Disusun Oleh :
P1337420716045
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
“Manajemen Pasien Tenggelam di Kolam” ini dapat saya selesaikan dalam waktu
Penulis menyampaikan rasa terima kasih atas segala bantuan dari berbagai
pihak yang telah membantu dalam sumbangsih pemikiran, sarana dan prasarana
yang mampu menyelesaikan makalah ini sehingga makalah ini dapat langsung bisa
Makalah ini dirancang dan ditulis untuk memenuhi Tugas yang telah
diberikan dalam Mata Kuliah Gawat Darurat. Makalah ini dibuat dari berbagai
Dalam makalah ini saya menyadari bahwa ada kekurangan yang mungkin
tidak saya ketahui dan saya minta maaf sebesar-besarnya jika masih banyak
kekeliruan materi terhadap makalah ini, dan saya sangat membutuhkan saran serta
kritik para pembaca atau peneliti demi membangun dan menyempurnakan makalah
saya ini. Semoga makalah ini bisa berguna bagi pembaca dan pihak-pihak yang
membutuhkan. Amin.
DAFTAR ISI
D. Mengapa perlu dilakukan pertolongan secara cepat dan tepat pada korban
tenggelam di kolam
di kolam
PENDAHULUAN
napas) ketika cairan menghalangi kemampuan tubuh untuk menyerap oksigen dari
terjadinya insiden.
perubahan kimiawi dan biologi pada paru-paru setelah insiden nyaris tenggelam.
(sungai, danau, dan kolam renang) dan 10% di air laut. Namun kemungkinan paling
4. Mengapa perlu dilakukan pertolongan secara cepat dan tepat pada korban
tenggelam di kolam?
di kolam?
kolam serta hal-hal yang berkaitan dengannya. Semoga dengan adanya makalah ini
PEMBAHASAN
termasuk:
1. Pria cenderung lebih banyak tenggelam daripada wanita, terutama pria berusia
18-24 tahun
2. Kurangnya pengawasan dari orang tua kepada anaknya terutama anak berusia
beralkohol
atau stroke.
5. Tidak bisa berenang atau berenang di tempat yang dalam padahal keterampilan
pendamping.
korban tenggelam
pengajaran.
tenggelam dalam waktu lebih dari 5 menit memiliki tingkat risiko kematian yang
tinggi. Demikian pula dengan waktu pertolongan pertama yang cepat, akan sangat
membantu proses pengeluaran air di dalam paru-paru dan dengan tepat diberi
Dimana tempat yang tepat untuk melakukan pertolongan pertama pada korban
tenggelam di kolam?
D. Mengapa perlu dilakukan pertolongan secara cepat dan tepat pada korban
tenggelam di kolam?
Karena jika korban tenggelam tidak segera diberi pertolongan dengan cepat
dan tepat maka dapat menyebabkan banyaknya air yang akan masuk ke dalam tubuh
korban. Air dapat masuk ke saluran pencernaan bahkan dapat masuk ke saluran
menyebabkan kematian.
kolam?
1) Tongkat
Alat bantu yang pertama yang harus selalu ada di samping anda saat mengajar
renang adalah sebuah tongkat yang panjangnya 1 meter dan garis tengahnya 2
2) Tambang plastik
Alat bantu yang kedua adalah tambang plastik, yang panjangnya 5 meter dan
besarnya sedang, digulung dan diikat dengan karet gelang, dikaitkan pada
celana renang. Cara penggunaannya apabila saat mengajar ada siswa yang
kepada korban, ujung tambang dipegang oleh anda, apabila korban sudah
jarak dengan korban sekitar 3-4 meter. Cara ini juga sangat efisien dan efektif.
3) Ban
Alat bantu yang ketiga adalah ban yang diikatkan pada tambang yang
selalu berada di samping anda. Cara penggunaannya apabila ada siswa yang
korban, beri petunjuk supaya masuk ke dalam ban, kemudian tarik ke tepi
kolam. Alat bantu ini sangat efektif karena dapat sekaligus menolong siswa 2-
3 orang ditempat dalam,apabila lemparan anda kurang tepat anda harus segera
4) Pelampung
Alat bantu yang keempat ini berupa pelampung yang tipis atau yang bulat,
diikat dengan tambang plastik yang kecil. Kemudian diikatkan pada celana
renang bila akan dibawa untuk menolong korban. Cara penggunaannya sangat
populer dalam film bay watch oleh para life guard untuk menolong para
Apabila pada waktu mengajar renang, tiba-tiba ada siswa yang perlu ditolong,
segera megaitkan tali pelampung ke belakang celana renang, kemudian segera
korban
Cara memegang korban pada saat menolong ada 4 macam antara lain:
dilakukan dengan tangan kiri, maka si penolong berada di sebelah kiri korban.
Dan membawanya ke tepi kolam dengan menggunakan gaya dada atau gaya
mulut dan hidungnya tetap berada di atas permukaan air, pegangan pada
rambut sangat sulit dilakukan kecuali keadaan korban pingsan. Alat keadaan
Pegangan pada pelipis, dilakukan dengan pegangan dua tangan, apabila sudah
posisi terlentang. Usahakan mulut dan hidung korban selalu berada di atas
permukaan air. Cara menolong dengan pegangan pada pelipis korban lebih
kemudian tangan memegang dagu korban dan segera dibawa ke tepi kolam
dengan gerakan gaya dada terlentang. Cara menolong korban dengan pegangan
Pegangan pada dada, dilakukan dengan cara merangkul dada korban dengan
satu tangan. Apabila merangkul tangan kiri maka posisi tubuh anda berada di
sebelah kiri korban, kemudian bergerak mebawa korban ke tepi kolam dengan
gerakan gaya dada menyamping, cara menolong ini kurang efisien karena
banyak menghabiskan tenaga dan sangat sulit jika korbannya tidak tenang.
yaitu:
A. Korban sadar
Ingat bahwa korban dalam keadaan panik dan sangat berbahaya bagi
suara kepada korban dan sambil mencari kayu atau tali atau mungkin juga
pelampung dan benda lain yang bisa mengapung di sekitar lokasi kejadian
spgdt, untuk memperoleh bantuan atau bisa juga dengan mengajak orang-
3. Jika memang di tempat kejadian ada peralatan atau sesuatu yang bisa
menarik korban ke tepian dengan korban yang dalam keadaan sadar, maka
segera berikan kepada korban, seperti kayu atau tali, dan usahakan menarik
fisik dengan terus memperhatikan abc untuk memeriksa apakah ada cedera
atau hal lain yang dapat mengancam keselamatan jiwa korban dan segera
4. Jika tidak ada peralatan atau sesuatu yang bisa menarik korban, maka
penolong bisa segera terjun ke air untuk menghampiri korban. Tapi harus
5. Jika korban masih dalam keadaan sadar dan bisa ditenangkan, maka segera
penolong pada tubuh korban melewati kedua ketiak korban atau bisa juga
dengan menarik kerah baju korban (tapi ingat, hal ini harus dilakukan hati-
tahan tubuh korban dengan salah satu tangan penolong. Jika penolong telah
terlatih dan bisa melakukan pemeriksaan nadi dan nafas saat menemukan
korban, maka segera periksa nafas dan nadi korban. Kalau nafas tidak ada
maka segera buka jalan nafas dengan cara menggerakkan rahang korban
dengan tetap menopang tubuh korban dan berikan nafas buatan. Dan jika
sudah ada nafas maka segera evakuasi korban ke darat dengan tetap
3. Ketika penolong dan korban telah sampai di tempat yang aman (di darat),
menyadarkannya.
4. Ketika respon ada dan korban mulai sadar, maka segera lakukan
pemeriksaan fisik lainnya untuk mengetahui apakah ada cedera lain yang
dapat membahayakan nyawa korban. Jika tidak ada cedera dan korban
5. Jika tidak ada respon dan tidak ada nafas, segera buka jalan nafas, periksa
jalan nafas dengan cara lihat, dengar dan rasakan (ldr) selama 3-5 detik.
Jika tidak ada nafas maka segera berikan bantuan pernafasan (bantuan
hidup dasar) dengan cara ini lalu periksa nadi karotis. Apabila nadi ada,
maka berikan bantuan nafas buatan sesuai dengan kelompok umur korban
hingga adanya nafas spontan dari korban (biasanya nafas spontan ini
menyadarkan seperti tindakan no. 4 di atas atau mencari bantuan lain untuk
6. Ketika tindakan no.5 tidak berhasil (tidak ada respon, tidak nafas dan tidak
ada nadi), maka segera lakukan resusitasi jantung paru. Tindakan seperti di
atas benar-benar akan berhasil dan terlaksana dengan baik, ketika penolong
Palmer, lynn. (2005). Safe swimming. Parks & recreation; feb 2005; 40, 2; proquest
education,
Recreation & dance; mar 2001; 72, 3; proquest education journals pg. 12.