Anda di halaman 1dari 16

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI
SEDIAAN LIKUID SEMI SOLID
SEMESTER V - 2016
Nama : Reny Afrylyany
NPM : A 161 109

Zat Aktif : Caffeine Citrate


Bentuk Sediaan : Oral Solution (Sirup)
Jumlah Sediaan Yang Akan Dibuat : 5 Botol (masing-masing 100 ml)
Dosis : 20 mg/ml

I. PREFORMULASI
I.1 Zat Aktif
I.1.1 Caffein Citrate

Gambar 1.1.1 Struktur Caffeine Citrate


(Martindale, Hal 717)

Rumus Molekul : C14H18N4O9


Berat Molekul : 386,31
Pemerian : Serbuk kristal putih, tidak berbau,
memiliki rasa pahit dan bersifat
asam.
Kelarutan : Sedikit larut dalam air dan etanol
pada suhu kamar namun larut

1
dalam air panas.
Titik Leleh : 227 – 235oC
pH : Antara 4,2 – 5,2
Stabilitas : Disimpan pada 20° – 25°C (68°
hingga 77°F).
Dosis Yang Ditentukan : 20 mg/ml
Penggunaan Terapi : Stimulan pernafasan pada neonatus.
Alasan Pemilihan Dosis : Dosis yang digunakan ialah 20
mg/ml dimana dosis tersebut sesuai
dengan penggunaan nya (oral
solution) dan sesuai dengan
literature.
Alasan Pemilihan Bentuk : Sediaan Sirup dipilih dikarenakan,
Sediaan zat aktif (caffeine citrate) yang akan
dibuat diperuntukan pada
neonatus/bayi premature yang
belum optimal dalam sistem
pencernaan, sehingga bentuk sirup
ini akan memudahkan bayi untuk
menelan dan mengabsorbsi obat
lebih baik.
(American Society of Health – System Pharmacy. 2010. AHFS Drug
Information. USA : ASHP Incorporation.)

I.2 Zat Tambahan


I.2.1Potassium Sorbate

Gambar 1.2.1 Struktur Potassium Sorbate


(Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6thed, hal.579)

Rumus Molekul : C6H2O7K

2
Berat Molekul : 150,22
Pemerian : Serbuk kristal putih lemah dengan
bau khas.
Kelarutan : Larut dalam aseton, etanol,
propileng glikol dan air, praktis tidak
larut dalam benzene, sangat sedikit
larut dalam kloroform, corn oil dan
eter,
Titik Leleh : 270oC
pH : 6
Stabilitas : Stabil dalam air dan disimpan dalam
wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya dan pada suhu tidak melebihi
40oC.
Inkompatibilitas : Beberapa kehilangan aktifitas
antimikrobanya terhadap surfaktan
nonionik dan beberapa plastik.
Kegunaan : Pengawet antimikroba dengan sifat
antibakteri dan antijamur.
(Rowe, Raymond C. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6thed,
2009, hal.579 – 580 , The Pharmaceutical Press, London)

I.2.2Citric Acid Monohydrate

Gambar 1.2.4 Struktur Citric Acid Monohydrate

3
(Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6thed, hal.181)

Rumus Molekul : C6H8O7.H2O


Berat Molekul : 210,14
Pemerian : Asam sitrat monohidrat berbentuk
kristal tidak berwarna atau tembus
cahaya atau bubuk kristal putih
bercahaya, tidak berbau dan
memiliki rasa asam yang kuat.
Struktur kristal bersifat ortorombik.
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol 95%
serta sedikit larut dalam eter.
Titik Leleh : 153oC
pH : 2,2
Stabilitas : Asam sitrat monohidrat dapat
kehilangan air kristalisasi di udara
kering atau ketika dipanaskan
hingga sekitar 40oC. Larutan asam
sitrat encer dapat memfermentasi.
Inkompatibilitas : Asam sitrat tidak kompatibel
dengan kalium tartrat, alkali dan
alkali tanah karbonat dan
bikarbonat, asetat, dan sulfida.
Ketidakcocokan juga termasuk agen
pengoksidasi, basa, pengurangan
agen, dan nitrat. Ini berpotensi
meledak dalam kombinasi dengan
nitrat logam. Pada penyimpanan,
sukrosa dapat mengkristal dari sirup
adanya asam sitrat.
Kegunaan : Agen pengasamkan, antioksidan,
agen penyangga, dan penambah

4
rasa.
(Rowe, Raymond C. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6thed,
2009, hal.181 –183, The Pharmaceutical Press. London)

I.2.3 Sorbitol

Gambar 1.2.3 Struktur Sorbitol


(Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6thed, hal.679)

Rumus Molekul : C6H14O6


Berat Molekul : 182,17
Pemerian : Sorbitol tidak berbau, putih atau
hampir tidak berwarna, kristal,
bubuk higroskopis. Sorbitol adalah
tersedia dalam berbagai tingkatan
dan bentuk polimorfik, seperti
butiran, serpih, atau pelet yang
cenderung membuat kue kurang
dari bubuk membentuk dan
memiliki karakteristik kompresi
yang lebih diinginkan. Sorbitol
memiliki rasa manis yang
menyenangkan, mendinginkan, dan
memiliki sekitar 50-60% kemanisan
sukrosa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform
dan eter, sedikit larut dalam
methanol, larut dalam 1 bagian air,

5
dan larut dalam 1 bagian etanol
95%.
Titik Leleh : 93 – 112oC
pH : 3,5 – 7
Stabilitas : Stabil di udara tanpa adanya katalis
dan dingin, asam encer dan alkali.
Sorbitol tidak menggelap atau
membusuk pada suhu tinggi atau di
hadapan amina. tidak korosif, dan
tidak mudah terbakar. Meskipun
sorbitol tahan terhadap fermentasi
oleh banyak mikroorganisme,
pengawet harus ditambahkan ke
larutan sorbitol.
Inkompatibilitas : Sorbitol akan membentuk kelat
yang larut dalam air dengan banyak
divalent dan ion logam trivalen
dalam kondisi asam dan basa kuat.
Penambahan cairan polietilen glikol
ke larutan sorbitol, dengan agitasi
yang kuat, menghasilkan gel lilin
yang larut dalam air. Larutan
sorbitol juga bereaksi dengan zat
besi oksida menjadi berubah warna.
Sorbitol meningkatkan tingkat
degradasi penisilin dalam kondisi
netral dan larutan air.
Kegunaan : Pemanis dan berperan sebagai anti
capslocking agent yang dapat
mencegah kristaalisasi gula pada
mulut botol.

6
(Rowe, Raymond C. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6thed,
2009, hal.679 – 681, The Pharmaceutical Press. London)

I.2.4 Aqua Destilata – Aquadest

Gambar 1.2.5 Struktur Aquadest


(Handbook of Pharmaceutical Excipient, 5thed, hal.802)

Rumus Molekul : H2O


Berat Molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut
polar lainnya.
Titik Didih : 100oC
pH : Antara 5 – 7
Stabilitas : Stabil disemua keadaan fisik (padat,
cair dan gas).
Inkompatibilitas : Air dapat bereaksi dengan obat dan
berbagai eksipien yang rentan akan
hidrolisis (terjadi dekomposisi jika
terdapat air atau kelembapan) pada
peningkatan temperature. Air
bereaksi secara kuat dengan logam
alkali dan bereaksi cepat dengan
logam alkali tanah dan oksidan nya
seperti kalsium oksida dan
magnesium oksida. Air juga dapat

7
bereaksi dengan garam anhidrat
menjadi bentuk hidrat.
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah yang dapat
membatasi pertumbuhan
mikroorganisme dan mencegah
kontaminasi.
Kegunaan : Pelarut (solvent). Air merupakan
pelarut universal yang digunakan
dalam sediaan liquid sebagai
pembawa dan untuk menggenapkan
sediaan agar sesuai dengan yang
diinginkan.
(Rowe, Raymond C. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 5thed,
2006, hal.802, The Pharmaceutical Press. London)

II. FORMULASI/TEKNIK PEMBUATAN


a. Formula menurut USP, Caffeine Citrate 10 mg/ml
R/ Caffeine Citrate 1 gram
Potassium Sorbate 100 mg
Sodium Citrate 1 gram
Sorbitol 20 gram
Aquadest ad 100 ml

Formula usulan Caffeine Citrate 20 mg/ml


R/ Caffeine Citrate 2 gram
Potassium Sorbate 200 mg
Citric Acid Monohydrate 0,5 gram
Sorbitol 40 gram
Aquadest ad 100 ml

8
b. Prosedur Pembuatan
Masing – masing bahan ditimbang dengan berat yang sudah ditentukan.
Disiapkan air panas untuk melarutkan caffeine citrate secukupnya. Caffein
citrate dilarutkan dengan air panas dan diaduk ad homogen. Citric acid
monohydrate dimasukkan kedalam caffeine citrate yang sudah larut dan
ditambah aquadest sedikit demi sedikit, dan diaduk ad homogen. Sorbitol
dimasukkan kedalam campuran dan diaduk ad homogen dalam mortir.
Potassium sorbate dilarutkan dalam wadah yang berbeda lalu dimasukkan
kedalam campuran caffeine citrate, citric acid monohydrate juga sorbitol
kemudian diaduk ad homogen. Aquadest ditambahkan hingga 100 ml aduk ad
homogen. Sediaan yang sudah tercampur rata, kemudian disaring menggunakan
saringan, supaya partikel besar yang tidak terlarut dapat terpisah. Dikemas
dalam wadah steril dan tertutup rapat dan dilakukan evaluasi.

III. PERHITUNGAN
a. Perhitungan untuk 1 Botol (100 ml)
20mg
1. Caffeine Citrate : x 100 = 400 mg
5ml
2. Potassium Sorbate : 200 mg
3. Citric Acid Monohydrate : 0,5 gram
4. Sorbitol : 40 gram
5. Aquadest : 100 ml – (0,4 + 0,2 + 0,5 + 40)
: 100 ml – 41,1
: 58,9 ml
b. Perhitungan untuk 5 Botol
1. Caffeine Citrate : 400 mg x5 = 2000 mg
2. Potassium Sorbate : 200 mg x5 = 1000 mg
3. Citric Acid Monohydrate : 0,5 mg x5 = 2,5 mg

9
4. Sorbitol : 40 gram x 5 = 200 gram
5. Aquadest : 500 ml – (2 + 1 + 0,25 + 200)
: 500 ml – 203,25
: 296,75ml

IV. PENIMBANGAN
a. Penimbangan Untuk 1 Botol
1. Caffeine Citrate : 400 mg
2. Potassium Sorbate : 200 mg
3. Citric Acid Monohydrate : 0,5 gram
4. Sorbitol : 40 gram
5. Aquadest : 58,9 ml

b. Penimbangan Untuk 5 Botol


1. Caffeine Citrate : 2000 mg
2. Potassium Sorbate : 1000 mg
3. Citric Acid Monohydrate : 2,5 mg
4. Sorbitol : 200 ml
5. Aquadest : 296,75 ml

V. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptis
Uji organoleptis bertujuan untuk memeriksa kesesuaian bau, rasa dan warna.
Evaluasi dilakukan secara fisik menggunakan panca indra meliputi bau, warna,
rasa dan capsloking pada sediaan. Syarat organoleptis pada sediaan sirup yaitu
tidak keruh, warna dan rasa tidak berubah selama penyimpanan. (Depkes RI,
1995)

2. Berat Jenis

10
Uji berat jenis bertujuan untuk menentukan kerapatan dan bobot jenis dari
sediaan. Ditimbang piknometer kosong yang bersih dan kering bersama
tutupnya (W1). Diisi piknometer dengan air secara perlahan - lahan hingga
tidak ada gelembung yang terperangkap. Kemudian ditimbang piknometer yang
berisi air tersebut bersama tutupnya, dicatat beratnya (W2). Kemudian
piknometer dibersihkan dan dikeringkan kembali, lalu diisi oleh sirup.
Selanjutnya piknometer yang berisi sirup ditimbang bersama tutupnya dan
dicatat beratnya (W3). Dihitung berat jenisnya. Syarat berat jenis dari sirup
ialah mendekati 1 gr/ml. (Ansel et al., 2005)

3. Volume Terpindahkan
Uji volume terpindahkan bertujuan untuk mengetahui stabilitas sediaan
selama penyimpanan Diisi perlahan - lahan dari tiap wadah kedalam gelas ukur
kering dan bersih dan telah dikalibrasi. Dituangkan secara hati –hati untuk
menghindarkan pembentukan gelembung, diamkan selama 30 menit. Jika telah
bebas dari gelembung udara, ukur volume dari tiap larutan yang diperoleh.
Volume harus tetap atau mendekati 100% atau tidak satupun volume dalam
wadah kurang dari 95% dari volume awal. Dicatat hasil. Syarat volume
terpindahkan pada sediaan sirup ialah tidak kurang dari 100% dan tidak satupun
volume yang kurang dari 95%. (Depkes RI, 1995)

4. Viskositas
Uji viskositas bertujuan untuk mengetahui kekentalan dari sediaan.
Viskometer oswald dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu. Dimasukkan
sirup kedalam viscometer oswald dihisap menggunakan ball pipet sampai tanda
batas atas, kemudian dibiarkan mengalir sampai tanda batas bawah. Dicatat
waktu akhir sirup tersebut sampai batas bawah. Dihitung viskositasnya.
Dilakukan prosedur yang sama terhadap air sebagai standar. Syarat viskositas
pada sediaan sirup ialah 10 - 30 cps. (Martin et al., 1993)

11
5 pH
Uji pH bertujuan untuk mengetahui tingkat keasaman atau kebasaan dari
suatu sediaan. pH meter dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan buffer standar
mulai dari pH secara berturut – turut yaitu 4, 7 dan 9. Kemudian diukur pH
sirup dengan pH meter yang telah dilakibrasi. Dicatat hasil. Syarat pH pada
sediaan sirup ialah 6 – 7,2. (Lacman dkk, 1994)

VI. DAFTAR PUSTAKA

American Society of Health – System Pharmacy. 2010. AHFS Drug


Information. USA : ASHP Incorporation.
Ansel, H. C., Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Diterjemahkan oleh Ibrahim,
F., Ed IV, 2005. Jakarta, UI Press.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia Ed IV. 1995.
Departemen Kesehatan RI Jakarta.
Martin. et al. Farmasi Fisik: Dasar – Dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu
Farmasetik, 1993. Jakarta : UI Press.
Rowe, Raymond C. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 5thed, 2006,
hal.802, The Pharmaceutical Press. London
Rowe, Raymond C. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6thed, 2009,
hal.579 – 580 , The Pharmaceutical Press, London.
Swetman, S et al. Martindale 36th.The Pharmaceutical. 2009. Press, London.

12
U.S Pharmacopeia. The United States Pharmacopeia, USP. The National
Formulary, NF 25. 2010 Rockville, MD: U.S. Pharmacopeial Convention,
Inc. Hal 38(4):36 – 37.
Lachman, L., & Lieberman, H. A., Teori dan Praktek Farmasi Industri, Ed 2,
1994. Jakarta. UI Press.

VII. KEMASAN

a. Kemasan Sekuder

100 ml

Caffeine Citrate
Oral Solution
NEOCAF ®
KOMPOSISI : PENYIMPANAN :
Setiap ml mengandung : Disimpan dibawah suhu 30 C.
o

Caffeine Citrat ………………………………. 20 mg Jauhkan dari jangkauan anak—anak.


Caffeine
Potassium Sorbate ……………………….... 2 g
Citric acid Monohydrate …………………… 0,05 g Caffeine Citrate
Sorbitol …………………………..………….. 4 g
Aquadest …………………………………… qs
Oral Solution
Citrate Dosis :
NEOCAF ®

Oral Solution
Seperti yang diarahkan oleh ahli neonatologi.

INDIKASI :
Disimpan dalam wadah bersih dan
NEOCAF ®
Kafein sitrat diindikasikan untuk pengobatan jangka
pendek dari apnea prematuritas pada bayi antara 28
dan <33 minggu usia kehamilan.
tertutup rapat.
HANYA UNTUK SEKALI PAKAI
KONTRA INDIKASI : Caffeine Citrate BUANG BAGIAN YANG TIDAK DIPAKAI
Kafein sitrat diindikasikan untuk pengobatan jangka
pendek dari apnea prematuritas pada bayi antara 28 No Reg Oral Solution
: DBL1910400137A1 13 oleh
Diproduksi
PT. Inperm
dan <33 minggu usia kehamilan. No Batch : A90601001 Bandung-Indonesia
Mfg. Date NEOCAF
®
100 ml : 15 Januari 2019
Exp. Date : 15 Januari 2021
INDIKASI :
Komposisi : Kafein sitrat diindikasikan untuk

Setiap ml mengandung : pengobatan jangka pendek dari apnea

Caffeine Citrat ……………..... 20 mg prematuritas pada bayi antara 28 dan


b. Brosur <33 minggu usia kehamilan.
Potassium Sorbate ………….... 2 g

Citric acid Monohydrate ….… 0,05 g


KONTRA INDIKASI :
Sorbitol ……………...……….. 4 g
Caffeine Citrate Kafein sitrat dikontraindikasikan pada
Aquadest Oral Solution qs
……………..……… pasien yang menunjukkan hipersensitif
Caffeine Citrate
terhadap komponennya. Oral Solution
DOSIS :
c.
Sebelum memulai sitrat kafein, kadar
d.
serum awal kafein harus diukur pada bayi NEOCA
yang sebelumnya diobatie. dengan teofilin,
karena bayi prematurf. memetabolisme
teofilin menjadi kafein. Demikian juga,
g. PENYIMPANAN :
kadar serum kafein pada awal harus diukur
pada bayi yang lahirh.dari ibu yang Disimpan dibawah suhu 30oC.

mengonsumsi kafein sebelum melahirkan, Jauhkan dari jangkauan anak—anak.


karena kafein siap melintasi plasenta.
14

Dosis mengikuti anjuran ahli neonatologi.


i.

j.

k.

l.

m.

n.

o. PT. INPERM
p.

q.
PT. INPERM

Caffeine
c. Penjelasan yang terdapat pada kemasan dan brosur produk Citrate
No Batch A90601001
A : Tahun pertama pengemasan
9 : Tahun pembuatan (2019) Oral Solution
06 : Kode Produk
01 : Sediaan peroral
001 : No urut produk

No Registrasi
D : Nama dagang
B : Golongan obat bebas
L : Obat jadi dalam negri/lokal
19 : Tahun pendaftaran obat
104 : Menunjukkan no urut pabrik
001 : No urut yang disetujui oleh masing-masing pabrik
37 : Menunjukkan sediaan jadi (sirup)
A : Sediaan obat jadi yang pertama disetujui
1 : Kemasan utama

Logo yang digunakan

15
Obat dengan jenis ini ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis
tepi berwarna hitam. Obat bebas dapat dibei tanda resep dokter.

16

Anda mungkin juga menyukai