Anda di halaman 1dari 20

Penyakit Menular

D
I
S
U
S
U
N

Nama : Marchel Rianra Glendrikho Simanjuntak ( X MIA 1)

Guru Pembimbing : Suyono, S.Pd, M.Or


Kata Pengantar
Segala puji bagi Tuhan yang maha kuasa atas apa yang telah dilimpahkan dan diserahkan
kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah penjas yang berjudul “Penyakit
Menular”. Tujuan dari penulisan makalah ini tak lain yaitu untuk memenuhi tugas penjas
yang diberikan kepada siswa siswi SMA Negeri 3 Medan.

Kami pun menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah penjas yang kami buat masih
memiliki banyak kekurangan meskipun telah kami susun dengan semaksimal mungkin sesuai
arahan guru penjas. Maka dari itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
sifatnya membangun sehingga makalah yang kami buat bisa menjadi lebih baik kedepannya.

Semoga makalah yang kami buat ini juga bisa bermanfaat kepada siapa saja yang
membacanya dan juga bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan terutama bagi kami
sebagai siswa siswi SMA Negeri 3 Medan.

Medan, 4 Mei 2020

Penulis

i
Daftar Isi
Y

Kata Pengantar.......................................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................................ii
Pendahuluan..........................................................................................................................................1
1. Latar Belakang...............................................................................................................................1
2. Identifikasi Masalah......................................................................................................................2
3. Batasan Masalah............................................................................................................................2
4. Rumusan Masalah..........................................................................................................................3
5. Tujuan Masalah..............................................................................................................................3
Kajian Teori............................................................................................................................................4
A. Pengertian Teori............................................................................................................................4
a. Pengertian Penyakit Menular.....................................................................................................4
b. Kemunculan Penyakit Menular..................................................................................................4
c. Penyakit COVID-19.....................................................................................................................5
d. Penyebaran COVID-19...............................................................................................................5
e. Gejala-gejala COVID-19..............................................................................................................7
f. Dampak-dampak COVID-19........................................................................................................8
g. Pencegahan COVID-19...............................................................................................................8
B. Hakikat Teori..................................................................................................................................9
Kesimpulan..........................................................................................................................................13
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................iii

ii
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dunia pendidikan di Indonesia memiliki landasan hukum atau Undang-undangnya
sendiri yakni UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 1 ayat 1
UU No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS berbunyi “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Berdasarkan landasan tersebut
sebagi pendidik / calon pedidik tentunya harus memhami tentang ilmu kesehatan dan ilmu
gizi agar mampu mengarahkan anak didiknya menjadi anak didik yang senantiasa sehat
dan tidak mengalami kekurangan gizi atau kelebihan gizi, meghindarkan dari berbagai
penyakit serta yang sesuai dengan landasan pendidikan UU No 20 tahun 2003 tentang
SISDIKNAS Pasal 1 ayat 1. Untuk mewujudkan semua itu maka calon pendidik atau
pendidik harus mengerti tentang pendidikan kesehatan gizi yaitu pembinaan dan
peningkatan status kesehatan, kebutuhan gizi dan jumlah kalori yang dibutuhkan oleh atlit
dan penyakit malnutrisi, yang dimana materi tersebut memuat berbagai macam ilmu yang
bisa dipergunakan dalam memahami kesehatan dan gizi anak didik kelak.

Salah satu yang harus dipahami oleh anak didik adalah penyakit. Ada berbagai
macam penyakit di dunia, salah satunya adalah penyakit menular. Penyakit menular adalah
penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang dapat ditularkan melalui
media tertentu. Penyakit menular sering juga disebut penyakit infeksi karena penyakit ini
diderita melalui infeksi virus, bakteri, atau parasit yang ditularkan melalui berbagai
macam media seperti udara, jarum suntik, transfusi darah, tempat makan atau minum, dan
lain sebagainya (Vatimatunnimah, 2013). Penyakit menular merupakan hasil perpaduan
berbagai faktor yang saling mempengaruhi. (Widoyono, 2008). Menurut
(Vatimatunnimah, 2013) penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak disebabkan
oleh kuman melainkan dikarenakan adanya masalah fisiologis atau metabolisme pada
jaringan tubuh manusia.

Penyakit menular memiliki banyak jenis. Berikut adalah jenis-jenis penyakit tersebut:

1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

1
2. Diare
3. Tuberkulosis
4. Demam Berdarah
5. Difteri

Selain itu, baru-baru ini terdapat penyakit baru yang muncul. Nama penyakit menular
itu adalah COVID-19. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama virus corona.
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus
yang menular ke manusia. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Walaupun lebih bayak
menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-
anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Sekarang virus ini sudah mulai menyebar keseluruh dunia. Hal tersebut membuat
beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka
mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

Namun, setiap orang pasti memiliki pendapat yang berbeda-beda terhadap sesuatu hal.
Misalnya pada aturan PSBB, terdapat beberapa pendapat. Ada yang pro, namun juga ada
yang kontra. Selain itu, walaupun sudah ditegaskan agar kita tetap melakukan PSBB,
banyak orang yang tetap melanggar hal tersebut. Apakah mereka tahu betapa bahayanya
virus corona?

2. Identifikasi Masalah
Jadi dari latar belakang diatas dapat disimpulkan indentifikasi masalahnya adalah
sebagai berikut:

1. Akibat dari penyakit menular


2. Kurangnya kepedulian orang terhadap COVID-19

3. Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan
maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan
dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa batasan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2
1. Luas lingkup hanya mencakup penyakit menular
2. Penyakit menular meliputi COVID-19

4. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas adalah:
1. Apa itu penyakit menular?
2. Apa itu penyakit COVID-19?
3. Bagaimana penyebar COVID-19?
4. Apa saja gejala-gejala COVID-19?
5. Apa saja dampak-dampak COVID-19?
6. Bagaimana pencegahan COVID-19?

5. Tujuan Masalah
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang penyakit menular
2. Untuk mengetahui pengertian COVID-19
3. Untuk mengetahui asal COVID-19
4. Untuk mengetahui gejala-gejala COVID-19
5. Untuk mengetahu dampak-dampak COVID-19
6. Untuk mengetahui cara pencegahan COVID-19

3
Kajian Teori
A. Pengertian Teori
a. Pengertian Penyakit Menular
Penyakit menular merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme, seperti virus, bakteri, parasit, atau jamur, dan dapat
berpindah ke orang lain yang sehat. Beberapa penyakit menular yang umum di
Indonesia dapat dicegah melalui pemberian vaksinasi serta pola hidup bersih
dan sehat.
Penyakit menular dapat ditularkan secara langsung maupun tidak
langsung. Penularan secara langsung terjadi ketika kuman pada orang yang
sakit berpindah melalui kontak fisik, misalnya lewat sentuhan dan ciuman,
melalui udara saat bersin dan batuk, atau melalui kontak dengan cairan tubuh
seperti urine dan darah. Orang yang menularkannya bisa saja tidak
memperlihatkan gejala dan tidak tampak seperti orang sakit, apabila dia hanya
sebagai pembawa (carrier) penyakit.
Selain metode penyebaran di atas, penyakit menular juga dapat menyebar
melalui gigitan hewan, atau kontak fisik dengan cairan tubuh hewan, serta
melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi mikroorganisme
penyebab penyakit.
Penyakit menular juga dapat berpindah secara tidak langsung. Misalnya
saat menyentuh kenop pintu, keran air, atau tiang besi pegangan di kereta yang
terkontaminasi. Kuman dapat menginfeksi jika Anda menyentuh mata, hidung,
atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh barang-
barang tersebut.

b. Kemunculan Penyakit Menular


Menurut ilmu epidemiologi, suatu penyakit dapat muncul akibat interaksi
antara tiga unsur: agen, inang, dan lingkungan. Ketiganya merupakan unsur

4
yang ada dalam segitiga epidemiologi. Interaksi antara agen penyebab dan
inang dalam lingkungan yang mendukung akan menimbulkan penyakit.
Agen

Mikroorganisme patogen, parasit, maupun zat yang dihasilkannya


(misalnya toksin) dapat menyebabkan penyakit. Berbagai faktor dapat
memengaruhi apakah paparan terhadap agen dapat menimbulkan penyakit,
misalnya jumlah agen infeksi dan patogenisitas (kemampuan agen infeksi
untuk menimbulkan penyakit).
Inang

Individu yang menderita penyakit disebut inang. Faktor-faktor dalam diri


inang yang berpengaruh terhadap kemungkinan timbulnya penyakit disebut
faktor risiko, misalnya jenis kelamin, usia, kekebalan tubuh, dan perilaku.
Lingkungan

Faktor eksternal yang memengaruhi interaksi antara agen dan inang


disebut lingkungan. Contohnya adalah iklim, kepadatan populasi, keberadaan
vektor, dan sanitasi.

c. Penyakit COVID-19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang
lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus
yang menular ke manusia. Walaupun lebih bayak menyerang lansia, virus ini
sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga
orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

d. Penyebaran COVID-19
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan
pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.

5
Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua
negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Inggris menjadi negara kedua dengan angka kematian tertinggi di dunia,
melampaui Italia. Sementara penambahan jumlah kasus positif di Indonesia
belum turun.
Penularan virus corona di Indonesia terkonfirmasi sejak awal Maret 2020
dan terus bertambah. Dalam waktu sekitar satu setengah bulan, jumlah kasus
positif mencapai lebih dari 11.000 kasus.Penambahan kasus positif mulai
melaju cepat sejak 6 April yakni sekitar 200-300 orang per hari dan mencapai
lebih dari 400 orang pada pertengahan April.Pada Rabu (06/05), total kasus
positif mencapai 12.438 kasus, bertambah 367 kasus dari hari sebelumnya.
Jumlah pasien sembuh tercatat terus melampaui kasus kematian, yakni
total 2.317 orang sembuh dan total 895 orang meninggal dunia pada Selasa
(05/05).Berikut kurva penularan virus corona di Indonesia berdasarkan data
Kementerian Kesehatan.

Sumber: Kementerian Kesehatan per 6 Mei 2020


Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terjangkit virus ini.
COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan
dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19
batuk atau mengeluarkan napas. Percikan-percikan ini kemudian jatuh ke
benda-benda dan permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh
benda atau permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya,
6
dapat terjangkit COVID-19. Penularan COVID-19 juga dapat terjadi jika
orang menghirup percikan yang keluar dari batuk atau napas orang yang
terjangkit COVID-19. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak
lebih dari 1 meter dari orang yang sakit. WHO terus mengkaji perkembangan
penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan
temuan-temuan terbaru.
Menurut penelitian sejauh ini, virus penyebab COVID-19 ini umumnya
menular melalui kontak dengan percikan dari saluran pernapasan, bukan
melalui udara.
Risiko penularan COVID-19 dari orang yang tidak ada gejala sama sekali
sangatlah rendah. Namun, banyak orang yang terjangkit COVID-19 hanya
mengalami gejala-gejala ringan, terutama pada tahap-tahap awal. Karena itu,
COVID-19 dapat menular dari orang yang, misalnya, hanya batuk ringan
tetapi merasa sehat. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang
cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru.

e. Gejala-gejala COVID-19
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala
flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita
dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak
bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul
ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang


terinfeksi virus Corona, yaitu:

i. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


ii. Batuk
iii. Sesak napas
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai
2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona.

7
f. Dampak-dampak COVID-19
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi berikut ini:

 Pneumonia (infeksi paru-paru)


 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian

g. Pencegahan COVID-19
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona
atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini,
yaitu:

 Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1


meter dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada
keperluan mendesak.
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,
termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer
yang mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah
beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci
tangan.
 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
 Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai
positif terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit
demam, batuk, atau pilek.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin,
kemudian buang tisu ke tempat sampah.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan
lingkungan, termasuk kebersihan rumah.

8
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP
(orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada
beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke
orang lain, yaitu:

 Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang


lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan
kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang
digunakan orang lain.
 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
 Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya
hubungi dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk
Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang
sedang sedang sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi,
serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat
umum atau sedang bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau
bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter di
rumah sakit, seperti melahirkan, operasi, cuci darah, atau vaksinasi anak,
perlu ditangani secara berbeda dengan beberapa penyesuaian selama pandemi
COVID-19. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan virus Corona
selama Anda berada di rumah sakit. Konsultasikan dengan dokter mengenai
tindakan terbaik yang perlu dilakukan.

B. Hakikat Teori
Ada pepatah mengatakan berharap yang terbaik, bersiap menghadapi yang
terburuk.

9
Dampak pandemi COVID-19 diperkirakan lebih besar dari krisis keuangan global
seperti yang terjadi di tahun 2008. Bahkan Organisation for Economic Cooperation
and Development (OECD) memperkirakan bahwa ekonomi dunia hanya akan tumbuh
1.5% pada tahun ini jika pandemi ini berlanjut dan memburuk.

Terganggunya ekonomi negara-negara mitra dagang Indonesia, belum lagi masalah


ekonomi domestik sendiri yang terhambat, tentu perkembangan ekonomi dalam
negeri akan terganggu.

Dengan meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Indonesia, sebagai peneliti di


bidang analisis pengambilan keputusan dan analisis kebijakan publik saya membuat
empat analisis skenario dampak ekonomi dari wabah virus ini.

Analisis skenario merupakan seni dan ilmu yang merumuskan cerita yang
terpikirkan dan yang belum terpikirkan untuk membantu masa depan, dengan
mengambil pelajaran dari masa lalu. Analisis skenario sendiri termasuk dalam ilmu
pengambilan keputusan dan perencanaan dalam studi ekonomi.

Dalam konteks ini analisis skenario bukanlah cara untuk meramal apa yang akan
terjadi, melainkan memberikan beberapa alternatif skenario yang mungkin terjadi
untuk membantu pengambil keputusan agar menyiapkan strategi yang tepat.

Terkait dengan wabah COVID-19, setidaknya ada dua faktor yang menentukan
berapa skenario yang dapat muncul. Kedua faktor tersebut adalah tingkat penyebaran
di tingkat global dan tingkat penyebaran di Indonesia.

Penyebaran wabah ini sayangnya belum bisa di kendalikan dan WHO pun sudah
mengumumkan bahwa COVID-19 adalah sebuah pandemi.

Indonesia kini telah memasuki kondisi wabah COVID-19 dan perkembangannya


mengarah pada peningkatan penularan secara eksponensial.

10
Data terakhir per 23 Maret, di seluruh Indonesia sudah ada 48 orang meninggal
karena COVID-19 dan total 514 orang yang sudah terjangkit, termasuk 29 yang sudah
sembuh.

Berdasarkan dua faktor pendorong utama yang memiliki ketidakpastian tinggi ini,
hanya dua dari empat skenario yang saya buat masih relevan untuk kondisi saat ini:

Skenario Pulih Agak Lama

Skenario ini akan terjadi jika wabah COVID-19 dapat dikendalikan penyebarannya
namun Indonesia sudah terjangkiti. Pada skenario ini dampak terhadap perekonomian
(produksi dan pariwisata) berlangsung lebih lama (sampai Indonesia berhasil
menghentikan penularan wabah covid-19), dampak terhadap fiskal atau pendapatan
negara dan pertumbuhan ekonomi kecil sampai sedang.

Skenario Terburuk

Skenario ini terjadi jika wabah COVID-19 tidak terkendali sehingga berkembang
menjadi pandemik dan Indonesia terjangkiti dengan perkembangan wabah
berlangsung secara eksponensial. Pada skenario ini dampak terhadap perekonomian
(produksi dan pariwisata) cukup signifikan, begitu pula dampak terhadap fiskal dan
pertumbuhan ekonomi akan cukup besar.
Krisis yang timbul akibat COVID-19 sangat berbeda dengan krisis ekonomi dan
keuangan yang selama ini sering terjadi, karena krisis ini dipicu oleh wabah yang
menghambat kegiatan perekonomian.

Untuk itu protokol penanganan krisis ekonomi dan keuangan yang ada tidaklah
memadai menghadapi kondisi terburuk, karena yang perlu ditangani terlebih dahulu
bukanlah masalah keuangan tetapi penyebab utamanya. Pemerintah perlu terlebih
dahulu mencegah penyebaran COVID-19.

Pemerintah perlu menyiapkan protokol atau strategi yang tidak lazim untuk
menghadapi berbagai skenario eksploratif (plausible scenario).

11
Kementerian keuangan telah menyiapkan beberapa skenario menghadapi krisis
wabah COVID-19, beberapa diantaranya adalah menambah hutang negara untuk
menambal defisit anggaran dan pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran untuk
membantu menjaga pertumbuhan ekonomi yang akan terdampak jika dilakukan
karantina.

Dalam kondisi ini respons kebijakan yang dapat dan perlu ditempuh antara lain:

1. melakukan karantina pasien di wilayah yang sedang dilanda wabah,


2. melarang aktivitas di luar rumah bagi seluruh warga kecuali jika sangat
perlu dilakukan,
3. menjaga ketersediaan kebutuhan pokok,
4. menyiapkan cara-cara mendistribusikan bahan kebutuhan pokok,
5. memastikan anggaran untuk jaring pengaman sosial yaitu bantuan bagi
masyarakat yang rentan akibat wabah ini.
Kelompok masyarakat yang paling rentan tidak hanya yang selama ini masuk ke
dalam Program Keluarga Harapan tetapi juga kelompok masyarakat yang kehilangan
pendapatan seperti pegawai harian lepas yang diberhentikan, pedagang kecil yang
kehilangan penghasilan, termasuk perlindungan bagi tenaga medis yang berhadapan
langsung menangani pasien COVID-19.

Terlepas dari perkembangan wabah yang cukup memprihatinkan, waspada


menyiapkan diri untuk kondisi terburuk akan dapat menjamin hasil yang terbaik

12
Kesimpulan
Penyakit menular merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme,
seperti virus, bakteri, parasit, atau jamur, dan dapat berpindah ke orang lain yang sehat.
Beberapa penyakit menular yang umum di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian
vaksinasi serta pola hidup bersih dan sehat. Penyakit menular dapat ditularkan secara
langsung maupun tidak langsung. Orang yang menularkannya bisa saja tidak memperlihatkan
gejala dan tidak tampak seperti orang sakit, apabila dia hanya sebagai pembawa (carrier)
penyakit. Penyakit menular juga dapat berpindah secara tidak langsung. Misalnya saat
menyentuh kenop pintu, keran air, atau tiang besi pegangan di kereta yang terkontaminasi.

Menurut ilmu epidemiologi, suatu penyakit dapat muncul akibat interaksi antara tiga
unsur: agen, inang, dan lingkungan. Mikroorganisme patogen, parasit, maupun zat yang
dihasilkannya (misalnya toksin) dapat menyebabkan penyakit. Berbagai faktor dapat
memengaruhi apakah paparan terhadap agen dapat menimbulkan penyakit, misalnya jumlah
agen infeksi dan patogenisitas (kemampuan agen infeksi untuk menimbulkan penyakit).
Individu yang menderita penyakit disebut inang. Faktor-faktor dalam diri inang yang
berpengaruh terhadap kemungkinan timbulnya penyakit disebut faktor risiko, misalnya jenis
kelamin, usia, kekebalan tubuh, dan perilaku. Faktor eksternal yang memengaruhi interaksi
antara agen dan inang disebut lingkungan.

Salah satu penyakit menular itu adalah Covid-19. Virus Corona atau severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem
pernapasan. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru
dari coronavirus yang menular ke manusia. Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona
Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember

13
2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara,
termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.

Inggris menjadi negara kedua dengan angka kematian tertinggi di dunia, melampaui
Italia. Penularan virus corona di Indonesia terkonfirmasi sejak awal Maret 2020 dan terus
bertambah. COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari
hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau
mengeluarkan napas. Orang yang menyentuh benda atau permukaan tersebut lalu menyentuh
mata, hidung atau mulutnya, dapat terjangkit COVID-19. Risiko penularan COVID-19 dari
orang yang tidak ada gejala sama sekali sangatlah rendah.

Namun, banyak orang yang terjangkit COVID-19 hanya mengalami gejala-gejala


ringan, terutama pada tahap-tahap awal. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau
malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk
berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Sampai saat ini, belum ada vaksin
untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.

Salah satu cara jika kita dari tempat yang termasuk zona merah dalam covid-19
adalah isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu.
Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang
digunakan orang lain. Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter di
rumah sakit, seperti melahirkan, operasi, cuci darah, atau vaksinasi anak, perlu ditangani
secara berbeda dengan beberapa penyesuaian selama pandemi COVID-19. Tujuannya adalah
untuk mencegah penularan virus Corona selama Anda berada di rumah sakit.

Dampak pandemi COVID-19 diperkirakan lebih besar dari krisis keuangan global
seperti yang terjadi di tahun 2008. Analisis skenario merupakan seni dan ilmu yang
merumuskan cerita yang terpikirkan dan yang belum terpikirkan untuk membantu masa
depan, dengan mengambil pelajaran dari masa lalu. Terkait dengan wabah COVID-19,
setidaknya ada dua faktor yang menentukan berapa skenario yang dapat muncul. Skenario ini
akan terjadi jika wabah COVID-19 dapat dikendalikan penyebarannya namun Indonesia
sudah terjangkiti. Skenario ini terjadi jika wabah COVID-19 tidak terkendali sehingga
berkembang menjadi pandemik dan Indonesia terjangkiti dengan perkembangan wabah
berlangsung secara eksponensial. Pada skenario ini dampak terhadap perekonomian (produksi
dan pariwisata) cukup signifikan, begitu pula dampak terhadap fiskal dan pertumbuhan
ekonomi akan cukup besar. Untuk itu protokol penanganan krisis ekonomi dan keuangan

14
yang ada tidaklah memadai menghadapi kondisi terburuk, karena yang perlu ditangani
terlebih dahulu bukanlah masalah keuangan tetapi penyebab utamanya.

Kita dapat mengurangi risiko terinfeksi atau menyebarkan COVID-19 dengan cara
melakukan beberapa langkah pencegahan:

1. Seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan
antiseptik berbahan dasar alkohol. Mengapa? Mencuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol dapat membunuh virus di
tangan Anda.

2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin.
Mengapa? Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan dari hidung atau mulutnya
dan percikan ini dapat membawa virus. Jika Anda terlalu dekat, Anda dapat menghirup
percikan ini dan juga virus COVID-19 jika orang yang batuk itu terjangkit penyakit ini.

3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh


berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan. Tangan yang
terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut, yang dapat menjadi
titik masuk virus ini ke tubuh Anda sehingga Anda menjadi sakit.

4. Pastikan Anda dan orang-orang di sekitar Anda mengikuti etika batuk dan bersin
dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin
dan segera buang tisu bekas tersebut. Mengapa? Percikan dapat menyebarkan virus. Dengan
mengikuti etika batuk dan bersin, Anda melindungi orang-orang di sekitar dari virus-virus
seperti batuk pilek, flu dan COVID-19.

5. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika Anda demam, batuk dan
kesulitan bernapas, segeralah cari pertolongan medis dan tetap memberitahukan kondisi Anda
terlebih dahulu. Ikuti arahan Dinas Kesehatan setempat Anda. Mengapa? Kementerian

15
Kesehatan dan Dinas Kesehatan daerah akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di
wilayah Anda. Dengan memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu, petugas kesehatan
yang akan merawat Anda dapat segera mengarahkan Anda ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang tepat. Langkah ini juga melindungi Anda dan membantu mencegah penyebaran virus
dan infeksi lainnya.

6. Tetap ikuti informasi terbaru tentang hotspot-hotspot COVID-19 (kota atau daerah
di mana COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-
tempat tersebut – terutama jika Anda sudah berusia lanjut atau mengidap diabetes, sakit
jantung atau paru-paru Mengapa? Kemungkinan tertular COVID-19 lebih tinggi di tempat-
tempat tersebut.

Banyak hal yang dapat di akibat penyakit menular ini terutama covid-19. Harusnya
kita menumbuhkan rasa kepedulian agar virus ini tidak menyebar begitu saja.

16
Daftar Pustaka
https://made-blog.com/contoh-kata-pengantar-makalah-n/

http://teguhillahiwb.blogspot.com/2017/11/makalah-pengetahuan-tentang-
penyakit.html

http://eprints.uny.ac.id/40665/1/BAB%20I.pdf

https://www.alodokter.com/virus-corona

https://www.ciputrahospital.com/5-daftar-penyakit-menular-yang-sering-dialami-
orang-indonesia/

http://eprints.ums.ac.id/32469/6/BAB%20I.pdf

https://www.alodokter.com/penyakit-menular-yang-umum-di-indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_menular

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51850113

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public

daffnbill.blogspot.com/2017/03/makalah-tentang-penyakit-menular.html

https://almi.or.id/2020/03/25/bagaimana-pemerintah-harus-bertindak-dalam-skenario-
terburuk-wabah-covid-19/

iii

Anda mungkin juga menyukai