Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

HERNIATOMY

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah

PEMBIMBING
JENNY SAHERNA, Ns., M.Kep
MURJANI, Ns., M.Kep

Di Susun Oleh :
Mira Novita Dewi, S.Kep
1914901210123

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN


ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN HERNIATOMY
A. Definisi
Herniatomi adalah operasi pembebasan kantong hernia sampai ke leher, kantong
hernia dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada pelengketan, kemudian
direposisi, kantong hernia dijahit ikat setinggi mungkin lalu dipotong (Merissa
A, 2013).

Hernia adalah tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dinding rongga
dimana organ tersebut seharusnya berada yang didalam keadaan normal tertutup.

Hernia merupakan proskusi atau penonjolan isi suatu rongga dari berbagai organ
internal melalui pembukaan abnormal atau kelemahan pada otot yang
mengelilinginya dan kelemahan pada jaringan ikat suatu organ tersebut.

B. Pathway

Hernia adalah
tonjolan Peningkatan Kelemahan dinding perut di tri
Kongenital
tekanan intra gonnom prosesus hatack
keluarnya organ
abdomen
atau jaringan
melalui dinding
Prosesus Kerusakan iliorgurnalis &
rongga dimana Relaksasi otot
vaginalis terbuka norvus ilio femoralis
organ tersebut
seharusnya
Timbul cincin Reaksasi otot kanalis
berada yang
hernia femoralis lebih vertical
didalam keadaan
normal tertutup.
Disebelah vase epigastrika
inferior

Etiologi : penyebab hernia : Melalui femoralis, lateralis


1. Kelemahan otot
dinding abdomen Post operasi
(kelemahan jaringan, Tekanan dari cincin hernia Prosedur pra
adanya daerah yang jaringan otot yang dilalui
oleh perfusi usus terjepit
operasi
luas di ligament
cincin hernia
inguinal, trauma) Luka insisi
2. Peningkatan tekanan Ansietas
intra abdominal Usus terjepit
( obesitas,
mengangkat beban Nyeri
berat, mengejan dan Nyeri
Resiko infeksi
konstipasi,
kehamilan, batu
Anoreksia, mual, muntah
kronik) Intoleransi
3. Faktor resiko : aktivitas
kelainan kongenital
Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh

Sumber. Mansyoer, (2000)


Manifestasi Klinis Klasifikasi
1. Penonjolan di daerah umbilikas 1. Berdasarkan terjadinya:
2. Nyeri pada benjolan atau bila terjadi - Hernia bawaan atau congenital
strangulasi - Hernia didapat atau akuisita
3. Obstruksi usus yang ditandai dengan 2. Berdasarkan tempatnya:
muntah, nyeri abdomen seperti kram dan - Hernia Inguinalis: hernia isi perut yang
distensi abdomen tampak di daerah sela paha (regio
4. Terdengar bising usus pada benjolan inguinalis)
5. Kembung - Hernia femoralis: hernia isi perut yang
6. Perubahan pola eliminasi BAB tampak di daerah fosa femoralis
7. Gelisah - Hernia umbilikalis: hernia isi perut yang
8. Dehidrasi tampak di daerah isi perut
9. Hernia biasanya terjadi atau tampak diatas - Hernia diafragmatik: hernia yang masuk
area yang terkena pada saat klien berdiri melalui lubang diafragma ke dalam rongga
atau mendorong dada
- Hernia nucleus pulposus (HNP)
3. Berdasarkan sifatnya
- Hernia reponibel: yaitu isi hernia masih
Komplikasi dapat dikembalikan ke kavum abdominalis
1. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan lagi tanpa operasi
kantong hernia, sehingga isi hernia tidak - Hernia irreponibel: yaitu isi kantong hernia
dapat dimasukkan kembali tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga
2. Terjadi penekanan pada cicin hernia, - Hernia akreta: yaitu perlengketan isi
akibatnya makin banyak usus yang masuk. kantong pada peritonium kantong hernia
Cincin hernia menjadi relative sempit dan - Hernia incarcerated: yaitu bila isi hernia
dapat menimbulkan gangguan penyaluran terjepit oleh cincin hernia
isi usus 4. Berdasarkan isinya
3. Timbul edema bila terjadi obstruksi usus - Hernia adiposa: adalah hernia yang isinya
yang kemudian menekan pembuluh darah terdiri dari jaringan lemak
dan kemudian timbul nekrosis - Hernia litter: adalah hernia inkarserata atau
4. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan strangulate yang sebagian dinding ususnya
akan timbul perut kembung, muntah dan saja yang terjepit di dalam cincin hernia
obstipasi - Slinding hernia: adalah hernia yang isi
5. Perdarahan yang berlebih hernianya menjadi sebagian dari dinding
kantong hernia
(Sjamsuhidajat, 2010).

Penatalaksanaan medis
1. Konservatif (Townsend CM)
2. Operasi.
1. Resiko infeksi b.d luka pembedahan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan 4. Kebutuhan nutrisi kurang dari
keperawatan selama 2x24 jam, kebutuhan tubuh b.d diit cairan
diharapkan nyeri dapat teratasi. Tujuan : setelah dilakukan tindakan
NOC : keperawatan selama 2x24 jam,
diharapkan masalah kekurangan nutrisi
- Luka bekas balutan insisi bersih
kurang dari kebutuhan tubuh teratasi.
- Luka bebas dari infeksi
NOC :
NIC : - Tidak terjadi penurunan berat badan
- Monitor TTV - Nafsu makan meningkat
- Anjurkan dan gunakan teknik - Terjadi peningkatan berat badan
mencuci tangan dengan cermat NIC :
- Lepaskan balutan sesuai teknik - Timbang berat badan
aseptic - Motivasi keluarga untuk membantu
- Inspeksi insisi terhadap proses klien dalam kebersihan oral
penyembuhan, perhatiakn adanya - Identifikasi kesukaan/ketidaksukaan
tanda-tanda infeksi diet dari klien
- Kolaborasi pemberian obat - Anjurkan pilihan makanan tinggi
antibiotic protein dan vitamin C
- Dorong klien untuk menyatakan
2. Nyeri b.d insisi pembedahan
perasaan masalah mulai makan diet
Tujuan : setelah dilakukan tindakan
- Mulai diet sesuai dari indikasi,
keperawatan selama 2x24 jam, misalkan tinggi kalori tinggi protein
diharapkan nyeri dapat teratasi. 5. Ansietas b.d prosedur pra operasi
NOC : Tujuan : setelah dilakukan tindakan
- Klien mengatakan nyeri keperawatan selama 2x24 jam,
hilang/terkontrol diharapkan klien tidak cemas.
- Normal NOC :
NIC : - Klien tampak rileks
- Kaji nyeri, catat lokasi - Melaporkan ansietas berkurang paa
intensitas(skala 0-10) tingkat yang dapat diatasi
- Pantau TTV NIC :
- Anjurkan teknik relaksasi dan - Kaji tingkat ansietas klien
- Berikan informasi yang akurat dan
distraksi
jujur
- Kolaborasi pemberian obat
- Beri kesempatan klien untuk
analgetik mengungkapkan masalahnya
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan - Kaji adanya masalah sekunder yang
fisik mungkin mengurangi klien untuk
Tujuan : klien dapat beraktifitas dengan sembuh
nyaman
NOC :
- Menunjukkan mobilitas yang aman
- Meningkatkan kekuatan dan fungsi
bagian tubuh yang sakit
NIC :
- Berikan aktivitas yang disesuaikan
dengan klien
- Anjurkan klien untuk beraktifitas
sehari-hari dalam keterbatasan
klien
- Anjurkan keluarga dalam
melakukan meningkatkan
kemandirian klien
- Kolaborasi pemberian analgetik
C. Pemeriksaan Penunjang

Jenis
No. Nilai Normal Manfaat
Pemeriksaan
Sinar X menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam
1.
abdomen usus/obstruksi usus
menunjukkan hemokonsentrasi (peningkatan
Hitung darah
lengkap dan hematocrit) , peningkatan sel darah putih dan
2.
serum ketidakseimbangan elektrolit
elektrolit

Huda dan Kusuma (2016)

D. Penatalaksanaan
Menurut Huda dan Kusuma (2016), penatalaksaan hernia ada dua macam, yaitu:
1. Konservatif (Townsend CM)
Pengobaan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan
pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang
telah direposisi, bukan merupakan tindakan definitive sehingga dapat kambuh
kembali, terdiri atas :
a. Reposisi
Reposisi adalah suatu usaha untuk mengembalikan isi hernia kedalam
cavum peritonil atau abdomen. Reposisi dilakukan secara bimanual.
Reposisi dilakukan pada pasien dengan hernia reponibilis dengan cara
memakai dua tangan. Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis
strangulate kecuali pada anak-anak.
b. Suntikan
Dilakukan penyuntikan cairan sklerotik berupa alkohol didaerah sekitar
hernia yang menyebabkan pintu hernia mengalami sklerosis atau
penyempitan sehingga isi hernia keluar dari cavum peritonil
c. Sabuk hernia
Diberikan pada pasien yang hernia masih kecil dan menolak dilakukan
operasi
2. Operatif
Operasi hernia dapat dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:
a. Herniotomy
Membuka dan memotong kantong hernia serta mengembalikan isi hernia
ke cavum abdominalis
b. Hernioraphy
Mulai dari mengikat leher hernia dan menggantungkannya pada conjoint
tendon (penebalan antara tepi bebas m.obliquus intraabdominalis dan
m.transversus abdominalis yang berinsersio di tuberculum pubicum)
c. Hernioplasty
Menjahitkan conjoint tendon pada ligamentum inguinale agar LMR
hilang/tertutup dan dinding perut jadi lebih kuat karena tertutup otot.

E. Daftar Pustaka
Huda, A. dan Kusuma, H. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Volume 1.
Jogjakarta: MediAction

Nandal. (2015). Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017.


Edisi : 10. Jakarta : EGC

Banjarmasin, 28 April 2020


Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Jenny Saherna, Ns., M.Kep Murjani, Ns., M.Kep

Anda mungkin juga menyukai