Anda di halaman 1dari 16

MUH.

YAZIR ALFARISY
G012191003

INOVASI AGRITEKONOLOGI 2019


Bawang merah merupakan salah satu jenis komoditas penting bagi
masyarakat yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga
perlu diimbangi dengan ketersediaan di pasaran untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.

Masalah utama bawang merah yang sering menimbulkan gap atau


fluktuasi harga yang tinggi di pasaran adalah karena tanaman
bawang merupakan tanaman musiman sehingga produksinya tidak
merata di sepanjang tahun serta losses yang tinggi yang mencapai
20-40% akibat penanganan pascapanen yang kurang tepat.

Bawang merah memiliki sifat yang mudah sekali mengalami


kerusakan .Jenis kerusakan yang terjadi berupa pelunakan umbi,
keriput, keropos, busuk, pertunasan, pertumbuhan akar dan
tumbuhnya jamur. Kerusakan-kerusakan semacam itu pada proses
penyimpanan akan menyebabkan turunnya kualitas umbi bawang
merah di samping kehilangan berat, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi harga bawang merah di pasaran.
Bawang merah harus disimpan di tempat dengan lingkungan
spesifik jika diharapkan kualitas produk yang tinggi. Di samping
itu, perlakuan terhadap bawang merah juga mempengaruhi kualitas
produk. Umbi bawang merah dikatakan baik apabila pada waktu
panen umbi sudah cukup tua, tidak terluka, dan cukup kering. Oleh
karena itu, diperlukan metode yang tepat untuk memperpanjang
umur simpan serta mempertahankan mutu bawang merah selama
penyimpanan
Pengeringan Penyimpanan
menghilangkan air yang terkandung dalam kulit luar dan
leher batang (bagian ujung umbi) supaya kering sedemikian
rupa sehingga tidak menarik air keluar dari bagian dalam
umbi itu sendiri. Dengan demikian umbi tidak akan banyak
kehilangan bobotnya dan tidak akan mengerut (keropos)
serta sedikit sekali kemungkinannya akan terserang penyakit
busuk umbi selama penyimpanan, hingga dapat disimpan
lama.

untuk membantu perkembangan warna kulit bawang


tersebut supaya mengkilat dan menarik, yakni dengan
membentangkan umbi bawang pada suhu tinggi pada waktu
tertentu.
Pengeringan tradisional (field curing

Penjemuran panas matahari

Konsumsi bibit

waktu jemur tidak lama, jika Waktu yang dibutuhkan


daun bawang merah sudah untuk penjemuran relatif
terlihat layu, maka bisa pendek yaitu 1 – 2 hari
dilakukan pemotongan dan pada musim kemarau.
dipasarkan. Namun untuk disimpan
rata-rata dibutuhkan 7-9
Waktu yang dibutuhkan
hari.
untuk penjemuran relatif
pendek yaitu 1 – 2 hari pada 3 hari, bila panas (musim
musim kemarau. Namun kemarau) dan akan
untuk disimpan rata-rata memakan waktu lebih
dibutuhkan 7-9 hari. lama jika musim hujan.
pengeringan dihentikan jika berat telah menyusut
sekitar 15 - 20% atau umbi telah mencapai kadar air
antara 80 - 85%.
Pengeringan buatan (artificial curing).

pengasapan

pengeringan dengan
tekanan vakum

dengan Instrore
Dryer

Penggunaan cara pengering buatan sangat


bermanfaat pada saat musim penghujan
Pengeringan dengan tekanan
vakum

Pengeringan secara vakum


merupakan salah satu cara
pengeringan bahan dalam suatu
ruangan yang tekanannya dibuat lebih
rendah dibanding tekanan udara
atmosfer. Pengeringan dapat
berlangsung dalam waktu relatif cepat
walaupun pada suhu yang lebih
rendah daripada pengeringan
atmosfer. Dengan tekanan uap air
dalam udara yang lebih rendah, air
dalam produk akan menguap pada
suhu rendah.
Pengeringan dengan Instore dryer

mempunyai sistem kerja dimana kondisi ruang dapat diatur


sesuai kondisi optimum untuk proses pengeringan-
penyimpanan bawang merah. Ukuran bangunan penyimpanan
6 m x 6 m x 2,5 m dapat menampung 6 ton bawang merah. Atap
bangunan terdiri dari fibre glass transparan (losses) yang
dilengkapi dengan aerasi udara (ballwindow), dinding
bangunan dari fibre glass, rak pengering-penyimpanan berupa
rak gantung dengan sumber pemanas dari kompor sekam.

Hasil penelitian menunjukkan (Nugraha et al, 2007), pengeringan bawang merah yang
dilakukan di dalam gudang pengeringan dan penyimpanan (instore dryer) menunjukkan
hasil yang sangat baik, proses pelayuan dan pengeringan dapat berlangsung cepat
selama 3 hari pada suhu 380 C dengan relative humidity antara 55 – 70%, tingkat
kekeringan merata dan kualitas bawang yang dihasilkan cukup baik. Artinya pengeringan
dengan instore dryer lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan sinar matahari.
Selain itu tidak menyebabkan kerusakan yang berarti yaitu hanya berkisar antara 0,24 –
0,72% dibandingkan dengan penjemuran yang kerusakannya bisa mencapai 1,68%.
Pengeringan dengan Instore dryer

Sistem ini terbukti mampu mengurangi kerusakan bawang


merah yang sebelumnya sebesar 25% menjadi 16% selama
penyimpanan selama 8 minggu . Dengan pengeringan buatan,
bahan yang dikeringkan lebih seragam mutunya, prosesnya
cepat serta terhindar dari bahan asing yang tidak diinginkan.
Penyimpanan secara tradisional

Pada umumnya petani menyimpan bawang merah yang telah kering dengan jalan
menggantungkan umbi-umbi tersebut di atas tungku di dapur tempat menanak nasi, supaya
mendapatkan asap udara kering. Dengan cara ini umbi bawang dapat disimpan sampai 6
bulan dengan kehilangan berat sekitar 25% tanpa mengalami serangan penyakit busuk umbi
. Menurut hasil penelitian Laboratorium Lembaga Penelitian Hortikultura di Jogyakarta,
bawang merah itu dapat disimpan secara gantungan di dalam ruang terbuka pada suhu 26 -
29°C dengan kelembaban udara relatif 70 - 80%.

Pada suhu 10-15°C umbi bawang akan cepat tumbuh (bertunas), yang berarti
masa istirahat umbi akan menjadi pendek dan bertunasnya akan lebih cepat
apabila keadaan ruang penyimpanan tersebut lembab. Sedangkan pada suhu
0°C dan 30°C umbi lambat bertunasnya
Penyimpanan secara non tradisional

Penyimpanan non-tradisonal diantaranya menggunakan instore dryer: ikatan bawang merah disimpan dalam
rak penyimpanan atau digantung. Kadar air 80 – 85 %, Ruang penyimpanan harus bersih, Aerasi udara lebih
baik, Tidak dicampur dengan komoditas lain, Kisaran suhu ruang simpan 26 - 29oC, Kisaran kelembaban 70 -
80%, sanitasi gudang diperhatikan. Selain itu Bawang merah juga disimpan dengan dengan teknologi
pendinginan. Kondisi yang ideal untuk cara ini adalah udara dengan temperature 0°C dan kelembaban antara
60-70 %
sistem Control Atmosphere Storage (CAS)

(Suhu, kelembaban, komposisi udara (O2 dan CO2) terkendali Sanitasi terkendali)

Controlled Atmosphere Storage (CAS) atau penyimpanan


dengan udara terkendali (UT) adalah teknik penyimpanan
buah dan sayuran yang dapat mempertahankan mutu
buah/sayuran dengan cara memberikan kondisi udara
yang berbeda dengan kondisi udara normal khususnya
proporsi O2 dan CO2.

Konsentrasi O2 dan CO2 dikendalikan dengan cara


mengurangi konsentrasi O2 dan meningkatkan
konsentrasi CO2 untuk meningkatkan umur simpan
produk
sistem Control Atmosphere Storage (CAS)

Keunggulan Teknologi CAS (Mudatsir, 2016), Bawang merah dapat dalam unit CAS
selama 3-6 bulan dengan susut bobot 8-10%. Kondisi bawang merah tetap segar,
tidak keriput, tidak “gembos”, aman dari serangga, tidak ada kebusukan. Dapat
menyimpan baik bawang merah konsumsi maupun bibit.
KESIMPULAN
 Demikianlah beberapa cara dan teknologi pengeringan dan penyimpanan bawang
merah. Cara tradisional memang lebih murah. akan tetapi pada musim hujan cara
ini sulit dilakukan dan lama keringnya, hingga warnanya tidak menarik (kualitas
rendah). Namun cara non-tradisional memerlukan biaya yang tidak murah bagi
petani kecil untuk pengadaan/membeli dan membangun prasaranan dan
sarananya.
 Namun patut disyukuri bahwa pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan juga
pemerintah Daerah telah berupaya memberikan bantuan kepada
gapoktan/kelompok tani, dalam rangka mendukung pencapaian swasembada
bawang merah.
 Tentu saja harapannya bantuan tersebut dapat bermanfaat sesuai yang diharapkan
sehingga ketersediaan bawang merah dapat terjaga sepanjang tahun dengan
harga yang stabil dan terjangkau.
 Teknologi Penanganan Pasca Panen Bawang Merah Indonesia di Indonesia. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. 2016, science . innovation . networks
www.litbang.deptan.go.id. Diakses Tanggal 7-1-2018.
 Teknik Pengeringan Untuk Meningkatkan Mutu Bawang Merah (Allium cepa L).
nad.litbang.pertanian.go.id. Diakses Tanggal 7-1-2018.
 Khasiat dan Pengolahan Bawang (Teori dan Praktik) . E.book Pangan.com. 2006.
tekpan.unimus.ac.id/wp-content. Diakses Tanggal 8-1-2018.
 Proses Pengeringan dan Penyimpanan Budidaya Bawang Merah.
http://tutorialbudidaya. blogspot.co.id. Diakses Tanggal 7-1-2018.
 Cara Efektif Mengawetkan Bawang Merah Hingga Tahan 6 Bulan.
https://portalpratikum. wordpress.com/. Diakses Tanggal 8-1-2018.
 N. Komar, S. Rakhmadiono dan Lina Kurnia. 2012. Teknik Penyimpanan Bawang Merah
Pasca Panen Di Jawa Timur. jtp.ub.ac.id. Diakses Tanggal 8-1-2018.

Anda mungkin juga menyukai