YAZIR ALFARISY
G012191003
Konsumsi bibit
pengasapan
pengeringan dengan
tekanan vakum
dengan Instrore
Dryer
Hasil penelitian menunjukkan (Nugraha et al, 2007), pengeringan bawang merah yang
dilakukan di dalam gudang pengeringan dan penyimpanan (instore dryer) menunjukkan
hasil yang sangat baik, proses pelayuan dan pengeringan dapat berlangsung cepat
selama 3 hari pada suhu 380 C dengan relative humidity antara 55 – 70%, tingkat
kekeringan merata dan kualitas bawang yang dihasilkan cukup baik. Artinya pengeringan
dengan instore dryer lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan sinar matahari.
Selain itu tidak menyebabkan kerusakan yang berarti yaitu hanya berkisar antara 0,24 –
0,72% dibandingkan dengan penjemuran yang kerusakannya bisa mencapai 1,68%.
Pengeringan dengan Instore dryer
Pada umumnya petani menyimpan bawang merah yang telah kering dengan jalan
menggantungkan umbi-umbi tersebut di atas tungku di dapur tempat menanak nasi, supaya
mendapatkan asap udara kering. Dengan cara ini umbi bawang dapat disimpan sampai 6
bulan dengan kehilangan berat sekitar 25% tanpa mengalami serangan penyakit busuk umbi
. Menurut hasil penelitian Laboratorium Lembaga Penelitian Hortikultura di Jogyakarta,
bawang merah itu dapat disimpan secara gantungan di dalam ruang terbuka pada suhu 26 -
29°C dengan kelembaban udara relatif 70 - 80%.
Pada suhu 10-15°C umbi bawang akan cepat tumbuh (bertunas), yang berarti
masa istirahat umbi akan menjadi pendek dan bertunasnya akan lebih cepat
apabila keadaan ruang penyimpanan tersebut lembab. Sedangkan pada suhu
0°C dan 30°C umbi lambat bertunasnya
Penyimpanan secara non tradisional
Penyimpanan non-tradisonal diantaranya menggunakan instore dryer: ikatan bawang merah disimpan dalam
rak penyimpanan atau digantung. Kadar air 80 – 85 %, Ruang penyimpanan harus bersih, Aerasi udara lebih
baik, Tidak dicampur dengan komoditas lain, Kisaran suhu ruang simpan 26 - 29oC, Kisaran kelembaban 70 -
80%, sanitasi gudang diperhatikan. Selain itu Bawang merah juga disimpan dengan dengan teknologi
pendinginan. Kondisi yang ideal untuk cara ini adalah udara dengan temperature 0°C dan kelembaban antara
60-70 %
sistem Control Atmosphere Storage (CAS)
(Suhu, kelembaban, komposisi udara (O2 dan CO2) terkendali Sanitasi terkendali)
Keunggulan Teknologi CAS (Mudatsir, 2016), Bawang merah dapat dalam unit CAS
selama 3-6 bulan dengan susut bobot 8-10%. Kondisi bawang merah tetap segar,
tidak keriput, tidak “gembos”, aman dari serangga, tidak ada kebusukan. Dapat
menyimpan baik bawang merah konsumsi maupun bibit.
KESIMPULAN
Demikianlah beberapa cara dan teknologi pengeringan dan penyimpanan bawang
merah. Cara tradisional memang lebih murah. akan tetapi pada musim hujan cara
ini sulit dilakukan dan lama keringnya, hingga warnanya tidak menarik (kualitas
rendah). Namun cara non-tradisional memerlukan biaya yang tidak murah bagi
petani kecil untuk pengadaan/membeli dan membangun prasaranan dan
sarananya.
Namun patut disyukuri bahwa pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan juga
pemerintah Daerah telah berupaya memberikan bantuan kepada
gapoktan/kelompok tani, dalam rangka mendukung pencapaian swasembada
bawang merah.
Tentu saja harapannya bantuan tersebut dapat bermanfaat sesuai yang diharapkan
sehingga ketersediaan bawang merah dapat terjaga sepanjang tahun dengan
harga yang stabil dan terjangkau.
Teknologi Penanganan Pasca Panen Bawang Merah Indonesia di Indonesia. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. 2016, science . innovation . networks
www.litbang.deptan.go.id. Diakses Tanggal 7-1-2018.
Teknik Pengeringan Untuk Meningkatkan Mutu Bawang Merah (Allium cepa L).
nad.litbang.pertanian.go.id. Diakses Tanggal 7-1-2018.
Khasiat dan Pengolahan Bawang (Teori dan Praktik) . E.book Pangan.com. 2006.
tekpan.unimus.ac.id/wp-content. Diakses Tanggal 8-1-2018.
Proses Pengeringan dan Penyimpanan Budidaya Bawang Merah.
http://tutorialbudidaya. blogspot.co.id. Diakses Tanggal 7-1-2018.
Cara Efektif Mengawetkan Bawang Merah Hingga Tahan 6 Bulan.
https://portalpratikum. wordpress.com/. Diakses Tanggal 8-1-2018.
N. Komar, S. Rakhmadiono dan Lina Kurnia. 2012. Teknik Penyimpanan Bawang Merah
Pasca Panen Di Jawa Timur. jtp.ub.ac.id. Diakses Tanggal 8-1-2018.