Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

REKAYASA TEKNOLOGI TANAMAN HORTIKULTURA


“PERANAN TANAMAN SELEDRI (APIUM GRAFVEOLENS L.) SEBAGAI PRDUK
HORTIKULTURA YANG BERFUNGSI KHUSUS SEBAGAI TANAMAN OBAT”

OLEH:

MUH. YAZIR ALFARISY


G012191003

PROGRAM PASCASARJANA
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang .......................................................................................................... 1


Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
Tujuan ........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
Klasifikasi Seledri (Apium graveolens L.) ................................................................. 3
Deskripsi Seledri (Apium grafveolens L.) .................................................................. 3
Morfologi Seledri (Apium grafveolens L.)................................................................. 4
Syarat Tumbuh Seledri (Apium grafveolens L.) ........................................................ 5
Kandungan dan Manfaat Tanaman Seledri (Apium grafveolens L.).......................... 6
Manfaat khusus seledri sebagai tanaman obat ........................................................... 6
Pengembangan Tanaman seledri .............................................................................. 11

BAB III KESIMPULAN


Kesimpulan ................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman seledri (Apium graveolens L.) adalah salah satu sayuran daun yang memiliki
banyak manfaat, antara lain dapat digunakan sebagai pelengkap masakan dan memiliki khasiat
obat. Seledri mempunyai aroma yang khas, dipakai untuk penambah aroma masakan (Soewito,
2004). Seledri mempunyai banyak kandungan gizi antara lain, (per 100 g) : kalori sebanyak 20
kalori, protein 1 g, lemak 0,1 g, hidrat arang 4,6 g, kalsium 50 mg, fosfor 40 mg, besi 1 mg, vitamin
A 130 SI, vitamin B1 0,03 mg, vitamin C 11 mg dan 63% bagian dapat dimakan.
Sayuran seledri berasal dari Asia, khususnya wilayah di Mediterania sekitar Laut Tengah.
Selanjutnya tanaman ini menyebar ke 8 wilayah yaitu dataran Cina, India, Asia Tengah,
Mediterania, Etiopia, Meksiko Selatan dan Tengah serta Amerika Serikat. Petani Indonesia belum
menanam seledri sebagai komoditi utama, di lain pihak para peneliti dari Universitas maupun pusat
penelitian tanaman sayur belum banyak meneliti seledri. Karena itu sulit menentukan produksi
nasional. Namun untuk luas areal tanam seldri di Indonesia 39.552.488 ha dan khususnya di
Sumatera Utara mencapai 175.857 ha (BPS, 2013).

Seledri merupakan salah satu tanaman sayuran penting dan memiliki nilai ekspor. Selain
sebagai tanaman sayuran, seledri juga digunakan sebagai bumbu yang sangat digemari masyarakat,
baik di Indonesia maupun di negara-negara Eropa, Amerika dan Asia. Tanaman ini juga
dimanfaatkan sebagai bahan obatobatan dan kosmetik, karena dalam daunnya banyak mengandung
saponin, flavonoida dan polifenol. Untuk obat-obatan, misalnya untuk mengobati tekanan darah
tinggi, pencegah masuk angin dan penghilang rasa mual (Permadi, 2006).

Pada dasarnya budidaya seledri masih jarang dilakukan di kota besar karena kondisi
lingkungan yang tidak sesuai dengan syarat pertumbuhannya. Informasi dari Statistik Produksi
Hortikultura tahun 2014 melaporkan jenis sayuran yang sering dibudidayakan adalah sawi, bayam,
kangkung dan mentimun (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2014). Budidaya seledri tidak hanya
pada kebun yang luas, tetapi pada lahan yang sempit seperti pada lahan perkarangan masih dapat

1
diusahakan dalam pot atau polybag. Menanam seledri dalam pot atau polibeg, selain kondisinya
lebih mudah dikontrol juga dapat difungsikan sebagai tanaman hias (Salvia, 2012).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu bagaiamana peranan tanaman seledri
(Apium grafveolens L.) sebagai prduk hortikultura yang berfungsi khusus sebagai tanaman obat ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini, untuk mengetahui peranan tanaman seledri (Apium
grafveolens L.) sebagai prduk hortikultura yang berfungsi khusus sebagai tanaman obat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Seledri (Apium graveolens L.)


Klasifikasi tanaman seledri menurut Mursito (2002) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens L.

2.2 Deskripsi Seledri (Apium grafveolens L.)


Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa
digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea
mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhaneini
diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai
lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya
semua dimanfaatkan. Tanaman seledri merupakan tanaman dikotil (berkeping dua) dan merupakan
tanaman yang berbentuk rumput atau semak. Tanaman seledri tidak bercabang. Susunannya terdiri
dari daun, tangkai daun, batang dan akar (Haryoto, 2009).

Menurut Mursito (2002) tanaman seledri ini memiliki umur kurang lebih dua tahun rata-rata
daun berpangkal pada batang, bertangkai, buahna bulat dan berbiji hitam. Tumbuhan seledri
memiliki tinggi kurang lebih 2 kaki dan hidup di daerah yang basah. Tanaman seledri biasanya
hidup di daerah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung humus dan bahan organik, tata
udara dan tabnah yang baik serta ph Antara 5,5-6,5.

Tanaman seledri menurut habitus pohonya dibagi menjadi 3 yaitu seledri daun yang dipanen
dengan cara dicabut batangnya dan dipotong daunnya, seledri potong dipanen dengan cara

3
memotong pada pangkal batangnya, dan seledri berumbi yang dipanen daun-daunnya saja
(Haryoto, 2009).

2.3 Morfologi Seledri (Apium grafveolens L.)


1. Batang
Batang tidak berkayu, beruas, bercabang, tegak, hijau pucat. Batang seledri sangat pendek
sekitar 3 - 5 cm, sehingga seolah olah tidak kelihatan. bentuknya bersegi dan beralur. Batang ini
beruas dan tidak berambut, cabangnya berjumlah banyak dan berwarna hijau. Seledri merupakan
tanaman biji berkeping dua atau dikotil serta merupakan tanaman setahun atau dua tahun yang
berbentuk semak atau rumput.
2. Daun
Daun seledriebersifat majemuk, daunnya menyirip ganjil dengan anakan antara 3 – 7 helai.
Tepi daun beringgit pada pangkal maupun ujungnya runcing. Tulang daunnya menyirip dengan
ukuran panjang 2 - 7,5 cm dan lebarnya 2 - 5 cm. Tangkai daun tumbuh tegak ke atas atau ke
pinggir batang dengan panjang sekitar 5 cm, berwarna hijau atau keputihan.

3. Daun bunga
Putih kehijauaneatau putih kekuningan ½ -3/4 mm panjangnya. Pada setiap ketiak daun
dapat tumbuh 3 - 8 tangkai bunga. Pada ujung tangkai bunga ini bergerombol membentuk bulatan.
Setelah bunga dibuahi akan berbentuk bulatan kecil hijau sebagai buah muda. Setelah tua buah
berubah warna menjadi coklat muda (Haryoto, 2009).

4. Bunga
Bunga tunggal, denganetangkai yang jelas, sisi kelopak yang tersembunyi, daun bunga putih
kehijauan atau merah jambu pucat dengan ujung yang bengkok. Bunga betina majemuk yang
jelas,tidak bertangkai atau bertangkai pendek, sering mempunyai daun berhadapan atau berbatasan
dengan tirai bunga. Tidak bertangkai atau dengan tangkai bunga tidak lebih dari 2 cm panjangnya.

5. Buah
Buahnya memilikiepanjangnya sekitar 3 mm, batang angular, berlekuk, sangat aromatik.

4
6. Akar
Akar tanaman seledri (Apium graveolens L.) yaitu akar tunggang dan memiliki serabut akar
yang menyebar kesamping dengan radius sekitar 5-9 cm dari pangkal batang dan akar dapat
menembus tanah sampai kedalaman 30 cm, berwarna putih kotor (Haryoto, 2009 : 14).

2.4 Syarat Tumbuh Seledri (Apium grafveolens L.)

1. Ketinggian tempat dan suhu


Seledri dapat ditanam di manaesaja, baik dataran rendah maupun tinggi yaitu pada
ketinggian 0 - 1200 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan kelembaban antara 80 - 90% serta
cukup mendapat sinar matahari. Sementara untuk pertumbuhan dan produksi yang tinggi seledri
menghendaki suhu berkisar antara 15 - 24ºC. Namun, pada saat berkecambah seledri memerlukan
suhu yang lebih rendah yaitu 10 - 18 ºC (Haryoto, 2009).

2. Curah hujan
Seledri kurang tahan terhadapeair hujan yang tinggi. Penanaman seledri sebaiknya pada akhir
musim hujan atau peroide bulan-bulan tertentu yang keadaan curah hujanya berkisar antara 60 -
100 mm/bulan.

3. Sinar matahari
Seledri merupakan tanaman subetropis yang membutuhkan sinar matahari 8 jam per hari.
Namun, seledri tidak tahan terkena matahari langsung secara berlebihan. Hal ini dapat
menyebabkan layu atau menguning. Sebaliknya, jika tanaman seledri kurang mendapatkan cahaya
pertumbuhannya akan terhambat, lemah dan pucat.( Haryoto, 2009).

4. Tanah
Tanah merupakan medium alam tempatetumbuhnya tumbuhan dan tanaman yang tersusun
dari bahan-bahan padat, cair dan gas. Bahan penyusun tanah dapat dibedakan atas partikel mineral,
bahan organik, jasad hidup, air dan gas. Fungsi tanah untuk kehidupan adalah sebagai medium
tumbuh yang menyediakan hara untuk tanaman dan sebagai penyedia dan penyimpan air. Tanah
yang paling ideal untuk tanaman seledri adalah jenis tanah andosol. Jenis tanah yang baik untuk
pertumbuhannyaeyaitu tanah yang subur, gembur, banyak mengandung humus, tata aerasi yang
baik, berwarna hitam atau coklat, bertekstur remah dengan berdebu sampai lempung.

5
5. Derajat keasaman tanah (pH)
Tanaman seledri dapat tumbuh pada pH tanah berkisar antara 5,6 sampai 6,5 atau pada pH
optimum 6,0 - 6,8. Tanaman seledri menyukai tanah yang mengandung garameNatrium, Kalsium,
dan Boron.

2.5 Kandungan dan Manfaat Tanaman Seledri (Apium grafveolens L.)


Kandungan kimia seluruh herba seledri mengandung glikosida apiin (glikosida flavon),
isoquersetin, dan umbelliferon. Juga mengandung mannite, inosite, asparagine, glutamine, choline,
linamarose, pro vitamin A, vitamin C, dan B. Kandungan asam-asam dalam minyak atsiri pada biji
antara lain : asam-asam resin, asam-asam lemak terutama palmitat, oleat, linoleat, dan petroselinat.
Senyawa kumarin lain ditemukan dalam biji, yaitu bergapten, seselin, isomperatorin, osthenol, dan
isopimpinelin.

Sementara Smith (dalam Hasyim, 2010) berpendapat bahwa setiap 100 g tanaman seledri
mengandunge20 kalori, air 93 ml, protein 0,9 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 4 g, serat 0,9 g, mineral,
vitamin A, dan vitamin C. Abdou (2012) juga menambahkan bahwa, manfaat dari tanaman seledri
adalah, daun yang dimanfaatkan sebagai penambahearoma pada masakan, akar seledri berkhasiat
memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretik) sedangkan buah dan bijinya sebagai
pereda kejang (antispasmodik), menurunkan kadar asam urat darah, anti rematik, penenang
(sedatif), dan anti hipertensi.

2.6 Manfaat khusus seledri sebagai tanaman obat


Kandungan daun seledri yang sangat beragam memberikan banyak manfaat, terutama
sebagai tanaman obat, adapun manfaat tanaman seledri bagi kesehatan antara lain:

1. Menyembuhkan rematik
Daun seledri mengandung antiradang dan antibakteri serta vitamin dan mineral lengkap yang
mampu meredakan rasa nyeri pada penderita rematik dan juga mampu mengurangi zat purin di
dalam persendian yang menjadi pemicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.

6
2. Menurunkan kadar kolesterol
Nutrisi pada daun seledri mampu memecah kolesterol agar tidak menyumbat aliran darah dan
mampu pula menecegah penumpukan kolesterol berlebih pada tubuh.

3. Menurunkan darah tinggi


Seledri memiliki zat flavonoid dan nutrisi lain yang dapat menurunkan tekanan darah seseorang
yang sedang meningkat. Terutama jika mengonsumsi daun seledri secara rutin dan teratur mampu
menstabilkan tekanan darah agar tidak meningkat kembali.
4. Mengatasi mata kering
Nutrisi pada seledri terutama vitamin A mampu menyehatkan jaringan retina dan kornea mata
sehingga mamapu mempertahankan ketajaman penglihatan dan mencegah kekeringan mata akibat
serangan radikal bebas.

5. Mencegah dan Menyembuhkan anemia


Seledri mempunyai kandungan zat besi yang tinggi yang dapat mencegah dan menyembuhkan
penyakit anemia terutama pada wanita hamil dan yang sedang mengalami menstruasi.

6. Mengendurkan saraf yang tegang


Nutrisi pada seledri dapat mengendurkan saraf saraf di sekitar kepala akibat ketegangan yang
disebabkan aktivitas atau rutinitas sehari-hari yang membutuhkan kinerja otak dan tenaga
sekaligus.

7. Mengobati sembelit
Seledri memiliki kandungan asam amino essensial dan vitamin lain yang dapat melancarkan buang
air besar (BAB) sehingga terhindar dari sembelit yang mengakibatkan tubuh terasa tidak nyaman,
perut terasa penuh, nyeri, dan kembung.

8. Mencegah dan menyembuhkan asma


Nutrisi pada seledri mampu mencegah dan menyembuhkan penyakit asma agar tidak mudah
kambuh ketika seseorang sedang berkutat dengan lingkungan yang berdebu.

7
9. Mencegah dan mengatasi obesitas
Seluruh nutrisi yang ada pada seledri mampu menekan rasa lapar sehingga membuat seseorang
dapat mengendalikan nafsu makan yang berlebihan. Selain itu, seledri dapat menstabilkan bobot
tubuh seseorang dan membuatnya tidak mudah gemuk dan terserang obesitas.

10. Menyuburkan rambut


Seledri mempunyai kandungan vitamin yang cukup tinggi dan lengkap yang dapat menyuburkan
rambut yang rusak akibat pemakaian sampo dan akibat paparan sinar matahari. Dengan
menggunakan daun seledri maka akar dan kutikula rambut kembali sehat, akarnya semakin kuat
dan rambut tidak mudah patah ataupun rontok.

11. Memperbaiki fungsi ginjal


Nutrisi yang ada pada seledri dapat memperbaiki kinerja ginjal yaitu membuat ginjal menjadi lebih
mudah dalam menyaring, mengendalikan, dan mengeluarkan racun dalam tubuh yang disebabkan
oleh makanan dan radikal bebas.

12. Mencegah pertumbuhan sel kanker


Seledri mempunyai kandungan asam fenolat dan senyawa kumarin fitokimia yang dapat
mencegah,memblokir, dan menghancurkan aktifitas sel abnormal pemicu munculnya sel kanker
terutama pada usus dan jaringan perut.

13. Dapat menormalkan suhu tubuh


Ketidakstabilan suhu tubuh dapat membuat ketidakseimbangan hormon dan metabolisme tubuh
yang nantinya dapat membuat tubuh rentan terserang penyakit. Mengonsumsi jus seledri secara
rutin dapat membuat kondisi suhu tubuh tetap normal yang dapat membuat tubuh dalam kondisi
optimal.

14. Menyehatkan jaringan empedu


Seledri dapat bertindak sebagai antioksidan yang kuat dan bersifat diuretik yang dapat membantu
membersihkan empedu dari serangan bakteri atau racun yang dihasilkan dari sisa makanan.

8
15. Mengontrol dan mengatur volume darah
Nutrisi yang ada pada seledri dapat mengantur dan mengontrol jumlah darah yang mengalir pada
setiap pembuluh darah dan saraf yang berada dalam jaringan tubuh sehingga tubuh akan selalu
sehat dan terhindar dari gangguan kesehatan yang berhubungan dengan darah, misalnya
penyumbatan aliran darah.

16. Mencegah dehidrasi


Nutrisi pada seledri dapat bergabung menjadi cairan elektrolit yang dibutuhkan tubuh ketika
terserang kelelahan atau terlalu sering buang air besar karena diare. Selain itu, nutrisi pada seledri
mampu mengganti cairan tubuh yang hilang dan tubuh terhindar dari dehidrasi berat.

17. Melindungi jantung


Seledri memiliki kandungan asam amino essensial yang baik bagi kesehatan jantung terutanma
pembuluh arteri sehingga jantung terhindar dari penyumbatan kolesterol, serangan stroke, dan
membuat jantung selalu lancar dalam memompa darah.

18. Sebagai antiaging yang kuat


Seledri memiliki kabdungan vitamin A, B5, B6, C, dan E yang sangat ampuh dalam menjaga dan
meningkatkan kualitas kolagen kulit, mengendurkan saraf dan pembuluh darah sekitar wajah dari
ketegangan, dan menyeimbangkan minyak alami yang terdapat di bawah kulit sehingga kulit
nampak selalu muda dan terhindar dari munculnya garis-garis halus di sekitar mata, sudut bibir,
dan bagian leher.

19. Menstabilkan gula darah


Seledri mampu menurunkan kadar gula darah dan mengobati diabetes. Kandungan nutrisi lengkap
pada seledri dapat memecah dan menghancurkan penggumpalan gula di dalam darah agar tubuh
mempercepat pembakaran kalori yang di dalamnya terdapat glukosa berlebih yang nantinya akan
dikeluarkan melalui pembuangan kalori melalui urin dan lewat keluarnya keringat karena aktivitas
fisik yang dilakukan, seperti bekerja dan olahraga.

9
20. Menstabilkan kelebihan minyak pada wajah
Seledri yang dihaluskan dan ditambahkan air jeriuk nipis dapat dijadikan masker wajah harian
yang aman dana ampuh untuk menghilangkan kelebihan minyak pada jenis kulit berminyak dan
mampu mengecilkan pori sehingga kulit wajah terhindar dari seranagn bakteri penyebab bisul,
komedo, dan jerawat.

21. Menyehatkan dinding lambung


Anti peradangan yang ada pada seledri mampu membersihkan dinding lambung dari sisa limbah
makanan yang tidak lagi berguna bagi tubuh agar kondisi lambung selalu berada dalam kondisi
yang bersih dan terhindar dari bakteri atau peradangan.

22. Memperkuat tulang


Semua nutrisi yang ada pada seledri dapat memperkuat massa tulang dan menjadikannya tidak
mudah terserang pengapuran atau retak tulang akibat benturan atau hantaman. Selain itu, tulang
akan kuat dan terhindar dari segala masalah yang berhubungan dengan osteoprosis.

23. Melindungi jaringan otak


Nutrisi pada seledri dapat melindungi jaringan otak dari penyumbatan, serangan bakteri, dan
terhindar dari penimbunan lemak jahat yang dihasilkan dari makanan yang telah dikonsumsi agar
jaringan otak selalu sehat.

24. Melindungi kesehatan otot tubuh


Nutrisi pada seledri dapat menghindari otot tubuh dari cedera, terkilir, keseleo, atau kejang otot.
Otot yang sehat aakn membuat seseorang bebas dalam bergerak dan melakuakn aktivitas tanpa
harus merasakan adanya nyeri dan pembengkakan.

25. Menyehatkan saluran usus


Nutrisi pada seledri dapat membersihkan usus dari sisa makanan yang dikonsumsi dan
menghindari usus dari endapan bakteri, kolesterol, garam berlebih, dan lain lain sehingga kinerja
usus sebagai salah satu organ pencernaan akan selalu dapat bekerja dengan baik.

10
26. Sebagai antiradang
Seledri mempunyai beberapa vitamin yang lengkap dan kaya akan potasium, magnesium, folat,
dan zat besi. Selain itu, seledri juga dilapisi oleh zat antiinflamaasi yang kuat sehingga mampu
mempercepat proses pengeringan luka, meredakan pembengkakan, serta mempercepat
pemblokiran racun dalam tubuh sehingga bisa secepatnya dikeluarkan oleh tubuh.

27. Mempercepat penyerapan kalsium


Seledri mampu mengikat kalsium dan menjadikan jaringan tubuh bagian dalam untuk memberi
sinyal agar tubuh mempercepat proses penyerapan kalsium dan segera dialirkan atau disebarkan
keseluruh jaringan tubuh yang membutuhkan.

28. Keajaiban seledri sama ampuhnya dengan antibiotik yang berbahan dasar kimia
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh ketika tubuh terkena serangan flu atau demam akibat
kehujanan maka sebaiknya tidak perlu tergesa untuk mengonsumsi antibiotik. Lebih baik untuk
mengonsumsi daun seledri karena memiliki zat yang tak kalah hebatnya dalam urusan peningkatan
imunitas tubuh. Di dalam daun seledri terdapat antibakteri dan antiinflamasi yang sangat kuat.

2.7 Pengembangan Tanaman seledri


Penelitian terkait tanaman seledri sudah banyak dilakukan, baik dari aspek budidaya,
pemuliaan, bahkan penelitian terkait kandungan senyawa kimia yang dapat berfungsi sebagai obat
dalam dunia kesehatan, adapun beberapa penelitain terkait dengan manfaat tanaman seledri
sebagai tanaman obat sebagai berikut:
Menurut Dewi et al. (2016), Ekstrak seledri memiliki efek melarutkan kalsium dalam batu
ginjal jenis kalsium oksalat-fosfat. Kelarutan kalsium dalam batu ginjal berbanding lurus dengan
konsentrasi ekstrak seledri. Sehingga semakin tinggi konsentrasi ekstrak seledri maka kelarutan
kalsium semakin besar. Sedangkan menurut Arisandi dan Sukohar (2016), Kandungan ekstrak biji
seledri mengandung phtladie yang dapat memicu apoptosis di sejumlah sel kanker, salah satunya
sel kanker BGC-823. Seledri juga mengandung apigenin yang bersifat anti-carcinogenic dari
apigenin terkait dengan kemampuannya untuk memodulasi target utama dan jalur yang terlibat
dalam kontrol siklus sel, memicu apoptosis, menghambat angiogenesis, menghambat invasi sel
tumor dan metastasis, serta transduksi sinyal.

11
Berbagai zat baktif dalam seledri menunjukan aktivitas antikanker.Sehingga, seledri dapat
dimanfaatkan sebagai agen kemopreventif kepada pasien kanker dan berpotensi sebagai sumber
kemoterapi tunggal pada kanker dengan penelitian lebih lanjut.

12
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Tanaman seledri (Apium graveolens L.) adalah salah satu sayuran daun yang memiliki
banyak manfaat, antara lain dapat digunakan sebagai pelengkap masakan dan memiliki khasiat
obat. Seledri mempunyai aroma yang khas, dipakai untuk penambah aroma masakan (Soewito,
2004). Kandungan kimia seluruh herba seledri mengandung glikosida apiin (glikosida flavon),
isoquersetin, dan umbelliferon. Juga mengandung mannite, inosite, asparagine, glutamine, choline,
linamarose, pro vitamin A, vitamin C, dan B. Kandungan asam-asam dalam minyak atsiri pada biji
antara lain : asam-asam resin, asam-asam lemak terutama palmitat, oleat, linoleat, dan petroselinat.
Senyawa kumarin lain ditemukan dalam biji, yaitu bergapten, seselin, isomperatorin, osthenol, dan
isopimpinelin. Kandungan- kandungan bahan di atas sangat bermanfaat bagi kesehatan

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdou, H. S, Salah, S. H, Hoda, B. F, and Abdel, R. E. A. 2012. Antioxidant effect of celery against
carbontetrachloride induced hepatic damage in rats, African journal.
Ali Hasyim. 2010. Makalah Seledri. Bina Aksara. Jakarta. (Diakses tanggal 7 Desember 2014).
Arisandi, R., Sukohar, A. 2016. Seledri (Apium graveolens L.) Sebagai Agen Kemopreventif Bagi
Kanker. Majority Vol. 5 Nomor 2.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2013. Produksi Tanaman Seledri di Sumatera Utara. Diakses tanggal
20 Oktober 2019
Dewi, E.K.M., Walanda, D.K., Sabang, S.M. 2016. Pengaruh Ekstrak Seledri (Apium graveolens
L.) Terhadap Kelarutan Kalsium dalam Batu Ginjal. J. Akad. Klm.5 (3): 1227-132.
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2014. Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2014. Kementerian
Pertanian. Jakarta Indonesia.
Haryoto. 2009. Bertanam Seledri Secara Hidroponik. Kanisius, Yogyakarta.
Mursito, Bambang., 2002. Ramuan Traditional Untuk Pengobatan Jantung. Cetakan II. Jakarta :
Pebar Swadaya. pp. 3, 7-8, 11-2
Permadi, A. 2006.36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Salvia, E. 2012. Teknologi Budidaya Seledri dalam Pot. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Jambi. Jambi
Soewito D. 2004. Manfaat dan Khasiat Flora. Jakarta : Stella Maris.

14

Anda mungkin juga menyukai