Anda di halaman 1dari 23

BAB III

METODE

A. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada proposal skripsi ini penulis akan

mengakses melalui internet untuk mengambil dan menganalisis beberapa data

dalam bentuk literature, literatur internasional sebanyak 4 jurnal dan literatur

nasional sebanyak 6 jurnal, sehingga literatur yang digunakan sebanyak 10

jurnal. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research),

yaitu serangkaian penelitian yang berkenan dengan metode pengumpulan data

pustaka, atau penelitian yang obyek penelitiannya digali melalui beragam

informasi kepustakaan (Buku, Jurnal Ilmiah, Textbook, dan Dokumen).

Penelitian kepustakaan atau literature review merupakan survei artikel

ilmiah, buku, dan sumber lainnya yang relevan dengan masalah tertentu,

bidang penelitian, atau teori, sehingga memberikan deskripsi, ringkasan dan

evaluasi kritis dari karya-karya tersebut (Abdullah Ramdani, dkk. 2016).

Adapun sifat dari penelitian ini adalah analisis deskriptif, yakni penguraian

secara teratur data yang telah diperoleh, kemudian diberikan pemahaman dan

penjelasan agar dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.


34

B. Pengumpulan Literatur

Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sumber

data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh bukan dari

pengamatan langsung, akan tetapi data tersebut diperoleh dari hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber yang dimaksud

berupa buku dan laporan ilmiah yang terdapat di dalam jurnal (tercetak atau

non tercetak) dengan mencari dan menggali data dari literature yang terkait

dengan apa yang dimaksudkan dalam rumusan masalah.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data berdasarkan

kajian literatur adalah sebagai berikut :

1. Memilih Topik Review

Pencarian literatur dimulai dengan memilih topik review, dapat dilakukan

melalui langkah berikut :

a. Membaca sekilas buku teks atau bab terkait topik, untuk penentuan

kata kunci

b. Mengidentifikasi topik yang diminati.

c. Berdiskusi dengan pembimbing

d. Membatasi ruang lingkup pada area tertentu

2. Mencari Literatur

a. Pencarian literatur yang akan diakses melalui database yang ada di

perpustakaan elektronik. Beberapa database yang digunakan adalah :

PubMed/MEDLINE, ARC journals (www.arcjournals.org), British


35

Nursing Index, PsycINFO, EBSCOHost (search.ebscohost.com) dan

Google Scholar (https://scholargoogle.co.id/).

3. Metode yang akan digunakan peneliti untuk mengumpulkan literature

yaitu dengan cara melakukan telaah literature dengan membaca judul dan

abstrak untuk mengetahui apakah literature yang ditemukan sudah

memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai bahan penelitian. Kriteria

yang digunakan yaitu :

a. Kurun waktu penerbitan jurnal maksimal 10 tahun terakhir dari tahun

2010 - 2020

b. Jurnal Nasional minimal 6 jurnal dengan akreditasi DIKTI, LIPI,

Litbangkes, dan SINTA (yang tercantum ISSN, nama jurnal dan

volume jurnal)

c. Jurnal Internasional minimal 4 jurnal yang berisi akreditasi

SCOPUS/DOI

d. Memilih literatur yang dapat diakses secara full teks

e. Bahasa yang digunakan dalam jurnal yaitu Bahasa Indonesia dan

Bahasa Inggris

f. Artikel berisi tentang laporan hasil penelitian

4. Peneliti sebelumnya melakukan pencarian jurnal dan jurnal yang

didapatkan jurnal nasional sebanyak 12 jurnal dan jurnal internasional

sebanyak 14 jurnal. Kemudian setelah peneliti melakukan pencarian

dengan menggunakan kata kunci dan kriteria yang digunakan dalam


36

penelitian didapatkan jurnal nasional sebanyak 6 jurnal dan jurnal

internasional sebanyak 4 jurnal.

C. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis data

yang telah terkumpul untuk menigkatkan pemahaman penelitian tentang kasus

yang diteliti dan mengkajinya sebagai temuan bagi orang lain. Pada metode

analisis ini menggunakan 4 jurnal internasional dan 6 jurnal nasional. Jurnal

yang sudah dikumpulkan tersebut kemudian dibandingkan dan dipelajari

mulai dari abstrak sampai isi dan penutup. Metode analisis data yang akan

digunakan adalah dengan menggunakan Literature review matrix yaitu

dengan menggabungkan berbagai jurnal internasional maupun nasional yang

bersifat relevan, mutakhir, dan memadai. Pengkajian yang dilakukan

diantaranya adalah:

1. Analisa masing-masing jurnal

2. Teknik literatur review yang dilakukan adalah :

a. Mencari kesamaannya (compare)

b. Mancari ketidaksamaannya (contrast)

c. Memberikan pandangan (critize)

d. Membentuk ulasan (synthesize)

e. Meringkas (summarize)

3. Tujuan literatur review adalah :

a. Membentuk sebuah kerangka teoritis untuk topik/bidang penelitian


37

b. Menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik

c. Menunjukkan kesinambungan dengan penelitian terdahulu dan

bagaimana kaitannya dengan penelitian saat ini

d. Pengembangan teori dan sebagai dasar membangun teori baru

e. Mengintegrasikan dan menyimpulkan hal-hal yang diketahui dalam

area penelitian tersebut.

f. Menyusun rekomendasi pada organisasi kesehatan dalam membuat

keputusan tentang intervensi dan masalah perawatan tertentu.

4. Langkah – Langkah literature review adalah :

a. Mengumpulkan artikel ilmiah sesuai dengan topik penelitian, sesuai

kriteria penelitian.

b. Membaca sekilas artikel untuk memahami tentang apa yang dibahas

(baca : Abstrak).

c. Menganalisis (memecah dan mengidentifikasi informasi penting di

dalamnya).

d. Menganalisis isi kemudian dikelompokkan menjadi substansi dan

dicari kesamaan dan perbedaannya dari jurnal yang dipilih

e. Gabungkan menjadi satu cerita ilmiah yang lengkap mengenai suatu

permasalahan

f. Menyusun hasil review sesuai dengan panduan penyusunan literature

review.

5. Tabel Matriks
38

Tabel matriks membantu menganalisis dan mensintesis sumber utama

untuk mengatur sumber dan mengintegrasikannya ke dalam interpretasi.

Tabel 3.1 Review Matrix

Nama Peneliti, Tahun Tujuan Metode Hasil


Judul Jurnal Penelitian

D. Jadwal Penelitian

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian


Kegiatan Penelitian April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusunan Proposal

dan sidang proposal


Proses Perbaikan

Proposal
Proses Penelitian dan

Penyusunan Hasil
39

Sidang Skripsi

Proses Perbaikan dan

Penyusunan Draf
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dari Berbagai Literature (Matriks)

Tabel 4.1 Matrik Review

Nama/Judul Tahun Tujuan Metode Hasil


Meta Amelia dan Endang 2011 Penelitian bertujuan 1. Penelitian kuantitatif dengan Hasil penelitian ini p = 0,003 (p
Sri untuk mengetahui pendekatan korelasional < 0,05) dengan rxy = -0,487
Hubungan antara hubungan antara 2. Metode pengumpulan data berarti terdapat hubungan
Dukungan Sosial Dengan dukungan sosial yang menggunakan skala, yaitu negatif yang signifikan antara
Depresi pada Lanjut Usia bersumber dari skala depresi dengan 34 dukungan sosial dengan depresi.
yang tinggal di Panti keluarga, dengan aitem sahih (α = 0,928 ) dan Efektifitas regresi sebesar 0,237
Wreda Wening Wardoyo depresi pada lanjut 36 item sahih (α = 0,972) artinya depresi 23,7% ditentukan
Jawa Tengah usia. pada skala dukungan sosial. oleh dukungan sosial.
Sedangkan 76,3% sisanya
dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak diungkap dalam
penelitian. Jadi semakin tinggi
dukungan sosial yang diterima
oleh lanjut usia yang tinggal di
panti wreda, semakin rendah
depresi yang dialami oleh
mereka dan sebaliknya.
Aldiron Rudolf, dkk. 2017 Penelitian ini 1. Pendekatan Cross Sectional Hasil penelitian ini menyatakan
34

Hubungan Dukungan merupakan penelitian Design yaitu dimana dalam bahwa ada hubungan yang
Sosial Dengan Tingkat korelasional yang pengukuran atau observasi sangat kuat antara dukungan
Depresi Pada Lanjut bertujuan untuk data variabel independen dan sosial dengan tingkat depresi
Usia Di Panti Werdha mengetahui hubungan dependen hanya satu kali pada lansia di panti Werdha
Pangesti Lawang dukungan sosial pada saat itu Pangesti Lawang dengan nilai
dengan tingkat depresi korelasi spearman rank 0,857
pada lanjut usia di dan p= 0,000 < α (0,05),
Panti Werdha Pangesti sedangkan arah hubungannya
Lawang adalah positif yang maknanya
semakin baik dukungan sosial
maka tingkat depresi menurun
(tidak ada). Melalui dukungan
sosial yang lebih baik pada
lansia khususnya di panti
Werdha Pangesti Lawang, dapat
memberikan manfaat yang besar
terhadap berbagai masalah
terutama tingkat depresi pada
lansia.

Azwan, dkk. 2015 Tujuan dalam 1. Penelitian ini menggunakan Hasil analisa hubungan
Hubungan Dukungan penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif dukungan sosial teman sebaya
Sosial Teman Sebaya untuk mengetahuai korelasi dengan pendekatan terhadap kualitas hidup lansia di
Dengan Kualitas Hidup dukungan sosial teman cross sectional PSTW Khusnul Khotimah
Lansia di Panti Sosial sebaya lansia di PSTW, dengan menggunakan uji Chi-
Tresna Werdha mengetahui kualitas Square menunjukkan p value
hidup lansia di PSTW, sebesar 0,017 dimana p value <
dan untuk mengetahui 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak
hubungan dukungan dan dapat disimpulkan ada
35

sosial teman sebaya hubungan dukungan sosial


dengan kuaitas hidup teman sebaya terhadap kualitas
lansia di PSTW hidup lansia di PSTW. Jadi
dukungan sosial teman sebaya
sangat penting, selain untuk
menjaga sosialisasi antar lansia,
dukungan sosial teman sebaya
ini juga dapat mengurangi
maupun mengatasi masalah-
masalah yang terjadi pada lansia
di PSTW Khusnul Khotimah.
Irene R.N, dkk. 2017 Tujuan dari penelitian 1. Desain penelitian korelasi Hasil penelitian ini
Hubungan Dukungan ini untuk mengetahui dengan menggunakan menunjukkan bahwa ada
Sosial Keluarga dengan hubungan dukungan pendekatan cross sectional hubungan yang kuat antara
Tingkat Depresi pada sosial keluarga dengan dukungan sosial keluarga
Lanjut Usia di Panti tingkat depresi pada dengan tingkat depresi pada
Werdha Malang Raya lansia yang tinggal di lansia yang tinggal di Panti
Panti Werdha Malang Werdha Malang Raya (Panti
Raya. Griya Asih dan Panti Siloam)
dengan nilai p = 0,000 < ∝ =
0,05 dan nilai koefisien korelasi
= 0, 757. Jadi semakin baik
dukungan sosial keluarga yang
diberikan kepada lansia maka
lansia merasa lebih diperhatikan
oleh keluarga, sehingga depresi
yang biasanya muncul pada
lansia dapat diminimalisir
melalui dukungan sosial
36

keluarga yang baik.


Kristina Pae. 2017 Tujuan penelitian ini 1. Metode penelitian ini adalah Uji statistik Mann Whitney
Perbedaan Tingkat secara umum adalah penelitian comparative study. didapatkan hasil pvalue = 0,00
Depresi pada Lansia untuk mengetahui dengan taraf signifikansi 0,05.
yang Tinggal di Panti perbedaan tingkat Ada perbedaan tingkat depresi
Werdha dan yang depresi lansia yang pada lansia yang tinggal di panti
Tinggal di Rumah tinggal di Panti Werdha werdha dengan lansia yang
bersama Keluarga. dengan lansia yang tinggal bersama keluarga di
tinggal di rumah rumah. Dimana dapat diartikan
bersama keluarga. bahwa dukungan keluarga dan
social support sangat
mempengaruhi tingkat depresi
yang dialami lansia. Faktor
support system keluarga
merupakan faktor yang dapat
menentukan tingkat stres
psikososial lansia dimana
semakin tinggi support system
keluarga maka semakin kecil
tingkat stres psikososial yang
dialami lansia. Hasil penelitian
ini juga menyebutkan bahwa,
faktor perasaan terbuang dapat
meningkatkan stres psikososial
lansia dimana dengan
dititipkannya mereka dipanti
mereka merasa terbuang dari
keluarganya.
Gusti Ayu dan Made 2015 Bertujuan untuk 1. Penelitian kuantitatif dengan Hasil analisis menunjukkan
37

Diah. mengetahui hubungan pendekatan korelasional bahwa ada hubungan yang


Hubungan Dukungan antara dukungan sosial signifikan antara dukungan
Sosial Keluarga dengan keluarga dengan sosial keluarga dengan tingkat
Tingkat Depresi pada tingkat depresi pada depresi (p = 0,000; p < 0,05).
Lansia di Kelurahan lansia di Kelurahan Koefisien korelasi r = -0,847
Sading Sading sehingga dapat disimpulkan
dukungan sosial keluarga
memiliki hubungan yang
berlawanan arah dengan tingkat
depresi. Hal ini berarti bahwa
semakin tinggi dukungan sosial
keluarga yang diterima, maka
tingkat depresi pada lansia di
Kelurahan Sading akan lebih
rendah dan sebaliknya semakin
rendah dukungan sosial yang
diterima, maka tingkat depresi
akan lebih tinggi.
Maryam Seddigh, dkk. 2020 The purpose of this 1. In this descriptive, The results showed that with
A Comparative Study of study was to assess cross-sectional study increasing social support,
Perceived Social Support perceived social conducted in 2013. depression decreased in
and Depression among support and depression all three groups,which was
Elderly Members of in the elderly statistically significant in
Senior Day Centers, members of senior day the two elderly groups
Elderly Residents in care centers and living in nursing homes
Nursing Homes, and compare the results (r=−0.19, p=0.044) and elderly
Elderly Living at Home. with that of elderly members of senior day
individuals living at centers (r=−0.18, p=0.049). In
nursing homes and at the present study, a
38

home. meaningful and inverse


relationship was observed
between perceived social
support and depression. Social
support can be used as
an appropriate and
inexpensive tool for
reducing depression in
the elderly.
Mahbobeh Faramarzi, 2015 The aim of the study 1. This cross sectional study The prevalence of depressive
dkk. was to investigate the symptoms was 43.4%. The mean
A Negative Association relationship between social support score in the
between Social Support social support and subjects without depressive
and Depression in the depression in elderly symptoms was 28.32±2.79
Elderly Population of population of Amirkola which has been significantly
Amirkola City. city, northern Iran. higher than those with
Also, a few studies depressive symptoms
have been conducted to 25.86±3.44. Social support has
determine whether been negatively associated with
there is any association depressive symptoms in older
between social support people living in northern Iran.
and depression in This extends the task on this
different cultural topic previously done in Europe,
settings, e.g. in western North America, Australia and
countries. Japan to new geographic,
religious and cultural settings.
By increasing the social support
of older people we can attain the
potential to reduce depression,
39

irrespective of a society’s
particular social characteristics.

Felix S Wicke, dkk. 2014 The purpose of this 1. Cross-sectional data of 3,189 Mediation analyses confirmed
Depressive mood study was to multimorbid patients from that depressive mood mediates
mediates the influence of investigated whether the baseline assessment of the influence of social support
social support on health- depressive mood the German MultiCare cohort on health-related quality of life
related quality of life in mediates the influence study were used. (Sobel’s p < 0.001). Multiple
elderly, multimorbid of social support on linear regression showed that the
patients. health-related quality influence of depressive mood (β
of lite. = -0.341, p < 0.01) on health
related quality of life is greater
than the influence of
multimorbidity (β = -0.234, p <
0.01). social support influences
health related quality of life, but
this association is strongly
mediated by depressive mood.
Bhushan Patil, dkk. 2014 To determine the 1. It was a cross sectional study Significant negative correlation
Study of perceived and relationship between carried out in the Geriatric was seen between perceived
received social support in depression, perceived Clinic of Psychiatry social support and depression (r
elderly depressed and received social = −413; P < 0.01). There was no
patients support significant correlation between
depression and received social
support. Perception of social
support in elderly is affected by
depression. Adequate treatment
of depression which improves
negative cognition would help in
40

the perception of social support


for elderly subjects who are
depressed and aid in recovery.
B. Pembahasan

Berdasarkan dari beberapa jurnal yang dianalisis penulis dapat

menggolongkannya menjadi beberapa garis besar mengenai Hubungan

Dukungan Teman Sebaya dengan Tingkat Depresi pada Lansia Di Panti

Werdha. Ada beberapa yang dapat dikategorikan yaitu dukungan sosial teman

sebaya, tingkat depresi di panti werdha.

1. Dukungan Sosial Teman Sebaya

Berdasarkan pada hasil peneltian yang dilakukan oleh Aldiron Rudolf,

dkk, 2017 mengatakan dukungan sosial terhadap lansia perlu diperhatikan

dan harus dapat ditingkatkan, yaitu dengan :

a. Meningkatkan dukungan emosional (Emotional support), dukungan

secara emosional dilakukan dengan meningkatkan rasa empati, peduli

terhadap lansia di panti Werdha Pangesti Lawang dengan menyediakan

kenyamanan dan menjamin perasaan, lansia yang menerima dukungan

ini akan merasa dicintai dan dihargai.

b. Dukungan Instrumental (Instrumental Support), dukungan dengan

memberi bantuan secara langsung atau nyata baik berupa materi

seperti melayani bantuan secara financial atau benda-benda yang di

butuhkan.

c. Dukungan Informatif (Informational Support), lansia di panti Werdha

Pangesti Lawang perlu mendapatkan dukungan ini yaitu dengan


34

memberikan nasehat, arahan, sugesti atau feedback mengenai

bagaimana orang melakukan sesuatu.

d. Dukungan penghargaan meningkatkan dukungan pada lansia di panti

Werdha Pangesti Lawang secara nyata dengan memberikan

penghargaan jika pandang perlu, memberikan pujianjika mempunyai

ide positif atau gagasan yang bagus.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azwan, dkk, 2015

mengatakan bahwa dalam penelitiannya dukungan sosial dapat berasal

dari orang-orang di sekitar individu seperti: keluarga, teman dekat, dan

rekan atau teman sebaya. Salah satu dukungan sosial yang sangat

berpengaruh yaitu dukungan yang berasal dari teman sebaya. Dukungan

sosial yang dimaksud yaitu adanya komponen-komponen dari dukungan

sosial itu sendiri, seperti kerekatan emosional, integrasi sosial, adanya

pengakuan, ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan, dan

kesempatan untuk mengasuh.

Dukungan teman sebaya ini sangat penting dalam meningkatkan

kualitas hidup lansia, terutama bagi para lansia yang sudah tidak lagi

tinggal bersama keluarga. Penempatan lansia di PSTW ini dikarenakan

kesibukan dari anggota keluarga yang tidak memiliki waktu yang cukup

untuk merawat lansia di rumah. Hal ini tentunya mengurangi dukungan

sosial dari anggota keluarga yang diterima oleh lansia.


35

Sedangkan menurut Maryam Seddigh, dkk, tahun 2020 mengatakan

bahwa pentingnya dukungan sosial di usia tua, dapat dinyatakan bahwa

salah satu faktor penting yang mempengaruhi kepuasan hidup pada orang

tua adalah menghabiskan waktu bersama orang lain. Secara umum,

interaksi dengan orang lain dan dukungan sosial mengurangi depresi dan

meningkatkan kepercayaan diri, harapan, dan kepuasan hidup. Oleh

karena itu, dukungan sosial dapat digunakan sebagai alat yang tepat dan

murah untuk mengurangi depresi pada lansia. Peran komunikasi sosial

dan, akibatnya, dukungan sosial harus dicatat sebagai faktor penting

dalam memberikan pengalaman positif dan bermanfaat bagi individu,

yang akan menghasilkan peningkatan harga diri dan mengurangi risiko

depresi.

Berdasarkan hasil penelitian Mahbobeh Faramarzi, dkk, tahun 2015

mengatakan bahwa dukungan sosial telah berkontribusi pada rasa

penerimaan yang mengarah pada peningkatan harga diri melalui stabilitas,

prediktabilitas, dan kontrol yang diberikannya. Dalam penelitian ini, skor

dukungan sosial lebih tinggi pada pria daripada wanita karena perbedaan

budaya di beberapa masyarakat, perempuan memiliki keprihatinan yang

lebih besar terhadap hubungan mereka di masyarakat. Kebanyakan pria

bergantung pada istri mereka. Dalam penelitian kami, wanita terutama

yang lebih tua memiliki partisipasi kurang aktif, kegiatan sosial dan

hubungan interpersonal. Dengan meningkatkan dukungan sosial dari


36

orang tua kita dapat memperoleh potensi untuk mengurangi depresi,

terlepas dari karakteristik sosial tertentu masyarakat.

Berdasarkan hasil dari sepuluh jurnal review diatas memiliki

persamaan yang signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi

pada lansia. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan

sosial dengan tingkat depresi pada lansia. Hubungan yang terjadi yaitu

hubungan berlawanan arah, yang memiliki arti bahwa semakin tinggi

dukungan sosial maka tingkat depresi akan semakin rendah, desain

penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelasi dengan pendekatan

cross sectional dan menggunakan kuesioner baku yaitu kuesioner GDS

15 (Geriatric Depression Scale 15).

Sedangkan perbedaan yang signifikan yang terdapat dari sepuluh

jurnal review tersebut yaitu antara usia, sumber biaya sehari-hari, status

pasangan, riwayat penyakit, serta kegiatan yang diikuti lansia pada tingkat

depresi. Dari jurnal ketiga terdapat perbedan pada variabel independen

yaitu kualitas hidup.

2. Tingkat depresi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kristina Pae tahun 2017

mengatakan hasil penelitian ini dimana lansia yang tinggal di panti

werdha lebih banyak berpendidikan sekolah dasar (37,5%) dan lansia

yang tinggal di rumah bersatatus pendidikan SMA (51,85%). Pendidikan


37

merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang,

karena pendidikan dapat menambah wawasan, sehingga tindakan dan

perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada yang

tidak didasari pengetahaun. Lansia yang memiliki tingkat pendidikan

rendah akan memiliki koping yang kurang baik dalam menghadapi

berbagai masalah dalam kesehariannya. Hal ini dapat mempengaruhi

tingkat depresi yang dialami oleh lansia.

Sedangkan menurut Meta Amalia dan Endang Sri tahun 2011

mengatakan hasil penelitiannya sesuai dengan hipotesis yang diajukan,

karena bagi lanjut usia, dukungan sosial dapat memberikan arti dalam

mengatasi depesi. Adanya dukungan sosial yang baik dapat meningkatkan

kesehatan fisik dan kesehatan mental bagi para lanjut usia.

Menurut hasil penelitian Maryam Seddigh, dkk, tahun 2020

mengatakan lansia yang tinggal di panti jompo memiliki skor depresi

tertinggi. Depresi tidak terjadi secara alami karena usia, hasil penelitian

menunjukkan bahwa sekitar 15% dari populasi di atas 65 tahun

menunjukkan tanda-tanda depresi yang jelas hal ini dipengaruhi oleh gaya

hidup mereka, kondisi hidup yang berbeda, tinggal di rumah jompo dan

kurangnya dukungan sosial, keanggotaan di pusat harian, dan tinggal atau

aktif di masyarakat, memiliki efek berbeda pada depresi penuaan karena

kondisi khusus penuaan dan jenis budaya masyarakat.


38

Sedangkan menurut Gusti Ayu dan Made Diah tahun 2015

mengatakan bahwa jenis kelamin, tingkat pendidikan serta pekerjaan

terlihat nilai asymp sig. lebih besar dari 0,05 (p>0,05), hal ini berarti tidak

terdapat perbedaan tingkat depresi pada jenis kelamin, tingkat pendidikan

serta pekerjaan subjek. Pada data usia, sumber finansial, status pasangan,

riwayat penyakit, serta kegiatan yang diikuti subjek nilai asymp sig. lebih

kecil dari 0,05 (p<0,05). Hal tersebut berarti terdapat perbedaan tingkat

depresi pada usia, sumber finansial, status pasangan, riwayat penyakit,

serta kegiatan yang diikuti subjek. Hubungan antara dukungan sosial dan

tingkat depresi memiliki nilai negatif, hal tersebut menunjukkan bahwa

hubungan yang terjadi yaitu berlawanan arah. Hubungan berlawanan arah

yang dimaksud adalah apabila terjadi peningkatan dalam dukungan sosial

keluarga, maka kecenderungan tingkat depresi akan mengalami

penurunan. Apabila dukungan sosial keluarga mengalami penurunan,

maka kecenderungan tingkat depresi akan mengalami peningkatan.

Hasil penelitian Meta Amelia dan Endang Sri tahun 2011

menunjukkan bahwa depresi pada lanjut usia yang tinggal di Panti Wreda

Wening Wardoyo Jawa Tengah berada pada kategori tinggi, dan

dukungan sosialnya berada pada kategori rendah. Sumbangan efektif

dukungan sosial terhadap depresi pada lanjut usia yang tinggal di panti

wreda sebesar 23,7%. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa dukungan

sosial berpengaruh pada penurunan depresi pada lanjut usia yang tinggal
39

di panti wreda. Faktor-faktor lain sebesar 76,3% yang tidak diungkap

dalam penelitian, diduga turut berperan dalam depresi yaitu pengalaman

hidup, tingkat religiusitas, faktor kepribadian, tingkat kesehatan, dan

harga diri (self-esteem).

Anda mungkin juga menyukai