Anda di halaman 1dari 7

Nama : Tingkah Enggaring Tyas

NIM : 2005076
Prodi : D3-Keperawatan
Matkul : KMB II

TREND DAN MASALAH KEPERAWATAN MATERNITAS


Perawat maternitas yang berpendidikan memahami pola pelayanan kesehatan dan pengaruh
berbagai faktor pada pemberian pelayanan kesehatan terhadap sejarah, trend sosial, dan
ekonomi masa kini. Kesadaran membuat perawat dapat mengantisipasi bagaimana
perubahan akan mempengaruhi praktik profesional. Tujuan dasar pelayanan maternitas
adalah :
a. Perawat maternitas tidak diam di tempat tetapi selalu berubah dan dinamis.
b. Perawat maternitas harus dapat mengidentifikasi, berfikir secara kritis dan merespon
secara tepat terhadap perubahan, tren dan isu saat ini.
TREND DAN ISSUE YANG BERKAITAN DGN TEHNOLOGI
Saat ini perubahan tehnologi berubah sangat cepat juga peningkatan kualitas transportasi
masyarakat dpt mudah berinteraksi dengan berbagai budaya.
a. Area spesifik kemajuan tehnologi yang mempengaruhi pelayanan maternitas :
b. erkaitan dengan fertilitas, Proses konsepsi dpt dikontrol lebih baik , kehamilan dapat
direncanakan / dicegah.
c. Konseling genetik memungkinkan kita untuk melihat struktur genetik individu dan
memprediksi kemungkinan adanya penyakit yang berhubungan dengan genetik.
d. Testing Diagnostik USG, Amniosentesis, Pengujian monitor janin elektronik dll yang
biayanya sangat mahal , adanya askes.

TREN DAN MASALAH DEMOGRAFIK


Demografik adalah studi dan pengukuran suatu karakteristik populasi (total populasi,
distribusi populasi, karakteristik jenis kelamin, usia, suku bangsa, status perkawinan,
pendidikan, penghasilan dll). Jumlah penduduk indonesia sangat padat dan penyebarannya
tidak merata. Pelayanan kesehatan hanya berkembang pesat di kota kota besar.
Angka kelahiran menurun kesadaran penggunaan alat KB
a. Usia kehamilan resti ( <20 / >35 tahun), mulai menurun, berpendidikan, sehat, sosek
memadai
b. Trend kehamilan usia dini pada remaja meningkat, hubungan seks pra nikah yang
menyebabkan kehamilan sampai aborsi
c. Penurunan angka kematian ibu sangat lambat dan tidak merata antar daerah
perdarahan, sepsis, eklamsi, abortus terkomplikasi, partus lama dll.
d. Angka kematian bayi masih relatif tinggi kesehatan ibu selama hamil, kesehatan
janin selama kehamilan, asfiksia, BBLR, trauma, tetanus neonaturum dll.
e. Di kota besar sudah banyak RS yang mengalami pasien maternitas resiko tinggi,
tetapi di kota kecil kekurangan tenaga dan fasilitas kesehatan.
TREND & ISSUE SOSIAL BUDAYA
Budaya adalah sistem kompleks yang melibatkan pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum,
nilai, kebiasaan, peran, sikap dan perilaku. Budaya diturunkan dari generasi ke generasi baik
secara formal maupun informal. Perubahan struktur keluarga orang tua tunggal, keluarga
campuran, keluarga tidak harmonis perlu dukungan emosi dan pengajaran dari tenaga
kesehatan.

TREND DAN MASALAH EKONOMI


Perekonomian di landa krisis berkepanjangan, anggaran pendidikan dan kesehatan sedikit,
biaya kehidupan terus meningkat, perempuan perlu bekerja.
Pendekatan Pelayanan Maternitas
a. Holistik
b. Berpusat pada keluarga
c. Penghargaan terhadap klien
d. Peningkatan kemampuan klien > perawatan mandiri
e. Peningkatan sumber daya yang diperlukan
KEPERAWATAN MATERNITAS BERPUSAT PADA KELUARGA
Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional yang bermutu, berfokus, dan beradaptasi
terhadap kebutuhan fisik ibu hamil, keluarga dan bayinya .
a. Keluarga adalah unit dasar dlm masyarakat
b. Fungsi penting dalam dukungan selama periode perinatal dan membesarkan keluarga
c. Keluarga dalam arti keluarga inti dan keluarga besar
LINGKUP WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
a. Fokus pada pemenuhan kebutuhan klien
b. Melaksanakan askep pendekatan keluarga
c. Merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi yang membutuhkan penangganan
lebih lanjut • Dlm melaksanakan peran (proses keperawatan)
d. Pelaksanaan askep dgn kerja sama tim

LINGKUP PELAYANAN
a. Rumah sakit
b. Rumah bersalin
c. Puskesmas
d. Komunitas
ETIK
a. Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu
perbuatan.
b. Merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan.
c. Hal yang berhubungan dengan pertimbangan perawatan pertanggungjawaban moral
yang merawat perawatan. yang mengarah ke pertanggung jawaban moral yang
mendasar pada asuhan keperawatan.

PENERAPAN ETIKA DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS TERHADAP


INDIVIDU
a. Wajib menghormati kepercayaan individu
b. Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu
c. Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
TERHADAP PRAKTIK KEPERAWATAN
a. Bertanggung jawab melaksanakan tugas
b. Wajib memelihara standart keperawatan
c. Memprtimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab
MASALAH ETIK DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS
a. Masalah etika ringan
1. Membicarakan rahasia klien
2. Membentak klien yang gelisah
3. Membantu klien partus tanpa tabir
b. Masalah etik komplek
Abortus : Berdasarkan kejadian (buatan dan spontan) Berdasarkan
pelaksanaannya (buatan terapeutik dan ilegal) Berdasarakan gambaran klinis
( lengkap, tidak lengkap, mengancam, habitualis, infeksi, Mised abortion) Aspek legal
dan etik dalam Keperawatan Maternitas Aspek Legal - Tanggung jawab melindungi
hak klien dan kualitas pelayanan keperawatan yg diberikan dgn menjelaskan hak dan
tanggung jawab klien selama di rawat Mengetahui lingkup pely. kep yang diberikan -
Dokumentasi tindakan keperawatan - Inform concent (prosedur invasif).
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT MATERNITAS
Peran Perawat : Sebagai pemberi Asuhan Keperawatan
10 Faktor Asuhan dalam Keperawatan :
a. Menunjukkan system nilai kemanusian dan altruisme.
b. Memberi harapan dengan : mengembangkan sikap dalam membina hubungan
dengan klien memfalitasi untuk optimis percaya dan penuh harapan
c. Menunjukkan sensivitas antara satu dengan yang lain.
d. Mengembangkan hubungan saling percaya : komunikasi efektif, empati, dan
hangat.
e. Ekspresi perasaan positif dan negative melalui tukar pendapat tentang
perasaan.
f. Menggunakan proses pemecahan masalah yang kreatif
g. Meningkatkan hubungan interpersonal dan proses belajar mengajar
h. Memberi support, perlindungan, koreksi mental, sosiokultural dan lingkungan
spiritual
i. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia 1
j. Melibatkan eksistensi fenomena aspek spiritual.
Kekuatan dalam Asuhan :
a. Aspek Transformasi Perawat membantu klien untuk mengontrol perasaannya dan
berpartisipasi aktif dalam asuhan.
b. Integrasi asuhan mengintegrasikan individu ke dalam sosialnya
c. Aspek Pembelaan
d. Aspek penyembuhan Membatu klien memilih support social, emosional, spiritual.
e. Aspek Partisipasi.
f. Pemecahan masalah dengan metoda ilmiah.
PELAKSANA / CAREGIVER
a. Meningkatkan kesehatan : mengidentifikasi dan memaksimalkan kemampuan klien
yang spesifik dan unik untuk mencapai hasil maksimal dan hidup yang berkwalitas
atau kematian yang tenang
b. Mencegah penyakit : Sasaran objeknya mengurangi resiko sakit, meningkatkan
kebiasaan gaya hidup sehat mempertahankan keadaan optimal.
c. Memulihkan kesehatan/rehabilitasi : fokusnya pada tingkat kesakitan individu dari
deteksi dini perawat, rehabilitasi dan bimbingan saat pemulihan.
d. Memfasilitasi koping : Perawat lebih aktif dalam mempersiapkan kematian dan
kehidupan yang nyaman sebisa mungkin Fungsi diatas terintegrasi dengan peran
sebagai Comporter, protetor, advocator, communicator, rehabilitator, educator dan
researcher
PENDIDIK / EDOCATOR
Bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan tenaga kesehatan
lainnya, bagi klien yang dalam keadaan tidak tahu menjadi tahu, tidak mau menjadi mau dan
tidak mampu menjadi mampu dan Peran ini dilakukan untuk :
a. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi
kesehatanya.
b. Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien
PENELITI / RESEARCHER
a. Meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang dimiliki
b. Melakukan penelitian secara ilmiah
c. Kompetensi
d. Melakukan penelitian dalam keperawatan maternitas
e. Mengembangkan kebiasaan melakukan observasi dan mencatat sec.sistematis &
akurat shg dpt menentukan hasilnya
f. Memfokuskan observasi pd penemuan penanggulangan masalah keselamatan,
kesembuhan dan mengurangi cacat
g. Mengevaluasi penemuan thd penelitian spy relevan pd prwt pasien
PEMBELA / ADVOCATOR
Suatu proses menjaga, melindungi, hadir di samping klien saat klien membutuhkan bantuan,
bertujuan untuk melindungi hak pasien dalam pelayanan kesehatan melalui kemitraan
partnership dan memperlakukan pasien sama sebagai mana ia ingin diperlakukan.

Peran perawat sbg advocator


Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam meninterpretasikan
berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-
baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan
nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
Peran perawat sbg konselor
a. Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah tindakan atau
keperawatan tepat untuk yang diberikan.
b. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan
yang diberikan. Keperawatan.
KONSELOR
Short konseling : jangka pendek berfokus pada masalah utama, perlu perhatian segera
Long term : konseling jangka panjang perlu pertimbangan dalam jangka waktu lama mungkin
membutuhkan konsultasi dari prwt dalam interval hari, minggu atau bulan.
Motivasional proses diskusi yang melibatkan perasaan klien dan perawat
Konselor yang efektif :
a. Mampu menciptakan suasana nyaman & aman bagi klien
b. Menimbulkan rasa saling percaya klien-konselor
c. Mampu mengenali hambatan
d. Mampu m'nyampaikan informasi, obj, lengkap & jelas
e. Mau mendengarkan aktif & bertanya sec efektif dan sopan
f. Mampu mengenali keinginan klien keterbatasan prwt
g. Membuat klien bertanya, membantu dan m'perhatikan

KOORDINATOR
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanak serta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari ti kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta
sesuai dengan kebutuhan klien.
Tujuan Perawat sebagi coordinator adalah :
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
c. Menggunakan keterampilan perawat untuk merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengontrol

KOLABORATOR
Perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-
lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk
diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
Peran Sebagai Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama,
perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.
Peran perawat sebagai pembaharu dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :
a. Kemajuan teknologi
b. Perubahan Lisensi-regulasi
c. Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan
d. Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan.
Fungsi Perawat :
a. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri
dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan kebutuhan dasar
manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi,
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi,
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan dan
kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri
dan aktualisasi diri.
b. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi
dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal
ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dar perawat
primer ke perawat pelaksana.
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di
antara satu dengan lainya fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks keadaan ini
tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainya,
seperti dokter dalam memberikan tanda pengobatan bekerjasama dengan perawat
dalam pemantauan reaksi obat yang telah di berikan.

Anda mungkin juga menyukai