Anda di halaman 1dari 18

HERNIA INGUINALIS

Siska Indriyani, S. Ked


712021036

Pembimbing : dr. Fahriza Utama, Sp. B


TINJAUAN
PUSTAKA
Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis adalah kondisi prostrusi (penonjolan) organ intestinal
masuk ke rongga melalui defek atau bagian dinding yang tipis atau lemah
dari cincin inguinalis. Materi yang masuk lebih sering adalah usus halus,
tetapi bisa juga merupakan suatu jaringan lemak atau omentum.
EPIDEMIOLOGI
Hernia inguinalis merupakan hernia yang mempunyai angka kejadian yang paling
tinggi. 75% hernia terjadi di regio inguinalis

50% merupakan hernia inguinalis


indirek

25% adalah hernia inguinal direk.


KLASIFIKASI
Menurut sifatnya hernia dibagi menjadi empat, yaitu :

Hernia Reponible Hernia Irreponible


Yaitu bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar Bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali
jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika kedalam rongga perut. Ini biasanya disebabkan
berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong
nyeri atau gejala obstruksi usus. hernia. Hernia ini disebut hernia akreta.
KLASIFIKASI
Menurut sifatnya hernia dibagi menjadi empat, yaitu :

Hernia Strangulata Hernia Inkaserata


Yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, isi Yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, berarti isi
kantong terperangkap dan terjadi gangguan pasase kantong terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam
usus serta gangguan vaskularisasi sehingga dapat rongga perut disertai terjadinya gangguan pasase usus.
terjadi nekrosis.
ETIOLOGI

Mengangkat barang yang berat


yang tidak sesuai dengan Adanya tumor yang mengakibatkan
ukuran badan sumbatan usus

Peninggian tekanan intra Sering mengedan karena adanya


abdomen yang berulang gangguan konstipasi atau
gangguan saluran kencing
“Sebagian besar hernia inguinalis adalah asimtomatik, dan kebanyakan
ditemukan pada pemeriksaan fisik rutin dengan palpasi benjolan pada annulus
inguinalis superfisialis atau suatu kantong setinggi annulus inguinalis profundus”

MANIFESTASI KLINIS
Patofisiologi
Hernia pada orang dewasa ini terjadi karena lanjut usia, karena pada umur
yang tua otot dinding rongga perut dapat melemah. Sejalan dengan
bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi.

Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup, namun karena daerah ini
merupakan lokus minoris resistansi, maka pada keadaan yang menyebabkan
tekanan intraabdominal meningkat seperti, batuk kronik, bersin yang kuat dan
mengangkat barangbarang berat dan mengejan

maka kanal yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia
inguinalis lateralis karena terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan keluar
melalui defek tersebut. Akhirnya menekan dinding rongga yang telah melemas
akibat trauma, hipertropi prostat, asites, kehamilan, obesitas, dan kelainan
kongenital.5
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi : diperhatikan keadaan asimetris pada kedua sisi lipat paha,
skrotum atau labia dalam posisi berdiri atau berbaring. Pasien diminta
mengedan atau batuk sehingga adanya benjolan atau keadaan asimetris
dapat dilihat
b) Palpasi : dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba
konsistensinya, dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat direpoisi.
Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada
anak-anak, kadang cincin hernia dapat teraba berupa annulus inguinalis
yang melebar.
DIAGNOSIS

● Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Untuk mendukung ke arah adanya strangulasi, sebagai berikut:
a) Leukocytosis dengan shift to the left yang menandakan strangulasi.
b) Elektrolit, BUN, kadar kreatinine yang tinggi akibat muntah-muntah dan menjadi
dehidrasi.

c) Tes Urinalisis untuk menyingkirkan adanya masalah dari traktus genitourinarius yang
menyebabkan nyeri lipat paha.8
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Radiologis

Pada pemeriksaan radiologis kadang terdapat suatu yang tidak biasa terjadi, yaitu adanya suatu
gambaran massa. Gambaran ini dikenal dengan Spontaneous Reduction of Hernia En Masse.
Adalah suatu keadaan dimana berpindahnya secara spontan kantong hernia beserta isinya ke rongga
extraperitoneal. Ada 4 tipe pembagian reduction of hernia en masse :

1) Retropubic
2) Intra abdominal
3) Pre peritoneal
4) Pre peritoneal locule
TATALAKSANA
Tatalaksana pada hernia dapat berupa konservatif dan operatif :
Konservatif

Reposisi Bimanual Reposisi Spontan pada Anak

Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong Menidurkan anak dengan posisi Trendelenburg,
sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin pemberian sedatif parenteral, kompres es di atas hernia,
hernia dengan tekanan lambat dan menetap sampai terjadi kemudian bila berhasil, anak boleh menjalani operasi
reposisi. pada hari berikutnya.

Bantal Penyangga
Bertujuan untuk menahan hernia yang telah direposisi dan harus
dipakai seumur hidup. Namun cara ini sudah tidak dianjurkan
karena merusak kulit dan otot abdomen yang tertekan, sedangkan
strangulasi masih mengancam
TATALAKSANA
Tatalaksana pada hernia dapat berupa konservatif dan operatif :
Operatif

Herniotomi Hernioplasty

Herniotomi adalah tindakan membuka kantong hernia, Hernioplasti adalah tindakan memperkecil anulus
memasukkan kembali isi kantong hernia ke rongga inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang
abdomen, serta mengikat dan memotong kantong hernia. kanalis inguinalis.
KOMPLIKASI
a) Hernia yang membesar mengakibatkan nyeri dan tegang

b) Tidak dapat direposisi

c) Adanya mual ,muntah dan gejala obstruksi usus.


KESIMPULAN
1. Hernia inguinalis adalah kondisi prostrusi (penonjolan) organ intestinal masuk ke rongga melalui
defek atau bagian dinding yang tipis atau lemah dari cincin inguinalis.
2. Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis (HIL) dan Hernia Ingunalis
Medialis (HIM).
3. Faktor resiko pada hernia ingiunalis adalah usia, pekerjaan, obesitas dan batuk kronis.
4. Gambaran klinis yang penting dalam penilaian hernia inguinalis meliputi tipe, penyebab, dan
gambaran. Hernia inguinais direct, isi hernia tidak terkontrol oleh tekanan pada cincin internal,
secara khas menyebabkan benjolan ke depan pada lipat paha, tidak turun ke dalam skrotum. Hernia
inguinalis indirect, isi hernia dikontrol oleh tekanan yang melewati cincin internal, seringkali turun
ke dalam skrotum.
5. Tindakan operatif yang dapat dilakukan pada kasus hernia adalah herniotomi, hernioplasty, dan
herniorafi.
6. Komplikasi: Hernia yang membesar mengakibatkan nyeri dan tegang dan tidak dapat direposisi.
TERIMA KASIH :)

Anda mungkin juga menyukai