Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU

DOSEN PENGAMPU : ROZA ANDRIANI S.IP, M.Si

Oleh kelompok :
1. AKIRA YONANIKO (2111401026)
2. ALPIQRI MEIPUTRA (2111401031)
3. AMIRA MAHARANI (2111401029)
4. EKA KURNIA (2111401032)
5. FADHIL (2111401027)
6. JIHAN AFDILLA (2111401048)
7. LUTFIA SALSABILA (2111401034)
8. MAHARANI AGUSTIN (2111401028)
9. MIFTAHUL JANNAH (2111401030)
10. SYAHWATUL JANNAH (2111401033)
11. VOVON WAHYUDI (2111401025)

PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah “Pancasila Sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah Otonomi Daerah ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
ini dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Pekanbaru Desember 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................i


DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
A. Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu..........................................3
B. Definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)..........................................4
C. Penerapan Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).......................................................5
D. Pengaruh Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).......................................................6
E. Manfaat Nilai Keadilan sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).......................................................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................................8
A. Kesimpulan........................................................................................................8
B. Saran...................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai bangsa yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa
Indonesia tidak terlepas dari dasar Negara yaitu Pancasila. Pancasila adalah dasar
filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan pada tanggal 18
Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam
Berita Republik Indonesia tahun II No.7 bersama-sama dengan batang tubuh
UUD 1945. Bangsa Indonesia telah menemukan jati dirinya, yang didalamnya
tersimpul cirri khas, sifat, dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain,
yang oleh para pendiri negara kita dirumuskan dalam suatu rumusan yang
sederhana namun mendalam.
Berdasarkan fakta objektif secara historis kehidupan bangsa Indonesia
tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila. Atas dasar inilah maka sangat
penting bagi para generasi penerus bangsa terutama kalangan intelektual kampus
untuk mengkaji, memahami, dan mengembangkan berdasarkan pendekatan
ilmiah, yang pada gilirannya akan memiliki suatu kesadaran serta wawasan
kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai-nilai yang dimilikinya sendiri. Intelektual
kampus yaitu mahasiswa yang selalu berupaya untuk mendapat ilmu yang
nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Tidak hanya mendapatkan ilmu, namun seorang mahasiswa juga harus
berusaha untuk dapat mengembangkan ilmu tersebut. Banyak sekali sudut
pandang atau pedoman yang dapat digunakan dalam mengembangkan ilmu, tetapi
sebagai mahasiswa dan warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu
mengembangkan ilmu serta memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-
masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan
konsisten berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasarnya sehingga sesuai
dengan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu?
2. Apakah definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
3. Bagaimana penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
4. Apakah pengaruh dari nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
5. Apakah manfaat dari nilai keadilan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
2. Untuk mengetahui definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
3. Untuk mengetahui penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
4. Untuk mengetahui pengaruh nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
5. Untuk mengetahui manfaat nilai keadilan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu


Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat
dan martabatnya maka manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil
kreativitas rohani manusia.Unsur jiwa (rohani) manusia meliputi aspek akal, rasa,
dan kehendak. Akal merupakan potensi rohani manusia dalam hubungan dengan
intelektualitas, rasa dalam bidang estetis, dan kehendak dalam bidang moral
(etika). Atas dasar kreativitas akalnya manusia mengembangkan iptek dalam
rangka untuk mengolah kekayaan alam yang sediakan oleh Tuhan yang Maha Esa.
Oleh karena itu tujuan essensial dari Iptek adalah demi kesejahteraan umat
manusia, sehingga Iptek pada hakikatnya tidak bebas nilai namun terikat oleh
nilai. Dalam masalah ini Pancasila telah memberikan dasar nilai-nilai bagi
pengembangan Iptek demi kesejahteraan hidup manusia. Pengembangan Iptek
sebagai hasil budaya manusia harus didasarkan pada moral Ketuhanan dan
kemanusiaan yang adil dan beradab. Pancasila yang sila-silanya merupakan suatu
kesatuan yang sistematis haruslah menjadi sistem etika pengembangan Iptek.
Pancasila sebagai filsafat ilmu harus mengandung nilai ganda, yaitu:
1. Harus memberikan landasan teoritik (dan normatif) bagi penguasaan
dan pengembangan iptek dan menetapkan tujuannya.
2. Memiliki nilai instrinsik tujuan iptek yang senantiasa dilandasi oleh
nilai mental kepribadian dan moral manusia. Nilai-nilai kualitatif dan
normatif secara kategoris harus terkandung dalam ajaran filsafat.
Kualitas dan identitas nilai mental dan kepribadian manusia senantiasa
berhubungan dengan nilai filsafat dan atau agama
Kedudukan filsafat ilmu harus berasaskan kerohanian dari sistem keilmuan
dan pengembangannya. Fungsi mental dan moral kepribadian manusia dalam
implementasi iptek merupakan kriteria yang signifikan suatu keilmuan. Keilmuan
harus berorientasi praktis untu kepentingan bangsa. Selain itu, kebenaran yang
dianut epistomologis Pancasila prinsip kebenaran eksistensial dalam harmoni
maksimal yang sesuai taraf- taraf fisiokismis, biotik, psikis, dan human dalam
rangka acuan norma ontologis transedental. Dengan pendekatan pencerdasan
kehidupan bangsa, epsitomologis Pancasila bersifat terbuka terhadap berbagai
aliran filsafat dunia.

B. Definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)


Manusia sebagai makhluk jasmani rohani sebagai makhluk Tuhan yang Maha
Esa sekaligus individu dan makhluk sosial, pada hakikatnya sebagai makhluk
homo sapiens makhluk yang berakal di samping berasa dan berkehendak. Sebagai
makhluk yang berakal, manusia memiliki kemampuan intelektual yang mampu
menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
unsur-unsur yang pokok dalam kebudayaan manusia, dalam dunia ilmu pengetahuan
terdapat dua pandangan yang berbeda yaitu (1) pendapat yang menyatakan bahwa ilmu
pengetahuan itu bebas nilai, artinya tidak ada sangkut pautnya dengan moral, dengan
etika, dengan kemanusiaan, dengan ketuhanan. (2) pendapat kedua menyatakan bahwa
ilmu pengetahuan pada hakikatnya untuk kesejahteraan umat manusia. Oleh karena itu,
ilmu pengetahuan adalah terikat nilai yaitu nilai moral, nilai kemanusiaan, nilaireligious.
Bagi Pancasila ilmu pengetahuan itu berketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan,
berpersatuan, berkerakyatan, dan beradilan. Maka dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi harus dilandasi moral, etika serta nilai-nilai religious. Dengan
perkataan lain ilmu pengetahuan harus dilandasi etika ilmiah dan yang paling penting
dalam etika ilmiah adalah menyangkut hidup mati orang banyak, masa depan, hak-
hak manusia dan lingkungan hidup. Hal-hal yang perlu ditekankan adalah sebagai
berikut:
2. Risiko percobaan dan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Kemungkinan penyalahgunaannya
4. Kompatibilitas dengan moral yang berlaku
5. Terganggunya sumber daya dan pemerataannya
6. Hak individu untuk memilih sesuatu sesuai dengan dirinya

C. Penerapan Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Sila persatuan Indonesia, mengkomplementasikan universalia dan
internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila lain. Pengembangan Iptek
diarahkan demi kesejahteraan umat manusia termasuk di dalamnya kesejahteraan
bangsa Indonesia. Pengembangan Iptek hendaknya dapat mengembangkan rasa
nasionalisme. Kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian dari
umat manusia di dunia.
Sila persatuan Indonesia mengingatkan kita untuk mengembangkan
IPTEK untuk seluruh tanah air dan bangsa secara merata. Selain itu memberikan
kesadaran bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat adanya kemajuan
IPTEK, dengan IPTEK persatuan dan kesatuan bangsa dapat berwujud,
persaudaraan dan persahabatan antar daerah dapat terjalin.
Contoh persoalan atau kebijakan dari nilai persatuan sebagai dasar
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yaitu adanya media
sosial seperti facebook atau twitter yang dapat menyatukan masyarakat
Indonesia untuk membantu warga negara Indonesia yang membutuhkan bantuan
seperti adanya Laskar Sedekah yang menyalurkan sedekah masyarakat kepada
yang berhak untuk menerima. Selain itu, orang-orang yang sudah bersedekah
dapat mengetahui bentuk kegiatan Laskar Sedekahmelalui akun media sosial
yang mengunggah foto-foto penerima sedekah. Manfaat lainnya dari penerapan
nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) yakni dapat membuat masyarakat Indonesia lebih tanggap,
contohnya jika terjadi bencana alam di suatu daerah seperti kabut asap maka
informasi-informasi lebih cepat meluas dan menyebar. Sehingga fungsi dari
nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) adalah mempermudah mempersatukan masyarakat Indonesia dalam
segala urusan.

D. Pengaruh Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mendasari pengembangan Iptek secara demokratis.
Artinya setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan
Iptek. Selain itu, dalam pengembangan Iptek setiap ilmuwan juga harus
menghormati dan menghargai kebebasan oang lain dan harus memiliki sikap
yang terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan
penemuan teori lainnya.

Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyarawatan perwakilan, meminta kita membuka kesempatan yang sama
bagi semua warga untuk dapat mengembangkan IPTEK dan mengenyam
hasilnya sesuai kemampuan dan keperluan masing-masing, sehingga tidak
adanya monopoli IPTEK.
Pengaruh nilai Kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (Iptek) adalah meningkatkan kreatifitas masyarakat Indonesia
untuk menghasilkan suatu karya cipta dalam bidang apapun untuk kesejahteraan
warga negara Indonesia. Seorang penemu muda Ricky Elson contohnya. Beliau
dan rekan-rekannya berhasil menciptakan mobil listrik Indonesia pertama yaitu
Tuxuci kemudian dikaji ulang hingga pada tahun 2013 telah muncul mobil
bertenaga listrik Selo. Pada saat ini Ricky Elson pemuda Indonesia berusia 33
tahun tengah mengembangkan becak listrik dan pembangkit listrik tenaga angin
di daerah sumba yang menjadi pembangkit listrik tenaga angin terbaik di dunia.
Iriyanto Widisueno. IPTEK dan Strategi Pengembangannya. (Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, 2009) Dengan selalu berupaya demi
kebangkitan Indonesia dan nilai Kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), tangan-tangan ahli anak Indonesia
menciptakan ide-ide kreatif yang menghasilkan intelektual properti.

E. Manfaat Nilai Keadilan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengkomplementasikan
pengembangan Iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam
hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia
dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta
manusia dengan alam lingkungannya. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, IPTEK didasarkan pada keseimbangan keadilan dalam kehidupan
kemanusiaan.
Contoh dari sila kelima ini adalah ditemukannya varietas bibit unggul padi
Cilosari dari teknik radiasi. Penemuan ini adalah hasil buah karya anak bangsa.
Diharapkan dalam perkembangan swasembada pangan ini nantinya akan
mensejahterakan rakyat Indonesia dan memberikan rasa keadilan setelah
ditingkatkannya jumlah produksi sehingga pada perjalanannya rakyat dari
berbagai golongan dapat menikmati beras berkualitas dengan harga yang
terjangkau.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu
sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman
atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta,
manusia, masyarakat, bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar
bagi manusia Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup
dan kehidupan. Filsafat Pancasila merupakan landasar dalam proses berfikir dan
berpengetahuan.
Pancasila sebagai dasar negara terdiri dari lima sila yang berasal dari
pemikiran hasil akulturasi budaya nusantara. Sila-sila dalam Pancasila memliki
keterkaitan atau berhubungan dan saling melandasi. Sila pertama, Ketuhanan
Yang Maha Esa merupakan landasan utama dari kempat sila lainnya. Hal ini
menjadikan Pancasila sebagai sistem yang saling terkait tak terpisahkan.
Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia tak bisa terlepas dari dunia
luar. Ilmu pengetahuan di Indonesia pada dasarnya telah berlangsung sebelum era
bangsa eropa masuk ke nusantara hingga pada masa pasca kemerdekaan.
Perkembangan iptek adalah lewat kelembagaan pendidikan, hal ini didasarkan
pada semangat ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ yang tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945. Para ilmuwan dan cendikiawan harus memiliki semangat
mengembangkan dan menciptakan iptek yang ditujukan bagi kesejahteraan dan
kemaslahatan umat manusia.

B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Dedy. 2001. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Bidang Kehidupan.


Yogyakarta: Penerbit Buku Baik
Kaelan, 2003. “Pendidikan Pancasila” Yogyakarta: Paradigma,
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, 2013. Direktorat Pembelajaran
dan Kemahasiswaan,
Setiardja, Gunawan. 2001.Pancasila Sebagai Dasar Ideologi Bangsa. Jakarta :
Mondial Nusa Grafika
Surajiyo. 2010. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. (Jakarta: Bumi
Aksara.
Widisueno, Iriyanto.2009. IPTEKS dan Strategi Pengembangannya. Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Widjaja, H.A.W., 2002. “Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila”, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada,

Anda mungkin juga menyukai