Hari/tanggal :
Titania Wahyuningrum
Tempat : RSJ
IV. Metode
a. Diskusi
b. Tanya jawab
1. Leaflet
2. Lembar balik
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
Memberi respon
2. Inti Mendengarkan dengan
penuh perhatian
a. Pengertian terapi
aktivitas kelompok.
b. Tujuan terapi aktivitas
kelompok.
8 menit
c. Manfaat terapi aktivitas
kelompok.
d. Macam-macam terapi
aktivitas kelompok
e. Tahap-tahap terapi
aktivitas kelompok
3. Penutup
· Menanyakan yang
- Tanya jawab
belum jelas
· Membalas salam
- Memberi salam 5
penutup menit
Materi
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan antara satu dengan
yang lainnya, saling ketergantungan serta mempunyai norma yang sama.
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas yang
digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam
kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki
perilaku lama yang maladaptif.
Aktivitas: focus pada orientasi waktu,tempat dan orang, benar, salah bantu memenuhi
kebutuhan.
4) Mengembangkan sosialisasi
e. Mengemukakan perasaanya
Karakteristik :
a. Penderita dengan gangguan persepsi yang berhubungan dengan nilai-nilai
b. Menarik diri dari realitas
d. Kondisi fisik sehat, dapat berkomunikasi verbal, kooperatif dan mau mengikuti
kegiatan
Tujuan :
d. Mengekspresikan perasaan
Karakteristik :
c. Penderita kooperatif
Tujuan umum :
Mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok,
berkomunikasi, saling memperhatikan, memberi tanggapan terhadap orang lain,
mengekpresikan ide serta menerima stimulus eksternal.
Tujuan khusus :
Karakteristik :
a) Penderita kurang berminat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan
ruangan
b) Penderita sering berada ditempat tidur
5) Penyaluran energy
Penyaluran energi merupakan teknik untuk menyalurkan energi secara kontruktif
dimana memungkinkan penembanghan pola-pola penyaluran energi seperti katarsis,
peluapan marah dan rasa batin secara konstruktif dengan tanpa menimbulkan
kerugian pada diri sendiri maupun lingkungan.
Tujuan :
Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1995, fase – fase dalam terapi
aktivitas kelompok adalah sebagai berikut :
A. Pre kelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang menjadi leader, anggota,
dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan, proses evaluasi pada
anggota dan kelompok, menjelaskan sumber – sumber yang diperlukan kelompok
seperti proyektor dan jika memungkian biaya dan keuangan.
B. Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orientasi, konflik
atau kebersamaan.
1) Orientasi.
2) Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai memikirkan siapa
yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran anggota, tugasnya dan saling
ketergantungan yang akan terjadi.
3) Kebersamaan
C. Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan engatif dikoreksi
dengan hubungan saling percaya yang telah dibina, bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun, kelompok lebih stabil dan
realistic, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan dan tugas kelompok,
dan penyelesaian masalah yang kreatif.
D. Fase terminasi
Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota kelompok mungkin
mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses.