Anda di halaman 1dari 8

T

gl
Tujuan & kriteria
No & Dx Kep Intervensi Rasional
hasil
Ja
m
1 2 Hiperte Tujuan: SIKI lable:
0/ rmi Setelah dilakukan Manajemen
5 berhub tindakan asuhan hipertermia
2 ungan keperawatan selama 1. Identifikasi 1. Identifikasi
0 dengan 2x8 jam hipertermi penyebab penyebab
1 proses teratasi dengan hipertermia. hipertermia
9 penyaki kriteria hasil: mempermuda
t SLKI lable: h memberi
ditandai Termoregulasi asuhan yang
dengan 1. Penurunan suhu 2. Monitor suhu tepat untuk
suhu tubuh tubuh. klien
tubuh 1. Suhu pada 2. Suhu tubuh
39,2 C rentang (36,5- merupakan
, kulit 37,5 C) acuan dalam
tampak 2. Warna kulit mengetahui
kemera normal 3. Longgarkan atau status
han, 3. Tidak teradi lepaskan termoregula
dan kejang pakaian. si pasien.
kulit 3. Pakaian
teraba yang tidak
panas. 4. Berikan cairan ketat dan
oral nyaman
membantu
pasien lebih
rileks.
5. Ganti linen 4. Permberian
setiap hari atau cairan oral
lebih sering jika memenuhi
mengalami kebutuhan
hyperhidrosis. cairan dan
6. Anjurkan tirah menurunkan
baring. demam.
5. Lingkungan
yang bersih
memberikan
kenyamanan
7. Kolaborasikan bagi pasien.
pemberian cairan 6. Tirah baring
dan elektrolit memberikan
intravena. kesempatan
pada pasien
untuk
beristirahat
dan
memulihkan
kondisi.
7. Cairan dan
elektrolit
menjaga
status
hidrasi
pasien tetap
baik.
2 2 Pola Tujuan: SIKI label
0/ napas Setelah dilakukan Manajemen
5 tidak tindakan asuhan Jalan Napas
2 efektif keperawatan selama 1. Monitor pola 1. Mengetahui
0 berhub 2x8 jam masalah napas. pola napas
1 ungan pola napas tidak pasien.
9 dengan efektif dapat teratasi 2. Monitor bunyi 2. Untuk
hambat dengan kriteria hasil napas tambahan. mengetahui
an : ada tidaknya
upaua SLKI label : 3. Pertahankan bunyi napas
napas Pola Napas kepatenan jalan tambahan.
ditandai 1. Dispnea napas. 3. Agar tidak
dengan menurun. 4. Posisikan semi- terhambatny
dispnea 2. Penggunaan fowler a jalan
, otot bantu 5. Berikan oksigen. napas.
penggu napas menurun. 4. Agar pasien
naan 3. Ortopnea 6. Anjurkan dalam posisi
otot menurun asupan cairan nyaman.
bantu 4. Pemanjangan 200ml/hari. 5. Untuk
napas, fase ekspirasi. membantu
fase 5. Ekskursi dada 7. Kolaborasikan pernapasan
ekspres membaik. pemberian pasien.
i 6. Tekanan bronkodilator 6. Cairan
memanj ekspirasi jika perlu. membantu
ang, meningkat. untuk proses
pola 7. Tekanan penyembuha
napas inspirasi n.
abnorm meningkat. 7. Dengan
al, diberikan
ortopne bronkodilato
a, r akan
tekanan mempercepa
ekspira t proses
si penyembuha
menuru n.
n,
tekanan
inspiras
i
menuru
n, dan
ekskurs
i dada
berubah
.
3. 2 Risiko Tujuan: SIKI lable:
0/ cedera Setelah dilakukan Manajemen
5 berhub tindakan asuhan kejang 1. Membantu
2 ungan keperawatan selama 1. Monitor mengetahui
0 dengan 2x24 jam pasien terjadinya kejang tindakan
1 hipoksi terhindar dari berulang. yang tepat
9 a cedera dengan untuk
jaringa kriteria hasil: 2. Monitor perawatan
n. SLKI lable: kerakteristik pasien
Tingkat Cedera kejang. 2. Membantu
1. Klien bebas dari mengetahui
kejadian cedera. pemberian
3. Monitor tanda- perawatan
tanda vital. yang tepat
untuk pasien.
3. Tanda-tanda
vital
4. Baringkan pasien merupakan
agar tidak acuan untuk
terjatuh. mengetahui
keadaan
5. Jauhkan benda- umum
benda berbahaya pasien.
terutama benda 4. Posisi
tajam. berbaring
6. Anjurkan membuat
keluarga pasien lebih
menghindari aman.
memasukkan 5. Menjaga
apapun ke dalam keamanan
mulut pasien saat pasien,
periode kejang. keluarga,
7. Kolaborasikan dan petugas.
pemberian 6. Mencegah
antikonvulsan. terjadinya
cedera.

7. Pemberian
antikonvulsa
n
mengambali
kan
kestabilan
sel saraf
sehingga
dapat
mencegah
atau
mengatasi
kejang.
4. Tujuan :
setelah
dilakukan
tindakan,
Ketidak pola napas
efektifa kembali
n pola efektif.
nafas Kriteria
hasil:
Neonatus
akan
mempertah
ankan pola
pernapasan
periodik
Membran
mukosa
merah
muda.

5. Resiko Tujuan : pa


infeksi sien tidak
memperlih
atkan
adanya
tanda
infeksi.
Kriteri
hasil :
Suhu tubuh
dalam
batas
normal
Tidak ada
tanda-tanda
infeksi.Leu
kosit
5.000-
10.000
DAFTAR PUSTAKA
Betz Cecily L, Sowden Linda A. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta : EGC.
Sacharin Rosa M. (1996). Prinsip Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa : Maulanny R.F.
Jakarta : EGC.
Arjatmo T.(2001). Keadaan Gawat Yang Mengancam Jiwa. Jakarta : gaya baru

Anda mungkin juga menyukai