PATOFISIOLOGI
NAMA : SHARA
NIM : G3A019188
DEFINISI :
Herniotomi adalah pembesaran kantong
hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka
dan isi hernia dibebaskan kalau ada
perlekatan, kemudian direposisi kantong
hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu
dipotong. (Sjamsuhidayat, 2004 : 531 )
MANIFESTASI KLINIS :
Pasien mengatakan turun berok,
burut, atau klingsir, atau
mengatakan adanya benjolan
diselangkangan atau kemaluan.
Benjolan tersebut bisa mengecil
atau menghilang pada waktu
tidur, dan bila menangis,
mengejan, atau mengangkat
benda berat dan bila posisi pasien
berdiri dapat timbul kembali.
Bila telah terjadi kompliksi dapat
ditemukan nyeri. Keadaan umum
pasien biasanya bak, bila benjolan
tidak nampak, pasien dapat
disuruh mengejan dengan
menutup mulut dalam keadaan
berdiri. bila ada hernia maka akan
Pada hernia inguinalis lateral bahwa apabila
ada defek integritas dinding otot pada
ligamen inguinal disertai dengan adanya
ETIOLOGI : tekanan intra abdominal (tekanan intra
1). Adanya prosesus vaginalis yang terbuka abdominal ini disebabkan kegemukan, hamil,
2). Peninggian tekanan didalam rongga perut mengangkat benda berat, mengejan saat
3). Kelemahan otot dinding perut karena usia. defekasi, atau trauma benda tumpul.
Herniotomi harus dilakukan apabila cincin
hernia memutuskan suplai darah pada
segmen hernia. putusnya suplai darah ini
karena cin cin hernia menjepit segmen
Post hernia
KOMPLIKASI :
PENATALAKSANAAN UMUM:
1. Terjadi perlengketan antaea isis
1. KONSERVATIF
hernia dan kantong hernia
Pengobatan terbatas pada tindakan melakukan roposisi dan pemakaian
sehingga isi kantung hernia tidak
penyangga yaitu untuj mempertahankan hernia yang telah di reposisi.
dapat dikembalikan lagi. Isi herni
Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang
yang tersering menyebapkan
telah di reposisi dan tidak dapat di sembuhkan seingga hanya bisa di
keadaan ireponibilis, adalah
pakai seumur hidup. Sebaiknya cara ini tidak dapat dilakukan karena
omentum, karena mudah
mempunyai komplikasi merusak kulit dan tonus otot dinding.
melekat pada dinding herniadan
2. Definitive
isinya dapat lebih membesar
Tindakan definitive yaitu dengan jalana operasi. Cara yang paling efektif
karena infiltirasi lemat,
mengatasi hernia adalah pembedahan. Untuk menganbalikan lagi organ
dan menutup lubang hernia agar tidak terjadi lagi ada dua prinsip 2. Terjadi penekanan terhadap
pembedahan : cincin hernia akibat banyaknya
a. Hernioraphy : merupakan tindaan menjepit kantung hernia usus yang masuk. Keadaan ini
b. Herniotomi : di lalakukan kembedahan kantong herni sampai pada menyebapkan gangguan aliran isi
lehernya, kantong di buka dan di isi hernia di bebaskan kalau ada usus di ikuti dengan gangguan
vaskuler.
perlengketan kemudian di reposisi kantong hernia di jahit ikat
setinggi mungkin kalau di potong. Menurut Oswari
penetalaksanaan hernia yang terbaik adalah operasi dengan jalan
menutup lobangan hernianya.
Pathway

Kongenital Di dapat

Sarkusvaginalis terbuka

Isi perut

Disebela leteralvasa melindungi dinding inguinalis prostero medical

Annulus inguinalis interna annulus anguinalis eksterna

Hernia inguinalis hernia hernia ingunalis

Pre post

Kondisi prosedur kurang efek nastesi pembedahan

nyeri akut ansietas Kurang penurunan

pengetahuan

Resiko terhadap konstipasi Resiko

terhada
p infeksi

Keluar cairan belebihan

Nyeri akut
Resiko kekurangan
volume cairan
MIND MAPP ASKEP

1. Nyeri aku berhubungan dengan diskontunitas 2. resiko infeksi berhubungan luka operasi
jaringan akibat tindakan operasi

Tujuan : setelah di NIC : Tujuan : setelah NIC :

lakukan tindakan Pain manajement dilakukan tindakan 1. Monitor tanda dan
keperwatan di 1. Kaji secara komprehensif keperawatan diharpakan gejala sistemik dan
harapkan nyeri tentang nyeri tidak ada esiko infeksi. local
berkurang 2. Monitor perubahan tanda NOC 2. Monitor kerentanan
NOC vitl - Imunestatus terhadap penyakit
- Pain level 3. Obsefvasi isyarat non verbal - Knowledge menular
- Pain control 4. Kaji pengalaman individu invectioncontrol 3. Inspeksi kondisi luka
- Comform terhadap nyeri KH : atau insisibedah
Level KH 5. Ajarkan tehnik penggunaan - Tanda dan gejala 4. Ajarkan pasien dan
- Mampu nonfarmakologi infeksi tidak ada kelurga tanda dan
menontrol 6. Berikan analgetik sesuai - Jumlah leukosit gejala infeksi
nyeri anjuran dalam batas 5. Anjarkan cara
- Frekuensi 7. Anjurkan pasien untuk normal menghindri infeksi
nyeri berdiskusi pengalaman nyeri - Menunjukan
- Tanda nyeri kemampuan
untuk mencegah
timbulnya infeksi
 3. resiko konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik 4. kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya
informasi

Tujuan : setelah di lakukan tindakan NIC : Tujuan : setelah dilakukan tindakan NIC :
keperawatan di harapkan gangguan 1. Monitor tanda dan gejala keperawatan diharapkan pengetahuan 1. Beri penilaian tentang tingkat
eliminasi berkurang konstipasi pasien menungkat pengetahuan pasien
NOC : 2. Catat data terahir NOC : 2. Jelaskan tentang patofisiologi
- Bowel peribahan elominasi BAB - Knowledge disiaseproses pengakit dan kaitanyya dengan
- Constipation 3. Instruksikan pasien untuk - Knowledge healt anatomi fisiologi dengn cara yang
KH : makan makanan yang KH tepat dan mudah di pahami
- Pola eliminasi dalam batas normal tinggi serat -Klien dan keluarga mengatakan paham 3. Gambarkan tanda dan gejala yang
- Konstipasi tidak ada 4. Monitor perubahan BAB tentang penyakit, kondisi, muncul dari penyakit
- Control perubahan eliminasi -Klien dan kelurga mempu melaksakan 4. Sediakan informasi bagi pasien
- prosesdur yang dijelaskan secara tentang kondisi
benar

5. resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan

keluaran cairan berlebih

NIC :
Tujuan : setelah dilakukan tindakan
keperawatan di harapkan kebutuhan 1. Monitor sttus hidrasi
cairan kembali terpenuhi 2. Monitor tanda tanda vital
NOC :
3. Monitor intake dan out put
Fluidbalance
Hydration 4. Atur kemungkinan untuk transfuse
Nutritional status 5. Monitor status nutrisi
KH :
-Mempertahankan urun outpu sesuai
dengan bert badan dan usia
-Tidan ada tanda-tanda dehirasi
-TTV batas normal