Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Hari/tanggal :

Jam/waktu : 09.30 WIB

Sub Bahasan : terapi aktivitas kelompok

Sasaran : klien dan keluarga

Penyuluhan : Essa Kharista Hati

Siti Qoidatun Zakiyah

Titania Wahyuningrum

Sofia Fida Yasinta

Tempat : RSJ

I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah mendapatkan penjelasan tentang terapi aktivitas kelompok selama 10 menit,


diharapkan klien dapat mengerti dan memahami tentang terapi aktivitas kelompok
II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah mendapatkan penjelasan tentang terapi aktivitas kelompok, diharapkan klien


mampu:

1. Menjelaskan pengertian terapi aktivitas kelompok.


2. Menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok.

3. Menyebutkan manfaat terapi aktivitas kelompok.

4. Menyebutkan macam-macam terapi aktivitas kelompok.

5. Menyebutkan tahap-tahap terapi aktivitas kelompok.

III. Garis-Garis Besar Materi

1. Pengertian terapi aktivitas kelompok.

2. Tujuan terapi aktivitas kelompok.

3. Manfaat terapi aktivitas kelompok.

4. Macam-macam terapi aktivitas kelompok.

5. Tahap-tahap terapi aktivitas kelompok

IV. Metode
a. Diskusi

b. Tanya jawab

V. Media dan Alat Peraga

1. Leaflet

2. Lembar balik
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Respon Waktu


1. Pendahuluan

a. Menyampaikan salam Membalas salam


b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu Mendengarkan 2 menit

Memberi respon
2. Inti Mendengarkan dengan
penuh perhatian
a. Pengertian terapi
aktivitas kelompok.
b. Tujuan terapi aktivitas
kelompok.
8 menit
c. Manfaat terapi aktivitas
kelompok.

d. Macam-macam terapi
aktivitas kelompok

e. Tahap-tahap terapi
aktivitas kelompok
3. Penutup
· Menanyakan yang
- Tanya jawab
belum jelas
· Membalas salam
- Memberi salam 5
penutup menit
Materi

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

1. Apa yang dimaksud dengan terapi aktivitas kelompok?

Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan antara satu dengan
yang lainnya, saling ketergantungan serta mempunyai norma yang sama.

Sedangkan kelompok terapeutik memberi kesempatan untuk saling bertukar (Sharing)


tujuan, misalnya membantu individu yang berperilaku destruktif dalam berhubungan
dengan orang lain, mengidentifikasi dan memberikan alternatif untuk membantu merubah
perilaku destruktif menjadi konstruktif.

Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas yang
digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam
kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki
perilaku lama yang maladaptif.

2. Tujuan terapi aktivitas kelompok


1) Mengembangkan stimulasi kognitif
Tipe: biblioterapy
Aktivitas: menggunakan artikel, sajak,puisi, buku, surat kabar untuk merangsang dan
mengembangkan hubungan dengan orang lain.
2) Mengembangkan stimulasi sensori
Tipe: music, seni, menari.
Aktivitas: menyediakan kegiatan, mengekspre sikan perasaan.
Tipe: relaksasi
Aktivitas: belajar teknik relaksasi dengan cara napas dalam, relaksasi otot, dan
imajinasi.
3) Mengembangkan orientasi realitas

Tipe: kelompok orientasi realitas, kelompok validasi.

Aktivitas: focus pada orientasi waktu,tempat dan orang, benar, salah bantu memenuhi
kebutuhan.

4) Mengembangkan sosialisasi

Tipe: kelompok remitivasi

Aktivitas: mengorientasikan klien yang menarik diri, regresi

Tipe: kelompok mengingatkan

Aktivitas: focus pada mengingatkan untuk menetapkan arti positif.

Secara umum tujuan kelompok adalah :

- Setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman


- Memberikan pengalaman dan penjelasan pada anggota lain

- Merupakan proses menerima umpan balik

3. Manfaat terapi aktivitas kelompok

Secara umum manfaat terapi aktivitas kelompok adalah :

- Meningkatkan kemampuan uji realitas (reality testing) melalui komunikasi dan


umpan balik dengan atau dari orang lain.
- Melakukan sosialisasi.

- Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif.


Secara khusus manfaatnya adalah :

- meningkatkan identitas diri


- menyalurkan emosi secara konstruktif

- meningkatkan ketrampilan hubungan interpersonal atau social.

Di samping itu manfaat rehabilitasinya adalah :

- Meningkatkan keterampilan ekspresi diri.


- Meningkatkan keterampilan sosial.

- Meningkatkan kemampuan empati.

- Meningkatkan kemampuan atau pengetahuan pemecahan masalah.

4. Macam-macam terapi aktivitas kelompok


1) Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi

Terapi aktifitas kelompok stimulus kognitif/persepsi adalah terapi yang bertujuan


untuk membantu klien yang mengalami kemunduran orientasi, menstimuli persepsi
dalam upaya memotivasi proses berfikir dan afektif serta mengurangi perilaku
maladaptif.
Tujuan :

a. Meningkatkan kemampuan orientasi realita


b. Meningkatkan kemampuan memusatkan perhatian

c. Meningkatkan kemampuan intelektual

d. Mengemukakan pendapat dan menerima pendapat orang lain

e. Mengemukakan perasaanya

Karakteristik :
a. Penderita dengan gangguan persepsi yang berhubungan dengan nilai-nilai
b. Menarik diri dari realitas

c. Inisiasi atau ide-ide negative

d. Kondisi fisik sehat, dapat berkomunikasi verbal, kooperatif dan mau mengikuti
kegiatan

2) Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori

Terapi aktifitas kelompok untuk menstimulasi sensori pada penderita yang


mengalami kemunduran fungsi sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitasi
penggunaan panca indera dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari
internal maupun eksternal.

Tujuan :

a. Meningkatkan kemampuan sensori


b. Meningkatkan upaya memusatkan perhatian

c. Meningkatkan kesegaran jasmani

d. Mengekspresikan perasaan

3) Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas

Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas adalah pendekatan untuk


mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Umumnya dilaksanakan
pada kelompok yang menghalami gangguan orientasi terhadap orang, waktu dan
tempat. Teknik yang digunakan meliputi inspirasi represif, interaksi bebas maupun
secara didaktik.
Tujuan :
a. Penderita mampu mengidentifikasi stimulus internal (fikiran, perasaan, sensasi
somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar)
b. Penderita dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan

c. Pembicaraan penderita sesuai realita

d. Penderita mampu mengenali diri sendiri

e. Penderita mampu mengenal orang lain, waktu dan tempat

Karakteristik :

a. Penderita dengan gangguan orientasi realita (GOR); (halusinasi, ilusi, waham,


dan depresonalisasi ) yang sudah dapat berinteraksi dengan orang lain
b. Penderita dengan GOR terhadap orang, waktu dan tempat yang sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain

c. Penderita kooperatif

d. Dapat berkomunikasi verbal dengan baik

e. Kondisi fisik dalam keadaan sehat

4) Terapi aktifitas kelompok sosialisasi

Kegiatan sosialisasi adalah terapi untuk meningkatkan kemampuan klien dalam


melakukan interaksi sosial maupun berperan dalam lingkungan social. Sosialisasi
dimaksudkan memfasilitasi psikoterapis untuk :

a. Memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal


b. Memberi tanggapan terhadap orang lain

c. Mengekspresikan ide dan tukar persepsi


d. Menerima stimulus eksternal yang berasal dari lingkungan

Tujuan umum :
Mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok,
berkomunikasi, saling memperhatikan, memberi tanggapan terhadap orang lain,
mengekpresikan ide serta menerima stimulus eksternal.
Tujuan khusus :

a. Penderita mampu menyebutkan identitasnya


b. Menyebutkan identitas penderita lain

c. Berespon terhadap penderita lain

d. Mengikuti aturan main

e. Mengemukakan pendapat dan perasaannya

Karakteristik :

a) Penderita kurang berminat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan
ruangan
b) Penderita sering berada ditempat tidur

c) Penderita menarik diri, kontak sosial kurang

d) Penderita dengan harga diri rendah

e) Penderita gelisah, curiga, takut dan cemas

f) Tidak ada inisiatif memulai pembicaraan, menjawab seperlunya, jawaban sesuai


pertanyaan

g) Sudah dapat menerima trust, mau berinteraksi, sehat fisik

5) Penyaluran energy
Penyaluran energi merupakan teknik untuk menyalurkan energi secara kontruktif
dimana memungkinkan penembanghan pola-pola penyaluran energi seperti katarsis,
peluapan marah dan rasa batin secara konstruktif dengan tanpa menimbulkan
kerugian pada diri sendiri maupun lingkungan.

Tujuan :

a. Menyalurkan energi; destruktif ke konstrukstif.


b. Mengekspresikan perasaan

c. Meningkatkan hubungan interpersonal

5. Tahap-tahap terapi aktivitas kelompok

Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1995, fase – fase dalam terapi
aktivitas kelompok adalah sebagai berikut :

A. Pre kelompok

Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang menjadi leader, anggota,
dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan, proses evaluasi pada
anggota dan kelompok, menjelaskan sumber – sumber yang diperlukan kelompok
seperti proyektor dan jika memungkian biaya dan keuangan.

B. Fase awal

Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orientasi, konflik
atau kebersamaan.

1) Orientasi.

Anggota mulai mengembangkan system social masing – masing, dan leader


mulai menunjukkan rencana terapi dan mengambil kontrak dengan anggota.

2) Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai memikirkan siapa
yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran anggota, tugasnya dan saling
ketergantungan yang akan terjadi.

3) Kebersamaan

Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah, anggota mulai


menemukan siapa dirinya.

C. Fase kerja

Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan engatif dikoreksi
dengan hubungan saling percaya yang telah dibina, bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun, kelompok lebih stabil dan
realistic, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan dan tugas kelompok,
dan penyelesaian masalah yang kreatif.

D. Fase terminasi

Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota kelompok mungkin
mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses.

Anda mungkin juga menyukai