A. Latar Belakang
Hati adalah salah satu organ yang paling penting.Organ ini berperansebagai gudang untuk
menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring
produk-produk yang tidak berguna lagidari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian
tubuh yang menjaminterjadinya keseimbangan zat-
zat kimia dalam sistem itu. Hepatitis merupakaninflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat
disebabkan oleh infeksi
atauoleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virusadalah istilah yang
digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi
virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan Gterhitung kira-kira
95% kasus dari hepatitis virus akut. (Ester,
2002).Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di duniatermasuk di Indonesia,
yang terdiri dari Hepatitis A, B, C, D dan E. Bahkansekarang muncul lagi Hepatitis F dan G.
Hepatitis A dan E sering muncul sebagaikejadian luar biasa (KLB), ditularkan secara fecal oral dan
biasanya berhubungandengan perilaku hidup bersih dan sehat, bersifat akut dan dapat sembuh
dengan baik. Sedangkan Hepatitis B, C, dan D (jarang) ditularkan secara parenteral, dapat menjadi
kronis dan menimbulkan cirrhosis dan lalu kanker hati. Virus Hepatitis
Btelah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang di dunia, sekitar 240 juta orangdiantaranya
menjadi pengidap Hepatitis B kronik, sedangkan untuk penderitaHepatitis C di dunia diperkirakan
sebesar 170 orang. Sebanyak 1,5 juta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya karena Hepatitis
(Kemenkes, 2014).
1. Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hatidiseluruh dunia. Penyakit
ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penyakithepatits ataupun gejala sisanya bertanggung
jawab atas 1-2 juta kematian setiaptahunnya. Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi
sirosis atau
pengerasanhati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulk
an gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi
sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah,mudah
lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarnaseperti teh tua,
kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuhmenjadi kuning. Pasien hepatitis
biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan(Aru, 2006).Insiden hepatitis yang terus meningkat
semakin menjadi masalah kesehatanmasyarakat.
Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan, memilikimorbiditas yang tinggi dan
menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60-
90% dari kasus-kasus hepatitis virusdiperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan. Keberadaan kasu
s-kasus subklinis,ketidakberhasilan untuk mengenali kasus-kasus yang ringan dan kesalahandiagn
osis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang darikeadaan sebenarnya.
(Brunner dan Sudarth,
2001).Pada umumnya klien yang menderita penyakit hepatitis ini mengalamiAnoreksia atau
penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan
terjadiakibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak untuk melakukan detoksifikasi produk yang
abnormal sehingga klien ini haruslah mendapatkan nutrisi yangcukup agar dapat memproduksi
enegi metabolik sehingga klien tidak mudah lelah.Secara khusus terapi nutrisi yang didesain
dapat diberikan melalui rute parenteralatau enteral bila penggunaan standar diet melalui rute oral
tidak adekuat atau tidak mungkin untuk mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-kalori. Nutrisi
enterallebih ditujukan pada pasien yang mempunyai fungsi GI tetapi tidak mampumengkonsumsi
masukan nasogastrik. Nutrisi parenteral dapat dipilih karena status
2. perubahan metabolik atau bila abnormalitas mekanik atau fungsi dari salurangastrointestinal men
cegah pemberian makan enteral. Asam amino,karbohidrat,elemen renik, vitamin dan elektrolit
dapat diinfuskan melalui vena sentral atau perifer. (Marilyn, 1999).Pentingnya mengetahui
penyebab hepatitis bagi klien adalah apabila adaanggota keluarga menderita penyakit yang sama,
supaya anggota keluarga
danklien siap menghadapi resiko terburuk dari penyakit hepatitis besertakomplikasinya sehingga
penderita mampu menyiapkan diri dengan pencegahandan pengobatan yaitu: penyediaan
makanan dan air bersih yang aman,
sistem pembuangan sampah yang efektif, perhatikan higiene secara umum, mencucitangan, pema
kaian kateter, jarum suntik dan spuit sekali pakai serta selalumenjaga kondisi tubuh dengan
sebaik-baiknya. Apabila hal ini tidak dilakukandengan benar dan teratur berarti keluarga dan
penderita harus siap menerimaresiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat menyebabkan
kematian.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi penyakit hepatitis.
3. Untuk mengetahui tanda- tanda dan bagaimana proses riwayat alamiah penyakithepatitis
A.Definisi Penyakit Hepatitis
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksihepar terhadap berbagai
kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol (Ester,2002). Hepatitis adalah infeksi sistemik
yang dominan menyerang hati.
Hepatitisvirus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus disertainekrosis dn
inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahanklinis, biokomia serta seluler
yang khas (Brunner dan Suddarth, 2002 ).Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus
disertai nekrosis
daninflamasi pada sel- sel hati yang menghasilakan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta se
luler yang khas. Sampai saat ini telah teridentifikasi lima tipehepatitis virus yang pasti: hepatitis
A, B, C, D, E. Hepatitis A dan E mempunyaicara penularan yang serupa ( jalur fekal – oral )
sedangkan hepatitis B, C, dan Dmemilki banyak karateristik yang sama. Hepatitis adalah suatu
proses peradangandifus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh
reaksitoksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia (Hadi, 1999).
1.Hepatitis A
3.Hepatitis C
datang. Infeksi hepatitis C umumnya ditemukan pada pasien HIV karena keduavirus tersebut
mempunyai kesamaan rute transmisi (Mohsen dkk, 2002).United Nations Programme on
HIV/AIDS (UNAIDS) melaporkan bahwasebagian besar infeksi HIV di Indonesia terjadi melalui
penggunaan peralatansuntik yang terkontaminasi.
4.Hepatitis D
BAB IIIPENUTUP
A.Kesimpulan
Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan
sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi.Memerangi racun dalam tubuh
seperti alkohol, menyaring produk-
produk yang tidak berguna lagi dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubu
h yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zatkimia dalam sistem itu. Hepatitis merupakan
inflamasi dan cedera padahepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin
termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang
digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus,
tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut.
(Ester, 2002).
1. Hepatitis A
adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus hepatitis A(HAV) (WHO, 2016). Gejala
klinis hepatitis A mirip dengan hepatitis
lainyang diakibatkan oleh virus. Hal ini umumnya meliputi: Demam;Keletihan/malaise;
Hilang nafsu makan; Diare; Mual; Rasa tidak nyaman pada perut; dan Sakit kuning
(warna kulit dan sklera mata berubah kuning,urin gelap dan feses pucat). Masa inkubasi
hepatitis A biasanya 14 –
28hari dan dapat mencapai 50 hari. Pencegahan dapat dilakukan denganmenjaga
kebersihan dan lingkungan sekitar. Tidak ada pengobatan khususuntuk hepatitis A. Tidak
perlu dirawat di rumah sakit tanpa gagal hati akut.Terapi ditujukan untuk menjaga
kenyamanan dan keseimbangan nutrisiyang memadai, termasuk penggantian cairan yang
hilang akibat muntahdan diare (WHO, 2016).
2. Hepatitis B
adalah infeksi virus hepatitis B (HBV) adalah masalahkesehatan global yang penting dan
dapat menyebabkan infeksi akut dan kronis pada manusia. Hepatitis B terbagi menjadi
dua, ada Hepatitis Bakut dan Hepatitis B kronik (Kemenkes, 2014). Hepatitis
B disebabkanoleh virus hepatitis B (VHB) merupakan virus DNA yang termasuk
dalamfamili virus Hepadnaviridae(Amtarina, 2011). Sedangkan virus HepatitisB kronik
berkembang dari Hepatitis B akut.
Dalam pengobatan Hepatitis B akut Pengobatannya tidak diperlukanantiviral, pengobatan
umumnya bersifat simtomatis. Sedangkan pengobatan untuk Hepatitis B
kronik Sedangkan untuk pengobatannya saatini telah tersedia 7 macam obat Prinsip
pengobatan tidak perlu terburu
– buru tetapi jangan terlambat. Adapun tujuan pengobatan memperpanjangharapan
hidup, menurunkan kemungkinan terjadinya sirosis hepatis atauhepatoma (Kemenkes,
2014).
3. Virus hepatitis C
menyebabkan infeksi akut dan kronis. Beberapa orang
mendapatkan hepatitis akut yang tidak mengarah pada penyakit yangmengancam jiwa.
Masa inkubasi untuk hepatitis C berkisar dari 2 mingguhingga 6 bulan. Mereka yang
simtomatik akut dapat menunjukkan demam,kelelahan, nafsu makan menurun, mual,
muntah, sakit perut, urin gelap,feses berwarna abu-abu, nyeri sendi dan penyakit kuning
(kulit menguningdan bagian putih mata) (WHO, 2016).Virus hepatitis C adalah virus
yang ditularkan melalui darah. Ini
palingumum ditularkan melalui: Penggunaan narkoba suntikan melalui pembagian
peralatan injeksi; Penggunaan kembali atau sterilisasi
peralatanmedis yang tidak memadai, terutama jarum suntik dan jarum di pusatkesehatan;
Transfusi darah dan produk darah yang tidak diskrining;Praktik seksual yang mengarah
pada pajanan terhadap darah (misalnya, diantara laki-
laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, khususnyamereka yang terinfeksi HIV atau
mereka yang menggunakan
profilaksis pra pajanan terhadap infeksi HIV). Karena infeksi HCV baru biasanyatanpa
gejala, sedikit orang yang didiagnosis ketika infeksi baru-baru ini(WHO, 2016).
4. Hepatitis D
adalah penyakit hati dalam bentuk akut dan kronis yangdisebabkan oleh virus hepatitis D
(HDV) yang membutuhkan HBV
untuk replikasi. Infeksi hepatitis D tidak dapat terjadi tanpa adanya virushepatitis B. Rute
penularan HDV sama dengan HBV: Vaksinasi
terhadapHBV mencegah koinfeksi HDV, dan karenanya perluasan programimunisasi HB
V masa kanak-kanak telah mengakibatkan penurunankejadian hepatitis D di seluruh
dunia (WHO, 2016).Pedoman saat ini umumnya merekomendasikan alfa interferon
pegilasiselama setidaknya 48 minggu terlepas dari pola respons pengobatan.Tingkat kesel
uruhan tanggapan virologi berkelanjutan rendah, namun, pengobatan ini merupakan fakto
r independen yang terkait dengankemungkinan pengembangan penyakit yang lebih
rendah (WHO, 2016).5. Hepatitis E adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis E(HEV). Virus ini ditumpahkan di tinja orang yang terinfeksi, dan masuk
ketubuh manusia melalui usus. Ini ditularkan terutama melalui air
minumyang terkontaminasi. Masa inkubasi setelah paparan HEV berkisar 2hingga 10
minggu, dengan rata-rata 5 hingga 6 minggu. Di daerah denganendemisitas penyakit yang
tinggi, infeksi simtomatik paling umum terjadi pada orang dewasa muda berusia 15-
40 tahun. Di daerah-daerah ini,walaupun infeksi terjadi pada anak-anak, mereka sering
tidak
memilikigejala atau hanya penyakit ringan tanpa penyakit kuning yang tidak terdiagnosis
(WHO, 2016).Virus hepatitis E ditularkan terutama melalui rute fecal-
oral karenaterkontaminasi tinja air minum. Rute ini menyumbang proporsi yangsangat
besar dari kasus klinis dengan penyakit ini. Faktor risiko untuk hepatitis E terkait dengan
sanitasi yang buruk, yang memungkinkan
virusdiekskresikan dalam feses orang yang terinfeksi untuk mencapai persediaan air minu
m. Tidak ada pengobatan khusus yang mampumengubah perjalanan hepatitis E akut. Kar
ena penyakit ini biasanyasembuh sendiri, rawat inap umumnya tidak diperlukan (WHO,
2016).
B. Saran
Untuk menghadapi penyakit yang belum ditemukan obatnyaseperti hepatitis ini, tindakan pence
gahan adalah pilihan utama kita.Setelah membaca dan mengetahui cara penularanya, sebetulnya
kita
semuasudah mengerti apa yang harus kita kerjakan supaya terhindar dari penyakit menahun ini.
Karena jalur penularan terutama lewat suntikan,maka setiap kali disuntik harus yakin bahwa
jarumnya steril. Yang praktisadalah penggunakan jarum baru atau disposibel ( sekali pakai
buang). Danyang paling penting adalah melakukan vaksinasi, vaksin merupakan suatuzat
( antigen) yang jika disuntikan ke dalam tubuh kita dapat merangsangsistem kekebalan tubuh
untuk menghasilkan zat anti ( antibodi) terhadapantigen tersebut.Sebaiknya bagi penderita
hepatitis segera mendapatkan perawatansecepatnya agar tidak bertambah parah hingga
menyebabkan kanker
hati.Dan para ahli Kesehatan Masyarakat harus memberikan pendidikankesehatan kepada pasien
dan keluarga pasien yang belum megetahui bahaya dan cara pencegahan hepatitis sedini
mungkin. Para ahli KesehatanMasyarakat juga dapat memberikan tindakan prevenif untuk
menaggulangi penyakit Hepatitis ini, sehingga mampun mengurangi angka kesakitanHepatitis
dan dapat meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
East Mediterr Health J
.14:1028–1035. [PubMed] [Google
Scholar ]Amtarina, Rina., Arfianti., Andi, Zainal., Fifia Chandra. 2011, Faktor RisikoHepatitis B
pada Tenaga Kesehatan Kota Pekanbaru.
: 7(3).Anderson K, Chung RT. 2006, Hepatitis C virus in the HIV-infected patient.
. US : Department of Health and Human Services,AtlantaChen JY, Chiang JC, Lu SN, Hung SF,
Kao JT, Yen YH, Wang JH. 2010,Changing prevalence of anti-hepatitis A virus in adolescents
in a ruraltownship in Taiwan
Hepatol Int
.Jakarta : Depkes RIElisabetta, Franco., Cristina, Meleleo., Laura, Serino., dan Debora Sorbara.
2012,Hepatitis A: Epidemiology and prevention in developing countries.
Journal of Hepatology
. 4(3) : 68 – 73.Ester, Monica. 2002,
. Jakarta: EGC
Fitrah Bintan Harisma, Fariani Syahrul, Teguh Mubawadi, Yudied AgungMirasa4. 2018, Analisi
s kejadian luar biasa Hepatitis A di sma xKabupaten Lamongan Tahun 2018.
, Jurnal Berkala Epidemiologi.
Bandung : IPB.Halliday ML, Kang LY, Zhou TK, Hu MD, Pan QC, Fu TY, Huang YS, Hu
SL.1991, An epidemic of hepatitis A attributable to the ingestion of
rawclams in Shanghai, China.
J Infect Dis
.;164:852–859. [PubMed][Google
Scholar ]Jennifer H, MacLachlan dan Benjamin C. Cowie. 2015, Hepatitis B VirusEpidemiology
.
. SA Pharmaceutical Journal
Info DATIN: Situasi dan Analisis Hepatitis
, Situasi dan Analisis Hepatitis
. 53:10–14. [PubMed] [Google Scholar ]Mahajan R, Xing J, Liu SJ, Ly KN, Moorman AC, Rupp
L, Xu F, Holmberg SD.2014, Chronic Hepatitis Cohort Study (CHeCS) Investigators.
Mortality
49