PENDAHULUAN
12.252 Ha, produksi 21.890 Ton, dan rata-rata produktivitas 1,78 Ton/ha Tahun
2021, dimana rata-rata luas tanam, produksi dan produktivitas diatas rata-rata luas
tanam produksi dan produktivitas Kecamatan Muara Sabak Timur. (Lampiran 1).
berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terdiri dari 10 desa dimana
kelapa dalam. Salah satu desa/kelurahan yaitu desa Siau yang memiliki luas tanam
dan jumlah produksi berada di bawah rata-rata luas tanam dan produksi usahatani
atas rata – rata produktivitas Kecamatan Muara Sabak Timur, yaitu dengan luas
tanam 450 ha dengan produksi sebesar 990 ton, sedangkan untuk produktivitasnya
1
penggunan bibit unggul, pengolahan lahan dan perawatan yang lebih intensif,
pengendalian hama dan penyakit, serta pemanfaatan input lainnya yang optimal.
Selama ini dalam berusatani kelapa petani belum melakukan perhitungan biaya
dan keuntungan yang baik sehingga belum bisa di pastikan besarnya biaya dan
Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur. maka peneliti tertarik untuk
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan
2
1.3 Tujuan Penelitian
Timur.
Jabung Timur.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
yang terdiri dari pelepah-pelepah daun yang tersusun secara teratur, percabangan
tanaman bertipe simpodial (batang poko sukar ditentukan) dengan meristem ujung
memanjang dan membentuk bunga lalu buah. Bagian buah bagian bawah batang
kelapa menggembung berupa umbi yang disebut bonggol. Pucuk lateral muncul
dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman kelapa
(Kaleka, 2013).
Kingdom : Plantea
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Palmales
Famili : Palmae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos Nucifera L
pohon kelapa yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Adapun rincian-rincian
1. Akar Akar kelapa merupakan akar serabut yang berjumlah sekitar 2000-4000
helai tergantung pada kesuburan tanah, iklim dan kesehatan tanaman. Bagian
tanah menciut lagi sehingga merupakan kerucut terbalik. Bagian ini di sebut
4
2. Batang Pada umumnya batang pohon kelapa tumbuh lurus ke atas, kecuali
matahari. Batang kelapa berwarna kelabu, licin dan tinggi batang kelapa dapat
tergantung varietas, iklim, tanah, dan jarak tanam. Bagian batang yang
sebenarnya dari pohon yang masih muda baru kelihatan jelas jika pohon telah
3. Daun Daun kelapa terdiri atas tangkai (petiole) dan pelepah daun (rachis).
Pada pelepah terdapat helai daun atau leoflets yang di tengahnya berlidi
daun yang terdapat di tengah sumbu daun berukuran lebih panjang di banding
yang tumbuh di pangkal atau ujung sumbu daun. Pada biji yang baru mula-
mula berbentuk 4- 6 helai daun tersusun satu membalut yang lain sehingga
bertambah besar.
Pada kelapa Genjah kira-kira 3-4 tahun, kelapa dalam 4-8 tahun dan kelapa
Hibrida berkisar 4 tahun. Dari ketiak daun tumbuh manggar (mayang) yang
5
kekuningan. Kelapa adalah tanaman berumah satu. Pada pangkal cabang
tumbuh bunga betina, kemudian menyusul bunga jantan pada bagian atasnya.
5. Buah Tiga sampai empat minggu setelah seludang mambuka, bunga betina
yang sudah di buahi tumbuh menjadi bakal buah. Tetapi tidak semua bakal
buah tersebut dapat tumbuh membesar, karena setengah hingga tiga per empat
dari jumlah buah akan gugur yang di sebabkan oleh serangan hama dan
proses penyerbukan. Sesudah dua bulan, buah yang rontok mulai berkurang
berat 3-4 kg berisi cairan 0,3-0,4 liter. Pada umjur 12-14 bulan
kg dan pada umur ini buah siap untuk di panen atau gugur bila di
6
2.1.2. Usaha Tani
Usaha tani adalah suatu organisisai dari alam, tenaga kerja dan modal yang
yang dimiliki petani agar berjalan secara efektif dan efisien dan menfaatkan
(Soekartawi, 2011). Pertanian rakyat yang merupakan usaha tani sebagai istilah
lapangan pertanian yang pada akhirnya akan dinilai dari biaya yang dikeluarkan
untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan produksi usaha taninya dan
penerimaan yang diperoleh dari usaha tani tersebut, karena dalam kegiatan
pekerja, dan penanam modal usahanya maka pendapatan itu dapat digambarkan
membayar semua proses produksi yang diperlukan. Usaha tani yang baik selalu
dikatakan sebagai usaha tani yang produktif atau efisiensi. Efisiensi usaha tani
dibedakan atas efisiensi fisik dan efisiensi ekonomis. Efisiensi fisik adalah
banyaknya hasil produksi yang dapat diperoleh dari kesatuan input dan jika dinilai
dengan uang maka akan berubah menjadi efisiensi ekonomi, dengan kata lain
efisiensi ekonomi tergantung dari harga faktor produksi dan efisiensi fisik.
tani
7
merupakan perbandingan atau rasio antara total nilai produksi dengan total biaya
Faktor produksi sering juga disebut sebagai korbanan faktor produksi atau
input karena faktor produksi atau input tersebut dikorbankan untuk menghasilkan
(Mubyarto, 1995):
1. Lahan (Land)
Lahan sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan pabrik hasil-
hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dari mana hasil
Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh lahan dibandingkan
faktor- faktornya bervariasi dari satu lahan ke lahan yang lain dan dari satu negara
ke negara yang lain. Secara umum, semakin banyak perubahan dan adopsi yang
diperlukan dalam lahan pertanian, semakin tınggi pula resiko ekonomi yang
lahan dapat diukur dari keuntungan yang didapat oleh petani dalam bentuk
Pemasaran. Keuntungan merupakan selisih antara biaya (cost) dan hasil (returns).
8
2. Tenaga kerja (Labour)
Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor produksi yang penting dan
perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan saja
dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja
perlu pula diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada faktor
b. Kualitas tenaga kerja dalam proses produksi, apakah itu proses produksi
c. Kualitas tenaga kerja juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, apalagi dalam
dalam bidang pekerjaan tertentu seperti mengolah tanah, den tenaga kerja
musiman.
9
3. Modal (Capital)
macam yaiu modal tetap dan tidak tetap. Faktor produksi seperti tanah, bangunan,
dan mesin-mesin sering dimasukkan dalam kategori modal tetap. Dengan begitu
modal tetap didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam Proses produksi
yang tidak habis dalam satu kali proses, peristiwa ini Terjadi dalam waktu yang
relatif pendek dan tidak berlaku untuk jangka panjang (Soekartawi, 2003).
Sedangkan dengan modal tidak tetap atau modal variabel adalah biaya yang di
keluarkan dalam proses produksi dan habis dalam satu kali dalam proses,
misalnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk membeli benih, pupuk, obat-
obatan, atau yang dibayarkan untuk pembayaran tenaga kerja. Besar kecilnya
modal yang dipakai, makin besar skala usaha makin besar pula modal
yang dipakai.
(Soekartawi, 2003).
ini melibatkan sejumlah orang (tenaga kerja) dari berbagai tingkatan, maka
manajemen
10
berarti pula bagaimana mengelola orang-orang tersebut dalam tingkatan atau
dipengaruhi oleh :
a. Tingkat pendidikan
c. Skala usaha
yang semula berbentuk fisik dan kemudian diberi nilai uang (Hernanto, 1996)
jenis yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang
penggunaannya tidak habis dalam satu kali masa tanam atau produksi dan besar
kecilnya tidak tergantung pada produksi. Biaya tetap dihitung berdasarkan nilai
penyusutan alat, untuk menghitung nilai penyusutan alat dapat digunakan rumus
(Sudarman, 2002)
BPA = D – S
N
Keterangan :
BPA = Biaya Penyusunan
Alat D = Nilai Perolehan
S = Nilai Sisa
N = Perkiraan Umur ekonomis
Sedangkan biaya tidak tetap atau biaya variabel adalah biaya yang habis
digunakan dalam satu kali produksi. Biaya variabel tergantung pada besar
kecilnya produksi. Penjumlahan dari biaya tetap dengan biaya tidak tetap disebut
11
dengan biaya total. Rumus perhitungan biaya total adalah sebagai berikut
(Sudarman, 2002)
12
TC = TFC+TVC
pendekatan nilai yang akan datang dan pendekatan nilai sekarang. Dalam
mengharapkan penerimaan yang diperoleh dari kegiatan usaha taninya akan selalu
lebih besar dari biaya yang telah dikeluarkan. Semakin besar penerimaan
berorientasi ekonomis, penerimaan dalam usaha tani juga dipengaruhi oleh jumlah
TR = Pq.Q
Keterangan :
TR : Total Revenue atau total penerimaan
Pq : Price atau harga satuan produk
Q : Quantity atau Jumlah hasil Produksi
13
Pendapatan terdiri dari pendapatan kotor dan pendapatan bersih. Menurut
(Sunaryo, 2001) pendapatan kotor usaha tani (gross farm income) didefenisikan
sebagai nilai produksi tertentu baik yang dijual maupun yang tidak dijual.
perusahaan pertanian, oleh karena itu setiap kegiatan harus memperhatikan secara
kecilnya nilai produksi tergantung dari jumlah menggunakan sumber daya dengan
mengeluarkan uang dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih banyak. Oleh
Karena itu, analisis ekonomi sangat penting untuk menilai usaha tani. Analisis
Ekonomi adalah analisis yang membahas hasil total atau produktivitas atau semua
total penerimaan yang berasal dari nilai penjualan hasil ditambah dari nilai yang
dipergunakan sendiri dikurangi dengan nilai total pengeluaran yang terdiri dari
keuntungan ditentukan oleh dua hal yaitu penerimaan dan biaya. Jika perubahan
penerimaan lebih besar dari pada perubahan biaya dari setiap output, maka
keuntungan yang diterima meningkat. Jika perubahan penerimaan lebih kecil dari
pada perubahan biaya, maka keuntungan yang diterima akan menurun. Dengan
demikian
14
keuntungan akan maksimal jika perubahan penerimaan sama dengan perubahan
sebagai berikut :
π = TR – TC
Dimana:
π = Income atau Pendapatan (Keuntungan)
TR = Total Revenue atau Total Penerimaan
TC = Total Cost atau Total Biaya
pendapatan usahatani yang dilakukan, pada usahatani kelapa Monokutur dan Non
Monokultur dilakukan dalam penelitian ini dapat dianalisis dengan rumus berikut
Data : susun data X, X2, Y, dan Y2 dalam bentuk kolom kolom, sesuai
Hipotesis Statistik : Ho : X1 = X2
Ha : X1 ≠ X2
Kaidah keputusan :
H1 : чx ≠ чy Tolak H0 jika ᴢhit ≥ ᴢ1/2 𝑥
akan sangat membantu dalam menelaah masalah yang dibahas dengan berbagai
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Asih Wahyuni et al. (2018) yang
Jabung Timur. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode survei,
dan teknik pengambilan sampel secara acak (simple random sampling). Untuk
petani
16
ataupun menggunakan referensi yang mendukung penelitian ini, data diolah
usahatani monokultur, begitu juga dalam hal biaya usahatani. Biaya usahatani
pada tumpangsari lebih besar dari biaya usahatani pada monokultur. Meskipun
biaya yang dikeluarkan pada usahatani pola tumpangsari lebih besar dari biaya
yang digunakan adalah metode survei, dan teknik pengambilan sampel secara acak
(X1), pupuk garam (X2) dan tenaga kerja (X3) berpengaruh nyata terhadap
produksi kelapa, dengan nilai F-hitung > F-tabel (60,758 ≥ 2,911) pada tingkat
kepercayaan 95%. Hasil pengujian t-test menunjukan bahwa secara parsial Jumlah
tanaman berpengaruh sangat nyata dengan t-hitung > t-tabel (9,722≥2,039), pupuk
garam berpengaruh sangat nyata dengan t-hitung > t-tabel (7,178 ≥ 2,039) pada
17
tingkat kepercayaan
18
95%. dan tenaga kerja berpengaruh nyata dengan t-hitung > t-tabel (1,914) > t-
menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani kelapa dalam setiap kali musim
Sungai Gelam. Pengolahan Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sungai Gelam dan dilakukan secara sengaja
kelompok tani khusus pelaku usahatani pisang, umur rumpun tanaman pisang lilin
yang diperoleh dan jumlah biaya yang dikeluarkan. Adapun pendapatan usahatani
Usahatani pisang lilin di Kecamatan Sungai Gelam sudah dikatakan layak untuk
diusahakan karena nilai R/C Rasio yang diperoleh lebih dari 1 yakni 2,45 dan nilai
kelapa
19
monokulutur dan non monokultur dengan metode tertentu Untuk lebih jelasnya
Harga Penerimaan
Penerimaan monokultur
non
Biaya Produksi monokultur Input Biaya Produksi non monokultur
Pendapatan
Pendapatan
Perbedaan Pendapatan
20
III. METODOLOGI PENELITIAN
Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pemilihan lokasi Penelitian ini dipilih
sebagian besar berkebun kelapa, dari luas tanam dan jumlah produksi nya berada
Kecamatan Muara Sabak Timur (Lampiran 2). Lingkup penelitian ini difokuskan
pada gambaran tentang kegiatan usahatani kelapa monokultur dan non monokultur
anggota keluarga.
21
3.2. Metode, Sumber dan Jenis Data
Survey. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber pada data primer dan
data sekunder, data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani
terlebih dahulu. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait yaitu Dinas
Pertanian (BPP) dan monogrofi Desa. Untuk melengkapi data dan Informasi juga
dilakukan studi kepustakaan hasil penelitian dan bahan bacaan yang berhubungan
dengan penelitian ini. Jenis data yang digunakan data berdasarkan waktu adalah
data Cross Section yaitu data yang dikumpulkan dari beberapa tempat (sumber)
Jabung Timur berjumlah 220 Rumah tangga petani (RTP). Besarnya ukuran
sampel yang diambil sesuai dengan pernyataan Winarno (2004), bahwa bila
populasi cukup homogen, untuk jumlah populasi di bawah 100 dapat di gunakan
sampel sebesar 50% dan bila populasi atas 100 dapat diambil sampel sebesar 15%
dari total populasi petani dan untuk sampel manusia diatas 30. Berdasarkan
RTP) dari total populasi petani (220 RTP). Dengan teknik pengambilan sampel
secara acak (simple random sampling) yang merupakan salah satu teknik
22
sampel dari petani kelapa monokultur dan 16 sampel dari petani kelapa non
monokultur.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini disederhanakan dengan cara
kelapa di Desa Siau Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung
TR = Pq.Q
Keterangan :
TR : Total Revenue atau total penerimaan Usahatani (Rp/Tahun)
Pq : Price atau harga satuan produk yang dihasilkan (Rp/Butir)
Q : Quantity atau Jumlah Hasil Produksi yang dihasilkan (Butir/Tahun)
π = TR-TC
Keterangan:
π = Income atau Pendapatan (Keuntungan)(Rp/Tahun)
TR = Total Revenue atau Total Penerimaan (Rp/Tahun)
TC = Total Cost atau Total Biaya (Rp/Tahun)
berikut :
TC = TFC+TVC
Keterangan:
TC = Total cost atau total biaya (Rp/Tahun)
TFC = Total Fixed cost atau biaya tetap (Rp/Tahun)
TVC = Total Variabel cost atau biaya variabel (Rp/Tahun)
23
Untuk menghitung biaya tetap alat digunakan nilai penyusutan dengan
BPA = D – S
N
Keterangan:
BPA = Biaya Penyusutan Alat (Rp/Tahun)
D = Nilai Perolehan (Rp)
S = Nilai Sisa (Rp) (Asumsi=0)
N = Perkiraan Umur ekonomis (Tahun)
berpasangan pada sampel besar dengan rumus sebagai berikut (M. Sudrajat Sw,
2000) :
Data : susun data X, X2, Y, dan Y2 dalam bentuk kolom kolom, sesuai
24
Hipotesis Statistik : Ho : X1 = X2
Ha : X1 ≠ X2
Kaidah keputusan :
H1 : чx ≠ чy Tolak H0 jika ᴢhit ≥ ᴢ1/2 𝑥
1. Petani sampel adalah rumah tangga petani kelapa monokultur dan non
produksi dari usahatani kelapa mulai dari aspek hulu, Produksi, dan hilir,
3. Biaya tetap adalah biaya yang tidak habis dalam satu kali proses
(Rp/Tahun).
4. Biaya variabel adalah biaya yang habis dalam satu kali proses produksi
5. Total biaya adalah jumlah biaya total yang dikeluarkan dalam pengolahan
usahatani kelapa yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel diukur
25
6. Hasil produksi adalah butir buah kelapa yang dihasilkan oleh petani yang
7. Harga adalah nilai jual 1 butir buah kelapa yang diukur dalam satuan
26
DAFTAR PUSTAKA
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Muara Sabak Timur. 2022. Luas Tanam,
Produksi dan Produktivitas Kelapa Kecamatan Muara Sabak Timur 2021.
Muara Bungo.
Dinas Perkebunan Provinsi Jambi. 2022. Luas Tanam, Produksi dan Produktivitas
Kelapa Provinsi Jambi 2021. Jambi.
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tanjab Timur. 2022. Luas Tanam,
Produksi dan Produktivitas Kelapa Kabupaten Tanjab Timur 2021. Tanjab
Timur.
27
Mohammad Fajrin et all. 2016. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Kelapa
Dalam Di Desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong.
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Jurnal Agroteknologi
ISSN:2338- 3011. Palu.
28
LAMPIRAN
29
Lampiran 2. Luas Tanam, Produksi dan Produktifitas Tanaman Kelapa
Di Kecamatan Muara Sabak Timur Tahun 2021
Luas
Produksi Produktivitas
No Nama Desa Tanam
(Ton) (Ton/Ha)
(Ha)
30
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian
31
II. Gambaran Usaha Tani Kelapa
A. Aspek Hulu
4. Dari mana tenaga kerja diperoleh dalam usaha tani kelapa (dari dalam
6. Jenis pupuk dan obat-obatan apa saja yang digunakan dalam proses
kelapa?
tanaman kelapa?
B. Aspek On Farm
1. Pengolahan Lahan
2. Penanaman
32
d. Berapa jumlah pupuk yang digunakan dalam proses pemeliharaan
Pemeliharaan kelapa?
3. Pemanenan
kelapa?
C. Aspek Hilir
produksi?
tengkulak?
33
III. Biaya Produksi
1. Biaya Tetap
34