PENYAKIT KRONIS
Di susun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan komunitas pada kelompok penyakit kronis”. Penyusunan
makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
komunitas.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Dari uraian diatas , maka perlu diadapak penelitian guna mengetahui faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam menjalankan
program terapi, sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi
perawat khususnya dalam menberikan asuhan keperawatan pada pasien DM.
1.1Tujuan
1. Mengetahui asuhan keperawatan komunitas pada penderita DM
2. Mengetahui masalah-masalah dan diagnosa keperawatan komunitas pada
pasien DM
3. Merencanakan asuhan keperawatan komunitas pada penderita DM
4. Mengidentifikasi pengaruh tingkat pendidikan terhadap kepatuhan pasien
DM dalam menjalankan program terapi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1Pengertian
3
(Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
2.2Klasifikasi
1. Diabetes tipe 1
- kerusakan sel β mengarah kepada defisiensi insulin absolut
A. Imun
B. Idiopatik
2. Diabetes tipe 2 (80%)
- defisiensi insulin relatif sampai defek sekresi (tidak tergantung
insulinNIIDM)
3. DM kehamilan (Gestational DM)
2.3Etiologi
a) Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai
kegagalan sel beta melepas insulin.
b) Faktor – faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain
agen yang dapat menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan
karbohidrat dan gula yang diproses secara berlebihan, obesitas dan
kehamilan.
4
c) Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas
yang disertai pembentukan sel – sel antibodi antipankreatik dan
mengakibatkan kerusakan sel – sel penyekresi insulin, kemudian
peningkatan kepekaan sel beta oleh virus.
d) Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan
jaringan terhadap insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat
pada membran sel yang responsir terhadap insulin.
e)
2.4Patofisiologi
5
keseimbangan protein negatif dan berat badan menurun serta cenderung
terjadi polifagi. Akibat yang lain adalah astenia atau kekurangan energi
sehingga pasien menjadi cepat telah dan mengantuk yang disebabkan oleh
berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya
penggunaan karbohidrat untuk energi.
6
b) Peningkatan plasma proinsulin dan plasma C polipeptida
c) Glukosuria
2.6Test diagnosa
a) Test Glukosa darah
b) Gula dalam urine
c) Glukosa toleran test
d) Plasma proinsulin
2.7Pengobatan
a) Diit rendah kalori
b) Exercise untuk meningkatkan jumlah dan fungsi reseptor site
c) Insulin diberikan bila dengan oral tidak efektif
d)
e) Khusus untuk ganggren :
- Ringan atau lokasi bukan daerah ekstremitas dilakukan nekrotomi
luas di OK
- Berat dan lokasinya pada ektremitas pertimbangan amputasi
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1KASUS
Di RT 3 RW 5 kelurahan Margo Rukun terdapat penduduk yang
menderita diabetes melitus berjumlah 300 orang, 55 % wanita yaitu
sebanyak 180 orang dan 45 % laki-laki sebanyak 120 orang. Dari jumlah
penduduk yang menderita diabetes melitus tersebut sebanyak 150 orang (50
%) usia dewasa dan 30% usia lansia sebanyak 90 orang, serta 20% ibu hamil
sebanyak 60 orang. Dari data tersebut diketahui Diabetes Melitus dengan
tipe IDDM 25% sebanyak 75 orang, NIDDM 35% sebanyak 105 orang, dan
DM dengan gangren 30% sebanyak 90 orang, serta DM gestasional
8
sebanyak 30 orang (10 %). Dari penduduk yang menderita DM sangat
sedikit sekali penderita DM yang rutin memeriksakan kadar gula darahnya.
Asuhan keperawatan ini menggunakan pendekatan proses keperawatan yang
meliputi : pengkajian status kesehatan masyarakat, perumusan diagnosa
keperawatan, dan perencanaan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan
melibatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat dan pimpinan wilayah
tersebut.
3.2PENGKAJIAN
9
Keadaan tanah menurut pemanfaatannya
Pemukiman : 4550 m2
1. Data demografi
1) Jumlah penderita hipertensi : 250 orang
2) Jumlah penderita TB Paru : 65 orang
3) Jumlah penderita asma : 20 orang
4) Jumlah penderita DM : 300 orang
Berdasarkan kelompok penderita DM
Anak-anak :-
Remaja :-
Dewasa : 150 orang (50 %)
Lansia : 90 orang (30 %)
Ibu hamil : 60 orang (20%)
Berdasarkan agama
Islam : 20 orang (80%)
Kristen : 30 orang (10%)
Hindu : 15 orang (5%)
Budha : 15 orang (5%)
Konghucu :-
Katolik :-
Berdasarakan suku bangsa
Jawa : 210 orang (70%)
Madura : 75 orang (25%)
Sunda : 9 orang (3%)
WNI keturunan : 6 orang (2%)
10
Jumlah penderita DM gangrene : 90 orang
Status perkawinan
Kawin : 195 orang (65%)
Tidak kawin : 60 orang (20%)
Duda : 30 orang (10%)
Janda : 15 orang (5%)
11
Tidak dimasak :-
Pengelolaan air minum
Selalu dimasak : 300 orang (100%)
Air mentah :-
c. Jamban
Kepemilikan jamban
Memiliki jamban : 80%
Tidak memiliki jamban : 20%
Macam jamban yang dimiliki
Septitank : 75%
Disungai : 25%
Keadaan jamban
Bersih : 45%
Kotor : 55%
d. Keadaan rumah
Tipe rumah
12
Tipe A/permanen : 210 orang (70%)
Tipe B/semipermanen : 75 orang (25%)
tipe C/tidak permanen : 15 orang (5%)
Status rumah
Milik rumah sendiri : 180 orang (60%)
Kontrak : 120 orang (40%)
Lantai rumah
13
Kepemilikan pekarangan
Memiliki : 240 orang (80%)
Tidak memiliki : 60 orang (20%)
Pemanfaatan pekarangan
Ya : 270 orang (90%)
Tidak : 30 orang (10%)
14
Rutin tiap bulan : 90 orang (30%)
Jarang : 210 orang (70%)
3. Ekonomi
a. Karekteristik pekerjaan
PNS/ABRI : 60 orang (20%)
Pegawai swasta : 60 orang (20%)
Wiraswasta : 30 orang (10%)
Buruh tani/pabrik :150 orang (50%)
b. Penghasilan rata-rata perbulan
<dari UMR : 150 orang (50%)
UMR – 1.000.000,00 : 90 orang (30%)
>dari UMR : 60 orang (20%)
c. Pengeluaran rata-rata perbulan
<dari UMR : 165 orang (55%)
UMR – 1.000.000,00 : 105 orang (35%)
>dari UMR : 30 orang (10%)
d. Kepemilikan usaha
Toko : 30 orang (10%)
Warung makanan : 15 orang (5%)
UKM : 9 orang (3%)
Tidak punya : 246 orang (82%)
16
3) Penggunaan sarana transportasi oleh masyarakat
Angkutan umum : 165 orang (55%)
Kendaraan pribadi : 135 orang (45%)
17
Distribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal
8. Rekreasi
Tempat wisata yang biasanya dikunjungi taman kota dan alun – alun.
Ada program setahun sekali diadakan program wisata bersama kader
kesehatan RT 05 RW 03 Kelurahan Margo Rukun.
3.3 Analisa Data
No
Pengelompokan Data Etiologi Masalah
Ds :
1. Dari hasil wawancara di Pengetahuan Ketidakpatuhan
dapat tingkat pendidikan yang kurang terhadap diet Di RT 3
ada 50% warga yang RW 5 kelurahan Margo
tidak patuh menjalankan Rukun
diet
Do :
- data menyebutkan
bahwa tingkat pendidikan
SD sebanyak 135 orang
(45%)
- penyuluhan kader dari
masyarakat dan petugas
kesehatan dari puskesmas
jarang ada
- kebiasaan masyarakat
makan makanan yang
manis sebanyak 210
orang (70%)
Ds:
2 Dari hasil wawancara Faktor Ketidakpatuhan
didapat ketidak patuhan penghasilan masyarakat/penderita
18
masyarakat untuk
melaksanakan check up yang rendah DM melaksanakan
kesehatan sebanyak 219 check up kesehatan Di
orang (70%) RT 3 RW 5 kelurahan
Do: Margo Rukun
- sebanyak 210 orang
jarang check up/bulan
- lulusan SD sebanyak
135 orang
- lulusan SLTP sebanyak
90 orang
- penghasilan < UMR
sebanyak 150 orang
- penghasilan UMR-
1.000.000 sebanyak 90
orang
- penghasilan > UMR 60
orang
Ds:
3 Dari hasil wawancara Kurangnya Resiko peningkatan
didapat jumlah penderita pengetahuan penderita ganggren Di
DM 300 orang penderita DM RT 3 RW 5 kelurahan
tentang Margo Rukun
Do: pencegahan
-jumlah penderita DM terjadinya luka
dengan ganggren ganggren
sebanyak 30% (90 orang)
- distribusi penderita DM
berdasarkan tingkat
pendidikan formal
SD :45%
(135 orang)
SLTP :30% (90
orang)
SLTA :20% (60
orang)
Perguruan tinggi:5%(15
orang)
-sebanyak 210 orang
(70%) penderita DM tidak
19
check up secara rutin
- kebiasaan sehari hari
penderita DM yang setiap
saat memakai alas kaki
sebanyak 45 orang
(15%),saat dilauar rumah
75 orang (25%) dan
jarang memakai 180
orang (60%)
20
RT 5 RW 3 kelurahan
Margo Rukun
berhubungan dengan
Kurangnya
pengetahuan penderita
DM tenytang
pencegahan terjadinya
luka ganggren
3.5 PERENCANAAN
22
penderita DM
SLTP ganggren
:30%
(90 orang) - Penderita
SLTA DM
:20% mengetahui
(60 orang) penyebab
Perguruan terjadinya
tinggi:5%( luka
15 orang) ganggren
o sebanyak o Tujua
210 orang (70%) n jangka
penderita DM panjang:
tidak check up
secara rutin Setelah
dilakukan
kebiasaan sehari asuhan
hari penderita keperawata
DM yang setiap n selama 1
saat memakai minggu
alas kaki diharapkan
sebanyak 45 semua
orang (15%),saat masyarakat
dilauar rumah 75 penderita
orang (25%) dan DM dapat
jarang memakai patuh dalam
180 orang (60%) melaksanak
an check up
gula darah
2. Berikan2. Kelu
3) - penyuluhan rahan Laptop,
Ketidakpatuhan Masyarakat tentang faktor Margo LCD,
masyarakat/pend penderita resiko tentang Rukun materi,
erita DM DM ketidakpatuha1. Selur screen, dan
melaksanakan mengetahui n penderita uh leafle
check up tentang DM tentang penderita
kesehatan di RT resiko check up gula DM di RT
5 RW 3 ketidakpetu darah 5 RW 3
kelurahan Margo han untuk kelurahan
Rukun melaksanak margo
23
Rukun
berhubungan an check up 1. Selur
dengan faktor gula darah uh
penghasilan yang penderita
rendah ditandai DM di RT
dengan: 5 RW 3
kelurahan
o sebanyak margo
210 orang jarang Rukun
check up/bulan
o lulusan SD
sebanyak 135
orang
o lulusan
SLTP sebanyak
90 orang
o penghasila
n < UMR
sebanyak 150
orang
o penghasila
n UMR-
1.000.000
sebanyak 90
orang
o penghasila
n > UMR 60
orang
24
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (1997). Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih
bahasa YasminAsih. Jakarta : EGC
25
26