Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KESEIMBANGAN SUHU TUBUH

Nama : Mira Novita Dewi

Nim : 1914901210124

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

BANJARMASIN

2020
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Definisi
Suhu tubuh adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas, sehingga panas dalam
tubuh dipertahankan secara konsisten. Sistem tubuh yang berperan dalam  menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal  adalah termoregulasi.
Termoregulasi merupakan proses homeostatik yang berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh untuk tetap dalam keadaan normal, yang dicapai
dengan menyeimbangkan panas yang ada dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan (Broklyn,2008). Hipotalamus adalah bagian yang sangat peka
yang merupakan pusat integrasi utama untuk memelihara keseimbangan energi dan suhu tubuh).

2. Fisiologis Kebutuhan Dasar


Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh ada beberapa yaitu laju metabolism basal semua sel tubuh, laju metabolism tambahan yang disebabkan oleh
aktivitas otot, termasuk kontraksi otot yang disebabkan oleh menggigil, metabolism tambahan yang disebabkan oleh hormone tiroksin (dan sebagian
kecil hormone lain, seperti hormone pertumbuhan dan testosterone) terhadap sel, metabolism tambahan yang disebabkan oleh pengaruh epinefrin,
noreprinefrin, dan perangsangan simpatis terhadap sel dan metabolism tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas kimiawi di dalam sel
sendiri, terutama bila suhu tubuh di dalam sel meningkat, metabolism tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorpsi, dan penyimpanan
makanan (efek termogenik makanan) (Guyton & Hall,2012).
Sebagian besar pembentukan panas didalam tubuh dihasilkan organ dalam, terutama di hati, otak, jantung, dan otot rangka selama berolahraga.
Kemudian panas ini dihantarkan dari organ dan jaringan yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian di buang ke udara dan lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, laju hilangnya panas hampir seluruhnya ditentukan oleh dua factor yaitu seberapa cepat panas yang dikonduksi dari tempat asal
panas yang dihasilkan, yakni dari dalam inti tubuh ke kulit dan seberapa cepat panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan.

3. Diagnosa Keperawatan dengan Definisi Diagnosa yang terkait kebutuhan Dasar


1. Hipertermia
Definisi : suhu inti tubuh di atas kisaran normal diurnal karena kegagalan termoregulasi
2. Hipotermia
Definisi : suhu inti tubuh di bawah kisaran normal karena kegagalan termoregulasi

4. Batasan Karakteristik

Hipertermi Kelebihan volume cairan


- Postur abnormal - Akrosianosis
- Apnea - Bradikardia
- Koma - Dasar kuku sianotik
- Kulit kemerahan - Penurunan kadar glukosa darah
- Hipotensi - Penurunan ventilasi
- Bayi tidak dapat mempertahankan - Hipertensi
menyusu - Hipoglikemi
- Gelisah - Hipoksia
- Letargi - Peningkatan laju metabolism
- Kejang - Peningkatan konsumsi oksigen
- Kulit terasa hangat - Vasokontriksi perifer
- Stupor - Piloereksi
- Takikardi - Menggigil
- Vasodilatasi - Kulit dingin
- Pengisian ulang kapiler lambat
- Takikardia

5. Faktor yang berhubungan / Etiologi

Hipertermia Hipotermia
- Dehidrasi - Konsumsi alcohol
- Pakaian yang tidak sesuai - Transfer panas konduktif berlebih
- Aktivitas berlebih - Transfer panas konveksi berlebih
- Transfer panas evaporative berlebih
- Transfer panas radiative berlebih
- Tidak beraktivitas
- Kurang pengetahuan pemberian asuhan
tentang pencegahan hipotermia
- Pemakaian pakaian yang tidak adekuat
- Suhu lingkungan rendah
- Malnutrisi

6. NOC

Hipertermia Hipotermia
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 8 jam, suhu tubuh pasien Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 8 jam, suhu tubuh pasien
kembali dalam rentang normal. dapat dipertahankan dalam batas normal.
Kriteria hasil : Kriteria hasil :
- Suhu tubuh dalam rentang normal - Suhu tubuh dalam rentang normal
- Nadi dan respirasi dalam rentang normal. - Nadi dan respirasi dalam rentang normal.
- Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing

7. NIC

Hipertermia Hipotermia
- Pantau keadaan suhu tubuh pasien. - Pantau keadaan suhu tubuh pasien.
Rasional :  Mengetahui kondisi suhu tubuh pasien. Rasional :  Mengetahui kondisi suhu tubuh pasien.
- Berikan kompres hangat pada bagian tubuh axilla atau pangkal - Berikan selimut tambahan
paha. Rasional : Pemberian selimut tambahan dapat mengurangi
Rasional : Dengan menghangatkan seluruh permukaan kulit, radiasi sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan.
terjadi pelebaran pembuluh darah di seluruh kulit sehingga - Berikan buli-buli panas pada kaki.
aliran darah bertambah dan panas tubuh makin cepat dibuang ke Rasional : Memberikan rangsangan panas dari luar untuk
udara. mempertahankan suhu tubuh normal yang optimal.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antipiretik.. - Libatkan keluarga dalam pemberian asuhan.
Rasional : Menurunkan suhu tubuh pasien. Rasional : Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk
- Libatkan keluarga dalam pemberian asuhan. membantu pasien dan memberikan motivasi.
Rasional : Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk
membantu pasien dan memberikan motivasi.

8. Daftar Pustaka
Herdman. T.,& Kamitsuru S. (2015-2017). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi NANDA Edisi 10. Jakarta: EGC
Iqbal Mubarak W, Chayatin Nurul, (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori & Aplikasi Dalam Praktik, Penerbit: EGC
NANDA Internasional (2012-2014), Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi, Penerbit: EGC
Tarwoto, Wartonah (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 5, Penerbit: Salemba Medika
Walkinson, Judith M. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: diagnosis NANDA, intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Ed.9. Jakarta:EGC

Palangka Raya, 15 April 2020

Mahasiswa

Preseptor Akademik (Mira Novita dewi, S.kep)

(Milasari, Ns., M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai