Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN ATRESIA DUKTUS


HEPATIKUS/ATRESIA BILIER

Yanti Riyantini, MKep., Ners., Sp.Kep.An


ATRESIA BILIER
Adanya obliterasi atau diskontinuitas
sistem bilier ekstrahepatik  obtruksi
aliran empedu

Kolestasis

Sirosis bilier sekunder


PENYEBAB
• Infeksi  Cytomegalovirus (CMV),
Rotavirus group A, B dan C.

• Faktor genetik
• Teratogen

• Faktor immunologis
KLASIFIKASI
Tipe I Tipe II Tipe III

Obliterasi duktus Atresia duktus


Ditandai dgn atresia
proksimal (atresia hepatikus
duktus hepatikus dgn
terbatas pada adanya kista di porta kanan & kiri
ductus choledochus hepatis porta hepatis
GAMBARAN KLINIK
NEONATUS
Our Center

● Jaundice sejak lahir


● Warna urin lebih gelap
● Feses berwarna
putih/dempul
● Hepatomegali
● Splenomegali
● Gangguan pertumbuhan
DIAGNOSIS

1. Pemeriksaan fisik
2. Pipa lambung ke duodenum  aspirasi
3. USG
4. Skintigrafi radio-isotop
5. Biopsi hati perkutan
6. Pemeriksaan laboratorium:
 Serum bilirubin total & direk  > 5
mg/dL)
 Pemeriksaan Alkaline phosphatase
(AP), Gamma-Glutamyl Transpeptidase
(GGTP), serum aminotransferase dan
serum asam empedu
 Serum alpha1-antitrypsin with Pi
typing: Alpha1-antitrypsin deficiency
 Sweat chloride (Cl)
TATALAKSANA MEDIS
01 02 03 04
Pemeriksaan Esplorasi laparotomi
• Tipe I  Transplantasi
fisik Sebelum umur 8 minggu. Anastomosis hepar
USG/ 1. Kerusakan sel hepar / • Tipe I I dan III 
Skintigrafi sirosis
Portoenterosto
2. Infeksi sekunder
3. Hipertensi portal
mi (Kasai)
4.Splenomegali
5. Varices esophagus
Komplikasi
 Cholangitis : 40%  fibrosis sel
hepar
 Portal hipertensi  varices 
perdarahan
Prognosis
 Prognosis jelek. Tipe I lebih
baik
 Kemungkinan hidup 5 tahun
hanya 40%
 Kematian karena kegagalan
hepar
ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN
 Riwayat antenatal  ibu riwayat infeksi
rotavirus 3, infeksi CMV, penyakit autoimun
 Ikterik
 Demam
 Urine berwarna gelap
 Feses pucat/warna dempul
 Pruritus
 Abdomen distended
 Bilirubin total > 2 mg/dl
 Pertumbuhan lambat
1. Ikterik neonatus
KEPERAWATAN
DIAGNOSIS

Luaran: Adaptasi neonatus meningkat


Kriteria hasil:
 Berat badan meningkat
 Membran mukosa kuning menurun
 Kulit kuning menurun
 Sklera kuning menurun
Intervensi: Adaptasi neonatus meningkat
1. Identifikasi penyebab gangguan adaptasi
neonatus (asfiksia, prenaturitas)
2. Monitor adaptasi neonatus  pernapasan,
kemampuan minum, pengeluaran mekonium
(warna feses)
3. Monitor tanda-tanda vital bayi
4. Monitor warna kulit, sklera
5. Ajarkan ibu cara merawat dan menyusui bayi
6. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium dan
pemberian terapi
2. Hipertermia berhubungan dengan
peradangan duktus bilier ekstrahepatik
progresif
Luaran: Termoregulasi membaik
Kriteria hasil:
 Menggigil menurun
 Suhu tubuh membaik
 Suhu kulit membaik
Intervensi: Manajemen hipertermia
1. Identifikasi penyebab hipertermi
2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor haluaran urin
4. Monitor komplikasi akibat hipertermia
5. Sediakan lingkungan yang dingin
6. Basahi & kipasi permukaan tubuh
7. Berikan cairan oral
8. Kolaborasi pemberian antipiretik dan
pemberian cairan intra vena
3. Pola napas tidak efektif berhubungan
dengan hambatan upaya napas
dibuktikan dengan distensi abdomen
Luaran: Pola napas membaik
Kriteria hasil:
 Penggunaan otot bantu napas menurun
 Pemanjangan fase ekspirasi menurun
 Frekuensi napas membaik
 Kedalaman napas membaik
Intervensi: Pemantauan respirasi
 Monitor frekuensi, irama, kedalaman &
upaya napas
 Monitor pola napas
 Monitor kemampuan batuk efektif
 Auskultasi bunyi napas
 Monitor Sa02
 Monitor nilai AGD
 Monitor hasil foto x-ray toraks
4. Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan perubahan pigmentasi (ikterik)
dibuktikan dengan adanya pruritus
Luaran: Integritas kulit meningkat
Kriteria hasil:
 Kerusakan lapisan kulit menurun
 Pigmentasi abnormal (Ikterik) menurun
Intervensi: Perawatan kulit
 Identifikasi penyebab gangguan
integritas kulit.
 Ubah posisi tiap 3 jam
 Gunakan produk berbahan alami &
hipoalergik pada kulit sensitif
 Anjurkan menggunakan lotion
 Anjurkan mandi menggunakan sabun
secukupnya
 Anjurkan menggunakan sarung tangan
utk bayi/anak.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai