HEPATOBILIER
Atau
Ekstra •
•
Atresia bilier ekstrahepatik
Kista duktus koledokus
• Infeksi
• Metabolik
Intra •
•
Toksik
Genetik / kromosomal
Hepatik •
•
Penyakit caroli
Hepatitis neonatal idiopatik
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Risiko
• Perlu juga dicari paparan terhadap toksin atau
hepatitis virus obat-obatan
hepatrotropik
Pemeriksaan fisik
Fasies alagiel
dismorfik
Mata TORCH)
• Posterior embriotokson (pada
sindrom alagiel)
• Bising jantung (pada sind alagiel,
atresia bilier)
Thoraks
Abdomen
• Asites (gangguan sintesis albumin)
• Vena kolateral (pelacakan hipertensi
portal)
• Ikterus
Spider angioma
Kulit
•
• Eritema palmaris
• Edema
• Phimosis (ISK)
Jari tabuh
Lainnya
•
• Asteriksis
• Foeter hepatikus
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan USG Abdomen
3. Skintigrafi hepatobilier
4. Biopsi hepar
5. Kolangiografi
Pemeriksaan laboratorium
• Transaminase
Tes hati • Gamma-glutamyl transferase (GGT)
• Alkalline phospatase
• Albumin
Tes fungsi hati • Lipid dan lipoprotein
• Faktor koagulasi
• Medikamentosa
Suportif • Nutrisi
Medikamentosa
Obat Dosis
Asam Ursodeoksikolat 10-20 mg/kgBB/hari
Rifampin 10 mg/kgBB/hari
Phenobarbital 3-10 mg/kgBB/hari
Kolestiramin 0,25-0,5 gr/kgBB/hari
Vitamin A 5.000-25.000 IU /hari
Vitamin D 3-5 mcg/kg/hari
Vitamin E 100-200 IU/hari
Vitamin K 2,5-5 mg/hari
Nutrisi
◎ Sering terjadi kekurangan energi protein
◎ Sering terjadi steatorrhea
◎ Berikan intake kalori dan protein yang cukup
◎ Kebutuhan kalori umumnya 125% dari kebutuhan
bayi normal, kebutuhan protein 2-3
gr/kgBB/hari
◎ Dapat diberikan lemak rantai sedang (karena
tidak memerlukan pelarutan oleh garam empedu
sebelum diserap usus
KOLESTASIS
INTRAHEPATAL
DEFINISI
1 Infeksi
• Infeksi koengeniital
- Toksoplasmosis IgM-anti toksoplasmosis
- Rubella IgM antirubella
- Sitomegalovirus Kultur virus urin, IgM anti CMV
- Herpes simplek Mikroskop elektron/ kultur virus vesikel
- Sifilis STS, VDRL, FTA-ABS, Ro tulang panjang
- Human herpes virus-6, herpes zozter Serologi
- Hepatitis B HBsAg, IgM anti HBc, HBV-DNA
- Hepatitis C HCV-RNA (RT-PRC)
- Human imunodefisiensi Anti-HIV, imunoglobulin, CD4
- Parvo virus B19 IgM antibodi
- Syncytial giant cell hepatitis Giant cell hepatitis pada biopsi hati
• Infeksi lain
- Tuberkulosis Mantoux, radiologi thoraks
- Sepsis Kultur darah
- Sepsis virus enterik Serologik, kultur virus cairan likuor
No Penyakit Strategi diagnostik utama
2 Kelainan genetik
- Trisomi 18 (21), cat eye syndrome Kariotip
- Penyakit Byler GGT, tes genetik
3 Kelainan endokrin
- Hipopitutiairisme (displasia sepro- Kortisol menurun, TSH menurun, T4 menurun
optik) TSH meningkat, T4 menurun, free T4 menurun,
- Hipotirodisme T3 menurun
4 Paucity duktus biliaris
- Sindrom alagille Ekokardiogram, embriotokson posterior,
“butterfly vertebrae”
- Paucity duktus non sindromik Paucity pada biopsi
5. Kelainan struktur
Carolli disease USG, kolangigrafi
6. Imunologik
- LE neonatal Antibodi anti-Ro (bayi dan ibu)
- Hepatitis neonatal dengan AHA Coombs’ test, giant cell hepatitis
7. Toksik
- TPN Riwayat TPN
- Obat Obat
No Penyakit Strategi diagnostik utama
8. Kelainan metabolik
- Def. Alfa 1 antitripsin Kadar alfa 1 antitripsin serum, tipe PI
- Fibrosis kistik Sweat chloride, immunoreactive trypsin
- Galaktosemia Galaktose 1-6 phospate eridyltransferase
- Tirosinemia Tirosin serum, methionin, AFP, suksinilaseton urin
Biposi hati: mik,elektron, aktivitas enzim
- Fruktosemia herediter Biopsi hati
- Glycogen storage disease tipe IV Aspirasi sum-sum tulang, spingomielinase
- Niemann-Pick tipe A Storage cells pada aspirasi sum-sum tulang,
- Nieman-Pick tipe C hati ; bipsi rektum
Radiologi kel.adrenal
- Penyakit Wolman As.empedu urin
- Kel.sintesis as.empedu Gambaran very long chain fatty acid
- Sindrom Zellwenger
Diagnosis difrensial kolestasis intrahepatal pada
anak yang lebih besar
• Infeksi virus akut (terutama HVA)
• Kelainan yang diturunkan : Penyakit
Wilson, fibrosis kistik
• Keganasan : leukemia, limfoma, tumor hati
• Bahan toksik : obat, jamur
• Infeksi parasit : leptospirosis,
skistosomiasis
• Idiopatik / lesi sekunder : hepatitis
kronis, kolitis ulserativa, artritis
reumatoid, obesitas
EPIDEMIOLOGI
62% keseluruhan
penderita kolestasis
anak dan bayi
Penyebab tersering
Hepatitis neonatal (1
dari 5.000) kelahiran
hidup
MANIFESTASI KLINIS
Gejala
• Riwayat pemberian nutrisi
parenteral
• Riwayat trasnfusi serta
penggunaan obat hepatotoksik
Klinik
• Adanya gejala muntah dan riwayat
hipoglikemia
• Keadaan umum sakit berat
• Kelainan non hepatik lainnya
(katarak, kalsifikasi intrakranial,
wajah dismorfik, hipotonia)
• Pemeriksaan
laboratirium
rutin dan
Pemeriksaan khusus
penunjang • Pencitraan
• Biopsi hati
Pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus
◎ Kadar bilirubin direk darah meningkat > 1,5
mg/dL tanpa peningkatan bilirubin
indirek / peningkatan 15% bilirubin total
◎ Ditemukan bilirubin urin
◎ Aminotransferase serum meningkat 2-4 kali
normal
◎ Fosfaatase alkali meningkat atau mungkin
normal
◎ Gamma-glutamyl transpeptidase (GGT)
mungkin meningkat
◎ Albumin biasanya masih normal pada awal
penyakit, akan rendah bila sudah lanjut
◎ Massa protrombin biasanya normal
◎ Kolesterol biasanya masih dalam batas
normal pada 4 bulan pertama
◎ Bila ditemukan hipoglikemia, harus
dicurigai adanya kelainan metabolik,
endokrin atau kelainan hati llanjut
◎ Dengan pemeriksaan khusus
(spektrofotometri) urin, dapat dideteksi
kelaianan metabolisme asam empedu (deff
3-B-hidroksisisteroid
dehidrogenase/isomerase)
◎ Sebaiknya dikerjakan pemeriksaan serologi
khusus unutk infeksi TORCH, hepatitis B,
kultur darah dan urin, serta kadar α-1-
antitripsin dan fenotipe
◎ Pemeriksaan khusus lainnya dikerjakan
sesuai indikasi
Hormon tiroid, as.amino serum dan urin, zat
reduktor di urin, galaktose -1 fosfat uridil
transferase, uji klorida keringat dan pemeriksaan
kromosom
◎ Kelainan oftalmologi berupa
korioretinitis mungkin ditemukan pada
inf CMV, toksoplasmosis dan rubela,
embriotokson posterior pada sindrom
alagiel dan katarak pada galaktosemia
atau cherryed spot pada lipid storage
disease
Pencitraan
Skintigrafi
• Memperlihatkan ambilan kontras oleh hati yang
terlambat tetapi ada ekskresi ke lumen usus
Biopsi Hati
◎ Cara yang paling dapat dipercaya untuk
pembuatan diagnosis kolestasis
intrahepatal
◎ Memperlihatkan gambaran perubahan
arsitektur lobulus yang mencolok,
nekrosis hepatoseluler fokal,
pembentukan pseudorossete, ada giant
cell dengan balloning pada sitoplasma
TATA LAKSANA
Memperbaiki aliran empedu , dengan cara
mengobati etiologi dan menstimulasi aliran
empedu
Nutrisi
Terapi komplikasi
kronis
yang khas
• Gambaran ini sulit dikenali saat lahir, akan tetapi menjadi
terlihat jelas seiring dengan bertambahnya usia
Skeletal
• Murmur merupakan manifestasi kelaianan jantung tersering,
Anomali
disebabkan oleh stenosis arteri pulmonal perifer (dapat disertai
kelainan struktural jantung)
kardiovaskular
• Tertralogi of fallot (7-11%) merupakan kelainan kongenital
jantung tersering
(24%)
• Kelainan lainnya dapat berupa trunkus arteriosus, defek septum
ventrikel, koartasio aorta, duktus arteriosus paten dengan atau
tanpa stenosis pulmonal perifer
Pada semua tipe PFIC, diversi biliaris dapat menghilangkan pruritus bila dikerjakan sebelum terjadi
fibrosis hati yang bermakna
Injuri (jejas)
Toksik
Penyebab tersering adalah pemberian
total parenteral nutrisi (TPN)
Endotoksin atau
Berkembangnya bakteri tumbuh
mengubah as empedu Kolestasis
lampau
menjadi lebih toksik
Puasa
Translokasi bakteri
Faktor sistemik
(hipoksia/hipoperfusi, infeksi lokal
atau sistemik, obat-obatan)
• Mikrosefali
SSP
• Kalsifikasi intrakranial
• Tuli neurosensorik yang progresif
• Cerebral palsy
Mata • Korioretinitis
Abdomen
• Asites
• Gagal hati akut
◎ Sebagian besar anak yang terinfeksi
gejala klinis ringan dan sembuh
sempurna
◎ Masalah menetap biasanya adalah
kelainan perkembangan neurologis yang
mungkin atau sudah terjadi
Herpes simplek
Letargi
Ikterik
Koagulopati hebat
Meningitis
Infeksi bakteri diluar hati
◎ Definisi :
○ Suatu penyakit yang disebabkan kerusakan
progresif saluran empedu ekstrahepatik dan
akhirnya juga mengenai saluran empedu
intrahepatik sehingga menyebabkan sirosis
hati, gagal hati dan kematian apabila tidak
diterapi
◎ Merupakan penyebab tersering
kolestasis ektrahepatal
◎ Prevalensi sekitar 1: 8.000 – 1:18.000
kelahiran hidup
Etiologi
1. Tipe
• Obstruksi terjadi setelah lahir
• Gejala muncul pada usia 2-4 minggu
• Tidak disertai kelainan kongenitla lain
perinatal
2. Tipe
• Obstruksi terjadi sejak dalam kandungan
• Gejala muncul segera setelah lahir, tanpa
periode bebas ikterus
embrionik
• Biasanya disertai kelainan kongenital lain
Gambaran Klinis
Trias atresia bilier adalah :
1. Kuning (kolestasis)
2. Tinja pucat (akolik)
3. Urin berwarna gelap
4. Hepatomegali
◎ Perlu dilakukan konfirmasi warna tinja
dengan cara pemeriksaan warna
(membandingkan warna) tinja dari 3
kali defekasi pasien pemeriksaan
feses 3 porsi
◎ Umumnya bayi cukup bulan, berat
badan normal, bertumbuh baik dan
tampak sehat pada beberapa bulan
pertama kehidupan
◎ Kadar bilirubin direk serum umumnya
3-12 mg/dL saat pertama kali datang
◎ Aminotransferase abnormal
◎ ALT dan AST berkisar antara 80-200
IU/L
◎ Gama GT sering kali meningkat, antara
100-300 IU/L
◎ Kolesterol umumnya meningkat, tapi
trigliserida normal
◎ Kadar albumin dan waktu protrombin
umumnya masih normal pada awal
penyakit dan kemudian menjadi
abnormal pada keadaan lanjut
◎ Pemeriksaan USG hati pada saat puasa
menunjukkan kandung empedu yang
kecil atau tidak ada sama sekali
(sangat meyakinkan bila terlihat
gambaran Triangular cord)
◎ Dapat dilakukan skintigrafi bila USG belum
dapat menegakkan diagnosis adanya
ekskresi isotop de dalam duodenum
menyingkirkan diagnosis atresia bilier
◎ Apabila masih belum bisa dilakukan
penegakan diagnosis maka dilakukan biopsi
hati
◎ bila masih belum mampu mendiagnosis,
langkah berikutnya adalah dengan
laparatomi eksplorasi dan kolangiografi
intraoperatif
Diagnosis
Lokasi Frekuensi
Pasien dengan
terjadinya terjadinya
sindrom
kolangitis
atresia
Kista duktus koledokus
Tipe •
•
Ia (kistik)
Ib (segmental)
I
• Ic (fusiform)
• Id (multipel ekstra hepatal kistik)
II ekstrahepatal
KLASIFIKASI
◎ Rontgen BNO
◎ USG
◎ HIDA (hepatobilier) scan
◎ Magnetic resonance
cholangiopancteatography (MRCP) scan
◎ Endoskopi retrograd
◎ Cholangiopancreatography
Penatalaksanaan