2019).

d. Dukungan keluarga terhadap pernikahan dini

Pengasuhan dan pemberian Pendidikan terhadap anak

berpengaruh terhadap perilaku anak tersebut, dukungan

keluarga yang diberikan dapat berupa dukungan emosional

ataupun moril. pengasuhan keluarga yang bersifat melalaikan

atau tidak terlibat dalam perkembangan remaja berkaitan

dengan perilaku remaja yang tidak baik secara sosial.

Pengambilan keputusan dalam menikah dini yang dilakukan

remaja berpacu dari dukungan yang diberikan keluarga,

khususnya pengendalian diri secara sosial. Dukungan keluarga

yang rendah seperti tidak memberikan perhatian, kurangnya

pengawasan dari orang tua dengan tidak memberikan

24
bimbingan berkaitan dengan kenakalan remaja, berbeda dengan

dibeberapa daerah yang kebanyakan keluarga mendukung anak

menikah dini, hal ini dapat disebabkan dari faktor lingkungan

dan budaya (Firmansyah et al., 2019).

3. Konsep Perilaku

a. Pengertian

Perilaku merupakan manifestasi kehidupan psikis menurut

Walgito (2005), sebagaimana yang diketahui bahwa perilaku

atau aktivitas yang dilakukan individu atau organisme itu

bukan karena timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat

dengan adanya stimulus atau rangsang yang mengenai individu

atau organisme itu (Makmum, 2019).

b. Bentuk – Bentuk Perilaku

Melihat dari bentuk respons terhadap stimulus,

Notoatmodjo (2011) berpendapat, perilaku dapat dibedakan

menjadi dua:

1) Bentuk pasif /Perilaku tertutup (covert behavior)

Respons yang diperlihatkan pada individual lain

atau oragnisme lain secara tertutup atau tidak dapat terbaca

dengan jelas, reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas

pada penglihatan, perhatian, persepsi, pengetahuan atau

kesadaran yang terjadi pada seseorang.

2) Perilaku terbuka (overt behavior)

25
Respons yang diperlihatkan pada stimulus tersebut

sudah jelas dalam bentuk praktik, ataupun Tindakan. Dapat

dipahami dan dilihat secara jelas oleh individu lain

(Sasongko, 2020).

c. Perilaku menikah dini

Usia remaja menimbulkan berbagai persoalan dari berbagai

sisi seperti masa remaja yang selalu ingin coba-coba,

pendidikan rendah, pengetahuan yang minim, pekerjaan yang

semakin sulit didapat yang berpengaruh terhadap pendapatan

ekonomi keluarga sehingga mereka memutuskan untuk

menikah karena mereka berfikir apabila menikah sudah ada

tanggung jawab dari suami dengan demikian dapat mengurangi

beban orang tua, tetapi ada yang berpikir karena dasar cinta

sehingga mereka menikah hanya untuk menghindari dosa

4. Konsep Remaja

a. Pengertian

Remaja kerap didefinisikan sebagai masa transisi seseorang

dimana dari masa anak anak menuju masa dewasa, yang mana

rentan pada usia belasan tahun. Definisi remaja juga

dikemukakan oleh Muangman (1980) yang mengatakan bahwa

remaja merupakan suatu masa dimana: pertama, individu

berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda

seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan

seksual. Kedua, Individu mengalami perkembangan psikologis

26
dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa dan

ketiga Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi

yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Syalis

& Nurwati, 2020).

b. Klasifikasi Remaja

Klasifikasi Remaja menurut Sarwono (2000) mengatakan

ada tiga tahap perkembangan remaja yaitu:

1) Remaja Awal (usia 11-14 tahun)

Pada tahap ini akan membuat seorang remaja

terheran heran akan perubahan yang terjadi pada dirinya

baik secara fisik maupun psikologis. Tidak lepas pula

remaja akan merasakan dorongan dorongan baru ataupun

ego yang terkadang sulit dimengerti orang dewasa.

2) Remaja Pertengahan (15-17 tahun)

Seorang remaja yang sedang berada pada fase ini,

mereka akan sering kali merasa sangat membutuhkan

teman sebaya yang banyak, terlebih mereka akan mulai

tertarik dengan lawan jenis. Selain itu mereka akan

merasakan sulit membedakan mereka harus optimis atau

pesimis, mereka tidak tahu memilih mana yang peka atau

tidak peduli, dan sebagainya.

3) Remaja Akhir (18-21 tahun)

27
Pada tahap remaja akhir ini, mereka akan mulai

terbentuk dan tertata ego sera intelektualnya, itu merupakan

tanda konsolidasi menuju masa dewasa (Ii, 2019).

c. Tahap-Tahap Remaja Dalam Mengambil Keputusan

Dalam pengambilan keputusan akan ada proses dan

langkah yang akan dilalui seseorang terutama remaja,

pengambilan keputusan ini harus didasari dengan pemikiran

yang cermat, agar Ketika menetapkan subuah keputusan remaja

tidak akan merasa menyesal karena sudah mempertimbangkan

hal ini dengan baik. Ada 9 tahapan yang akan dilalui individu

menurut Cook dan Slack (1991), 9 tahapan yang dilalui

individu dalam mengambil keputusan yaitu:

1) Observasi, proses individu melihat dan memperhatikan

sesuatu apabila keliru atau kurang sesuai sesuai. Guna

mempertimbangkan ke tahap selanjutnya.

2) Mengenali masalah, setelah melewati pertimbangan melalui

melihat dan memperhatikan, individu perlu dalam tahap ini

untuk menyadari kebutuhan untuk menyadari sesuatu

memang nyata.

3) Menetapkan tujuan, fase ini guna melihat tujuan individu

dalam mengambil keputusan ini apakah sesuai dengan

sesuatu yang benar atau kah kurang sesuai.

28
4) Memahami masalah, dalam hal ini individu harus

memahami apa masalah atau sesuatu yang sedang berjalan,

merupakan suatu kebutuhan individu untuk melanjutkan

kedalam proses selanjutnya.

5) Menentukan pilihan – pilihan, melihat apakah pemilihan

tersebut sudah spesifik, jika sudah maka pengambilan

keputusan akan lebih mudah, jika masih dalam jangkauan

luas alangkah baiknya memilah kembali apa saja yang

diperlukan.

6) Mengevaluasi pilihan, setelah berada fase menentukan

Kembali evaluasi pilihan yang memang akan dilanjutkan

menjadi keputusan.

7) Memilih, pada fase ini merupakan salah satu dari beberapa

pilihan yang dipilih.

8) Menerapkan, setelah memilih cobalah untuk menerapkan,

apakah nanti sesuai apabila dijadikan keputusan, fase ini

melibatkan perubahan perubahan yang terjadi karena telat

memilih.

9) Memonitor, setelah menerapkan maka baiknya memonitor

guna melihat efektivas pilihan tersebut (Cookson & Stirk,

2019).

5. Konsep Perilaku Pernikahan Dini

a. Pengertian

29
Pernikahan dini merupakan suatu ikatan yang dilakukan

secara sah oleh remaja yang terbilang umurnya belum

mencukupi standar minimal syarat menikah. Aturan tersebut

tertera dalam UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Kemudian, UU tersebut direvisi dengan UU Nomor 16 Tahun

2019 yang berlaku sejak 15 Oktober 2019. Adapun aturan baru

dalam UU tersebut adalah menyebutkan bahwa syarat minimal

umur seseorang yang ingin menikah adalah 19 tahun baik laki-

laki maupun perempuan. Menurut WHO, pernikahan dini

(early married) merupakan pernikahan yang dilakukan oleh

anak anak atau remaja yang berusia dibawah 19 tahun (Dini,

2019).

b. Faktor-faktor penyebab pernikahan usia dini

Saat seseorang menikah dalam usia dini, ada beberapa

factor yang mempengaruhi mereka memutuskan melakukan

pernikahan dini, faktor-faktor tersebut adalah:

1) Faktor sosial budaya

Dibeberapa daerah masih membudayakan nikah

muda pada remaja putri, dengan alasan akan menjadi aib

apabila telat menikah atau menikah diumur yang dewasa.

2) Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan yang rendah menjadi salah satu

faktor penyebab dari seseorang menikah atau dinikahkan

dini.

30
3) Agama

Dari segi agama tidak ada larangan menikah dini

bagi remaja, disarankan lebih baik dilakukan daripada

remaja melakukan perzinahan.

4) Desakan ekonomi

Hidup di keluarga yang perekonomian nya rendah

akan mendorong keluarga menikahkan dini anaknya dengan

seseorang yang dianggapnya lebih mampu, terkadang pula

keluarga menganggap menikahkan anak secara dini akan

mendapatkan keuntungan dengan mengurangi beban

ekonomi yang akan dikeluarkan keluarga dalam membiayai

hidup.

5) Dorongan keluarga

Pernikahan dini dapat pula terjadi karena dorongan

dari keluarga terutama orang tua, hal ini tidak terlepas dari

sosial perekonomian keluarga, tingkat Pendidikan keluarga,

kepercayaan dan adat istiadat dalam keluarga, kemampuan

keluarga dalam menanggapi masalah remaja.

6) Keinginan individu

Keinginan atau kesadaran individu merupakan salah

satu faktor terbesar dalam pernikahan dini, biasa dilakukan

mereka yang mempunyai ketertarikan dalam memiliki

31
pasangan hidup di usia dini, distimulasi dorongan dorongan

romantic dan hasrat untuk mendapatkan kepuasan seks dari

pasangan (Tinggi et al., 2019).

c. Risiko Pernikahan Dini

Pernikahan dini memiliki berbagai risiko yang akan

ditanggung oleh remaja yang melakukan pernikahan dini,

terdapat beberapa risiko yang akan dialami, yaitu:

1) Risiko Sosial

Pernikahan dini secara sosial akan menjadi bahan

pembicaraan dikalangan teman teman dan masyarakat,

remaja juga akan melewatkan masa pergaulannya dan

memasuki lingkungan orang dewasa dan kurang dapat

berbincang bincang perihal masalah yang biasa dihadapi

sebayanya, pernikahan dini akan mengakibatkan remaja

berhenti sekolah sehingga kehilangan kesempatan untuk

menuntut ilmu untuk bekal menuju fase umur selanjutnya

atau fase dewasa.

2) Risiko Kejiwaan

Risiko yang akan didapat remaja ketika melakukan

pernikahan dini adalah risiko kejiwaan yang mana remaja

akan mulai merasa terbebani dengan kehidupan rumah

32
tangga yang seharusnya ia isi dengan kehidupan remajanya.

Remaja yang melakukan pernikahan dini juga akan

mengalami tekanan tekanan batin yang akan diterima dalam

menjalani kehidupan rumah tangga yang akan berdampak

pada kejiwaannya.

3) Risiko Kesehatan

Risiko Kesehatan menikah dini akan berpengaruh

pada kesehatan reproduksi atau kesehatan kehamilan yang

akan dijalaninya, kehamilan dalam usia dini berdampak

pada persalinan yang mungkin dapat merugikan remaja,

risiko yang mungkin akan diterima remaja karena menikah

dan hamil dini adalah perkembangan janin terhambat dan

kelainan bayi prematur dikarenakan kurangnys gizi yang

dapat mempengaruhi perkembangan biologis,

ketidakseimbangan besar bayi dengan lebar panggul

remaja, preeklamsi atau eklamsi yang akan membawa

dampat buruk bagi ibu maupun bayinya (Erna Setiawati,

2019).

6. Konsep Dukungan Keluarga dengan Perilaku Pernikahan Dini Pada

Remaja Putri

Pernikahan dini yang dilakukan oleh beberapa remaja tentunya

tidak terlepas dari dukungan keluarga, ada beberapa sebab atau

faktor yang menjadi pemicu remaja menikah dini, dilansir dari

33
beberapa jurnal yang telah terpublikasi terdapat faktor yang

menyebabkan seseorang menikah dini, ada 2 faktor yang dapat

dibedakan diantaranya:

1) Faktor Internal, terdiri dari pendidikan, pengetahuan

responden, agama, dan kemauan sendiri.

2) Faktor Eksternal, dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang

tua, sosial ekonomi keluarga, wilayah / tempat tinggal,

kebudayaan, pengambilan keputusan, akses informasi,

pergaulan bebas (H Kara, 2017).

Dukungan keluarga dalam pernikahan dini yang dilakukan oleh

remaja memang sangat penting, terlebih karena faktor yang ada

pun melibatkan dukungan keluarga. Beberapa dukungan keluarga

yang dapat diberikan kepada remaja adalah sebagai berikut:

1) Dukungan emosional

2) Dukungan penghargaan

3) Dukungan informasi

4) Dukungan instrumental (Masyithah et al., 2021).

Dukungan keluarga memang sangat berpengaruh kepada

perilaku yang akan dilakukan seorang remaja, terlebih pada kasus

kasus berpacaran kemudian menikah dini, peran dukungan

keluarga dari segi moral, agama, pendidikan, dan psikososial

sangat mempengaruhi langkah yang akan mereka lakukan. Sebagai

bentuk dukungan, keluarga juga harus menerapkan komunikasi

34
yang baik antar anggota keluarga, agar segala hal yang ingin

dilakukan dapat dimusyawarahkan terlebih dahulu (Sari, 2019).

Sebagian wilayah di Indonesia, terdapat beberapa yang

menormalisasikan pernikahan dini pada remaja, terlebih didaerah

yang yang lingkupnya jauh dari kata modern. Seperti dipedesaan

yang berada di daerah pegunungan, di lingkungan yang

masyarakatnya kebanyakan tidak ingin melanjutkan pendidikan,

penurunan ekonomi yang dialami, bahkan sebagian wilayah

menjadikan pernikahan dini sebagai tradisi. Beberapa wilayah yang

menjadikan pernikahan dini sebagai tradisi menikahkan anaknya

dalam usia dini, seperti Madura, Indramayu, Sulawesi Selatan,

Sulawesi Barat, Sumatera Barat. Akan tetapi hal ini tidak terjadi

disemua daerah yang terdapat di kota tersebut.

Maka dapat disimpulkan, bahwasannya dukungan keluarga

terhadap pernikahan dini yang dilakukan remaja merupakan

perkara yang penting yang terlibat dalam prosesnya. Jika melihat

dari beberapa faktor penyebab yang ada, remaja yang menikah dini

merupakan dukungan keluarganya rendah.

35
B. Kerangka Teori

Pernikahan Dini Pada Remaja Putri

Eksternal Internal

1. Pendidikan 1. Kemauan diri


2. Ekonomi sendiri
3. Lingkungan 2. Motivasi
4. Tradisi 3. pengetahuan

Keputusan Untuk
Melakukan Pernikahan Dini

Skema 2.1 kerangka teori

Sumber: H Kara, (2017)

Keterangan :

= yang di teliti

= yang tidak di teliti

36
C. Hipotesa

Hipotesis dari penelitian ini adalah:

Ha : Adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku

pernikahan dini pada remaja putri di Kelurahan Gunungpati

Kecamatan Gunungpati Semarang.

Ho : Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku

pernikahan dini pada remaja putri di Kelurahan Gunungpati

Kecamatan Gunungpati Semarang.

37
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Definisi kerangka konsep penelitian menurut Nursalam, (2017)

adalah sebuah abstraksi dari suatu realitas sehingga dapat

dikomunikasikan dan membentuk teori yang menjelaskan keterkaitan

antara variable yang diteliti.

Adapun kerangka konsep dari penelitian ini dapat dijabarkan

seperti gambar dibawah ini:

Variable independent Variable dependent

Dukungan Keluarga Perilaku Pernikahan


Dini pada Remaja

Skema 2.2 kerangka konsep

Keterangan:

: area yang diteliti

: ada hubungan

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek, organisasi, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Efendi, 2017). Adapun variabel-variabel yang terdapat

pada penelitian ini adalah:

38
1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya

variabel terikat atau variabel dependent (Efendi, 2017). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah Dukungan Keluarga.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau variabel

yang menjadi akibat dari variabel bebas atau variabel independent

(Efendi, 2017). Variabel terikat dari penelitian ini adalah Perilaku

Pernikahan Dini pada Remaja Putri.

C. Jenis dan Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara

mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan

terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai

dengan tujuan penelitian (Cookson & Stirk, 2019).

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis

yang digunakan adalah obervasional analitik, yakni penelitian yang

mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya,

penelitian ini menggunakan cross sectional yang artinya suatu penelitian

untuk mempelajari kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan cara

pendekatan atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat tertentu saja

(Basuki, 2019).

39
Berikut adalah rancangan penelitian cross sectional yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada skema:

Dukungan Keluarga +

Perilaku Pernikahan Dini

Dukungan Keluarga –

Skema 2.3 Rancangan penelitian cross sectional

Keterangan :

= arah penelitian

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1) Populasi Penelitian

Pada hakikatnya, populasi adalah kumpulan dari satu-satuan

elementer yang mempunyai karakteristik dasar yang sama atau

dianggap sama. Karakteristik dasar dicerminkan dalam bentuk ukuran-

ukuran tertentu (Cookson & Stirk, 2019). Populasi dalam penelitian ini

merupakan kumpulan remaja putri yang melakukan pernikahan dini di

Kelurahan Gunungpati Kecamatan Gunungpati Semarang. Jumlah

populasi terdapat 49 remaja.

2) Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Jasmalinda, 2021).

Tehnik sampling pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan tehnik sample total sampling, sample total sampling

40
yaitu tehnik pengambilan sampel yang jumlahnya sama dengan

populasi (Basuki, 2019).

Sampel dalam penelitian ini yaitu remaja yang menikah dini dan

telah memenuhi kriteria inklusi maupun eksklusi. Kriteria inklusi

adalah ciri atau sifat yang harus dipenuhi oleh setiap anggota populasi

yang dapat diambil sebagai sampel, sedangkan kriteria eksklusi adalah

ciri atau sifat anggota populasi yang tidak dapat dijadikan sebagai

anggota sampel. Responden yang diambil dari data terdiri dari

kelompok yang menikah dini dan tidak menikah dini, total sampel 49

remaja akan dikalikan 2 menjadi 98 responden (Basuki, 2019).

1. Kriteria Inklusi

a) Remaja usia <20 tahun yang menikah dini di wilayah

Kelurahan Gunungpati Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

b) Remaja yang menikah dini dan bersedia sebagai responden

berdasarkan persetujuan mengisi lembar informed consent

2. Kriteria Eksklusi

a) Responden tidak berdomisili di Kelurahan Gunungpati

Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

b) Remaja tidak bersedia menjadi responden

3) Besar Sampel

Sesuai dengan rancangan penelitian yaitu dengan cross sectional

menggunakan Lambda, maka besar sampel yang diambil dalam

penelitian ini merupakan seluruh jumlah populasi yang dijadikan

sampel. Menggunakan tehnik sample total sampling, sehingga sampel

41
untuk penelitian ini sebanyak 98, yang terdiri dari 49 responden

kelompok yang menikah dini dan 49 responden kelompok yang tidak

menikah dini.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Kelurahan Gunungpati

Kecamatan Gunungpati Semarang. Pengumpulan data penelitian

dilaksanakan setelah sidang proposal yakni pada bulan September –

Selesai 2022.

F. Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Indikator Instrumen Hasil Ukur Skala


Operasional
1. Variabel Persepsi atau a. dukungan Kuesioner Hasil di Ordinal
bebas: penilaian emosional (empati, kategorikan
Dukungan remaja putri simpati, cinta, dan berdasarkan
Keluarga terhadap perhatian) cut off point
informasi b. dukungan data menjadi 3
verbal atau instrumental kategori yaitu:
nonverbal, (bantuan nyata dan Total skor : 0-
saran, bantuan ekonomi) 9
yang nyata c. dukungan 0-3 = kurang
atau tingkah informasi (nasihat, 4-6 = cukup
laku yang ide, penyebar 7-9 = baik
diberikan oleh informasi)
keluarga dalam d. dukungan
lingkungan penilaian
sosialnya. (penghargaan,
pembimbing,
penilaian positif dan
negative).
2. Variabel Dorongan a. Perilaku Kuesioner Hasil Nominal
terikat: yang timbul berdasarkan intrinsic: dikategorikan
Perilaku dari dalam diri - kebutuhan berdasarkan
pernikaha maupun diluar - harapan cut off point
n dini diri remaja - minat data dibagi
pada terhadap b. Perilaku menjadi 2
remaja pernikahan berdasarkan kategori yaitu:
putri dini. ekstrinsik: 1. perilaku
- keluarga ingin menikah
- lingkungan dini >12
-imbalan 2. perilaku

42
/paksaan. tidak ingin
menikah
menikah
dini<12
Tabel 3.1 Definisi Operasional

G. Instrumen / Alat Pengumpulan Data

1) Instrument Penelitian

Alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

- Lembar kuesioner / check list

- Alat tulis

- Data sekunder pernikahan dini yang didapat dari Kelurahan

Gunungpati Semarang

- Software analisis statistik SPSS 26.0 .

Instrumen kuesioner yang akan digunakan antara lain:

a. Kuesioner A

Kuesioner A terdapat komponen demografi mengenai inisial

nama, usia, tanggal lahir, suku, nama ayah, nama ibu, Pendidikan

dan lain lain yang berkaitan dengan karakteristik responden,

pengisian menggunakan metode checklist dan mengisi titik titik

sebelah kanan.

43
b. Kuesioner B

Kuesioner B merupakan kuesioner yang digunakan untuk

menilai dukungan keluarga yang diberikan, berisikan mengenai

komponen data kriteria dukungan keluarga dengan pertanyaan

pertanyaan seputar dukungan keluarga seperti pendapat para orang

tua mengenai anaknya yang memilih menikah muda, kemudian

bagaimana respon orang tua terhadap pilihan anak, dan beberapa

pertanyaan lainnya seputar dukungan keluarga yang telah dibuat

oleh (Sari, 2019).

c. Kuesioner C

Kuesioner C ini merupakan kuesioner yang berisikan data

mengenai perilaku pernikahan dini pada remaja, terdapat beberapa

komponen pertanyaan yang ada pada kuesioner tersebut, kuesioner

tersebut berisikan mengenai pendapat dan motivasi remaja

melakukan pernikahan dini, kuesioner ini telah dibuat dan

digunakan oleh (Sari, 2019).

2) Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner dukungan keluarga yang digunakan pada

penelitian ini adalah kuesioner yang telah dibuat oleh Sari (2019),

yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dan dinyatakan

valid dengan Teknik Analisa reabilitas alpha dari Cronbach

sebesar 0,90. Kuesioner motivasi remaja menikah dini juga dibuat

dan diuji oleh Sari (2019), dengan nilai reabilitas sebesar 0,92.

Sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas lagi.

44
H. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian, ini

merupakan sebuah proses yang harus dilalui melalui pendekatan pada

subjek penelitian dalam prosesnya (Astuti et al., 2017). Pengumpulan

data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan data

primer, data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari

responden.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan

data adalah sebagai berikut:

1) Peneliti terlebih dahulu mengajukan surat izin penelitian pada Fakultas

Ilmu Keperawatan Islam Sultan Agung Semarang sesuai dengan

prosedur yang telah ditentukan.

2) Setelah mendapat izin dari Fakultas Ilmu Keperawatan Islam Sultan

Agung Semarang. Peneliti kemudian mengajukan surat penelitian

kepada Kepala Desa Gunungpati Kec Gunungpati Semarang, untuk

mengajukan surat izin penelitian di kantor Kelurahan Gunungpati.

Setelah meminta persetujuan dan mendapat surat balasan dari kantor

Desa Gunungpati untuk melakukan penelitian.

3) Peneliti terlebih dahulu meminta surat izin kepada kepala tata usaha

dan umum ataupun staff yang bertugas dalam penyimpanan arsip

untuk meminta data remaja yang melakukan pernikahan dini yang

terdapat di Kelurahan Gunungpati Kec Gunungpati Semarang,

45
kemudian mengatur jadwal untuk bertemu dan memberikan kuesioner

kepada responden.

4) Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta melakukan

informed concent terkait penelitian yang dilakukan pada responden.

Remaja putri diberikan lembar informed concent guna dimintai

persetujuan, kemudian jika responden telah menetujui maka peneliti

memberikan lembar kuesioner, lembar kuesioner berisi tentang

dukungan keluarga dan motivasi mereka melakukan pernikahan dini.

5) Responden diminta mengisi identitas dan menandatangani lembar

informed concent seperti yang telah dijelaskan oleh peneliti dan

dilanjutkan mengisi kuesioner.

6) Setelah responden mengisi, Kuesioner yang telah diisi lengkap,

kemudian diminta kembali oleh peneliti dan dilanjutkan untuk

pengolahan data.

I. Rencana Analisa Data

1) Pengolahan Data

Setelah terkumpulnya data yang didapatkan dari instrumen, maka

dilakukan pengolahan data. Definisi pengolahan data adalah waktu

yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data

menjadi informasi yang memiliki kegunaan (Izzaty, 2019).

Maka langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:

a. Editing yaitu, memeriksakan kembali data yang didapat dan telah

diisi oleh responden

46
b. Coding yaitu, pemberian kode disetiap data yang terdiri dari

beberapa kategori

a. variabel independent (dukungan keluarga)

1) Setuju diberi kode 1

2) Tidak setuju diberi kode 0

b. variabel dependent (perilaku menikah dini)

1) setuju diberi kode 1

2) tidak setuju diberi kode 0

c. Tabulasi Data merupakan menginput dan menghitung data yang

dikumpulkan secara statistic sesuai kriteria yang telah ditentukan

d. Entry yaitu, sebuah proses menginput data ke sebuah database

computer

e. Analiting Data merupakan proses tehnik korelasi uji lambda

dengan menggunakan alat SPSS 26 version for windows.

2) Analisa Data

Analisa data merupakan proses mengolah data dan melakukan

penyusunan hasil data dari penelitian ini yang kemudian dilaporkan,

dan Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Analisa Univariat

Analisa univariat merupakan Analisa yang bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing masing

variabel yang diteliti, yaitu meliputi dari karakteristik responden

antara lain nama, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,

47
pekerjaan dari remaja yang memiliki riwayat menikah dini

(Priantoro, 2018).

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah Analisa yang digunakan terhadap 2

variabel yang diduga terdapat hubungan atau korelasi (Priantoro,

2018). Analisa bivariat ini dilakukan dengan seluruh data

ditabulasi dan di Analisa dengan perangkat komputer, data yang

terkumpul dianalisa terlebih dahulu menggunakan program SPSS

26 version for windows. Uji statistik yang digunakan yaitu uji

koefisien kontingensi Lambda.

J. Etika Penelitian

Dalam penelitian Ilmu Keperawatan, subjek yang digunakan

tebanyak adalah manusia. Maka dari itu perlu diperhatikan beberapa hal

mengenai prinsip prinsip dalam etika penelitian, dalam jurnal yang telah

ditulis Patel, (2019) dijabarkan ada 3 prinsip yang terkandung dalam etika

penelitian, diantaranya prinsip manfaat, prinsip mengahargai hak-hak

subjek, prinsip keadilan.

1) Prinsip manfaat

a. Bebas dari penderitaan

Penelitian yang dilakukan harus tanpa ada penderitaan pada

subjek, khususnya apabila ada tindakan khusus yang dilakukan

dalam penelitian.

b. Bebas dari eksploitasi

48
Subjek harus diberi pengertian bahwa dalam penelitian ini

data serta informasi yang diberikan tidak akan disalah gunakan

oleh peneliti dalam bentuk apapun.

c. Risiko (benefits ratio)

Peneliti juga harus memperkirakan keuntungan dan dampak

yang akan diterima oleh subjek dalam penelitian maupun tindakan

khusus.

2) Prinsip menghargai hak subjek (respect human dignity)

a. Hak kebebasan dalam mengikuti atau tidak mengikuti sebagai

responden (right to self determination)

Subjek memiliki hak apakah bersedia menjadi responden

atau tidak, dan tidak ada sanksi atau dampak tertentu yang akan

didapat oleh responden.

b. Hak untuk mendapatkan jaminan atas perilaku yang diberikan

Peneliti menjelaskan secara rinci bagaimana penelitian ini

dilakukan dan bertanggung jawab atas hal hal yang akan terjadi.

c. Informed consent

Subjek memiliki hak untuk berpartisipasi atau tidak sebagai

responden, serta memberikan informed concent dengan

menjelaskan mengenai data yang didapat hanya akan digunakan

sebagai bahan penelitian saja.

3) Prinsip keadilan (right to justice)

a. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil

49
Subjek harus mendapatkan perlakuan yang adil baik

sebelum, saat, ataupun sesudah penelitian dilakukan.

b. Hak untuk dijaga keadilannya

Subjek mempunyai hak apabila data yang didapatkan wajib

dijaga kerahasiaannya, dan apabila dibutuhkan data tanpa diberi

nama (anonym).

50
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pengantar Bab

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Gunungpati Semarang.

Penelitian memanfaatkan desain analisis kuantitatif dengan pendekatan

cross sectional dengan cara melakukan pengkajian terhadap apakah ada

hubungan antara dukungan keluarga dengan Pernikahan dini pada remaja.

Jumlah remaja yang menikah dini di Kelurahan Gunungpati berjumlah 100

orang. Teknik sampling yang peneliti gunakan dalam menentukan

respondenya adalah teknik Total sampling. Dalam penelitian ini, analisa

univariat meliputi variable independent dukungan keluarga dan variable

dependent perilaku pernikahan dini pada remaja putri. Analisa bivariat

dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat dukungan keluarga dengan

pernikahan dini pada remaja putri.

B. Penjelasan Tentang Karakteristik Responden

1. Distribusi Frekuensi Karakteistik Berdasarkan Umur Responden

Hasil analisa mengenai karakteristik umur responden sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur (n=100)

Umur Frekuensi (f) Presentase (%)


16 Tahun 34 34%
17 Tahun 31 31%
18 Tahun 18 18%
19 Tahun 17 17%
Total 100 100%

51
Berdasarkan tabel 4.1 diatas diperoleh data dari responden umur 16

tahun memiliki distribusi sebanyak 34 responden (34%), umur 17 tahun

memiliki distribusi sebanyak 31 responden (31%), umur 18 tahun

memiliki distribusi sebanyak 18 responden (18%), dan umur 19 tahun

memiliki distribusi sebanyak 17 responden (17%).

2. Distribusi Frekuensi Karakteistik Berdasarkan Penghasilan

Keluarga Responden

Hasil analisa mengenai karakteristik penghasilan keluarga

responden sebagai berikut :

Tabel 4. 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan penghasilan


(n=100)

Penghasilan Frekuensi (f) Presentase (%)


Kurang dari UMR 66 66%
Lebih dari UMR 34 34%

Total 100 100%


Berdasarkan tabel 4.2 diatas diperoleh data dari penghasilan

keluarga responden kurang dari UMR memiliki distribusi sebanyak 66

responden (66%), dan lebih dari UMR memiliki distribusi sebanyak 34

responden (34%).

52
3. Distribusi Frekuensi Karakteistik Berdasarkan Pendidikan

Terakhir Responden

Hasil analisa mengenai karakteristik Pendidikan responden sebagai

berikut :

Tabel 4. 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pendidikan


(n=100)

Pendidikan Frekuensi (f) Presentase (%)


SD 8 8%
SMP 20 20%
SMA 72 72%

Total 100 100%


Berdasarkan tabel 4.3 diatas diperoleh data dari pendidikan

responden SD memiliki distribusi sebanyak 8 responden (8%), SMP

memiliki distribusi sebanyak 20 responden (20%), dan SMA memiliki

distribusi sebanyak 72 responden (72%).

4. Distribusi Frekuensi Karakteistik Berdasarkan Pekerjaan

Responden

Hasil analisa mengenai karakteristik Pekerjaan responden sebagai

berikut :

Tabel 4. 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan


(
n
Pekerjaan Frekuensi (f) Presentase (%)
=
Bekerja
1
45 45%
0
Tidak Bekerja 55 55%
0
)
Total 100 100%
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diperoleh data dari responden yang

bekerja memiliki distribusi sebanyak 45 responden (45%), dan tidak

bekerja memiliki distribusi sebanyak 55 responden (55%).

53
C. Penjelasan Hasil

1. Variable Penelitian

Variabel penelitian meliputi Dukungan Keluarga dan Perilaku

Pernikahan Dini.

a. Dukungan Keluarga

Tabel 4. 5 distribusi frekuensi responden berdasarkan dukungan


keluarga pada remaja putri di Kelurahan Gunungpati (n=100)

Dukungan Frekuensi (f) Presentase (%)


keluarga
Baik 47 47%
Cukup 31 31%
Kurang 22 22%
Total 100 100%

Berdasarkan dari tabel 4.5 diatas diperoleh data dari tingkat

dukungan keluarga pada remaja yang menikah dini didapatkan dari

100 responden , responden dengan dukungan keluarga kategori

baik berjumlah 47 responden (47%), kategori cukup berjumlah 31

responden (31%), dan kategori kurang berjumlah 22 responden

(22%).

b. Perilaku Pernikahan dini

Tabel 4. 6 distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku


pernikahan dini pada remaja putri di Kelurahan Gunungpati
(n=100).

Perilaku Frekuensi (f) Presentase (%)


Pernikahan Dini
Perilaku ingin 54 54%
menikah dini

Perilaku tidak ingin 46 46%


menikah dini

Total 100 100%

54
Berdasarkan dari tabel 4.6 diatas diperoleh data dari tingkat

perilaku remaja yang ingin menikah dini didapatkan 54 responden

(54%), dan perilaku remaja yang tidak ingin menikah dini 46

responden (46%).

c. Analisa Bivariat

Hubungan antara dukungan keluarga dengan Perilaku

pernikahn dini

Tabel 4. 7 Hasil Uji lamda hubungan antara Hubungan Dukungan


Keluarga dengan Perilaku Pernikahan Dini.

Perilaku Pernikahan Dini


Perilaku ingin Perilaku Total p r
menikah dini tidak ingin valu
menikah e
dini
Dukungan Baik 37 10 47 0,04 0,323
keluarga Cukup 8 23 31
Kurang 9 13 22
Total 54 46 100

Tabel 4.8 Berdasarkan uji lamda didapatkan bahwa semua

perempuan yang mempunyai dukungan keluarga yang baik dengan

frekuensi 37 orang memiliki prilaku ingin menikah dini sebanyak,dan

10 orang degan prilaku tidak ingin menikah dini. Perempuan dengan

dukungan keluarga cukup memiliki frekuensi 31 orang dengan 8

orang berprilaku ingin menikah dini dan 23 orang berprilaku tidak

ingin menikah dini. Dan perempuan dengan dukungan keluarga

kurang memiliki frekuensi 22 orang dengan 9 orang berprilaku ingin

menikah dini dan 13 orang dengan prilaku ingin menikah dini.

55
Berdasarkan data diatas didapatkan nilai p =0,04 yang artinya

menunjukan bahwa terdapat hubungan yang singnifikan antara

hubungan dukungan keluarga dengan prilaku pernikahan dini. dan

nilai korelasinya 0,343 menunjukan korelasi positif dengan kekuatan

korelasi lemah.

56
BAB V

PEMBAHASAN

A. Pengantar Bab

Bab V ini peneliti menjelaskan mengenai hasil penelitian tentang

hubungan dukungan keluarga dengan perilaku pernikahan dini pada

remaja putri yang dilakukan di Kelurahan Gunungpati pada bulan

November 2022- Januari 2023. Pada penelitian ini tehnik sampling yang

digunakan adalah total sampling dengan 100 responden.

B. Interpretasi dan Diskusi Hasil

1. Umur

Hasil penelitian yang didapat berdasarkan umur dari 100

responden, didapatkan responden yang berumur 16 tahun memiliki

distribusi sebanyak 34 responden (34%), umur 17 tahun memiliki

distribusi sebanyak 31 responden (31%), umur 18 tahun memiliki

distribusi sebanyak 18 responden (18%), dan umur 19 tahun memiliki

distribusi sebanyak 17 responden (17%).

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa perilaku keinginan menikah

dini didominasi oleh responden yang berumur 16 tahun dengan jumlah

34 responden, dan responden umur 19 tahun paling sedikit dalam

perilaku keinginan menikah dini. Dalam penelitian ini, peneliti

menuliskan umur sesuai dengan umur saat responden menikah, dengan

kategori umur saat penelitian ini dilaksanakan dominan telah berusia

21-24 tahun. Menurut Iskandar (2020), menikah dini memiliki

beberapa dampak yaitu beresiko pada kematian dini, meningkatnya

57
angka kematian ibu, bayi yang dilahirkan ibu yang usianya dibawah 18

tahun rata rata memiliki berat badan kurang dari normal pada

umumnya.

2. Penghasilan Keluarga

Hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan penghasilan

keluarga responden kurang dari UMR memiliki distribusi sebanyak 66

responden (66%), dan lebih dari UMR memiliki distribusi sebanyak 34

responden (34%).

Hasil penelitian ini didapatkan responden yang penghasilan

keluarga nya kurang dari UMR lebih banyak menjadikan keinginan

menikah dini dengan distribusi sebanyak 66 responden dibandingkan

dengan responden yang penghasilan keluarga diatas UMR lebih sedikit

keinginan menikah dini dengan distribusi 34 responden. Faktor

ekonomi mampu menggerakkan banyak sektor kehidupan manusia,

bahkan terkadang ia menjadi pendorong utama dari bergeraknya

sektor-sektor hidup manusia. Faktor ini memang sering kali

mempengaruhi manusia secara keseluhuruhan (Nurhikmah et al.,

2021).

3. Pendidikan Terakhir

Hasil penelitian berdasarkan data dari pendidikan responden SD

memiliki distribusi sebanyak 8 responden (8%), SMP memiliki

distribusi sebanyak 20 responden (20%), dan SMA memiliki distribusi

sebanyak 72 responden (72%). Hasil dari penelitian ini didapatkan

responden yang Pendidikan terakhirnya SMA lebih mendominasi

58
keinginan menikah dini dengan jumlah 72 responden, dan paling

sedikit pada responden dengan Pendidikan terakhir SD. Hal ini dapat

diasumsikan bahwa Pendidikan tidak terlalu berpengaruh besar dalam

faktor menikah dini (Simanjuntak & Doloksaribu 2020).

4. Pekerjaan

Hasil penelitian yang diperoleh dari data responden yang bekerja

memiliki distribusi sebanyak 45 responden (45%), dan tidak bekerja

memiliki distribusi sebanyak 55 responden (55%).

Hasil penelitian didapatkan remaja yang tidak bekerja lebih

dominan dalam keinginan menikah dini dengan jumlah 55 responden,

berbeda dengan remaja yang bekerja lebih sedikit dengan jumlah 45

responden. Hal ini diperkuat oleh penelitian Fadlyana (2009), ditinjau

dari masalah sosial ekonomi adalah pernikahan usia dini biasanya

tidak diikuti dengan kesiapan keadaan ekonomi. Semakin bertambah

umur seseorang kemungkinan untuk kematangan dalam bidang social

ekonomi juga akan semakin nyata karena pada umumnya dengan

bertambahnya umur akan semakin kuat dorongan untuk mencari

nafkah penopang. Pada pernikahan usia dini permasalahan ekonomi

akan menjadi alasan utama terjadinya perceraian (Oktavia et al., 2019).

5. Dukungan Keluarga

Perolehan data dari penelitian yang dilakukan terdapat tingkat

dukungan keluarga pada remaja yang menikah dini didapatkan dari

100 responden , responden dengan dukungan keluarga kategori baik

59
berjumlah 47 responden (47%), kategori cukup berjumlah 31

responden (31%), dan kategori kurang berjumlah 22 responden (22%).

Merujuk dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan

keluarga dengan kategori baik lebih banyak dengan jumlah 47

responden, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sandy (2019) bahwa Dukungan keluarga mempengaruhi keputusan

menikah dini. Terdapat hubungan antara faktor dukungan keluarga

dengan pernikahan dini, dukungan yang diberikan keluarga kepada

anak sangat berpengaruh besar, masa depan anak ditentukan oleh

keluarga termasuk dalam pernikahan. Dan salahnya pergaulan anak

yang disebabkan oleh keluarga yang tidak harmonis, sehingga

menyebabkan orang tua cemas dan harus menikahkan anak (Masyithah

et al., 2021).

Hasil penelitian yang dilaksanakan di Kelurahan Gunungpati

didapatkan bahwa remaja yang menikah dini banyaknya telah

mendapat dukungan dari keluarga, dan berdasarkan dari hasil tersebut

dapat pula dikatakan bahwa pernikahan dini tidak hanya terpandang

sebagai aspek yang buruk, tetapi dapat memperlihatkan bahwa

menikah dini juga menjadi aspek yang baik, dengan adanya dukungan

keluarga yang baik tersebut, nukan hanya dari segi menikah dengan

umur yang dini tetapi dapat terjadi karena tujuan untuk menghindari

dari perzinahan. Maka dari itu menikah dini bisa menjadi aspek yang

baik.

6. Perilaku Menikah Dini

60
Hasil penelitian memperoleh data bahwa tingkat perilaku remaja

yang ingin menikah dini didapatkan 54 responden (54%), dan perilaku

remaja yang tidak ingin menikah dini 46 responden (46%).

Merujuk dari hasil penelitian yang didapat, disimpulkan remaja

yang berkeinginan menikah dini lebih dominan daripada remaja yang

tidak ingin menikah dini dengan distribusi sebanyak 54 responden,

dengan mempertimbangkan dari beberapa faktor yang dapat membuat

remaja bermotivasi untuk melakukan pernikahan dini (Sari, 2019).

7. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Menikah Dini

Setelah dilakukan pengujian dengan uji lamda didapatkan

bahwa semua perempuan yang mempunyai dukungan keluarga yang

baik dengan frekuensi 37 orang memiliki prilaku ingin menikah dini

sebanyak,dan 10 orang degan prilaku tidak ingin menikah dini.

Perempuan dengan dukungan keluarga cukup memiliki frekuensi 31

orang dengan 8 orang berperilaku ingin menikah dini dan 23 orang

berprilaku tidak ingin menikah dini. Dan perempuan dengan

dukungan keluarga kurang memiliki frekuensi 22 orang dengan 9

orang berperilaku ingin menikah dini dan 13 orang dengan perilaku

ingin menikah dini.

Perolehan dari data diatas didapatkan nilai p =0,04 yang artinya

menunjukan bahwa terdapat hubungan yang singnifikan antara

hubungan dukungan keluarga dengan prilaku pernikahan dini. dan

nilai korelasinya 0,343 menunjukan korelasi positif dengan kekuatan

korelasi lemah. Hal ini diperkuat juga oleh penelitian yang dilakukan

61
oleh Sari (2019), yang mendapatkan kesimpulan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara Dukungan keluarga dengan perilaku

menikah dini, dengan hasil kolerasi lemah, kecenderungan yang

terjadi adalah apabila semakin baik dukungan keluarga yang diberikan

dapat berpengaruh terhadap perilaku keinginan menikah dini. Melihat

dari hasil uraian diatas peneliti berasumsi bahwasannya dukungan

yang diberikan keluarga kepada remaja dapat memberikan motivasi

remaja menikah dini, dengan melihat dari faktor yang mempengaruhi

hal tersebut.

C. Keterbasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya dilaksanakan di Kelurahan Gunungpati, sehingga

sedikit banyak terdapat beberapa responden yang telah berpindah

tempat tinggal, mengakibatkan penelitian sedikit terkendala.

2. Dalam pengambilan data menggunakan kuesioner, sehingga hasil yang

didapat dari jawaban responden merupakan kunci pokok.

3. Keterbatasan waktu, tempat dan tenaga dalam melakukan penelitian

terkait faktor faktor yang dapat menjadikan acuan atau sebagai bahan

pertimbangan penelitian seperti factor lingkungan dan tradisi mengenai

pernikahan dini belum terlaksana.

4. Penggunaan media google form berpengaruh terhadap kejujuran

pengisian responden, kendala yang didapat adalah tidak dapat

memastikan apakah yang mengisi kuesioner benar benar responden

yang dituju.

62
D. Implikasi untuk Keperawatan

Implikasi dapat dijadikan acuan dasar dalam penelitian mengenai

dukungan keluarga terhadap perilaku menikah dini terutama bagi remaja,

khususnya bagi pengembangan Ilmu Keperawatan.

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil

kesimpulan bahwa:

1. Karakteristik responden berdasarkan kelompok umur tebanyak berada

diumur 16 tahun, berjenis kelamin perempuan, lebih dari sebagian

responden pendidikan terakhir SMA, dengan penghasilan keluarga

terbanyak dibawah UMR, sedangkan menurut variabel penelitian

tebanyak memiliki perilaku keinginan menikah dini.

2. Dukungan keluarga pada remaja yang menikah dini di Kelurahan

Gunungpati, Sebagian besar mendapatkan dukungan keluarga yang

baik.

3. Remaja di Kelurahan Gunungpati sebagian berkeinginan menikah dini,

dengan kemungkinan terdapat faktor lain seperti terjadinya hamil

diluar nikah.

4. Setelah dianalisis menggunakan uji lambda didapatkan hasil ada

hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku pernikahan dini

pada remaja putri di Kelurahan Gunungpati Semarang.

63
5. Menikah dini tidak hanya dipandang sebagai aspek buruk, dapat pula

menjadi aspek baik apabila tujuan dari pernikahan dini tersebut

merupakan untuk menghindari dari perbuatan zina.

B. Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan diatas maka peneliti mengajukan

saran sebagai berikut:

1. Bagi Perawat

Bagi perawat khususnya perawat komunitas diharapkan dapat

memberikan edukasi berupa penyuluhan mengenai dukungan keluarga,

dikarenakan dukungan keluarga merupakan hal yang dapat

mempengaruhi remaja berkeinginan menikah dini.

2. Bagi Keluarga

Keluarga diharapkan dapat memberikan dukungan, berupa

dukungan emosional maupun material yang dapat berpengaruh

terhadap motivasi remaja melakukan pernikahan dini.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini agar lebih

berkembang dan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan informasi, serta dapat malanjutkan penelitian ini dengan

mempertimbangan beberapa faktor yang belum terlaksana dalam

penelitian ini seperti faktor dari lingkungan tempat tinggal remaja

tersebut, dapat pula menambahkan faktor eksternal berupa tradisi apa

64
yang ada disekitar remaja tersebut tinggal. Hal ini dapat memberikan

perluasan mengenai penelitian hubungan dukungan keluarga dengan

remaja yang berkeinginan menikah dini.

65
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2017). Data Dan Pengumpulan Data.
Analisis Standar Pelayanan Minimal Pada Instalasi Rawat Jalan Di RSUD
Kota Semarang, 3(1996), 103–111.
Basuki, K. (2019). Metodologi Penelitian Kesehatan. ISSN 2502-3632 (Online)
ISSN 2356-0304 (Paper) Jurnal Online Internasional & Nasional Vol. 7
No.1, Januari – Juni 2019 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, 53(9),
1689–1699. www.journal.uta45jakarta.ac.id
BPS. (2020). 10 Provinsi dengan Pernikahan Perempuan Usia Dini Tertinggi
pada 2020. 2020.
BPS. (2021). Usia 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Kabupaten /
Kota dan Usia Perkawinan Pertama di Jawa Barat 201 Population 10 Years
of Age and Over Has Been Married by Regency / City and Age of First
Marriage , 2013. 40613.
Cookson, M. D., & Stirk, P. M. R. (2019a). design penelitian bab III.
www.journal.uta45jakarta.ac.id
Cookson, M. D., & Stirk, P. M. R. (2019b). Tahapan Perilaku Remaja. 2005, 12–
61.
Efendi, M. (2017). Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Jurnal Ilmiah
Akuntansi, 3(6), 61–77.
Erna Setiawati, H. W. (2019). Risiko pernikahan dini. Hubungan Pengetahuan
Remaja Tentang Risiko Pernikahan Dini Dengan Keinginan Melakukan
Pernikahan Dini, 47–53.
Firmansyah, R. S., Lukman, M., & Mambangsari, C. W. (2019). Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Dukungan Keluarga dalam Pencegahan Primer
Hipertensi Analysis of Factors Related to Support Families in Primary
Prevention of Hypertension. 5, 197–213.
H Kara, O. A. M. A. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Motivasi
Remaja dalam Pernikahan Dini. Paper Knowledge . Toward a Media History
of Documents, 7(2), 107–115.
Habiari, W. N. (2018). UPAYA SINGLE PARENT DALAM MERAWAT
KELUARGA PSIKOTIK AKUT : HALUSINASI Di Kota Malang Tahun
2018. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Ii, B. A. B. A. (2019). Klasifikasi pada Remaja. Sarwono 2006, 13–38.
Ii, B. A. B., Pustaka, A. T., & Aedes, N. (2019). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
Telaah Pustaka 1. Nyamuk. 10–30.
Izzaty. (2019). Konsep Dasar Sistem. Angewandte Chemie International Edition,
6(11), 951–952., 5–24.

66
Jasmalinda. (2021). Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Motor Yamaha Di Kabupaten Padang
Pariaman. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(10), 2199–2205.
Luis, F., & Moncayo, G. (2020). DAMPAK PERNIKAHAN USIA DINI
TERHADAP PERCERAIAN DI INDONESIA Oleh. DAMPAK
PERNIKAHAN USIA DINI TERHADAP PERCERAIAN DI INDONESIA
Oleh.
Makmum, A. S. (2019). Karakteristik Perilaku dan Kepribadian pada Masa
Remaja. Jurnal Penelitian Guru Indonesia, 2(2), 17–23.
https://jurnal.iicet.org/index.php/jpgi/article/view/220
Masyithah, M. R. S., Wardani, H. E., & Hapsari, A. (2021). Hubungan
Pengetahuan, Budaya, serta Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi
Pernikahan Dini. Sport Science and Health, 3(9), 656–662.
https://doi.org/10.17977/um062v3i92021p656-662
Muntamah, A. L., Latifiani, D., & Arifin, R. (2019). Pernikahan Dini Di
Indonesia: Faktor Dan Peran Pemerintah (Perspektif Penegakan Dan
Perlindungan Hukum Bagi Anak). Widya Yuridika, 2(1), 1.
https://doi.org/10.31328/wy.v2i1.823
Nursalam. (2017). Kerangka Konsep Pengaruh Acceptance and Commitment
Therapy terhadap Tingkat Depresi Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas
Karangasem I Tahun 2019. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.
Oktavia, E. R., Agustin, F. R., Magai, N. M., & Cahyati, W. H. (2018).
Pengetahuan Risiko Pernikahan Dini pada Remaja Umur 13-19 Tahun.
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(2), 239–
248. https://doi.org/10.15294/higeia.v2i2.23031
Patel. (2019a). bab 3 uji validitas dan reabilitas. 9–25.
Patel. (2019b). hubungan ibu menikah dini dengan motivasi ibu memberikan asi
eksklusif kepada bayi. 9–25.
Priantoro, H. (2018). Hubungan Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja Dengan
Kejadian Burnout Perawat Dalam Menangani Pasien Bpjs. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 16(3), 9–16. https://doi.org/10.33221/jikes.v16i3.33
Pustaka, A. T., & Dini, P. P. (2019). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah
Pustaka 1. Pengertian Pernikahan Dini. 1–36.
Rahayu, N. S. (2019). Hubungan Antara Karakteristik..., Nia Septyana Rahayu,
Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018. Universitas Muhamadiyah
Perwekerto, 1998.
Sari, dian maya, & Saragih, gina novita. (2018). faktor-faktor yang berhubungan
dengan pernikahan dini pada wanita di Desa Serbananti Kecamatan Sipisis
Kabupaten Serdang. Kesehatan Pena Medika, 8(1), 26–42.
http://www.jurnal.unikal.ac.id/index.php/medika/article/view/746/582

67
Sari, D. A. E. C. M. (2019). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Motivasi
Remaja Terhadap Pernikahan Dini di Desa Sukowono Kecamatan Sukowono
Kabupaten Jember. Tidak Diterbitkan. Skripsi, Jember: Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember, 63.
Sasongko, A. (2020). Konsep Perilaku Remaja. Khatulistiwa Informatika, 3(2),
124–133.
Simanjuntak, S. M., & Doloksaribu, M. (2020). Pengetahuan Siswa Tentang
Resiko Menikah Dini Melalui Pendekatan Promosi Kesehatan. ABDIMAS:
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 247–254.
https://doi.org/10.35568/abdimas.v3i2.459
Syafitri, A. (2018). Pengaruh Tingkat Dukungan Sosial Keluarga Terhadap
Tingkat Kecemasan Menjelang Pensiun Pada Karyawan Perusahaan X Di
Kecematan Kebomas Kabupaten Gresik. Jurnal Psikosains, 10(1), 25–43.
http://journal.umg.ac.id/index.php/psikosains/article/view/227
Syalis, E. R., & Nurwati, N. (2020). REMAJA. 3, 29–38.
Tinggi, S., Kesehatan, I., & Achmad, J. (2019). Gambaran perilaku remaja tentang
pernikahan dini. Gambaran Perilaku Remaja Tentang Pernikahan Dini.

68

Anda mungkin juga menyukai