dengan
TERMOREGULASI
(Hyperthermia & Hypothermia)
Kuliah 6_KMB 2-D3 Kep
Faqih Ruhyanudin
PENDAHULUA
N Mekanisme Produksi dan Kehilangan Panas
• vasokonstriksi • Vasodilatasi
Mekanisme • Menggigil • Berkerigat Mekanisme
tubuh utk • Mengurangi aktivitas tubuh utk
Produksi • peningkatan aktivitas mengeluarkan
Panas • posisi meringkuk • Posisi tubuh meregang Panas
• peningkatan metabolisme • Jenis kehilangan panas
(perpindahan panas): Radiasi,
konveksi, evaporasi, konduksi
Pegaturan suhu tubuh
sangat dibutuhkan ??
1. Enzim-enzim tubuh bekerja pada suhu
optimal
2. Kecepatan reaksi kimia dalam tubuh
dipengaruhi oleh suhu
3. Suhu sangat rendah dapat menyebabkan
cardiac fibrilasi dan gagal jantung (suhu
rendah yg mematikan 26 ⁰ C)
4. Suhu sangat tinggi menyebabkan heat stroke
(suhu tinggi yg mematikan 43,5⁰ C)
Pengaturan SUHU – Secara REFLEKS
◈ Termoreseptor mendeteksi perubahan keseimbangan antara produksi panas dan
kehilangan panas
◈ Terdiri dua tipe:
1. Perifer di kulit (syaraf tepi)
2. Syaraf pusat di hipotalamus, spinal cord, dan organ abdmomen
◈ Hipotalamus mengirimkan sigal ke efektor melalui:
1. Syaraf simpatis ke kelenjar keringat
2. Arteriole kulit dan medula adrenal
3. Motor neuron ke otot skelet
◈ Suhu INTI dipertahankan relatif konstan atau tetap
◈ Termoreseptor perifer mengidentifikasi panas dan dingin
HIPOTERMIA
Ada Juga
hipotermik ringan pada suhu (35° - 34° C),
hipotermia sedang pada (33.8° - 30° C), dan
hipotermia berat (sangat rendah). Kurang dari 30° C).
Suhu tubuh dingin paling baik diukur dengan
termometer timpani karena dua alasan.
Pertama, termometer klinis lainnya tidak
memiliki kapasitas untuk mengukur suhu
dalam rentang hipotermik.
Kedua, aliran darah di mulut, rektum, atau
aksila pada umumnya sangat berkurang
sehingga pengukuran yang diambil dari
situs-situs ini tidak akurat.
Tanda dan gejala umum
1. Menggigil sampai suhu tubuh sangat rendah
2. Kulit pucat, dingin, dan bengkak
3. Koordinasi otot yang terganggu
4. Kelemahan / lesu
5. Bradikardi Denyut nadi lambat
6. Frekuensi pernapasan (RR) lambat
7. Irama jantung tidak teratur
8. Menurunnya kemampuan untuk berpikir secara masuk akal dan menggunakan
penilaian yang baik
9. Berkurangnya kemampuan untuk merasakan sakit atau sensasi lainnya
Dalam beberapa penyakit, seperti hipotiroidisme dan kelaparan, klien biasanya memiliki
suhu di bawah normal.
INTERVENSI
1. Naikkan suhu kamar menghangatkan permukaan tubuh.
2. Lepaskan pakaian basah mengurangi kehilangan panas.
3. Berikan pakaian kering dan selimut longgar/tebal. Lapisan
memerangkap panas tubuh di sebelah kulit.
4. Selimut hangat dan pakaian dalam oven atau microwave jika suhu
tubuh cukup rendah. Pemanasan meningkatkan suhu kain tenun di atas
suhu kamar.
5. Posisikan klien sehingga lengan berada di sebelah dada dan kaki
terselip ke arah perut. Posisi ini mencegah kehilangan panas.
6. Tutupi kepala dengan topi atau handuk. Menutup kepala
mengurangi kehilangan panas.
7. Berikan cairan hangat. Cairan memberikan panas ke organ
internal.
8. Pijat kulit kecuali jika sudah membeku. Pijat menghasilkan
gesekan mekanis, yang menghasilkan kehangatan.
9. Berikan kompres hangat di antara area lipatan kulit, atau letakkan
bantal pemanas elektronik di bawah punggung dan pinggul
DIAGNOSA KEPERAWATAN SDKI
Dx: Hipotermia
Dx: Hipertermia