Anda di halaman 1dari 24

MODUL PELATIHAN LITERASI DAN EDUKASI

KEUANGAN TINGKAT LANJUT

MENABUNG
BERKELOMPOK

PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2021
KATA PENGANTAR

Modul Pembiayaan Rantai Nilai merupakan salah satu modul yang


akan diberikan dalam pelatihan literasi dan edukasi keuangan tingkat
lanjut. Pemberian materi modul pembiayaan rantai nilai pada pelatihan
PLEK, tujuannya agar peserta pelatihan Penyuluh Pertanian dan Staf
lapangan pendamping IPDMIP memahami berbagai sumber pendanaan
yang dapat digunakan dalam mengembangkan rantai nilai produk
pertanian baik yang dikelola oleh kelembagaan petani maupun oleh
petani secara individu.
Modul bahan ajar Pembiayaan rantai Nilai memberikan uraian
penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan Pembiayaan rantai
nilai serta isu-isu kunci, kesepakatan kerjasama dan jenis kontrak pada
pembiayaan rantai nilai multi pihak (Multipartit), serta uraian penjelasan
mengenai pengertian dan tata Kelola Pembiayaan Resi Gudang.
Diharapkan modul pembiayaan rantai nilai ini dapat digunakan oleh
para penyuluh dalam memberikan berbagai informasi kepada petani
terkait dengan pengembangan rantai nilai dan sumber pembiayaannya.
Modul ini masih terus memerlukan penyempurnaan seiring
dengan perkembangan dan tuntutan perubahan. Oleh karenanya
kami mengharapkan saran dan masukan dari para stakeholder guna
penyempurnaan terhadap subtansi sesuai perkembangan dan
kebutuhan yang ada.
Akhir kata, terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan modul ini dan semoga Tuhan selalu meridhoi usaha
kita semua. Amin.

Direktur IPDMIP/
Kepala Pusat Penyuluhan BPPSDMP

Ir. Bustanul Arifin Caya, M.D.M

Pembiyaan Rantai Nilai 1


DAFTAR ISI BAB IV PENUTUP 32
a. Rangkuman 32
b. Latihan 33
DAFTAR PUSTAKA 34
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
a. Latar Belakang 1
b. Deskripsi Singkat 1
c. Manfaat 2
d. Tujuan Pembelajaran 2
e. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok 2
f. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar 3
BAB II PEMBIAYAAN RANTAI NILAI 4
a. Konsep Pembiayaan Rantai Nilai 4
b. Manfaat Pembiayaan Rantai Nilai 5
c. Jenis pembiayaan rantai nilai 7
d. Isu-isu kunci 8
e. Aspek-Aspek Pembiayaan Rantai Nilai 8
f. Kontrak Pertanian 10
g. Kesepakatan Tripartit 11
h. Kesepakatan Quadripartite 12
i. Kontrak Berjangka 14
BAB III PEMBIAYAAN RESI GUDANG 17
a. Pembiayaan Resi Gudang 17
b. Prinsip-Prinsip Pembiayaan Resi Gudang 25
c. Tata kelola dan struktur manajemen gudang 30

2 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 3


BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Layanan keuangan rantai nilai berperan dalam memenuhi
kebutuhan pembiayaan dan mengatasi kendala permodalan dari pelaku
yang terlibat dalam rantai suatu komoditas. Selain merupakan kebutuhan,
pembiayaan keuangan rantai nilai juga biasa digunakan sebagai cara
untuk mengamankan penjualan, produk pengadaan, mengurangi risiko
dan/atau meningkatkan efisiensi dalam rantai nilai suatu komoditas.
Oleh karena itu keuangan rantai nilai bersifat komprehensif karena
harus memahami karakter komoditas di setiap mata rantai, meliputi para
pelakunya dan kepentingan masing-masing pelaku.
Beberapa lembaga keuangan telah berhasil melakukan model
pembiayaan rantai nilai ini dalam memberikan dana pinjamannya. Namun,
masih sangat sedikit lembaga keuangan yang memiliki pengaturan
model pembiayaan rantai nilai yang melibatkan peran berbagai pihak
atau disebut juga pembiayaan multipihak di bidang pertanian, seperti
produsen, pemasok, grosir dan lain-lain.
Pembiayaan rantai nilai mencerminkan nilai-nilai partisipasi
pemangku kepentingan. Instrumen keuangan paling canggih akan
mengandung insentif atau risiko bersama di antara para pemangku
kepentingan. Perbankan Syariah dalam berbagai bentuknya juga
melibatkan risiko dan pengembalian bersama antara peminjam dan
pemberi pinjaman. Konsep yang mendasari mutualitas adalah tradisional
tetapi relevan dengan pembiayaan formal karena semakin tinggi tingkat
risiko dan pengembalian bersama, semakin kuat hubungannya.
Melalui pembiayaan multi pihak dalam rantai nilai akan terbangun
hubungan usaha yang baik dan langgeng antar pihak yang terkait
dengan komoditas atau produk yang dikembangkan. Dengan cara ini,
risiko perubahan harga produk di pasar juga akan ditanggung bersama
oleh semua pihak yang ikut serta dalam pembiayan rantai nilai tersebut.

B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata pelatihan ini membahas tentang Pembiayaan Rantai Nilai,
Perjanjian Multipartit dan Pembiayaan Resi Gudang.

4 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 5


C. MANFAAT F. PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR
Materi yang disajikan dalam modul ini diharapkan memberi Sebagai bahan pembelajaran, dan agar dalam proses pembelajaran
manfaat bagi peserta dalam: Mata Diklat “Pembiayaan Rantai Nilai” dapat berjalan lebih lancar
1. Memberikan pemahaman tentang perencanaan pelaksanaan dan tujuan pembelajaran tercapai dengan baik, kami sarankan untuk
dan evaluasi Pembiayaan Rantai Nilai, Perjanjian Multipartit dan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Pembiayaan Resi Gudang. 1. Bacalah secara cermat dan pahami tujuan pembelajaran yang
2. Menjadi referensi untuk mengenal perencanaan keuangan, tertulis pada setiap awal bab.
memahami prinsip-prinsip serta mengaplikasikan langkah- 2. Pelajari setiap bab secara berurutan, mulai dari Bab I sampai Bab III.
langkah pelaksanaan tentang Pembiayaan Rantai Nilai, 3. Kerjakan secara sungguh-sungguh dan tuntas setiap evaluasi pada
Perjanjian Multipartit dan Pembiayaan Resi Gudang. setiap akhir bab. Keberhasilan proses pembelajaran dalam mata
diklat ini tergantung pada kesungguhan anda. Untuk itu, belajarlah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN secara mandiri dan seksama. Untuk belajar mandiri, anda dapat
melakukannya seorang diri, berdua, atau berkelompok.
Dengan memahami materi Penumbuhan dan Pengembangan
Kegiatan Simpan Pinjam (KSP), fasilitator dapat memberikan penjelasan 4. Anda disarankan mempelajari bahan-bahan dari sumber lain, dan
yang lebih baik kepada penyuluh/staf lapangan/petani tentang jangan segan-segan bertanya kepada widyaiswara atau teman
pentingnya pengelolaan Kegiatan Simpan Pinjam (KSP) bagi kelompok yang telah memahami tentang Potensi Pembiayaan Rantai Nilai,
tani sehingga usaha yang dikelola kelompok tani dapat berjalan secara Perjanjian Multipartit dan Pembiayaan Resi Gudang
berkelanjutan.
E. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
1. Pembiayaan Rantai Nilai
a. Pengertian Pembiayaan Rantai Nilai
b. Memahami konsep pembiayaan rantai nilai
c. Menjelaskan manfaat rantai nilai
d. Menjelaskan aspek-aspek pembiayaan rantai nilai
2. Perjanjian Multipartit
a. Menjelaskan kesepakatan tripartit
b. Menjelaskan kesepakatan quardapartit
c. Menjelaskan kontrak berjangka
d. Menjelaskan pinjaman tambahan
3. Pembiayaan Resi Gudang
a. Memahami pembiayaan resi gudang
b. Menjelaskan prinsip-prinsip pembiayaan resi gudang
c. Menjelaskan tata kelola dan struktur manajemen gudang

6 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 7


  BAB II PEMBIAYAAN RANTAI NILAI

Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat diharapkan dapat:
1. Memahami konsep pembiayaan rantai nilai
2. Menjelaskan manfaat rantai nilai
3. Menjelaskan jenis-jenis pembiayaan rantai nilai.
4. Menjelaskan aspek-aspek pembiayaan rantai nilai
5. Menjelaskan isu-isu kunci dalam pembiayaan rantai nilai
6. Menjelasakan tentang Kontrak pertanian, Kesepakatan tripartite,
Kesepakatan quadrapartit, kontrak berjangka

A. KONSEP PEMBIAYAAN RANTAI NILAI


1. Tujuan
Konsep rantai nilai memungkinkan adanya integrasi berbagai
pelaku dalam kegiatan produksi, pengolahan dan pemasaran pertanian
termasuk ruang lingkup dan tujuan kemitraan yang dapat dibangun.
Konsep 'rantai nilai pertanian' mencakup seluruh rangkaian kegiatan dan
pelaku yang terlibat dalam distribusi produk pertanian dari pemasok
input ke lahan petani, dan akhirnya, ke meja konsumen (konsep “dari
lahan pertanian ke meja konsumen”).
B. PENJELASAN
Rantai nilai sering didefinisikan sebagai urutan aktivitas
penambahan nilai, dari produksi hingga konsumsi, melalui pemrosesan
dan komersialisasi.
Rantai nilai yang efisien biasanya mengurangi penggunaan
perantara dalam rantai, dan memperkuat aktivitas nilai tambah karena
teknologi dan input yang lebih baik, pengadaan gerbang pertanian,
infrastruktur yang ditingkatkan, peluang harga yang lebih baik melalui
produksi yang didorong oleh permintaan, dan fasilitasi pengadaan yang
lebih aman untuk pemrosesan dan ekspor makanan.
Peran layanan keuangan rantai nilai adalah untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan dan kendala permodalan dari pelaku yang
terlibat dalam rantai komoditas tersebut. Selain merupakan kebutuhan

8 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 9


untuk pembiayaan, layanan keuangan rantai nilai juga biasa digunakan (b) Menyesuaikan produk keuangan agar sesuai dengan kebutuhan
sebagai cara untuk jaminan penjualan, produk pengadaan, mengurangi para pelaku rantai nilai;
risiko dan atau meningkatkan efisiensi dalam rantai. Beberapa lembaga (c) Mengurangi biaya transaksi keuangan melalui pembayaran diskon
keuangan telah sukses memfasilitasi petani melalui pembiayaan rantai dan penyampaian layanan keuangan langsung, dan
nilai bersama pemangku kepentingan rantai nilai lainnya. (d) Menggunakan hubungan rantai nilai dan pengetahuan tentang
rantai tersebut untuk mengurangi risiko rantai dan mitranya.
2. Kendala Pengembangan Pembiayaan Pertanian
(a) Biaya operasi yang tinggi, risiko tinggi dan pengembalian investasi
INPUT USAHATANI PENGOLAHAN DISTRIBUSI KONSUMSI
yang rendah.
(b) Hasil program pinjaman pertanian di negara-negara berkembang
umumnya memiliki hasil yang tidak memuaskan dengan tingkat
pengembalian yang rendah meskipun sudah dengan subsidi dari
pemerintah.
SESUAI
REKOMENDASI
PROFIT
&
PROFIT
&
PROFIT
& (c) Bank pembangunan pertanian lambat dalam berinovasi, seringkali
TEKNIS OMZET OMZET OMZET
MAKSIMAL MAKSIMAL MAKSIMAL karena sebagian kebijakan yang berlaku.
Gambar 1. Konsep Keuangan Rantai Nilai Pertanian (d) Bank komersial tidak terlalu memiliki ketertertarikan yang tinggi
di bidang rantai nilai pertanian karena risiko yang tidak terkendali
C. MANFAAT PEMBIAYAAN RANTAI NILAI dan sistemik. Biaya yang tinggi dan ketakutan akan hal yang tidak
Rantai nilai dalam sektor pertanian adalah nilai tambah dalam diketahui bagi para bankir yang tidak terbiasa dengan sektor
pertanian yang terbentuk ketika terjadi perubahan dalam bentuk pertanian dan pengaturannya.
fisik atau bentuk produk pertanian, atau terjadi akibat adopsi metode (e) Rendahnya ketertarikan perbankan juga disebabkan oleh rendahnya
produksi, atau proses penanganan yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap pemberian biaya pinjaman langsung kepada
permintaan konsumen terhadap produk tersebut sehingga produsen petani, terutama petani kecil. Hal ini disebabkan selain karena daerah
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari nilai produk yang dibeli pedesaan yang sulit dijangkau, umumnya petani berpendidikan
oleh konsumen tersebut. Cara meningkatkan pemahaman tentang rendah dan berpenghasilan rendah.
pembiayaan rantai nilai dalam kegiatan IPDMIP: (f ) Lembaga keuangan mikro memang menjangkau beberapa rumah
• Memahami konsep pembiayaan rantai nilai, bagaimana tangga berpenghasilan rendah namun umumnya Lembaga tersebut
penerapannya dan apa manfaatnya terhadap pembangunan membebankan biaya tinggi dan produk yang disalurkan umumnya
pertanian berorientasi usaha. untuk produk jangka panjang. Jenis produk ini umumnya tidak
• Bagaimana pembiayaan rantai nilai dapat diimplementasikan memenuhi berbagai kebutuhan pembiayaan usaha pertanian.
secara inklusif, terutama bagi produsen kecil dan bagaimana sistem Selain biaya operasional transaksi pinjaman atau nilai investasi
mendukung pembangunan secara inklusif. yang diperlukan, hal penting lain yang menjadi aspek penilaian dalam
1. Cara Meningkatkan Kualitas dan Efisiensi Pembiayaan Rantai pembiayaan rantai nilai pertanian adalah risiko sistemik yang ada dalam
Nilai kegiatan pertanian. Risiko ini berasal dari perubahan harga maupun
dari pola cuaca yang berubah-ubah yang dapat mempengaruhi seluruh
(a) Mengidentifikasi kebutuhan pembiayaan untuk memperkuat rantai wilayah pada suatu waktu, membuat pembayaran menjadi tidak pasti.
nilai; Dalam pinjaman konvensional, jaminan digunakan untuk mengurangi

10 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 11


risiko bagi pemberi pinjaman, tetapi jenis jaminan yang umum diperlukan (d) Bisnis dan keuangan (mis: preferensi pasar & bank); dan
oleh bank seringkali tidak tersedia atau tidak layak di daerah pedesaan. (e) Model bisnis untuk pembiayaan rantai nilai tersebut (mis: skema
Oleh karena itu, jaminan merupakan kendala utama untuk mengakses kerjasama antar pelaku rantai nilai);
pembiayaan di bidang pertanian tidak hanya dari bank, tetapi juga dari
serikat kredit dan lembaga pembiayaan lainnya. F. ASPEK-ASPEK PEMBIAYAAN RANTAI NILAI
Aspek-aspek penilaian dalam pembiayaan rantai nilai meliputi 5 C,
D. JENIS PEMBIAYAAN RANTAI NILAI yaitu: Character (Karakter), Capacity (Kapasitas), Capital (Modal), Collateral
(a) Pembiayaan internal adalah pembiayaan yang terjadi dalam rantai (Jaminan), dan Condition (Kondisi). Jika telah memenuhi 5 aspek tersebut,
nilai seperti kredit yang diberikan pemasok input kepada petani, maka bisa dipastikan seseorang akan mudah mengakses kredit di bank.
atau ketika perusahaan utama memberikan dana ke perantara pasar
(pengepul). (a) Karakter
(b) Pembiayaan eksternal adalah pembiayaan yang terjadi karena Prinsip ini dilihat dari segi kepribadian nasabah. Hal ini bisa dilihat
hubungan dan mekanisme rantai nilai: misalnya, bank mengeluarkan dari hasil wawancara antara Customer Service kepada nasabah yang
pinjaman kepada petani berdasarkan kontrak dengan pembeli hendak mengajukan kredit, mengenai latar belakang, kebiasaan
terpercaya atau resi gudang dari fasilitas penyimpanan yang hidup, pola hidup nasabah, dan lain-lain.
tersertifikasi.
(b) Kapasitas
Pembiayaan Rantai Nilai dapat digunakan dalam hal:
Aspek ini adalah yang menilai nasabah dari kemampuan nasabah
(a) Pembiayaan produksi (bahan & fasilitas produksi); dalam menjalankan keuangan yang ada pada usaha yang
(b) Pembelian input atau produk (bahan baku), atau Pembiayaan tenaga dimilikinya. Apakah nasabah tersebut pernah mengalami sebuah
kerja; permasalahan keuangan sebelumnya atau tidak, di mana prinsip ini
(c) Penyediaan dana investasi (aset, mesin & teknologi), menilai kemampuan membayar kredit nasabah terhadap bank.
(d) Pengurangan risiko dan ketidakpastian (asuransi & sistem digital).
(e) Penyediaan jalur kredit (potensi top-up); (c) Modal
Yakni terkait akan kondisi aset dan kekayaan yang dimiliki, khususnya
Perbedaan pembiayaan konvensional & pembiayaan rantai nilai: nasabah yang mempunyai sebuah usaha. Modal dinilai dari laporan
(a) Pembiayaan konvensional sangat bergantung pada kelayakan kredit tahunan perusahaan yang dikelola oleh nasabah, sehingga dari
klien dan bisnis; penilaian tersebut, pihak bank dapat menentukan layak atau
(b) Pembiayaan rantai nilai lebih berfokus pada pembayaran yang akan tidaknya nasabah tersebut mendapat pinjaman, lalu seberapa besar
diterima dari kegiatan, seperti produksi dan transaksi nilai tambah. bantuan kredit yang akan diberikan.
Jaminan berasal dari arus barang yang dapat diprediksi, dan mitra (d) Jaminan
yang kuat dalam rantai tersebut;
Prinsip ini perlu diperhatikan bagi para nasabah ketika mereka tidak
dapat memenuhi kewajibannya dalam mengembalikan pinjaman
E. ISU-ISU KUNCI
dari pihak bank. Jika hal demikian terjadi, maka sesuai dengan
(a) Kekuatan rantai nilai, peluang & tantangan (misalnya permintaan ketentuan yang ada, pihak bank bisa saja menyita aset yang telah
kebutuhan pasar cukup tinggi); dijanjikan sebelumnya sebagai sebuah jaminan
(b) Risiko (misalnya: adanya kerusakan produk);
(c) Layanan & dukungan teknis (mis: perijinan, teknologi yg tersedia);

12 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 13


(e) Kondisi G. KONTRAK PERTANIAN
Prinsip ini dipengaruhi oleh faktor di luar dari pihak bank maupun Kontrak pertanian adalah model rantai nilai berbasis pembeli yang
nasabah. Kondisi perekonomian suatu daerah atau negara memang paling umum. Seperti namanya, pembiayaan ini melibatkan kontrak di
sangat berpengaruh kepada kedua belah pihak, di mana usaha tingkat petani atau tingkat kelompok petani tetapi kontrak ini biasanya
yang dijalankan oleh nasabah sangat tergantung pada kondisi berasal dari satu atau lebih tingkat lebih jauh di sepanjang rantai nilai.
perekonomian baik mikro maupun makro, sedangkan pihak bank Kontrak dapat diformalkan dalam sistem hukum atau dapat bersifat
menghadapi permasalahan yang sama. informal, tetapi perjanjian yang mengikat. Kontrak Pertanian adalah
modalitas koordinasi rantai dimana transaksi antara produsen dan
Model Usaha yang Melibatkan Kelembagaan Produksi Petani Kecil
pemangku kepentingan rantai lainnya diatur oleh perjanjian yang telah
MODEL RANTAI NILAI YANG DIGERAKKAN OLEH PRODUSEN ditetapkan sebelumnya yang bisa lebih atau kurang formal. Beberapa
MODEL PENGGERAK LEMBAGA ALASAN
bentuk pertanian kontrak bahkan dapat dilihat sebagai produksi yang
DIdorong oleh produsen Asosiasi atau kelompok atau koperasi dibentuk Harga stabil, pasar lebih besar
dialihdayakan, biasanya oleh perkebunan, pengolah, eksportir atau agen
(Produsen Driven) untuk menyediakan produk sekala besar seperti rantai lainnya, ke kumpulan produsen.
Asosiasi) supermarket

Crodusen driven Pengolah


Eksportir
Meningkatkan volume pasokan untuk
pelanggan yang lebih cerdas dan
H. KESEPAKATAN Tripartit (3 PIHAK)
Pengecer untuk kepentingan pasar
Pedagang grosir dan pelaku pasar tradisional
lainnya Kontrak tripartit

Didorong oleh fasilitator LSM dan lembaga pendukung lainnya baik nasional “Membuat pasar kerja untuk orang
dan pemerintah daerah miskin” Pengembangan pasar regional an
(pesan Input
dan lokal Order pplier)
input
su supplier
Teritegrasi Perusahaan Pasar nilai yang lebih tinggi
Multinasional Harga untuk kualitas yang baik
Pasar antar negara Monopoli pasar iriman POKTAN
Peng

an
am
Ko nja
• Model rantai nilai yang digerakkan oleh produsen. Model yang Pembeli

inj
Pi
nt ma

sp
ra n
k
digerakkan oleh produsen digerakkan dari ujung bawah rantai.

se

an a
Transfer

irim at
Pro
an

ng n d
keuntungan
lin r
Pengusaha bisa sukses tetapi menghadapi dua kesulitan besar.

pe lina
penjualan Sa orde t
u

Sa
inp
Pertama, produsen mungkin tidak memahami kebutuhan pasar Dokumen
serta mereka yang berada dalam rantai yang lebih dekat dengan Pembayaran
hasil
BANK Salinan
pengguna akhir. Kedua, produsen sering berjuang untuk pembiayaan penjualan Rp

kecuali mereka dapat menemukan mitra yang kuat dan/atau dapat Komuditi/.produk

memperoleh bantuan untuk pembiayaan dan menghubungkan ke


pasar dan mitra yang andal dan kompetitif. Gambar 2. Skema pengaturan tri partit
• Model rantai nilai yang digerakkan oleh pembeli. Model yang Jika memang lembaga keuangan pemberi pinjaman
digerakkan oleh pembeli membentuk fondasi bagi banyak aplikasi menandatangani kontrak pinjaman individu dengan masing-masing dan
pembiayaan rantai nilai. Seringkali kepentingan pembeli untuk setiap petani dalam kelompok, risiko penyalahgunaan uang berkurang
mendapatkan aliran produk dan menggunakan pembiayaan karena hasil pinjaman ditransfer ke pemasok yang pada gilirannya
menjadi cara untuk memfasilitasi dan/atau mengikat produsen, memasok petani dengan input yang diperlukan, dan risiko gagal bayar
pengolah, dan pihak lain dalam rantai untuk menjual kepada mereka pinjaman juga berkurang karena pembeli atau pengolah membayar
dalam kondisi tertentu. pembelian produksi petani atas rekening kelompok tani yang dibuka
di lembaga keuangan pemberi pinjaman. Setelah pembayaran kembali

14 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 15


diproses, kelompok tani membagikan sisanya kepada anggotanya. I. KESEPAKATAN Quadripartite (4 PIHAK)
Mekanisme yang sama dapat diterapkan antara kelompok tani, Kesepakatan quadripartite (Gambar 3) juga dapat dilaksanakan
pembeli dan lembaga keuangan sebagai berikut: untuk pemangku kepentingan antara lain: (i) kelompok tani; (ii) pemasok
(a) kontrak berjangka ditandatangani antara pembeli atau pengolah barang; (iii) pembeli atau pengolah, dan (iv) lembaga keuangan pemberi
dan petani atau kelompok tani yang menetapkan bahwa pembeli pinjaman. Mekanismenya diilustrasikan sebagai berikut.
akan membeli hasil produksi kelompok tani dengan harga yang telah Kelompok tani membuat daftar input kolektif dan menyerahkah ke
ditentukan dan untuk jumlah dan kualitas yang telah ditentukan; pemasok input untuk penawaran;
(b) kelompok tani melakukan pemesanan bersama kepada pemasok (a) Setiap kelompok tani akan membuat rencana usaha tani
barang dengan salinan pemesanan bersama kepada lembaga semusimnya, dimana dalam rencana usaha tersebut akan dirinci
keuangan (kelompok tani telah membuka rekening bank atas informasi tentang (i) jumlah kebutuhan dan jenis barang, (ii) upah
namanya) dan kepada pembeli atau pengolah; tenaga kerja, dan (iii) layanan lain seperti mesin tanam, panen dan
(c) lembaga keuangan menyusun dan menandatangani kontrak lainnya. Di dalam rencana usaha juga dijabarkan tentang waktu dan
pinjaman baik dengan masing-masing petani secara individu atau tenggat waktu untuk masing-masing item yang berbeda ini. Akan
dengan perwakilan kelompok tani; lebih baik kalau juga disiapkan jangka waktu penyelesaian setiap
(d) setelah kontrak pinjaman ditandatangani, uang ditransfer ke kegiatan;
pembeli yang kemudian menggunakannya untuk membeli barang (b) Kontrak berjangka ditandatangani antara kelompok tani dan
yang diperlukan pada daftar petani; pembeli atau pengolah. Di dalam kontrak kesepakatan termasuk
(e) barang dipasok langsung ke petani oleh pemasok barang; hal yang disepakati adalah jumlah, harga produk yang dibeli
(f ) sesuai dengan kontrak berjangka mereka, petani menyerahkan hasil serta waktu pengiriman, mekanisme pengiriman dan tanggung
produksinya kepada pembeli atau pengolah; jawab transportasi (pengumpulan di gerbang peternakan, di titik
(g) pembeli mentransfer membayar kembali pinjaman kepada lembaga pengumpulan, di lokasi pembeli);
keuangan (termasuk bunga atau biaya layanan) dan mentransfer (c) Berdasarkan rencana produksi tanaman gabungan setiap tahap
sisa hasil penjualan ke rekening bank kelompok tani yang dibuka di kegiatan yang mencakup daftar kebutuhan barang, kebutuhan
lembaga keuangan pemberi pinjaman, dan biaya tenaga kerja dan re ncana layanan eksternal, setiap kelompok
(h) perwakilan dari kelompok tani mendistribusikan sisa hasil penjualan tani menandatangani kontrak pinjaman dengan lembaga keuangan
kepada semua petani sesuai dengan jumlah yang diterima secara (salinan kontrak pinjaman dikirim ke pembeli);
efektif oleh pembeli/pengambil/pengolah. (d) Pada saat penyerahan barang yang dilengkapi dengan slip pengiriman
Dalam skenario ini, risiko lembaga keuangan sebagai pemberi yang ditandatangani oleh perwakilan kelompok tani yang salinannya
pinjaman akan berkurang dengan adanya kontrak berjangka yang dikirimkan ke lembaga keuangan, lembaga keuangan mentransfer
memastikan produksi kelompok tani dibeli secara efektif oleh pembeli bagian pinjaman yang relevan kepada pemasok input. Untuk upah
atau pengolah. Fakta bahwa pembeli akan melunasi pinjamannya tenaga kerja dan untuk layanan eksternal, lembaga keuangan
terlebih dahulu dan kemudian menyetorkannya ke rekening bank akan mentransfer sebagian pinjaman ke kelompok tani atau akan
kelompok tani juga merupakan keuntungan bagi semua petani untuk membayar langsung setelah layanan diberikan (dalam banyak
memenuhi permintaan kualitas, kuantitas dan pengiriman tepat waktu kasus, ini akan menjadi transfer ke kelompok tani, namun, tujuan
dari pembeli. Selain itu, kelompok tani perlu memastikan anggotanya inklusi sosial harus mendorong agar pemasok layanan ini membuka
untuk menghasilkan produk dengan kualitas, kuantitas dan pengiriman rekening bank, sehingga memungkinkan lembaga keuangan untuk
tepat waktu. membayar mereka ketika layanan mereka telah diberikan);

16 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 17


(e) Kelompok tani menyerahkan produksi yang diminta kepada pembeli direkomendasikan agar kontrak pinjaman ditandatangani oleh semua
atau pengolah; pihak dalam kontrak yaitu kelompok tani, pemasok input, pembeli dan
(f ) Pembeli mentransfer harga yang telah disepakati sebelumnya ke lembaga keuangan.
rekening bank kelompok tani; Beberapa poin penting yang harus disebutkan dalam kontrak
(g) Lembaga keuangan mengganti sendiri (pokok dan bunga pinjaman); pinjaman, serta dalam kontrak berjangka yang mengikat kelompok tani
(h) Perwakilan kelompok tani mengalokasikan sisa hasil penjualan dan pembeli, adalah:
kepada semua anggota kelompok berdasarkan jumlah efektif • Referensi harus dibuat dalam kontrak pinjaman untuk kontrak
individu yang diterima oleh pembeli atau pengolah. berjangka dan rencana produksi tanaman musiman yang mencakup
Pembayaran atas jasa rencana kebutuhan barang, rencana kebutuhan tenaga kerja dan
k e rj a

n
te
na
ga
Tenaga kerja
dan jasa layanan
eksternal
rencana layanan eksternal;
• Dalam kontrak berjangka, harus ditetapkan bahwa petani
da
n
na
la y a

I n pu t d
elivery
bertanggung jawab bersama dan bahwa dalam hal pengiriman
ja s a

mereka tidak cukup untuk menutupi jumlah pinjaman dan bunga


P e n y e diaa n

INPUTS
ed SUPLLIER
ut valu
Joint
of inp
(atau biaya layanan) yang harus dibayar kembali ke lembaga
keuangan. Mereka akan menanggung bersama, bertanggung jawab

man
put
Poktan dan harus memberikan kompensasi keuangan untuk lembaga

penerim daftar
aan in

pengiri
Sea
sona
l cro

Salinan
p pro
keuangan;

input
ducti

yaran
on p
lan
Kon
trol
• Kontrak pinjaman akan menetapkan bahwa setiap petani individu,
pinja

Pemba
Kontrak serah/ man
Pengiriman Pem
forward contrac baya
produk ran keun
memberi wewenang kepada lembaga keuangan untuk menyita aset
tung an penjualan
Lembaga
pinjaman Keuangan/
Salinan
kontrak
Bank mereka hingga sejumlah pinjaman yang belum dibayar kelompok
Off-taker Pembay
aran ata
s pengir
iman pro
duk
Pengembalian pinjaman tani.

Pengembangan Fasilitasi Program IPDMIP


Gambar 3. Skema qudrapartit
(a) Instrumen Keuangan Rantai Nilai
J. KONTRAK BERJANGKA
Beberapa lembaga keuangan telah setuju untuk menguji
Dalam skenario ini, pinjaman yang diberikan oleh lembaga coba instrumen keuangan rantai nilai ini (BNI di cabang Bima telah
keuangan kepada kelompok tani dijamin dengan kontrak berjangka yang mengimplementasikan instrumen ini dengan Syngenta). Untuk
menghubungkan kelompok tani dengan pembeli. Dalam hal ini, porsi mengimplementasikan instrumen keuangan ini, bank telah meminta
pinjaman yang dialokasikan untuk tenaga kerja upahan dan juga kepada IPDMIP untuk menyediakan pemetaan pemangku kepentingan potensial
penyedia layanan eksternal informal akan dialihkan kepada petani untuk di kabupaten IPDMIP. Latihan pemetaan rantai nilai adalah bagian dari
membayar penyedia layanan yang dibutuhkan untuk rencana usaha tani. kursus pelatihan Akses Pasar, yang dikembangkan oleh Tenaga Ahli
Dengan skema ini, juga akan ada tekanan dari anggota kelompok tani Akses Pasar IPDMIP. Setelah latihan pemetaan rantai nilai dilakukan,
untuk memastikan kualitas, kuantitas dan pengiriman tepat waktu sesuai daftar pemasok barang dan pembeli akan dikomunikasikan. Bank akan
dengan kesepakatan. melakukan penilaian terhadap setiap pemangku kepentingan untuk
Namun demikian, lembaga keuangan dan pembeli atau menganalisis aktivitas, perspektif bisnis, laporan keuangan dan proyeksi,
pengolah mungkin berisiko jika kelompok tani memutuskan untuk serta situasi arus kas, hutang dan kapasitas pembayaran pemangku rantai
menjual produksinya di tempat lain. Untuk mengatasi masalah ini, nilai tersebut. Setelah penilaian selesai, informasi ini akan dirujuk ke

18 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 19


IPDMIP untuk lebih mengembangkan perjanjian keuangan multipartit. bahwa pabrik dan pembeli memiliki akses yang efektif ke pasar dan
IPDMIP akan membantu Kelompok Tani dan pemangku kepentingan pembeli untuk produk mereka. Pinjaman kedua yang diberikan oleh
rantai nilai untuk meresmikan kontrak/perjanjian usaha (contract farming) bank akan bersifat jangka pendek (waktu antara pengiriman produk
yang akan menjadi landasan bagi Bank untuk memberikan pembiayaan oleh kelompok tani dan pembayaran oleh off-taker produk yang diproses
kepada kedua belah pihak dalam perjanjian. dan dijual oleh pabrik). Pinjaman kedua ini sangat penting karena akan
memperkuat kepercayaan antara kelompok tani dan pabrik (petani akan
Untuk uji coba, direkomendasikan untuk menerapkan versi
dibayar saat pengiriman).
sederhana dari perjanjian keuangan multipartit. Versi ini akan melibatkan
off-taker (pabrik penggilingan) dan kelompok tani.
Berdasarkan kontrak pertanian yang ditandatangani oleh kedua
belah pihak, Bank akan memberikan pinjaman kepada kelompok tani
(penandatanganan kontrak pinjaman antara kelompok tani dan bank)
untuk pembiayaan input usaha tani. Hasil pinjaman akan dicairkan oleh
Bank bukan ke petani tapi ke penggilingan.
Penggilingan akan menggunakan sumber daya ini untuk membiayai
pembelian input yang dibutuhkan oleh kelompok tani dan untuk itu
kelompok tani telah membuat daftar kebutuhan setiap anggota dan
memberikan kepada penggilingan (RMU). Pabrik penggilingan akan
mengatur dengan agen suplier untuk pengiriman barang.
Ketika kelompok tani memasok gabah ke penggilingan,
penggilingan akan menghitung jumlah yang harus dibayarkan kepada
setiap kelompok tani. Penggilingan akan menyimpulkan jumlah
pinjaman yang diberikan oleh Bank serta bunga terkait dari jumlah yang
harus dibayarkan kepada kelompok tani. Jumlah yang dipotong akan
dibayarkan atas nama kelompok tani langsung oleh pihak penggilingan
ke Bank. Penggilingan kemudian akan mentransfer sisa jumlah yang
harus dibayarkan kepada kelompok tani di rekening bank kelompok tani.
(b) Pinjaman Tambahan
Pinjaman tambahan kemudian dapat diberikan oleh Bank
kepada penggilingan untuk memastikan bahwa ia memiliki uang tunai
yang diperlukan dan cukup untuk membayar kelompok tani pada
saat penyerahan produk. Bank dapat memperpanjang pinjaman ini
berdasarkan kontrak yang ditandatangani oleh pabrik penggilingan
dengan pembeli (supermarket, lembaga pemerintah, pembeli sektor
swasta).
Penilaian yang dilakukan oleh Bank sebelum memasukkan pembeli
dalam skema instrumen keuangan rantai nilai adalah untuk memastikan

20 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 21


BAB III PEMBIAYAAN RESI GUDANG

Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat diharapkan dapat:
1. Memahami pembiayaan resi gudang
2. Menjelaskan prinsip-prinsip pembiayaan resi gudang
3. Menjelaskan tata kelola dan struktur manajemen Gudang

A. PEMBIAYAAN RESI GUDANG


1. Definisi
Secara umum, beberapa tantangan dalam kegiatan usaha di bidang
pertanian adalah harga yang rendah selama musim panen atau tidak
stabil selama musim kering. Salah satu cara untuk menghindari situasi ini
dan membantu petani menghadapi fluktuasi harga komoditas pertanian
adalah dengan merancang dan memfasilitasi skema pembiayaan resi
gudang.
Resi gudang pada dasarnya diartikan sebagai dokumen bukti
kepemilikan barang yang disimpan di gudang yang dikeluarkan oleh
pengelola gudang. Sedangkan sistem resi gudang adalah kegiatan yang
berkaitan dengan penerbitan, pemindahtanganan, penjaminan dan
transaksi resi Gudang (Suryani E et al, 2014). Terakhir, pembiayaan resi
gudang terdiri dari kemungkinan pemilik resi untuk menjaminkannya
terhadap pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan. Secara
umum, pinjaman ini akan memungkinkan petani kecil dan petani miskin
untuk membiayai pengeluaran langsung keluarga daripada terpaksa
menjual hasil panen pada saat panen dimana harga pasar berada pada
titik terendah.
Dua skema pembiayaan resi gudang dapat diterapkan, antara lain:
(a) skema dimana kepemilikan barang yang disimpan tetap berada
di tangan petani sampai kontrak ditandatangani dengan pembeli.
Artinya, setiap petani dapat memilih sendiri waktu yang tepat untuk
menjual barang simpanannya (skema 1 di bawah), dan
(b) skema dimana kepemilikan barang yang disimpan dialihkan ke
pengelola gudang segera setelah barang tersebut diterima dan
disimpan (skema 2 di bawah). Komite manajemen gudang akan

22 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 23


memutuskan kapan harus menjual barang yang disimpan (sebagian atau kuantitas dan tanggal penyetoran.
atau secara global). 3. Petani akan mengajukan pembiayaan atau pinjaman jangka pendek
Di bawah skema pertama, lembaga keuangan akan memberikan ke lembaga keuangan dengan jaminan dan bukti (resi) penyimpanan
pinjaman kecil kepada banyak petani (pengguna gudang) yang hasil panen di Gudang (dan membuka rekening jika belum punya).
mengakibatkan biaya transaksi tinggi dan meningkatkan risiko bagi 4. Lembaga keuangan akan memberikan pinjaman jangka pendek ke
lembaga keuangan. Di bawah skema kedua, lembaga keuangan petani berdasarkan bukti resi Gudang (umumnya untuk pinjaman
akan memberikan satu pinjaman besar kepada komite manajemen 3-4 bulan).
gudang sehingga mengurangi biaya transaksi secara keseluruhan. 5. Petani akan menandatangi kontrak dengan pembeli termasuk
Dengan skema ini, risiko akan bergeser dari risiko gagal bayar pada perjanjian tentang kapan dan harga yang disepakati.
banyak pinjaman kecil ke risiko gagal bayar pada satu pinjaman 6. Pembeli akan mengambil hasil panen yang disimpan di Gudang
besar. pada waktu yang disepakati.
7. Petugas Gudang akan menstempel atau menandai Salinan bukti
2. Skema Pembiayaan Resi Gudang resi Gudang untuk pengambilan barang sesuai dengan waktu yang
Skema 1-Bagan di bawah ini menggambarkan aliran yang berbeda ditentukan untuk diambil.
di antara semua pemangku kepentingan pembiayaan resi gudang. 8. Petugas Gudang akan mengirimkan Salinan resi yang telah distempel
ke lembaga keuangan.
9. Pembeli akan membayar uang untuk barang milik petani yang
Skema 1 disimpan di Gudang ke lembaga keuangan.
10. Lembaga keuangan akan menerima pembayaran dari pembeli
8 sebagai pembayaran atas pinjaman petani dan mengirimkan
keuntungan atas pembelian ke rekening petani.
LEMBAGA
KEUANGAN 3 PETANI 1 GUDANG
11. Petani membayar biaya yang dibebankan selama penyimpanan
(BANK) 4 2 hasil panen.

10 11
9 5

6
PEMBELI
(Buyer/Offtaker) 7

Keterangan:
1. Petani menyetorkan hasil panen (produksi) (Hasil panen yang disetor
adalah hasil panen diluar dari panen untuk dikonsumsi).
2. Manajer Gudang akan menerima hasil panen petani dengan
informasi transaksi berupa jenis komoditas yang disimpan, jumlah

24 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 25


Skema 2-Bagan berikut ini menggambarkan skema kedua dimana barang di Gudang oleh pembeli.
produk yang disimpan oleh petani/produsen langsung dibeli oleh 8. Petugas Gudang akan menyerahkan bukti pengambilan barang ke
pengelola gudang (kepemilikan berpindah dari petani ke pengelola lembaga keuangan.
gudang), kemudian dijual oleh pengelola gudang, dan hasil 9. Pembeli akan mentransfer pembayaran ke lembaga keuangan.
penjualan dibagikan kepada petani. 10. Lembaga keuangan akan menarik transaksi pembayaran dari
pembeli atas pinjaman pengelola Gudang dan pengelola Gudang
Skema 2 menerima keuntungan atas penjualan di rekening.
8
11. Pengelola Gudang akan membayarkan keuntungan penjualan
kepada petani yang menyetorkan barang sesuai kesepakatan setelah
LEMBAGA
KEUANGAN PETANI 1 GUDANG
dikurangi dengan biaya layanan penyimpanan yang dibebankan.
(BANK) 2
3. Perbedaan utama skema pembiayaan resi gudang 1 dan 2
3 11
Perbedaan utama antara kedua skema tersebut adalah:
Komite 2
4
Pengelola
 Pengalihan kepemilikan: di skema kedua, manajemen gudang
10 Gudang membeli produk petani dengan kesepakatan pembayaran akan
5
diberikan setelah produk terjual.
9
6  Intervensi dari lembaga keuangan: di skema kedua, lembaga
PEMBELI 7 keuangan tidak memberikan pinjaman jangka pendek kecil
(Buyer/Offtaker)
langsung kepada petani, tetapi, lembaga keuangan memberikan
pinjaman jangka pendek yang besar kepada manajemen gudang
untuk pembelian produksi petani. Hal ini akan berdampak pada
Keterangan:
pengurangan biaya transaksi secara keseluruhan dan risiko untuk
1. Petani menyetorkan hasil panen yang akan dijual (setelah dikurangi lembaga keuangan akan berkurang secara drastis. Pinjaman
dengan kebutuhan konsumsi). jangka pendek yang besar akan dijamin dengan produksi yang
2. Petugas Gudang akan menerima dan memberikan tanda terima disimpan. Jumlah pinjaman harus setara dengan sekitar 70-80%
(resi) dengan 1 salinan diberikan kepada petani dan 1 salinan dari nilai pasar produksi saat panen. Pelunasan pinjaman adalah
sebagai arsip di manajemen Gudang. ketika manajemen gudang menjual produksi yang disimpan (baik
3. Pengelola Gudang dan petani akan menandatangi kontrak atas dalam jumlah sebagian atau semuanya). Off-taker (pembeli) akan
pembelian hasil panen petani. Pembayaran akan diberikan melalui mentransfer uang ke rekening bank pengelola gudang, lembaga
aplikasi pinjaman pengelola gudang ke lembaga keuangan. keuangan akan menarik pembayaran sejumlah pinjaman (ditambah
4. Lembaga keuangan akan memberikan pinjaman ke komite bunga atau biaya layanan), dan sisa hasil penjualan akan dibagikan
pengelola Gudang berupa pinjaman jangka pendek berdasarkan kepada petani yang telah menyimpan produksinya setelah biaya
resi transaksi barang petani di Gudang. yang diperlukan telah dipotong. Pembagian sisa saldo bersih akan
5. Komite Pengelola Gudang menandatangani kontrak kesepakatan didasarkan pada kuantitas yang dipasok oleh masing-masing petani
dengan pembeli. Waktu dan harga pembelian termasuk di dalam (dijual ke pengelola gudang);
kontrak kesepakatan.  Keputusan untuk menjual: Karena kepemilikan produksi yang
6. Pembeli akan mengambil barang dari Gudang. disimpan telah berpindah dari petani ke pengelola gudang, maka
7. Petugas Gudang akan menandai atau menstempel pengambilan pengelola Gudang yang berhak mengambil keputusan untuk

26 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 27


menjual produksi disimpan yaitu ketika waktu dan harga pasar yang dan penyimpanan produksi petani sebelum penjualannya tidak
sesuai. bersamaan). Gudang juga dapat mencakup fasilitas penyimpanan
dingin yang dapat digunakan untuk produk yang lebih mudah
Kemungkinan intervensi IPDMIP dan bank. Pembiayaan resi gudang
rusak;
dapat dilaksanakan melalui IPDMIP bersama dengan BPD atau Bank
• Aktivitas penambahan nilai: ruangan di area gudang dapat
umum nasional. Fasilitasi kedua belah pihak adalah sebagai berikut:
digunakan untuk aktivitas penambahan nilai seperti grading, sortasi,
 Proyek IPDMIP
pengeringan, dan juga untuk aktivitas pengolahan kecil seperti
• Peningkatan kapasitas dan pelatihan petani tentang mekanisme
penggilingan, pencampuran, dan produksi pangan olahan;
pembiayaan resi gudang, dan tentang pengelolaan gudang
• Peralatan/bengkel: Di area Gudang juga dapat dilengkapi dengan
dan organisasi kegiatan;
toko peralatan/perbaikan peralatan pertanian. Toko ini bisa dimiliki
• Peningkatan kapasitas manajemen Gudang;
dan dikelola oleh pengusaha muda desa. Toko tersebut akan
• Pemberian hibah untuk pembiayaan: (i) peralatan yang
menyediakan beberapa peralatan dan perlengkapan dasar untuk
diperlukan untuk gudang (timbangan, catatan) serta biaya
petani, menyediakan suku cadang dan layanan operasional dan
operasi tahun pertama (biaya petugas keuangan dan petugas
pemeliharaan;
keamanan, premi asuransi, lain-lain), dan (ii) pembangunan
• Akses ke layanan keuangan: di dalam fasilitas Gudang, petugas
gedung baru/rehabilitasi gudang yang ada;
dari kantor perwakilan lembaga keuangan yang akan memberikan
• Pembiayaan bersama dengan lembaga keuangan untuk biaya
pembiayaan resi gudang kepada petani atau pinjaman kepada
peralatan elektronik.
manajemen Gudang disedikan ruangan khusus. Ruangan yang dapat
 Lembaga Keuangan menjadi kantor perwakilan untuk lembaga keuangan ini beroperasi
• Pembiayaan biaya rehabilitasi atau pembangunan gudang secara berkala. Kantor perwakilan ini akan memfasilitasi tidak hanya
baru/yang sudah ada (pinjaman hipotek jangka panjang yang terkait dengan resi Gudang tetapi juga dapat melayani setoran
dengan jaminan konstruksi); dan penarikan tunai dari petani dan penduduk desa (pengurangan
• Pembiayaan bersama peralatan elektronik; biaya transaksi). Secara otomatis layanan ini akan mengembangkan
• Perpanjangan satu pinjaman besar jangka pendek kepada kegiatan menabung. Proyek akan membiayai pelatihan dan
manajemen gudang untuk membiayai pembelian produksi pengembangan kapasitas staf lembaga keuangan untuk penyediaan
petani yang dijamin dengan produksi yang disimpan. layanan ini, sementara itu lembaga keuangan membiayai peralatan
yang diperlukan;
4. Pengembangan lebih lanjut • Fasilitas pelatihan: unit pelatihan dapat ditambahkan ke gudang
Pengembangan Pusat Pertanian (Agriculture centre), di beberapa untuk memfasilitasi pelatihan bagi petani dan penduduk desa
negara (Madagaskar, Kenya, Kamerun, dan Myanmar), telah melaksanakan dalam berbagai topik pembelajaran seperti terkait pertanian, literasi
kegiatan pengembangan pertanian yang berpusat di Gudang. Tujuannya keuangan, kegiatan sosial, gizi, dan pemberdayaan perempuan.
adalah untuk menyediakan layanan terpadu bagi para petani yang Unit pelatihan ini akan dilengkapi dengan komputer dan koneksi
berpotensi untuk mendapatkan berbagai jenis dukungan. Umumnya, internet, memungkinkan peserta pelatihan dan petani memiliki
dukungan layanan pertanian akan mencakup kegiatan dan layanan akses ke informasi, teknologi, teknik, dan peralatan baru.
berikut:
• Fasilitas penyimpanan: gudang digunakan untuk menyimpan Kompleks Gudang berikut fasiltias pendukungnya dapat berada
produksi dari petani tetapi juga untuk menyimpan input yang di tingkat desa. Sebuah pembiayaan bersama yang menggabungkan
diperlukan bagi petani (waktu pengiriman input oleh pemasok pinjaman jangka panjang dan hibah dapat diberikan oleh lembaga

28 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 29


keuangan dan proyek. Lembaga keuangan juga akan memberikan B. PRINSIP-PRINSIP PEMBIAYAAN RESI GUDANG
pinjaman jangka pendek/menengah individu untuk manajer unit
Gudang
untuk peralatan dan modal kerja mereka (dengan kemungkinan hibah
dari proyek). Selain itu, lembaga keuangan yang bekerja sama dengan Gudang dapat digunakan sebagai fasilitas penyimpanan yang sekaligus
IPDMIP untuk fasilitasi ini juga akan mengimplementasikan mekanisme sebagai jaminan pembiayaan resi gudang apabila memenuhi
pembiayaan resi gudang. persyaratan berikut:
Dalam banyak kasus, pusat pertanian akan dilaksanakan di bawah (a) Kepemilikan: Kepemilikan gudang dapat bersifat pribadi (individu
UU Koperasi dengan petani sukarela dan rumah tangga menjadi anggota atau kelompok tani) atau umum (milik masyarakat setempat);
koperasi. Koperasi kemudian dapat menyewakan beberapa tempat bagi (b) Manajemen: Manajemen pengola gudang harus dipilih oleh petani
kaum muda untuk menjalankan bisnis mereka. (atau masyarakat). Tim manajemen atau pengelola gudang ini terdiri
dari 3 anggota (kepala gudang, akuntan dan seorang sekretaris).
Keuntungan Pembiayaan Resi Gudang bagi Pengembangan Di bawah kedua skema tersebut, manajemen gudang akan
Pertanian bertanggung jawab dengan keseluruhan operasi harian gudang.
Manajemen juga akan bertanggung jawab untuk mengatur biaya
Program pembiayaan resi gudang dapat memfasilitasi hubungan
yang harus dibayar oleh setiap pengguna gudang untuk menutupi
antara petani dalam rantai nilai. Integrasi/hubungan secara vertikal dan
biaya operasional gudang (rupiah per kg barang yang disimpan).
horizontal ini juga akan menguntungkan petani/desa secara finansial
Di bawah skema 2 di mana pengelola Gudang akan membeli
karena petani akan memiliki kesempatan untuk menghasilkan nilai
produksi petani, pengelola gudang juga akan bertanggung jawab
tambah di tingkat petani seperti kegiatan pra-pengolahan, penyimpanan
untuk menandatangani pinjaman yang diberikan oleh lembaga
untuk menunggu harga pasar yang lebih tinggi. Selain itu, keuntungan
keuangan untuk pembelian produksi petani, untuk memutuskan
lainnya adalah petani berkesempatan untuk mendapatkan harga input
waktu yang tepat untuk menjual barang yang disimpan, dan untuk
yang lebih rendah yaitu melalui pembelian dalam jumlah besar. Petani
mendistribusikan keuntungan keseluruhan di antara semua petani
juga dapat memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan
yang menyimpan barang di gudang;
melalui pelatihan dan akses ke teknologi, teknik baru (melalui fasilitas
(c) Biaya operasional: manajemen pengelola gudang beserta akuntan
pelatihan yang dilengkapi).
atau petugas keuangan akan bertanggung jawab untuk pembukuan
Tantangan utama dalam pengembangan pembiayaan resi Gudang dan laporan laba dan rugi sederhana;
ini adalah pengelolaan manajemen Gudang yang bisa dihubungankan (d) Cost recovery (pemulihan biaya): atas dasar laba rugi, akuntan
ke koperasi pertanian. Meskipun pengelolaan oleh petani/desa sendiri gudang akan menentukan biaya yang harus dibayar oleh setiap
merupakan pilihan yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat, pengguna.
dalam banyak kasus, sumber daya manusia ada di desa masih kurang. (e) Keamanan dan perlindungan: bangunan serta barang-barang yang
Untuk mengatasi hal ini, Dua opsi dapat dipertimbangkan adalah: disimpan di dalam gudang harus diasuransikan (setidaknya banjir,
(a) mempekerjakan orang yang terampil dengan tugas khusus untuk kebakaran). Pintu gudang harus memiliki setidaknya dua loker: satu
mengelola layanan pertanian dan koperasi sesuai dengan keputusan kunci loker akan diberikan kepada Kepala gudang dan satu kunci
majelis umum anggota koperasi, atau loker akan diberikan petugas keuangan (akuntan) untuk perwakilan
(b) membangun kapasitas pengusaha muda dari desa untuk mengelola perhitungan penilaian dari Lembaga keuangan. Dalam hal itu,
hub/koperasi pertanian. Dukungan tambahan dapat diberikan baik barang tidak dapat masuk atau keluar gudang tanpa sepengetahuan
oleh konsultan regional proyek, oleh petugas penyuluhan, atau oleh lembaga keuangan dan pengelola pengelola gudang;
struktur dari proyek lain yang didanai IFAD yang bekerja di area yang (f ) Barang yang akan disimpan: barang yang dapat disimpan di
sama seperti Pusat Layanan Usaha Terpadu. gudang harus memiliki daya simpan minimal tiga bulan, memenuhi

30 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 31


standar kualitas tertentu dan juga memiliki fluktuasi harga yang Peran Lembaga keuangan
tidak stabil antara masa panen dan musim paceklik (contohnya
Berdasarkan skema pembiayaan resi gudang, peran lembaga
seperti padi, beras giling, jagung), kopi, kakao (biji coklat), bawang
keuangan adalah untuk membantu petani mengakses layanan keuangan
bombay adalah contoh barang yang mudah disimpan di gudang);
adalah dalam bentuk pinjaman dengan jaminan dengan barang yang
(g) Waktu Operasional: untuk memudahkan operasi harian dan disimpan berdasarkan resi Gudang yang dikeluarkan oleh manajemen
pemantauannya, hari/jam buka gudang akan dibatasi waktunya gudang.
(satu atau dua kali seminggu selama musim kering dan beberapa
hari dalam seminggu selama masa panen. Hari atau jam buka akan Besarnya pinjaman akan didasarkan pada dua parameter berikut,
ditentukan oleh pengelola gudang. yaitu: (a) Total volume barang: jumlah pinjaman yang dapat diberikan
maksimal 75% dari volume barang yang disimpan oleh setiap petani, dan
(h) Sertifikasi: Gudang yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk
(b ) harga satuan: harga satuan yang menjadi dasar lembaga keuangan
jaminan pembiayaan resi Gudang menurut peraturan yang berlaku
untuk menentukan nilai barang yang disimpan dapat berupa harga pasar
di Indonesia adalah Gudang yang telah disertifikasi oleh BAPPEBTI
rata-rata barang yang sama selama musim sebelumnya atau harga pasar
(Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, atau yang
tertinggi dari musim sebelumnya dengan diskon 20%.
biasa dikenal dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka).
Contoh perhitungan jumlah pinjaman dari barang yang disimpan.
Proses Penyimpanan Barang Harga pasar untuk per kg padi musim sebelumnya adalah Rp 7.000,- saat
Proses penyimpanan barang atau hasil panen dapat dilakukan seperti panen. Harga padi per kg setelah 3 bulan adalah Rp 10.000,-Seorang
tahapan dibawah ini: petani menyimpan 250 kg padi di gudang. Estimasi Pinjaman maksimum
(a) Barang disimpan setelah panen oleh masing-masing petani secara dari lembaga keuangan adalah 75% x 250 kg x Rp 8.500,- (harga rata-rata
individu. padi) = Rp 1.593.750,- atau
(b) Akses untuk membuka pintu Gudang dibatasi hanya untuk Kepala 75% x 250 kg x Rp 8.000,- (harga tertinggi yang telah didiskon 20%)
Gudang dan atau perwakilan Lembaga keuangan (kuasa untuk = Rp 1.500.000,-
mewakili lembaga keuangan juga dapat diberikan kepada petugas Namun penetapan estimasi pinjaman (plafond pinjaman)
keuangan). umumnya ditetapkan oleh masing-masing Lembaga keuangan dengan
(c) Petugas Gudang (petugas keuangan) akan menimbang barang metodologinya sendiri. Pinjaman tersebut akan dijamin dengan
yang disimpan sebegai dasar untuk mengeluarkan tanda terima barang yang disimpan di gudang. Setelah seorang petani menerima
(resi). Tanda terima atau resi gudang mencakup dua aspek, yaitu: tanda terimanya (resi), maka petani dapat mengajukan pinjaman
(1) barang masuk, dan ke lembaga keuangan. Biasanya, untuk pinjaman petani tidak perlu
(2) barang keluar. menginformasikan penggunaan pinjaman. Pinjaman resi Gudang adalah
Pada bagian barang masuk, akuntan gudang mencatat: (i) untuk penggunaan pendek (maksimal 4 bulan). Pembayaran kembali ke
nama petani; (ii) tanggal penyimpanan/penerimaan; (iii) jumlah lembaga keuangan akan dilakukan setiap kali petani menjual barang
yang disimpan; (iv) jenis barang yang disimpan, dan (v) jumlah simpanannya atau dalam satu kali pembayaran pada saat jatuh tempo.
karung.
(d) Salinan tanda terima diberikan kepada petani sementara dua salinan Penjualan dari Barang yang Disimpan
disimpan oleh akuntan gudang. Keputusan menjual barang yang disimpan adalah keputusan
petani, termasuk penjualan untuk sebagian dan/atau semua barang yang
disimpan. Waktu penjualan barang juga bisa terjadi ketika petani memiliki
kebutuhan rumah tangga darurat dan/atau ketika harga pasar mencapai

32 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 33


titik tertingginya. Pembeli membayar barang yang dibeli langsung skema ini perlu “didukung”. Hal ini akan membantu petani memperoleh
ke rekening bank petani. Lembaga keuangan akan menggunakan pendapatan serta menjadi solusi yang menguntungkan bagi semua
sejumlah pembayaran untuk pengembalian pinjaman petani sebagian pemangku kepentingan.
atau sejumlah total pinjaman berdasarkan kesepakatan atau proporsi Beberapa kegiatan untuk meningkatkan nilai tambah dapat
barang terjual. Petani harus membayar biaya jasa penyimpanan kepada dilakukan di tingkat gudang seperti penyortiran, dan pengelompokan
Manajemen Gudang (sebanding dengan volume barang yang disimpan mutu produk dari komoditi yang disimpan.
di gudang oleh masing-masing petani). Petani kemudian mendapatkan
keuntungan bersih dari penjualan. Penggunaan Teknologi Digital

Komoditas Penggunaan teknologi dalam pembiayaan resi Gudang telah


banyak dikembangkan di berbagai negara. Dengan teknologi digital,
Komoditas atau barang adalah milik petani yang dapat dijadikan pembiayaan dari perbankan untuk petani dapat diberikan dalam waktu
sebagai jaminan atas pinjaman atau pembiayaan. Petani dapat cepat dan mudah, berdasarkan informasi jumlah dan nilai komoditi
memperoleh harga yang lebih tinggi atas komoditas yang disimpan petani yang disimpan di Gudang. Berikut hal-hal yang harus dilakukan
digudang. Dibandingkan dengan hanya mendapatkan pendapatan (arus dalam penggunaan teknologi digital ini dalam manajemen pembiayaan
kas masuk) satu kali pada saat panen, dengan pembiayaan resi Gudang, resi Gudang, seperti:
petani dapat memperoleh dua arus kas masuk: pertama dari pinjaman (i) Pemasangan terminal bank (ATM atau Pos) di area sekitar gudang;
atau pembiayaan yang diterima ketika petani menyimpan hasil panen di (ii) Resi atau kwitansi bukti penyimpanan produk petani digudang
gudang (kas masuk diperkirakan 70 hingga 85% lebih tinggi dari harga dikirim secara online ke kantor bank segera setelah diterbitkan;
penjualan yang diterima pada saat panen) dan yang kedua ketika petani (iii) Petani mengajukan pinjaman secara online;
secara efektif menjual produksi yang disimpan (berdasarkan harga pasar
(iv) Pinjaman diterima segera setelah konfirmasi dari pihak Bank ke
yang dapat meningkat sebesar 20 hingga 100% dalam waktu singkat).
Manajemen Gudang secara cepat tentang jumlah yang diminta dan
Dengan pembiayaan ini, petani dapat membiayai pengeluaran rumah
nilai produksi yang disimpan;
tangga dan input yang diperlukan untuk musim berikutnya (seperti saat
(v) Uang ditransfer ke rekening bank petani (atau e-wallet);
menjual pada saat panen) juga mendapat keuntungan kas masuk dari
transaksi penjualan dengan harga lebih tinggi. Secara total, pendapatan (vi) Ketika produksi dijual, off-taker atau pembeli mentransfer
bersih petani dari produksi dapat meningkat 20 hingga 100%. pembayaran ke rekening bank petani, bank akan menarik jumlah
pinjaman ditambah bunga (atau biaya layanan) dan sisanya akan
tetap di rekening bank petani. Sisanya akan digunakan juga untuk
Pengepul
membayar biaya kepada tim manajemen gudang yang mencakup
Agen pengepul seringkali memanfaatkan nilai tambah (keuntungan) biaya operasi dan cadangan untuk operasi dan pemeliharaan di
untuk mereka sendiri. Alasannya adalah karena para pengepul memiliki masa mendatang.
akses ke pasar dan/atau memiliki, seperti misalnya kepemilikan
transportasi serta fasilitas penyimpanan. Dengan skema pembiayaan resi
C. TATA KELOLA DAN STRUKTUR MANAJEMEN GUDANG
Gudang dengan sendirinya pengepul akan keluar dari rantai nilai.
Selain itu, kemampuan pengepul yang dapat memberikan Manajemen gudang
pinjaman kepada rumah tangga tanpa jaminan tambahan dan dalam Gudang dapat dimiliki oleh masyarakat (aset umum) atau oleh
waktu yang sangat singkat membuat mereka selalu ada disekitar petani. asosiasi petani/produsen desa/kelurahan yang berkepentingan atau
Untuk itu, kebutuhan petani terkait pinjaman tanpa jaminan dan waktu oleh orang pribadi. Baik untuk aset masyarakat maupun aset asosiasi
singkat harus dimasukkan dalam skema pembiayaan resi gudang dan petani, diperlukan suatu badan pengatur (manajer gudang) yang

34 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 35


akan mengambil keputusan dan mengelola gudang. Manajer harus BAB IV PENUTUP
memahami hal penting tentang:
(a) Operasional internal gudang;
(b) Tarif biaya untuk setiap kg yang disimpan, informasi ini penting
untuk dikomunikasi petani pengguna jasa gudang; A. RANGKUMAN
(c) Mengasuransikan Gudang (asuransi bencana seperti kebakaran, 1. Pembiayaan rantai nilai adalah jenis layanan keuangan yang
gempa, dan lainnya); mencerminkan nilai-nilai partisipasi pemangku kepentinga.
(d) Merekrut akuntan/pembukuan, penjaga dan penjaga gudang, dan 2. Kesepakatan Multipartit terdiri dari kesepakatan Tri Partit dan
(e) Menegosiasikan syarat dan ketentuan pembiayaan resi gudang Kesepakatan Quardapartit.
dengan lembaga keuangan. 3. Kesepakatan tripartit didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan
Catatan: Mengingat fungsi manajer Gudang yang penting maka petani seperti membeli barang dan/atau menjual produksi secara
manajer disarankan untuk dipilih/dicalonkan oleh pengguna berkelompok untuk mendapatkan keuntungan dari pembelian
gudang atau oleh semua produsen/petani. skala besar.
4. Kesepakatan quadripartite juga dapat dilaksanakan untuk pemangku
Pembiayaan biaya operasional Gudang kepentingan antara lain: (i) kelompok tani; (ii) pemasok barang; (iii)
Biaya operasional yang terkait dengan gudang meliputi: off-taker/ pembeli/ pengolah, dan (iv) lembaga keuangan pemberi
(a) Biaya untuk gaji petugas (Petugas keuangan dan administrasi, pinjaman.
penjaga Gudang). Petugas administrasi dan keuangan dapat bekerja 5. Kontrak Berjangka merupakan pinjaman yang diberikan oleh
sebagai pekerja paruh waktu kecuali untuk petugas keamanan; lembaga keuangan kepada kelompok tani dijamin dengan kontrak
(b) Asuransi, dan berjangka yang menghubungkan kelompok tani dengan pembeli.
(c) Alat tulis kantor (ATK). 6. Model pembiayaan rantai nilai terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu
(d) Biaya untuk penyediaan operasional lainnya dan pemeliharaan. pembiayaan yang digerakkan oleh pembeli dan produsen.
Catatan: Semua biaya di atas ditanggung oleh biaya yang dibayarkan 7. Aspek-aspek pembiayaan rantai nilai meliputi (i) Kontrak pertanian
oleh setiap pengguna gudang berdasarkan jumlah barang (kg) (Farming Contract), (ii) Kesepakatan tripartite, (iii) Quadrapartit dan
yang disimpan. Biaya ini akan dihitung baik secara tahunan atau (iv) Kontrak berjangka (Forward contract).
berdasarkan musim panen. Biaya akan dipungut oleh manajemen 8. Pembiayaan resi Gudang adalah layanan keuangan yang
gudang saat produk tidak tersedia dan dijual oleh petani. menggunakan resi gudang sebagai dokumen bukti kepemilikan
barang yang disimpan di gudang yang dikeluarkan oleh pengelola
Gudang untuk memberikan jaminan atas suatu pembiayaan/
pinjaman dari lembaga keuangan.

B. LATIHAN
1. Jelaskan tentang konsep pembiayaan rantai nilai?
2. Siapa saja pemangku kepentingan rantai nilai yang dapat terlibat
dalam suatu mekanisme pembiayaan untuk petani padi?
3. Apa keuntungan pembiayaan rantai nilai bagi pelaku usaha dibawah
ini:
a) Petani

36 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 37


b) Pengusaha pengolah
c) Input Suplier
DAFTAR PUSTAKA
d) Lembaga Keuangan
4. Jelaskan pengertian tentang pembiayaan Multi Parti.
5. Jelaskan mekanisme kesepakatan Tri partit.
Suryani E, Erwidodo, Anugerah IS. 2014. Sistem Resi Gudang di
6. Jelaskan mekanisme kesepakatan Quarda partit.
Indonesia: Antara Harapan dan Kenyataan. Pusat sosial ekonomi dan
7. Apa yang dimaksud kontrak berjangka?
kebijakan pertanian. Bogor-Jawa Barat.
8. Jelaskan manfaat pembiayaan resi Gudang bagi petani, perbankan
dan pengusaha (Offtaker)?
9. Jelaskan perbedaan skema pembiayaan resi Gudang 1 dan 2?
10. Apa kendala pembiayaan resi Gudang di daerah anda saat ini?

38 Pembiyaan Rantai Nilai Pembiyaan Rantai Nilai 39


40 Pembiyaan Rantai Nilai

Anda mungkin juga menyukai