e-mail : susi_novaryatiin@yahoo.com
ABSTRAK
Kata Kunci: Uji daya hambat, ekstrak etanol daun Mahkota Dewa,
Staphylococcus aureus
ABSTRACT
tertentu tapi mengandung efek resultan atau obat-obatan farmasetik lainnya yang
sinergi dari berbagai zat yang berfungsi menjadikan daun Mahkota Dewa sebagai
mengobati [3] pilihan masyarakat dalam pengobatan
Mahkota Dewa (Phaleria tradisional [5]. Daun Mahkota Dewa
macrocarpa Boerl.,) merupakan tanaman berkhasiat sebagai obat analgesik,
asli Indonesia. Mahkota Dewa populer antibakteri, dan antihistamin [6]Hasil
karena kemampuannya dalam mengobati penelitian menunjukkan bahwa infusa daun
berbagai macam penyakit yaitu kanker, Mahkota Dewa memiliki daya antibakteri
tumor, diabetes melitus, hipertensi, terhadap Staphylococcus aureus dengan
hepatitis, rematik, asam urat, penyakit kulit, KHM 3,125 gram % dan KBM 6,25
gangguan ginjal, alergi, asma, ambeien, gram%[7].
stroke, dan migrain (Katrin et al., Berdasarkan latar belakang di atas
2011).Hampir semua bagian dari tanaman maka peneliti tertarik untuk melakukan
Mahkota Dewa, meliputi buah, biji, batang penelitian tentang ‘’Uji Daya Hambat
dan daun, dapat digunakan sebagai obat [4] Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa
Kandungan kimia yang dimiliki (Phaleria macrocarpa Boerl.,) Terhadap
tanaman marga Phaleria pada umumnya Bakteri Staphylococcus aureus’’.
memiliki aktivitas antimikroba. Aktivitas ini Penelitian ini bertujuan untuk
berkaitan dengan toksisitas (kandungan mengetahui kemampuan daya hambat
racun) tanaman yang cukup tinggi sebagai ekstrak etanol daun Mahkota Dewa pada
salah satu bentuk dan mekanisme bakteri Staphylococcus aureus berdasarkan
pertahanan diri. Dari sejumlah pengalaman konsentrasi ekstraknya.
eksperimental terbukti pula bahwa sebagian
besar tanaman yang memiliki aktivitas METODE PENELITIAN
antimikroba pada umumnya juga Rancangan Penelitian
menunjukkan potensi sebagai suatu Penelitian ini dilakukan di
antikanker karena toksitas yang dimilikinya Laboratorium Farmakognosi dan
tersebut dapat pula bekerja terhadap fase Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Ilmu
tertentu dari siklus sel tumor. Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Daun Mahkota Dewa diyakini Palangkaraya. Penelitian dilaksanakan
mengandung zat kimia alamiah yang selama 4 (empat) bulan. Kegiatan penelitian
rendah efek samping dibandingkan dengan yang dilakukan adalah pengambilan
Tabel 1.Hasil Pengukuran Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa
Dibandingkan dengan CLSI
Uji Konsentrasi Zona Hambat Rata-Rata Zona Interpretasi
(%) (mm) Hambat ± SD (mm) Daya Hambat
I II III
Kontrol 1% 12,2 12,1 11,2 11,8±0,6 Resistant
Positif 5% 27,5 19,5 25,9 24,3±4,2 Susceptible
Tetrasiklin 10% 30,9 32,6 30 31,2±1,3 Susceptible
15% 32,6 31,9 32,2 32,2±0,4 Susceptible
Pada penelitian ini tetrasiklin 1%, 5%, 10%, dan 15% terhadap
digunakan sebagai kontrol positif. Antibiotik Staphylococcus aureus secara berturut-turut
ini merupakan antibiotik dengan spektrum adalah 11,8± 0,6 mm; 24,3± 4,2 mm; 31,2±
luas dan digunakan untuk mengobati infeksi 1,3 mm; dan 32,2± 0,4 mm (Tabel 1, Gambar
yang disebabkan oleh bakteri gram negatif 2). Berdasarkan CLSI, zona hambat
dan gram positif [12]. Salah satu bakteri yang tetrasiklin yang diujikan pada konsentrasi 1%
dapat dihambat oleh tetrasiklin adalah dikategorikan resistant, konsentrasi 5%, 10%
Staphylococcus aureus. Zona hambat yang dan 15% dikategorikan susceptible.
dihasilkan oleh tetrasiklin pada konsentrasi
Gambar 2.Hasil pengamatan uji daya hambat antibiotik tetrasiklin terhadap bakteri
Staphylococcus aureus
Uji daya hambat ekstrak etanol daun hambat pada konsentrasi 1%, 5%, 10%, dan
Mahkota Dewa dilakukan sebanyak tiga kali 15% secara berturut-turut sebesar 8,3±1,1
pengulangan, menunjukkan adanya zona mm; 9,8±1,9 mm; 11,6±1,2 mm; dan 13,1±
hambat yang bervariasi (Gambar 3). Zona 1,8 mm (Tabel 1).
Gambar 3. Hasil pengamatan uji daya hambat ekstrak etanol daun Mahkota Dewa terhadap
bakteri Staphylococcus aureus