Anda di halaman 1dari 4

Masyarakat Pesisir Masih Mempercayai Adat Istiadat Memantang Makanan Yaitu Ikan Asin

Dan Buah – Buahan Seperti Nanas Dan Cempedak & Perempuan Hamil Tidak Boleh Keluar Di
Sore Hari Menjelang Magrib Disebabkan Keyakinan Makhluk Halus Yang Menggangu.
(BUDAYA Kalimantan Timur)

Dosen Pembimbing :
Ns. Sisca Evi,MNS

Nama Kelompok 1 :

 Angelyca Mawanti Manullang (180204042)


 Liberniati hulu (180204007)
 Novia Tresia Sitompul (180204045)
 Nadia Aramita (180204016)
 Sonya Dharma Putri Waruwu (180204021)
 Sesiana Rahmawati (180204025)

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
2021/2022
BUDAYA KALIMANTAN TIMUR

Masyarakat Masih Mempercayai Adat Istiadat Memantang Makanan Yaitu Ikan Asin
Dan Buah – Buahan Seperti Nanas Dan Cempedak & Perempuan Hamil Tidak Boleh
Keluar Di Sore Hari Menjelang Magrib Disebabkan Keyakinan Makhluk Halus Yang
Menggangu.
(BUDAYA Kalimantan Timur)

Sebagian masyarakat Kalimantan Timur yang di perkampungan atau di pedalaman masih


sangat percaya bahwa ketika seorang yang memakan ikan asin dan buah – buahan seperti nanas
dan cempedak akan mengalami kesulitan saat persalinan dan kebanyakan seorang perempunlah
yang harus menghindari hal tersebut dan seorang perempuan yang hamil tidak boleh keluar
rumah pada sore hari menjelang malam karena makhluk harus, maka penyebabnya adalah ulah
mahluk halus. Tidak terkecuali juga bagi masyarakat yang di daerah Kota masih percaya dengan
budaya tersebut, semua tergantung persepsi masing – masing keluarga di Kalimantan Timur.
Sebagian besar masyarakat Di Kalimantan Timur budaya ini masih menjadi kepercayaan mereka,
sehingga keluarga yang di daerah pedalaman ataupun perkampungan tidak pergi ke pusat
pelayanan kesehatan di daerah mereka, mereka lebih memilih berobat tradisional kepada “Dukun
Beranak”.

Misalnya, sewaktu sore menjelang magrib seorang wanita hamil keluar dari rumah untuk
berjalan – jalan,dan malamnya si wanita tersebut mengalami keguguran, tanpa berpikir panjang
mereka menyimpulkan bahwa janin mereka “telah di ambil makhluk halus”, tanpa datang ke
Pusat Pelayanan Kesehatan. Kasus ini sering terjadi di daerah perkampungan, yang
mengakibatkan tingginya tingkat kematian pada wanita hamil yang mengalami keguguran di
daerah tersebut. Semua karena kurangnya pengetahuan tentang Kesehatan.
Dalam Dunia Kesehatan

Keguguran adalah hilangnya janin dalam kehamilan secara spontan sebelum umur
kehamilan mencapai 20 minggu. Sekitar 10-20 persen dari kehamilan yang diketahui mengalami
keguguran. 

Gejala keguguran kebanyakan terjadi sebelum minggu ke 12 dari kehamilan. Tanda dan gejala
dari keguguran meliputi:

 Perdarahan atau bercak darah yang keluar dari vagina


 Nyeri atau kram pada daerah perut dan pinggang
 Cairan atau jaringan yang keluar dari vagina

Pada umumnya kebanyakan keguguran disebabkan karena janin yang dikandung tidak dapat
berkembang dengan normal. Lebih dari 50 persen dari keguguran dikaitkan dengan kelainan
kromosom. Selain karena kelainan kromosom, kondisi berikut menyebabkan keguguran, yaitu:

1. Diabetes yang tidak terkontrol


2. Infeksi
3. Kelainan fungsi hormon
4. Kelainan struktur rahim dan serviks
5. Penyakit tiroid

Berbagai macam faktor risiko dapat meningkatkan risiko keguguran, antara lain:

 Umur. Perempuan hamil dengan umur lebih dari 35 tahun memiliki risiko keguguran
lebih tinggi daripada usia yang lebih muda.
 Riwayat keguguran sebelumnya. Perempuan yang memiliki riwayat dua hingga tiga
keguguran sebelumnya memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami keguguran.
 kondisi kronis. Perempuan dengan kondisi kronis atau menahun, seperti diabetes
memiliki risiko tinggi terjadinya keguguran
 Masalah pada rahim atau serviks. Beberapa kelainan tertentu pada otot rahim dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya keguguran.
 Penggunaan alkohol, rokok, dan obat-obatan tertentu. Perempuan yang merokok
memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami keguguran daripada yang tidak. Sedangkan
penggunaan alkohol dan obat-obatan tertentu juga mempengaruhi terjadinya keguguran.
 Berat badan. Berat badan terlalu rendah atau terlalu tinggi dikaitkan dengan peningkatan
risiko dari keguguran.

Pengobatan keguguran didasarkan dari kesejahteraan ibu dan janin. Penentuan kesejahteraan ibu
dan janin dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik maupun USG. Beberapa pilihan pengobatan
yang dapat dilakukan antara lain:
1) Persalinan dari janin. Apabila didapati janin telah meninggal, pengeluaran isi janin dapat
dilakukan secara alamiah dengan menunggu proses alamiah dari rahim atau dapat pula
dipercepat dengan menggunakan obat-obatan.
2) Terapi operatif. Dilakukan apabila sisa janin masih tertinggal di dalam rahim dan
menyebabkan perdarahan tak kunjung berhenti. Dokter dapat melakukan kuret untuk
membersihkan sisa jaringan yang masih menempel pada dinding rahim.

Dari Penjelasan tersebut dalam Dunia Kesehatan, sudah terbukti bahwa seorang ibu hamil
keguguran memang ada penyebab biologisnya, bukan karena mahluk halus jadi itu adalah sosial
budaya yang di ciptakan masyarakat Kalimantan Timur.

PERUBAHAN DAN INOVASI

1) Dengan semakin majunya perkembangan zaman dan pengetahuan masyarakat


Kalimantan Timur, serta pendkes yang selalu diberikan oleh perawat, dapat menambah
pengetahuan dalam setiap keluarga dan menjadi sebuah perubahan.
2) Dengan adanya pendkes masyarakat semakin paham apa penyebab dari sebuah penyakit,
bukan karena “mahluk halus”
3) Perubahan dapat terjadi dengan selalu melakukan promosi kesehatan dengan bentuk
pendkes.
4) Dengan adanya pengetahuan dan perubahan pola pikir dari masyarakat Kalimantan
Timur, akan memudahkan keluarga jika Seorang wanita hamil mengalami keguguran,
dan mengurangi tingkat kematian di karenakan keguguran.
5) Dengan adanya perubahan, itu tidak akan merusak prinsip keluarga yaitu kesembuhan
dan pengetahuan, serta penanganan tentang Keguguran.

Anda mungkin juga menyukai