Ketika ingatan kita tidak bekerja, atau pada situasi ketika orang yang kita
kenal mengalami kehilangan ingatan, kita tidak pernah memikirkan bahwa
seluruh hal yang kita katakan atau kerjakan tergantung dari lancarnya kerja
ingatan kita. Misalnya seperti pelayan restoran. Ia telah menerima pesanan
kita—menanyakan apa dan bagaimana menu akan disajikan. Untuk melakukan
hal ini, ia harus mengodekan informasi setiap pelanggan dan setiap pesanan. Ia
mungkin melihat wajah setiap wajah pelanggan dan mengasosiasikan wajah
mereka dengan menu yang dipesan. Tanpa mencatat apapun, ia harus
menyimpan informasi ini, setidaknya sampai ia menyampaikan pesan ini ke
dapur atau ke komputer. Ia mungkin menulang-ulang di pikirannya ketika ia
berjalan menuju belakang restoran. Ketika ia menyajikan pesanan diatas meja,
ia harus secara akurat mengambil kembali informasi siapa memesan apa.
2. Encoding Ingatan.
Tingkat Pemrosesan.
Elaborasi.
Satu alasan mengapa elaborasi menghasilkan ingatan yang baik karena hal ini
menambahkan kekhasan (distinctiveness) pada “kode ingatan” (Ellis,1987).
Dengan mengelaborasi sebuah pengalaman, kita menciptakan representasi
yang sangat unik mengenai hal ini dalam ingatan.
Proses pencarian akan lebih mudah jika kode ingatan bersifat unik (Hunt
& Kelly,1996). Ketika encoding menjadi lebih elaboratif, semakin banyak
informasi yang disimpan. Semakin banyak informasi yang disimpan, semakin
mungkin bahwa kode yang disimpan lebih khas—sehingga lebih mudah
dibedakan dari kode ingatan lain.
Imajinasi.
Salah satu cara yang paling baik untuk membuat sebuah ingatan khas
adalah dengan menggunakan imajinasi mental (Murray, 2007; Quinn &
McConnell, 2006). Psikolog Alexander Luria (1968) mencatat kehidupan S.,
yang keunikan imajinasi visualnya memungkinkannya untuk mengingat detail
yang luar biasa. Luria berkenalan dengan S. pada tahun 1920 di Rusia. Luria
memulai dengan sebuah penelitian sederhana mengenai ingatan S. Sebagai
contoh, ia meminta S. untuk mengingat seragkaian kata atau angka, metode
standar untuk menguji kemampuan ingatan. Luria menyimpulkan bahwa S.
tidak memiliki batasan yang jelas tentang kemampuannya mengingat.
3. Penyimpanan Ingatan
Setiap jenis ingatan beroperasi dengan cara yang berbeda dan memiliki tujuan
khusus.
Ingatan Sensoris