Oleh:
IRVANJI
4201523019
2018
BAB I
PENDAHULUAN
MOTEDOLOGI
2 Bunga
3 Buah
4 Batang
5 Akar
2. Morfologi buah kelapa
No Meat Exocarp Mesocarp Endocarp Water
1 400 ml
4 mm 5 mm 3,8 cm 3 mm
pangkal
2 400 ml
4 mm 4 mm 3,5 cm 3 mm
Tengah
3 420 ml
4 mm 5 mm 4,3 cm 4 mm
Ujung
rataan 4 mm 4,66 mm 3,86 3,33 406,66 ml
2 Serangan kumbang
badak
3.2 Pembahasan
1. Morfologi tanaman kelapa
A. Daun
Pertumbuhan dan pembentukan mahkota daun, dimulai
sejak biji berkecambah dan pada tingkat pertama membentuk 4 – 6
helai daun. Daun tersusun saling membalut satu sama lain,
merupakan selubung dan memudahkan susunan lembaga serta akar
menembus sabut pada waktu tumbuh. Daun kelapa tersusun
majemuk, menyirip, berwarna kekuningan jika masih muda dan
berwarna hijau tua jika sudah tua. Manfaat daun kelapa sangat
banyak sebagai bahan kerajinan tangan seperti hiasan, atap rumah,
sapu, keranjang (Foale et al., 2011). Hal tersebut sesuai dengan apa
yang dijumpai dilapangan yang menunjukan bahwa daun kelapa
tersusun majemuk, menyirip, berwarna kekuningan jika masih
muda dan berwarna hijau tua jika sudah tua.
B. Bunga
Bunga kelapa pada dasarnya merupakan bunga tongkol
yang dibungkus oleh selaput upih yang keluar dari sela-sela
pelepah daun. Bunga kelapa tergolong bunga serumah (monoeous),
artinya bunga jantan dan betina terdapat pada satu bunga. Bunga
tersusun dalam karangan bunga yang disebut mayang atau manggar
yang berturut-turut tumbuh keluar dari ketiak-ketiak daun.
Karangan bunga terdiri dari induk tangkai bunga dan bercabang-
cabang sebanyak 30-40 helai. Tiga sampai empat minggu setelah
manggar menbuka, bunga betina talah dibuahi dan mulai tumbuh
menjadi buah (Rukmana dan Yudirachman, 2004). Hal tersebut
sesuai dengan apa bunga kelapa yang dijumpai di lapangan pada
saat praktikum.
C. Buah
Buah merupakan bagian utama dari tanaman kelapa yang
dimanfaatkan sebagai bahan industri. Beberapa komponen dari
buah kelapa adalah sebagai berikut sabut, tempurung, daging buah
dan air kelapa. Komponen buah kelapa tersebut memiliki manfaat
yang penting dan bernilai. Sabut kelapa (Mesocarpium) merupakan
bagian terluar dari buah kelapa yang membungkus tempurung
kelapa dengan ketebalan sabut kelapa bervariasi berkisar antara 4-6
cm. Sabut kelapa memiliki serat-serat halus yang dapat digunakan
sebagai bahan pembuat karpet, karung, sikat dan keset. Daging
buah adalah komponen utama dari kelapa yang dapat diolah
menjadi berbagai macam produk bernilai ekonomi yang tinggi
seperti minyak goreng, VCO, santan, selai, es kelapa muda
(Allorerung et al., 2006). Hal tersebut sesuai dengan buah kelapa
yang dijumpai dilapangan pada saat praktikum dilapangan.
D. Batang
Batang pohon kelapa merupakan batang tunggal, tetapi
terkadang dapat bercabang. Pada umumnya, batang kelapa
mengarah lurus ke atas dan tidak bercabang karena pertumbuhan
batang kelapa berasal hanya dari 1(satu) titik tumbuh yaitu
meristem apikal yang terdapat pada bagian tengah ujung batang,
kecuali pada tanaman di pinggir sungai, tebing dan lain-lain,
pertumbuhan tanaman akan melengkung menyesuaikan arah sinar
matahari. Berdasarkan karakter batang kelapa dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu kelapa Dalam (Tall) dan kelapa Genjah
(Dwarf).
Kelapa Dalam (Tall) memiliki ciri pada pangkal batangnya
membesar (disebut bole), umumnya memiliki batang yang
tingginya sekitar 15-30 meter sedangkan kelapa Genjah memiliki
ciri pangkal batangnya tidak membesar atau tidak ada bole
umumnya memiliki batang yang tinggi sekitar 5-10 meter, dari
hasil silang kedua tipe tersebut disebut kelapa Hibrida yang
memiliki ciri mirip dengan kelapa Genjah. Batang pohon kelapa
banyak dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan, bahan
mebel dan jembatan (Foale and Harries, 2014).
E. Akar
Tanaman kelapa yang baru bertunas mempunyai akar
tunggang. Namun perkembangan akar tersebut makin lama akan
dilampaui oleh akar-akar yang lain, sehingga fungsi dan bentuknya
sama seperti akar serabut biasa. Hal ini sesuai dengan akar kelapa
yang dijumpai di lapangan bahwwa akar kelapa memiliki sistem
perakaran yang serabut dan teori menunjukan bahwa jumlah kar
tanaman kelapa berkisaran 2000-4000 helai. Sebagian besar akar
serabut tanaman kelapa tumbuh mendatar dekat permukaan tanah.
2. Morfologi buah kelapa
Pertumbuhan buah kelapa melalui tiga fase yaitu;
Fase pertama, berlangsung selama 4-6 bulan. Pada fase ini bagian
tempurung dan sabut hanya membesar dan masih lunak. Lubang
embrio juga ikut memesar dan beisi penuh air
Fase kedua, ber;angsung selama 2-3 bualan. Pada fase ini bagian
tempurung berangsur-angsur menebal tetapi belum keras betul
Fase ketiga, pada fase ini putih lembaga atau endosperm sedang
dalam penyusunan, yang dimulai dari pangkal buah berangsur-
angsur menuju ke ujung. Pada bagian pangkal mulai tampak
terbentuknya lembaga, warna tempurung berubah dari putih
menjadi coklat kehitaman dan bertambah keras.
Gambar 1.
A B
Gambar 2. C. notatus (a) Gejala serangan C. notatus (b)
Pengendalian Hama Bajing Kelapa (C. notatus)
Dalam menekan perkembangan hama bajing kelapa (C. notatus) yang
menyerang tanaman kelapa dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
pengendalian antara lain :
1. Sanitasi dengan melakukan perawatan kebun dengan membersihkan
tempat-tempat yang menjadi sarang bajing kelapa.
2. Pemanfaatan musuh alami predator dari golongan karnivora seperti
anjing, serigala, burung hantu, burung elang dan ular (Tamura dan
Yong , 1993)
3. Pengendalian secara mekanis yaitu pengendalian dengan menggunakan
alat perangkap, berburu, gropyokan dan umpan-umpan beracun
(Setyamidjaya, 1986)
4. Pengendalian secara kimia merupakan alternatif terakhir yaitu
menggunakan rodentisida dan kemosterilan sebagai bahan pemandul.
B. Oryctes rhinoceros
Selama pengamatan di areal perkebunan kelapa yang
terletak di Desa Kalimas sampel dapat dilihat bahwa hama yang
merusak tanaman kelapa selain Tupai. juga terdapat hama O.
rhinoceros dengan gejala serangan sebagai berikut: daun-daun
kelapa tampak terpotong-potong seperti digunting membentuk
kipas atau berbentuk huruf V terbalik (Gambar 2).
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil data pengamatan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
tanaman kelapa memiliki morfologi akarnya serabut, batang tunggal lurus
ke atas, daun majemuk, bunya jantan bentuknya lonjong dan bunga betina
agak bulat, dan Buah pada tanaman ini berwarna hijau atau kuning
tergantung variatesnya dan jika berwaran kecoklatan bahwa menunjukan
buah tersebut sudah tua. Hama dan penyakit yang menyerang perkebunan
kelapa di Desa Klimas adalah hama Tupai, Oryctes rhinoceros, dan bercak
daun kelapa.
DAFTAR PUSTAKA