Disusun Oleh:
Refi Ista’shama
4002160052
BANDUNG
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
2. Data Objektif
a. Kebersihan diri
Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, pakaian kotor, bau
badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi.
b. Berdandan atau berhias
Kurangnya minat dalam memilih pakaian yang sesuai, tidak
menyisir rambut, atau mencukur kumis.
c. Makan
Mengalami kesukaran dalam mengambil, ketidakmampuan
membawa makanan dari piring ke mulut, dan makan hanya
beberapa suap makanan dari piring.
d. Toileting
Ketidakmampuan atau tidak adanya keinginan untuk melakukan
defekasi atau berkemih tanpa bantuan [ CITATION AhY15 \l 1033 ].
C. Klasifikasi
Menurut Nanda (2012) dalam [ CITATION Dam12 \l 1033 ], jenis perawatan
diri terdiri dari :
1. Defisit perawatan diri : mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri.
2. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
3. Defisit perawatan diri : makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
makan secara mandiri
4. Defisit perawatan diri : eliminasi / toileting
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri.
D. Rentang Respon
Keterangan :
1. Pola perawatn diri seimbang : saat klien mendapatkan stressor dan mampu
untuk berprilaku adaptif, maka pla perawatan yang dilakukan klien seimbang,
klien masih melakukan perawatan diri
2. Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan stressor
kadang-kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya
3. Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan
tidak bisa melakukan perawatan stressor
E. Faktor Predisposisi (Biologis, psikologis dan social)
1. Biologis
Seringkali defisit perawaan diri disebabkan karena adanya penyakit fisik
dan mental yang menyebabkan pasien tidak mampu melakukan
perawatan diri dan adanya faktor herediter yaitu ada anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa.
2. Psikologis
Factor perkembangan memegang peranan yang tidak kalah penting hal
ini dikarenakan keluarga terlalu melindungi dan memanjakan individu
sehingga perkembangan inisiatif terganggu. Pasien gangguan jiwa
mengalamai deficit perawatan diri dikarenakan kemampuan realitas yang
kurang sehingga menyebabkan pasien tidakpeduli terhadap diri dan
lingkungannya termasuk perawatan diri.
3. Sosial
Kurangnya dukungan sosial dan situasi lingkungan mengakibatkan
penurunan kemampuan dalam perawatan diri [ CITATION Nur16 \l 1033 ].
4. Faktor Presipitasi
Faktor presiptasi yang dapat menimbulkan defisit perawatan diri adalah
penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau persepsi, cemas, lelah, lemah
yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri (Mukhripah & Iskandar, 2012).
5. Mekanisme Koping
Menurut [ CITATION Dam12 \l 1033 ] Mekanisme koping berdasarkan
penggolongan di bagi menjadi 2 yaitu:
V. ANALISA DATA
No. Symptom Dx
DO :
Pasien rambut kotor, gigi kotor, kulit
berdaki dan bau, kuku panjang dan
1.
kotor.Rambut acak-acakan,tidak disisir,
pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian
tidak sesuai, makan dan minum
diambilkan oleh keluarga, makan
berceceran, dan tidak pada tempatnya.
Tidak menyiram dan membersihkan diri
setelah BAB dan BAK
SP. 3 SP. 3
1. Evaluasi kegiatan pada 3. Melihat bagaimana hasil
yang lalu (SP. 1 dan asuhan keperawatan
SP. 2) sebelumnya
2. Jelsakan cara dan alat 4. Agar pasien bisa makan
makan yang benar mandiri dan tau bagaiuana
- Jelaskan cara cara menggunakan peralatan
mempersiapkan makan
makan 5. Menerapakan cara makan
- Jelaskan cara dan penggunaan alat makan
merapihkan yang telah diajarkan
peralat makan 6. Agar rutinitas pasien
setelah makan terjadwal
- Praktikan makan
sesuai dengan
tahapan makan
yang baik
3. Latih kegiatan
makan
4. Masukan kedalam
jadwal keseharian
pasien
SP. 4 SP. 4
1. Evaluasi kegiatan pada 1. melihat bagaimana hasil
yang lalu (SP. 1,2 dan dari asuhan keperawatan
3) sebelumnya
2. Melatih cara BAB dan 2. Agar pasien mengetahhui
BAK yang benar cara BAB dan BAK yang
- Menjelaskan temat benar serta mampu
BAB dan BAK yang menerapakannnya secara
sesuai mandiri
- Menjelasakan cara 3. Agar jadwal kegiatan pasien
membersihnkan diri tertata
setelah BAB dan
BAK
3. jadwal kegiatan pasien
SP. 4 SP. 4
1. Evaluasi 1. Agar keluarga dapat
kemampuan mengingat kembali apa saja
keluarga (SP. 1, 2 yang sudah diajarkan
dan 3) dipertemuan sebelumnya
2. Evaluasi 2. Untuk mengetahui
kemampuan pasien perkembangan klien dalam
3. RTL kelaurga/ perawatan dirinya yang
jadwal keluarga sudah diajarkan oleh
dalam merawat keluarga
pasien 3. Agar keluarga dapat
- Follow up melakukan perawatan diri
- Rujukan pada klien secara teratur
DAFTAR PUSTAKA
Damaiyanti, M., & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika
Aditama.
Herman, A. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nurhalimah, S. M. (2016). Modul Cetak Bahan Ajar: Keperawatan Jiwa. Jakarta: Pusdik
SDM Kesehatan Kemenkes.
Yusuf, A., Fitryasari, R., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawat Kesehatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika.